Doa Memohon Ampun Para Nabi yang Dapat Diamalkan Setelah Shalat

Doa Memohon Ampun Para Nabi yang Dapat Diamalkan Setelah Shalat, Dalam mengerjakan satu amalan adapun harus di awali dengan doa, Semua manusia tentu pernah melakukan kesalah hingga doa yang di alaminya.

Oleh karena ini, berikut ini beberapa doa yang di terapkan para nabi yang juga dapat di amalkan dalam memohon ampun kepada Allah Subhana Wata’ala.

Doa Memohon Ampun Para Nabi yang Dapat Diamalkan Setelah Shalat

Berikut lafal doa memohon ampun Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa atau pengakuan kesalahan keduanya yang diabadikan dalam surat Al-A‘raf.

- Iklan -

Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna.

Artinya:

“Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi.” (Q.S. Al-A‘raf ayat 23)

Baca Juga:  Kewajiban Anak Kepada Orang Tuanya yang Sudah Meninggal (2)

Selain itu, Nabi Yunus a.s. melafalkan doa pertobatan ini dalam tiga kegelapan, yaitu kegelapan malam, kegelapan di bawah permukaan laut, dan kegelapan dalam perut ikan.

- Iklan -

Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna.

Artinya:

“Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al-Anbiya ayat 87)

Berikut doa yang bisa diamalkan untuk memohon ampunan kepada Allah yang dibaca setelah salat lima waktu. Doa ini dibaca setelah salat supaya mendapat ampunan dari Allah Swt.

- Iklan -

Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘afiyah fid dini wad dunya wal akhirah. Walhamdulillahi rabbil ‘alamn.Artinya,

“Ya Allah, sungguh, aku memohon kepada-Mu maaf dan kekuatan pada agama, dunia, dan akhirat. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

Baca Juga:  Awali Pagi dengan Beberapa Zikir

Adapula doa yang bisa diamalkan setelah membaca tasyahud akhir dan sebelum salam.

Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.Artinya,

“Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang.” (HR Bukhari dan Muslim)

_______

Sumber : Bola.com

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU