Minim Perhatian, SDN 4 Sanggalangi Belajar di Ruang Tak Layak

TORAJA UTARA – Prihatin sedih rasanya tak kalah melihat siswa-siswi kelas 4b di SDN 4 Sanggalangi Kabupaten Toraja Utara mengikuti proses belajar tiap hari di sekolah. Pasalnya ruang kelas yang ditempati proses belajar itu tak layak disebut ruang kelas, hal itu berdasarkan pantauan FP, Kamis, (29/9/22).

Namum ruang kelas yang berukuran 5 kali 4 meter persegi itu dihuni 23 peserta didik untuk melaksanakan proses belajar di sekolah, ruang kelas tersebut masih beralaskan tanah berdinding papan beratapkan seng bekas yang sebagian besar terlihat beberapa titik berlubang.

Pada hal sekolah ini berada di Lembang La’bo kecamatan Sanggalangi sekitar 100 meter dari jalan poros Kecamatan Kesu’ dan kecamatan Buntao’.

- Iklan -

Kondisi hal itu sudah berlangsung lama namun hingga saat ini belum ada titik perhatian dari Pemerintah Kabupaten Toraja Utara.

Sudah pasti rasa kenyamanan ketenangan tak dirasakan bagi peserta didik tersebut, belum lagi kondisi ruangan yang sempit serta mereka pun rela duduk berimpitan dengan yang lain, satu bangku tiga orang yang duduk.

Lebih di perparah lagi ketika musim hujan, atap seng bekas sudah bocor air hujan masuk ke dalam ruangan sehingga aktivitas belajar dapat terganggu bahkan dapat terhenti.

- Iklan -

“Kami ingin ruangan kelas kami diperbaiki kalau hujan kami kehujanan, air masuk membasahi lantai tanah, kami juga kepanasan kami tak merasa nyaman dalam belajar, sementara teman-teman kami ruangan belajarnya bagus-bagus,” ungkap salah satu murid laki-laki ke pada FP.

Sementara guru kelas 4b Ros membenarkan hal itu, bahwa ruang kelas 4b saat ini tak layak dijadikan ruang kelas sebab ruangan yang sempit beralaskan tanah, dinding papan, atap seng bekas yang bocor belum lagi kalau hujan keras air masuk ke dalam ruangan membasahi lantai tanah.

Ros melanjutkan ruangan ini masih di gunakan sebagai tempat belajar siswa kelas 4b sebab kondisi ruangan kelas di sekolah ini tidak cukup.

- Iklan -

Sementara Kepala SDN 4 Sanggalangi Kabupaten Toraja Utara Merry Parerung ditemui di kantornya mengatakan bahwa kendala di sekolah ini dengan terbatasnya ruang kelas karena jumlah siswa sekitar 270 orang, sementara hanya ada 9 ruang kelas yang tersedia yang seharusnya 12 ruang kelas.

Merry melanjutkan siswa kelas 1 sampai kelas 6 semuanya di paralelkan berhubung kondisi ruangan kelas tak cukup.
Selain itu ruang perpustakaan di sekat menjadi dua bagian untuk digunakan ruang kelas 3b dan ruang perpustakaan.

“Kami sudah laporkan bahwa sekolah kami kekurangan ruangan kelas di Dinas Pendidikan Kabupaten Toraja Utara.

Namun hingga saat ini belum tak kunjung datang kita hanya berharap menunggu,” tuturnya.

Laporan : Patrun

 

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU