Kapan Lailatulqadar 2022? Malam yang Lebih Baik Dari Seribu Bulan

Lailatulqadar atau Lailat Al-Qadar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al-Qur’an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surah Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur’an.

Haqiqat lailatul qadar memang tidak ada yang mengetahui secara pasti bila terjadinya Lailatul Qadar kecuali Allah ‘azza wajalla. Hanya sahaja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabdanya:

تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان

“Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan” HR. BUKHARI DAN MUSLIM.

- Iklan -

Dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan

كَانَ رَسُوْلُ الله إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menguatkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya” HR BUKHARI.

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَجْتَهِدُ فِيْ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مَالاَ يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, tidak beliau lakukan pada bulan lainnya.” HR Muslim

- Iklan -
Baca Juga:  Lailatul Qadar, Malam Seribu Bulan

Dalam riwayat Bukhari Muslim

أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ الله

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan, sehingga Allah mewafatkan beliau.” Lebih khusus lagi, adalah malam-malam ganjil sebagaimana sabda beliau:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ

Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. HR. Al-Bukhari

- Iklan -

Dan lebih khusus lagi adalah malam-malam ganjil pada waktu tujuh hari terakhir dari bulan tersebut. Beberapa shahabat Nabi pernah bermimpi bahawa lailatul Qadar di tujuh hari terakhir. Maka Rasulullah bersabda:

أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ

Aku juga bermimpi sama sebagaimana mimpi kalian bahawa Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir, barangsiapa yang berupaya untuk mencarinya, maka hendaknya dia mencarinya pada tujuh hari terakhir.

الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ يَعْنِي لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلَا يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِي

Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir, jika salah seorang dari kalian merasa lemah atau tidak mampu, maka janganlah sampai meng abaikan tujuh hari yang berbaki dari bulan Ramadhan.” HR. Muslim

Baca Juga:  8 Sungai Terpanjang Di Indonesia, Yuk Ketahui Mana Saja!

Yang lebih khusus lagi adalah malam 27 sebagaimana sabda Nabi tentang Lailatul Qadar:

لَيْلَةُ سَبْع وَعِشْرِيْنَ

Dia adalah malam ke-27. ” HR. Abu Dawud,

Sahabat Ubay bin Ka’b radliyallahu ‘anhu menegaskan: “Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam {Lailatul Qadar} tersebut. Puncak ilmuku bahawa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk mendirikan solat padanya, yaitu malam ke-27.” HR. Muslim

Dengan demikian dapat dibuat kesimpulan bahawa Lailatul Qadar itu ada pada sepuluh akhir Ramadhan, terutama pada malam ganjil.

Dalam hadits Abu Dzar disebutkan:

أَنَّهُ قَامَ بِهِمْ لَيْلَةَ ثَلاَثٍ وَعِشْرِيْنَ، وَخَمْسٍ وَعِشْرِيْنَ، وَسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ، وَذَكَرَ أَنَّهُ دَعَا أَهْلَهُ وَنِسَاءَهُ لَيْلَةَ سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ خَاصَّةً

Bahwasanya Rasulullah melakukan solat bersama mereka {para sahabat} pada malam dua puluh tiga, dua puluh lima, dan dua puluh tuj, dan disebutkan bahawasanya beliau mengajak solat keluarga dan isteri isterinya pada malam dua puluh tujuh.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU