Fakultas Pertanian Unhas Kenalkan Sagu sebagai Pangan Sehat kepada Kaum Milenial

Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin berkolaborasi dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian memperkenalkan tanaman Sagu sebagai salah satu sumber pangan sehat.

Kegiatan yang ditarget kepada kaum milenial dikemas dalam “Promosi Agroinovasi Sagu Tahun 2021: Ayo Makan Sagu, Sagu Sehat Bebas Gluten”.

Kegiatan ini berlangsung secara luring terbatas dengan penerapan protokol Covid-19 di Pelataran Fakultas Pertanian, Kampus Tamalanrea, Makassar, Jumat (26/11).

- Iklan -

Melalui wawancara bersama Prof Dr Ir Dorothea Agnes Rampisela, M.Sc., selaku Ketua Panitia menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan memperkenalkan tanaman Sagu sebagai salah satu pangan asli dari Indonesia.

Harapannya, kaum milenial dan masyarakat luas dapat mengenal berbagai olahan Sagu yang memiliki cita rasa khas sebagai bahan makanan.

Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Lebih lanjut, Prof. Agnes mengatakan kawasan Asia Tenggara merupakan habitat asli tanaman Sagu.

- Iklan -

Salah satu negara dengan luas areal tanam Sagu terbesar di dunia adalah Indonesia, yang menempati peringkat pertama penghasil Sagu dunia.

Sagu merupakan sumber karbohidrat potensial, yang kandungannya tertinggi dibandingkan tanaman penghasil karbohidrat lainnya.

“Satu batang Sagu yang dipanen dapat dikonsumsi oleh lima anggota keluarga dalam jangka waktu satu tahun,” katanya

- Iklan -

Dengan potensi ini, sambungnya, sagu mampu memberikan sumbangsih ekonomi untuk masyarakat lokal jika diperhatikan serius.

Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

“Melalui kegiatan dengan berbagai agenda seperti pameran hasil olahan Sagu, antara lain kapurung, mie dan bakso, diharapkan memberi daya tarik kepada masyarakat luas,” harap Prof. Agnes.

Prof. Agnes berharap melalui kegiatan ini semakin meningkatkan pemahaman dan informasi mahasiswa sebagai kaum milenial tentang manfaat Sagu sebagai olahan pangan dengan karbohidrat tinggi.

Sehingga, semakin banyak yang mengonsumsi Sagu dan akan berdampak positif terhadap para petani Sagu di Indonesia.

Kegiatan berlangsung lancar dengan beberapa agenda antara lain diskusi publik, demo masak, hingga pameran hasil olahan Sagu dari para mitra. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU