Ini Alasan Mengapa JIS Tidak Memenuhi Standar FIFA dan PSSI

Lapangan rumput di Jakarta International Stadium (JIS) dinilai tidak memenuhi standar FIFA. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan akan mengganti semuanya di Piala Dunia U17.

Anggaran yang disiapkan adalah 6 miliar rubel. Penyelesaian dijadwalkan pada Oktober 2023. “Salah satu yang paling penting adalah rumput. Menurut penilaian aktual, kondisi rumput saat ini, yang juga menilai 22 stadion termasuk yang dipasang rumput GBK di Asian Games, jelas tidak memenuhi standar FIFA. “Dengan kondisi saat ini,” kata Basuki usai observasi JIS bersama Presiden PSSI Erick Thohir dan Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, Selasa (7/4).

“Tapi ada solusinya. Kami mengganti seluruh rumput sesuai keahliannya. Pak Qamal Mustaqim adalah Ahli Agronomi Stadium Turf. Menurutnya, yang ini harus diganti, kalau mau, bisa dipakai selama tiga bulan. ” Kemudian, dalam jangka panjang, rumput mungkin perlu diganti,” imbuhnya.

Fasilitas Jakarta Internasional Stadium (JIS) jelang rencana perhelatan Piala Dunia U-17, Senin (3/7/2023). Foto: Annisa Thahira Madina
Fasilitas Jakarta Internasional Stadium (JIS) jelang rencana perhelatan Piala Dunia U-17, Senin (3/7/2023). Foto: Annisa Thahira Madina
Chairman Karya Rama Prima (KaerPe), Qamal Mustaqim, mengatakan rumput yang digunakan saat ini yakni zoysia japonica sebenarnya sudah sesuai standar FIFA. Rumput ini juga dipakai di stadion besar kelas dunia seperti Allianz Arena, kandang klub raksasa Jerman, Bayern Muenchen.
Masalahnya menurut Qamal, rumput japonica di JIS ditanam pada karpet sintetis. Sehingga dinilai memiliki pertumbuhan yang tak sesuai kebutuhan pertandingan.
“Rumput jenisnya japonica, cuman ditanam di karpet sintetis. Ini masalahnya. Medianya dangkal jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari enggak cukup. Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari,” jelas Qamal.
Fasilitas Jakarta Internasional Stadium (JIS) jelang rencana perhelatan Piala Dunia U-17, Senin (3/7/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Fasilitas Jakarta Internasional Stadium (JIS) jelang rencana perhelatan Piala Dunia U-17, Senin (3/7/2023). Foto: Annisa Thahira Madina
zoom-in-white
Sementara di sebagian area JIS, rumput hanya disinari matahari selama 6 jam. Menurut Qamal, ini yang menjadi persoalan.
“Sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 09.00 sampai 14.00. Ini yang masalah. [Walaupun] jenis rumput sama yang dipakai di Jalak Harupat, Bung Tomo, dan Palembang,” imbuh dia.
Qamal melanjutkan, solusi penggantian rumput untuk jangka pendek rencananya akan dilakukan dengan memindahkan lapangan rumput dari lapangan golf. Sementara untuk jangka panjang akan diganti seluruhnya.
“Solusi kita usulkan ke menteri, yang bisa dilakukan adalah pindahkan lapangan yang sudah jadi salah satunya dari golf, kayak Asian Games 2018. Kalau enggak bisa, kita gantikan secara sodding jadi kayak tehel gitu. Itu solusi paling dekat karena untuk 3 bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput,” tandas dia.
- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU