7 Fenomena Astronomi Akhir Tahun

Tahun 2021 akan berakhir, namun masih waktu untuk menikmati beberapa fenomena astronomi yang bakal terjadi sebelum pergantian tahun.

Dilansir dari situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN-BRIN), terdapat tujuh fenomena astronomi yang terjadi pada akhir tahun atau pada pekan keempat Desember ini, yaitu sebagai berikut:

1. Puncak Hujan Meteor Ursid (23 Desember)

- Iklan -

Hujan Meteor Ursid merupakan hujan meteor yang titik radian atau titik muncul meteornya bereda di konstelasi Ursa Minor.

Hujan meteor ini berlangsung pada 17 hingga 26 Desember, puncaknya terjadi pada 23 Desember.

Pengamat di Indonesia dapat melihat puncak fenomena ini sebelum Matahari terbit, tepatnya sejak pukul 01.00 WIB hingga 25 menit sebelum Matahari muncul.

- Iklan -

Hujan meteor ini terjadi dengan intensitas 0,9 hingga 2,8 meteor per jam untuk wilayah Indonesia.

2. Hari Sinodis Terpanjang (26 Desember)

Hari sinodis atau hari surya merupakan selang waktu yang diukur sejak kulminasi Matahari hingga kulminasi Matahari berikutnya. Kulminasi sendiri adalah fenomena ketika Matahari berada pada titik paling tinggi di langit.

- Iklan -

Hari sinodis bervariasi antara 23 jam 59 menit 58 detik yang berlangsung pada 18 September, hingga 24 jam 00 menit 30 detik yang berlangsung pada 26 Desember.

Baca Juga:  8 Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

3. Fase Bulan Perbani Akhir (27 Desember)

Fase perbani akhir merupakan salah satu fase Bulan ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan membentuk sudut siku-siku atau sudut 90 derajat.

Fenomena yang tejadi setelah fase Bulan purnama ini mengalami puncaknya pada pukul 09.23.48 WIB.

Pada saat fenomena ini, Bulan akan berjarak 380.781 kilometer dari Bumi dan berada di sekitar konstelasi Virgo.

4. Konjungsi Mars-Antares (27-28 Desember)

Mars atau yang sering disebut planet merah berkonjungsi dengan Antares, bintang utama di konstelasi bintang Skorpius mulai dari 27 Desember pukul 16.15 WIB.

Fenomena ini terjadi selama dua hari berturut-turut, yakni pada 27 dan 28 Desember.

Namun dikarenakan posisi Mars dan Antares masih berada di bawah ufuk langit saat puncak konjungsi, maka fenomena ini hanya dapat disaksikan pada pagi hari, mulai dari pukul 04.30 hingga 25 menit sebelum fajar.

5. Konjungsi Merkurius-Venus (29 Desember)

Merkurius akan mengalami konjungsi dengan Venus pada 29 Desember pukul 17.34 WIB.

Fenomena ini dapat dilihat mulai dari awal senja bahari atau sekitar 25 menit sebelum Matahari terbenam selama satu jam.

Baca Juga:  8 Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Konjungsi kedua planet paling dekat dari Matahari ini terjadi sekitar 145 hari sekali. Pada tahun ini fenomena ini terjadi pada 29 mei dan 19 Agustus lalu.

6. Okultasi Mars oleh Bulan (31 Desember)

Okultasi Mars oleh Bulan merupakan fenomena astronomi ketika Mars melintas di belakang Bulan sehingga tampak tertutup oleh Bulan.

Hal ini dapat terjadi dikarenakan jarak Mars ke bumi lebih jauh dibandingkan jarak Bulan ke Bumi.

Fenomena ini akan terjadi pada 31 Desember mendatang secara global dan berlangsung selama tiga jam mulai dari pukul 18.23 hingga 21.23 Universal Time.

Fenomena ini hanya bisa disaksikan di sebagian wilayah Australia yang telah masuk ke waktu malam hari.

7. Konjungsi Tripel Bulan-Mars-Antares (31 Desember-1 Januari)

Wilayah yang tidak mengalami oklulasi Mars oleh Bulan disebut akan mengalami konjungsi tripel, yakni Bulan, Mars, dan bintang Antares.

Fenomena ini dapat dilihat selama dua hari berturut-turut pada 31 Desember dan 1 Januari sejak pukul 04.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU