OPINI : Cantik Tak Berharga!

Ingat, wanita dihormati bukan karena dia dari keluarga terhormat atau pun memiliki paras yang indah, tapi ketika dia mampu terus menjaga kehormatan dirinya.

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Ketahui lah wahai wanita, kamu akan dihargai ketika kamu memiliki harga diri, bukan ketika kamu cantik dan berharta. Ingat, wanita dihormati bukan karena dia dari keluarga terhormat atau pun memiliki paras yang indah, tapi ketika dia mampu terus menjaga kehormatan dirinya.

Dan sungguh ada yang lebih dari sekedar kecantikan fisik, yaitu kecantikan hati dan kebijaksanaan hati yang selalu memadai. Maka pastikan dirimu selalu mampu menjaga dirimu dengan baik, terutama hati, sebab bilamana hatimu baik maka seluruh tindakanmu akan baik pula. Sistem reproduksi wanita adalah representasi sekaligus bukti kemaha perencanaan Allah.

Bahkan wanita bisa memasuki surga mana saja yang ia sukai dengan 4 syarat:
1. Sholat 5 waktu
2. Puasa Ramadhan
3. Taat kepada orang tua dan suaminya dalam hal kebaikan, dan
4. Menutup aurat.

- Iklan -

Ada rasa bangga dan kagum saya dilahirkan sebagai wanita, sudah diberi paras cantik dan bebas memilih surga mana yang diinginkan ketika syaratnya terlaksana. Tapi sayangnya di zaman modern ini tak sedikit wanita yang memperjual belikan harga dirinya dan enggan untuk sadar bahwa dirinya ini sangatlah berharga, mulia dan istimewa.

Baca Juga:  Dinamika Transformasi: Jurnalisme Profetik sebagai Pilar Pendidikan Kampus

Bahkan tidak sedikit wanita yang rela membuka auratnya demi popularitas, demi tampil menarik, demi sebuah keseksian, semakin seksi dan cantik semakin banyak pula pria yang tergoda. Bukan hanya itu, tidak sedikit wanita yang meninggalkan shalat dengan alasan ketinggalan, tidak sempat, sibuk, sayang make up dan ada juga yang katanya tak punya mukena untuk sholat.

Hidup di zaman ini banyak yang mengatakan munafik terhadap saya apabila berbicara dosa dan kemaksiatan. Saya tidak pernah merasa orang yang paling benar, suci dan lain-lain sebagaianya.

- Iklan -

Saya juga manusia biasa sering khilaf, namun manusia juga punya kesadaran masing-masing, memperbaiki itulah yang kulakukan. Dan satu lagi aku menyayangi para wanita maka kuberanikan menulis hal ini. Sebab harga diri sangatlah penting.

Dalam hidup ini, penghargaan orang lain tergantung kita mematok harga murah untuk diri kita, maka murah jagalah Allah menghargai kita. Sebaliknya jika harga standar ditetapkan tinggi, maka Allah pun akan memberikan penghargaan yang setimpal.

Harga diri yang sangat mahal adalah ketakwaan, sebab takwa inilah Allah akan menentukan penilaian terhadap para umatnya, sedangkan harga yang lebih rendah adalah yang menyangkut fisik, seperti kecantikan, penampilan, kekayaan dan jabatan. Itu dinilai rendah karena sifatnya kebendaan yang sementara.

- Iklan -
Baca Juga:  Dinamika Transformasi: Jurnalisme Profetik sebagai Pilar Pendidikan Kampus

Bila kita menghargai diri kita dengan standar kebendaan ini saya rasa ini hanya harga batas usia bumi saja. Dan alam akhirat lah kelak yang akan memberikan harga kepada jasad kita. Namun, bukan berarti harus anti terhadap kebendaan dunia, sehingga kita lupa terhadap tugas kita sebagai khalifah di bumi.

Saya teringat dengan ungkapan Direktur Hawzah Ilmiyyah Narjes di Mashad, Iran yang mengatakan “ Perempuan sebagai bentuk kecintaan, sudah saatnya perempuan menghargai urusanya sendiri. Al-qur’an menyebut perempuan di sebelah laki-laki; al-ahzab Allah sangat menghargai keberadaan perempuan, yang mempunyai kesempurnaan yang sama dengan laki-laki.”.

Bisa dipahami begitu berharganya perempuan dimata Allah maka janganlah MURAH APALAGI MURAHAN. Akhir ungkapan yang disampaikan Direktur itu bahwa “ KITA SEBAGAI PEREMPUAN ADALAH PUSAT MASYARAKAT”.

Pesan penulis untuk perempuan diluar sana “Jangan murah apalagi murahan”.

Oleh : Nurhidayahtunnisa

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU