Komunitas Sekolah Pelosok (KSP) Kembali Melakukan Penyaluran Bantuan di Sekolah Yayasan Al-Ihsan Desa Puca, Kec Tompobulu, Kab Maros

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Komunitas Sekolah Pelosok (KSP) kembali melakukan penyaluran bantuan di Sekolah Yayasan Al-Ihsan yang terletak di Dusun Batu Lotong,Desa Puca,Kecamatan Tompobulu,Kabupaten Maros pada hari Sabtu, 7 November 2020.

Bantuan ini dihimpun dari beberapa donatur seperti Kitabisa.com, Hari anak yatim, Mitra yatim Nurul Al-Ihsan. Penyaluran bantuan penunjang pendidikan berupa kuota internet, masker dan handsanitaizer, Kegiatan ini untuk melanjutkan program dari komunitas sekolah pelosok yang di bantu beberapa donatur sebagai bentuk partisipasi dalam dunia pendidikan saat Masa Pandemi seperti sekarang.

Muhammad haidir yang kerap di sapa idir siswa sekolah pelosok yayasan al ihsan menuturkan ” kami sangat tidak mengerti dan kesulitan kak saat pembelajaran online seperti sekarang, Karena kami terkendala jaringan dan kuota internet sangat mahal juga kak. Orangtua kami hanya petani dan buruh,” paparnya.

- Iklan -
Baca Juga:  Berbagi Kebaikan di Bulan Suci Ramadan

Dalam masa pandemi ini seharusnya pemerintah lebih berperan aktif dalam penanganan penunjang pendidikan sekolah yang belum merata akan Jaringan maupun kepemilikan android. Sehingga pembelajaran dalam keadaan pandemi tetap bisa di laksanakan Ketika pemerintah memfasilitasi proses pembelajaran online , terutama dalam hal jaringan yang berada didaerah pedalaman.

Harnia yang merupakan siswa yang tinggal didaerah bulu laabu dusun bontopanno kecamatan Tanralili menyampaikan” kami sangat berterimakasih terhadap kakak-kakak komunitas sekolah pelosok yang selalu membantu sekolah kami dari mulai memperbaiki fasilitas sekolah hingga sampai saat ini membantu memberikan kuota internet kepada kami, agar kedepannya kakak-kakak Semuanya menjadi orang sukses,” tutupnya

Baca Juga:  Berbagi Kebaikan di Bulan Suci Ramadan

Al-Kautsar Taufik Ketua Kemunitas Sekolah Pelosok menyampaikan sekolah memiliki jumlah siswa sebanyak 173 orang,terdiri dari 132 siswa SD dan 41 siswa SMP. Banyak siswa yang berharap bisa melakukan kegiatan belajar walaupun Harus menggunakan android.

- Iklan -

“Dalam masa saat ini peran organisasi dan seluruh aktifis muda harus berelasi bagaimana caranya membantu proses seluruh permasalahan khususnya dalam Dunia Pendidikan lebih efektif dalam ranah Penunjang pendidikan dan efektifitas dalam pembelajaran online maupun tatap muka nanti nya,” tutupnya

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU