Dosen UIN Alauddin Paparkan Hasil Penelitian di Negeri Kangguru

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dosen Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar paparkan hasil penelitiannya pada 446th International Conference on Science, Engineering and Technology  (ICSET 2019). Konferensi tersebut berlangsung selama dua hari yakni 5-6 Juli 2019, di Castlereagh Boutique Hotel, Sidney-Australia.

Pada kesempatan itu, Dr Hafsan, S Si., M Pd., mempresentasikan hasil penelitiannya bersama tim yang bertema Agrobiotechnology.

“Yaitu produk enzim fitase yang masih terus dikembangkan untuk dapat diaplikasikan pada berbagai kepentingan, khususnya pada sektor peternakan unggas melalui rangkaian penelitian,” terang Hafsan yang juga merupakan Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) FST, Senin, 8 Juli 2019.

- Iklan -
Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Konferensi ini diselenggarakan oleh Researchfora, sebuah organisasi profesional dalam pengembangan dan publikasi hasil penelitian di bidang Sains, Teknik, Teknologi, Manajemen, Ekonomi, Ilmu Sosial, Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Wakil Dekan Bidang akademik FST, Dr Wasilah, ST., MT., menerangkan bahwa sebagai pengemban tridarma perguruan tinggi, dosen-dosen perlu difasilitasi dalam pengembangan bidang ilmu masing-masing.

“Salah satunya adalah mengikutsertakan pada even-even seperti seminar, lokakarya, workshop sehingga dapat memperluas jejaring dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian, publikasi dan rekognisi sebagai seorang dosen, yang akan bermuara pada peningkatan SDM menuju UIN Alauddin sebagai 500 universitas terbaik dunia sesuai harapan kementerian agama,” ujar dosen yang berhomebase pada prodi teknik arsitektur tersebut. 

- Iklan -
Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

Melalui even ilmiah tersebut peneliti-peneliti dari berbagai negara seperti, India, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Turkey yang terdiri atas praktisi peneliti, dosen, mahasiswa tingkat magister dan doktoral saling berbagi informasi ilmiah terkait bidang kajian masing-masing sekaligus menjadi ajang terjalinnya komunikasi interaktif untuk berkolaborasi dalam merencanakan pelaksanaan penelitian dan publikasi ilmiah yang lebih berkualitas. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU