Kenapa Saat Kesakitan Kita Berteriak? Ini Alasannya

Ketika terjatuh, tergores, atau terbentur suatu benda, biasanya reaksi apa yang muncul?

Kebanyakan orang akan berteriak kesakitan sebagai reaksi dari rasa sakit yang dirasakan. Selain berteriak dengan keras, menagis sekeras-kerasnya, ada juga yang hanya berteriak pelan dan mengucapkan kata ‘aduh’.

Berteriak seperti sudah menjadi reaksi spontan saat kita merasa sakit. Meski kelihatannya sederhana, ternyata berteriak bisa membantu untuk mengurangi rasa sakit yang kita rasakan, lho.

Hasil Penelitian

Sebuah penelitian yang dilakukan menggunakan air es membantu para peneliti membuktikan apakah berteriak dapat mengurangi rasa sakit.

- Iklan -

Orang-orang yang menjadi subjek penelitian diminta untuk merendam tangan mereka di dalam air es dan diijinkan untuk mengucapkan kata “aduh“.

Penelitian kedua, subjek penelitian hanya dibolehkan mendengar rekaman seseorang mengatakan “aduh”.

Di percobaan ketiga hanya diperbolehkan menekan sebuah tombol yang tidak ada fungsinya. Pada percobaan keempat, subjek penelitian yang tangannya berada dalam air es tidak boleh melakukan apapun.

- Iklan -
Baca Juga:  6 Gunung Tertinggi di Indonesia yang Paling Menarik Dan Memukau

Dari empat kali percobaan yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa orang yang diijinkan untuk mengucapkan kata “aduh” bisa bertahan lebih lama di air dingin, berbeda dengan yang tidak diijinkan untuk mengaduh.

Peneliti kemudian menyimpulkan kalau berteriak saat sedang kesakitan ternyata berguna untuk mengalihkan rasa sakit yang kita rasakan, lho. Peneliti kemudian melakukan penelitian lain yang berkaitan antara berteriak dan rasa sakit.

Terdapat sebuah area yang berbentuk seperti kacang almon, yang disebut amygdala. Area ini berfungsi untuk memproses emosi, termasuk rasa sakit yang kita rasakan.

- Iklan -

Temuan lain dari penelitian ini adalah bagian otak yang kita gunakan untuk mengalami rasa sakit adalah bagian yang sama dengan bagian yang kita gunakan untuk mengeluarkan suara mulut.

Baca Juga:  8 Sungai Terpanjang di Dunia, Mana yang Ingin Kamu Kunjungi?

Meskipun otak adalah organ yang kuat, ternyata otak tidak mampu melakukan banyak hal sekaligus, lo. Maka saat kita merasa sakit lalu berteriak, rasa sakit yang kita rasakan akan berkurang.

Cara ini disebut dengan kontrol gerbang, yaitu mengendalikan sistem nyeri yang kita rasakan dan mengubahnya menjadi rangsangan fisik yang berbeda.

Saat kita berteriak karena terluka, hal ini bisa membantu otak kita untuk memblokir sinyal rasa sakit yang dikirimkan. Selain berteriak, teman-teman juga bisa, lo, mengalihkan rasa sakit dengan berbicara atau bernyanyi saat merasakan sakit.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU