Kodok dan Katak, Serupa Tapi Tak Sama

Umumnya kodok dan katak dianggap sebagai dua kata berbeda yang dipakai untuk menyebut hewan yang sama. Tapi tahukah kamu bahwa kodok dan katak sebenarnya berbeda?

Yap, meskipun tampak serupa, sebenarnya kodok dan katak itu berbeda, lho. Yuk kita belajar cara membedakan keduanya!

Ini perbedaan Kodok dan Katak

Habitat

Kodok dan katak memang hewan amfibi, tapi kodok lebih banyak menghabiskan waktu di darat, misalnya di kebun atau hutan, termasuk di pepohonan. Sedangkan katak lebih suka berada di dekat sumber air seperti kolam, danau, atau sungai.

- Iklan -

Kulit

Karena punya habitat yang berbeda, kulit kodok dan katak juga berbeda. Kodok umumnya memiliki kulit yang kering, kasar, dan berbintil-bintil. Sedangkan kulit katak cenderung lebih mulus dan licin serta tampak basah.

Baca Juga:  6 Gunung Tertinggi di Indonesia yang Paling Menarik Dan Memukau

Kaki

Kodok dan katak juga tidak sama. Kaki kodok umumnya lebih pendek dan gemuk, sedangkan katak punya kaki yang lebih panjang dan ramping. Hal itu membuat cara bergerak mereka pun berbeda. Kodok lebih suka berjalan. Kalaupun melompat, lompatan mereka tidak jauh. Sedangkan katak adalah pelompat ulung yang bisa melompat cukup jauh.

Gigi

Berbeda dengan kodok yang sama sekali gak punya gigi, kata memeliki gigi. Tapi meski begitu, baik kodok maupun katak langsung menelan makanan secara utuh. Gigi katak hanya digunakan untuk mencengkeram mangsanya supaya gak lepas, bukan untuk mengunyah.

- Iklan -

Telur

Kodok dan katak sama-sama bertelur di air, dan sekali bertelur mereka bisa mengeluarkan ratusan telur. Namun, telur-telur kodok umumnya berbaris seperti rantai, sedangkan telur katak berkumpul dalam satu cluster seperti anggur.

Baca Juga:  8 Sungai Terpanjang Di Indonesia, Yuk Ketahui Mana Saja!

Mekanisme Pertahanan

Banyak spesies kodok yang punya mekanisme pertahanan untuk menghindari predator. Saat terancam, mereka bisa mengeluarkan cairan beracun dan berbau dari punggung mereka. Cairan tersebut bisa menyakiti mata predatornya dan membuatnya kabur.

Beberapa spesies katak juga punya racun, tapi cara pertahanan mereka berbeda. Racun katak yang terdapat dalam kulit mereka tidak membuat predator kabur. Tapi begitu si predator nekat mencaplok katak tersebut ke dalam mulutnya, ia akan langsung memuntahkannya lagi karena rasanya yang tidak enak.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU