Beranda blog Halaman 171

Simak Sejarah dan Makna Tari Gantar dari Provinsi Kalimantan Timur

Indonesia terkenal dengan beragam tarian tradisional yang berasal dari berbagai provinsinya. Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Gantar, Makna Tari Gantar Properti dan gerakan Tari Gantar, serta busana yang dipakai oleh penarinya.

Tari Gantar adalah tarian tradisional yang berasal dari suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kalimantan Timur. Tarian ini erat kaitannya dengan kegiatan pertanian, khususnya dalam proses menanam padi, yang merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat suku Dayak. Tari Gantar menggambarkan kebersamaan, kegembiraan, dan syukur atas panen yang melimpah. Berikut penjelasan tentang sejarah, makna, properti, gerakan, dan busana dari Tari Gantar:

1. Sejarah Tari Gantar

Tari Gantar berawal dari kebiasaan masyarakat Dayak dalam kegiatan pertanian, terutama saat menanam padi. Tarian ini pada awalnya dipertunjukkan sebagai simbol rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat atas keberhasilan panen, serta menjadi ritual untuk mengharapkan hasil panen yang lebih baik di masa mendatang. Tari Gantar juga memiliki makna sosial, yaitu menekankan pentingnya kerja sama dan gotong-royong dalam kehidupan masyarakat.

2. Makna Tari Gantar

Tari Gantar memiliki makna yang sangat erat dengan kehidupan agraris masyarakat Dayak. Tarian ini menggambarkan proses menanam padi, mulai dari menyiapkan lahan, menabur benih, hingga panen. Gerakan-gerakan dalam tarian ini mencerminkan ketekunan dan semangat masyarakat dalam bercocok tanam, serta kebersamaan yang terjalin di antara mereka. Tarian ini juga melambangkan kesuburan tanah dan keberkahan yang diberikan oleh alam.

3. Properti yang Digunakan

Tari Gantar menggunakan beberapa properti sederhana yang melambangkan alat-alat yang digunakan dalam bercocok tanam, antara lain:

  • Tongkat: Tongkat yang digunakan oleh penari melambangkan alat untuk membuat lubang di tanah sebelum menanam benih. Tongkat ini juga menjadi simbol kerja keras dalam proses pertanian.
  • Bambu kecil: Bambu kecil atau wadah berisi biji-bijian melambangkan benih padi yang akan ditanam. Penari membawa bambu ini dan menaburkannya seolah-olah sedang menanam benih di ladang.
  • Kelontongan: Beberapa versi tarian menggunakan kelontongan kecil yang berbunyi ketika digerakkan oleh penari, menambah elemen musikal dalam tarian.

4. Gerakan Tari

Gerakan dalam Tari Gantar sangat dinamis dan ceria, dengan gerakan yang meniru kegiatan bercocok tanam. Beberapa gerakan utama dalam tari ini antara lain:

  • Gerakan menanam: Penari menggambarkan gerakan menanam padi dengan menancapkan tongkat ke tanah secara simbolis, lalu “menaburkan” benih dengan bambu kecil yang mereka bawa.
  • Gerakan menabur: Penari mengayunkan tangan sambil membawa bambu kecil, seolah-olah sedang menabur benih ke lahan pertanian.
  • Gerakan berputar: Gerakan memutar dilakukan dengan lincah dan ritmis, melambangkan kebahagiaan dan kegembiraan masyarakat dalam merayakan panen yang melimpah.

Gerakan-gerakan tersebut dilakukan secara berirama dan harmonis, menampilkan keselarasan antara manusia dan alam.

5. Busana Tari

Busana yang dikenakan oleh para penari dalam Tari Gantar adalah pakaian adat Dayak yang khas. Beberapa elemen utama dari busana ini adalah:

  • Baju adat suku Dayak: Penari mengenakan baju adat suku Dayak yang dihiasi dengan manik-manik warna-warni. Biasanya baju ini terbuat dari bahan kain tenun tradisional yang mencerminkan kearifan lokal.
  • Rok atau kain panjang: Penari wanita mengenakan rok atau kain panjang tradisional yang serasi dengan atasan mereka. Motif pada kain ini sering kali menggambarkan keindahan alam dan flora.
  • Hiasan kepala: Penari mengenakan hiasan kepala yang terbuat dari bulu-bulu burung khas Dayak atau ornamen manik-manik yang mencerminkan estetika adat.
  • Aksesori tambahan: Kalung manik-manik, gelang, dan anting-anting besar yang merupakan ciri khas suku Dayak juga menjadi bagian dari busana penari untuk menambah keindahan visual dalam tarian.

Mengenal Tari Kancet Papatai, Tarian Tradisional dari Kalimantan Timur

Indonesia terkenal dengan beragam tarian tradisional yang berasal dari berbagai provinsinya. Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Kancet Papatai, Makna Tari Kancet Papatai Properti dan gerakan Tari Kancet Papatai, serta busana yang dipakai oleh penarinya.

Tari Kancet Papatai adalah tarian tradisional dari suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur yang menggambarkan keberanian dan keperkasaan seorang prajurit Dayak dalam pertempuran. Tarian ini sering dipertunjukkan untuk menggambarkan semangat kepahlawanan serta nilai-nilai keberanian dalam budaya Dayak. Berikut penjelasan tentang sejarah, makna, properti, gerakan, dan busana dari Tari Kancet Papatai:

1. Sejarah Tari Kancet Papatai

Tari Kancet Papatai berasal dari Kalimantan Timur dan berkembang di tengah masyarakat suku Dayak Kenyah. Awalnya, tarian ini merupakan bagian dari ritual perang, yang dipentaskan untuk menghormati para pejuang suku Dayak yang telah berjuang melawan musuh. Dalam konteks modern, tarian ini sering ditampilkan sebagai bagian dari acara-acara adat atau festival budaya, untuk melestarikan nilai-nilai tradisional yang terkait dengan kepahlawanan dan semangat juang masyarakat Dayak.

2. Makna Tari Kancet Papatai

Tari Kancet Papatai memiliki makna yang sangat kuat terkait dengan keberanian, ketangguhan, dan semangat juang para prajurit Dayak. Tarian ini menggambarkan pertempuran yang terjadi antara pejuang suku Dayak melawan musuh mereka. Gerakan-gerakan yang ditampilkan menggambarkan perjuangan sengit, serangan, pertahanan, dan kemenangan. Melalui tari ini, masyarakat Dayak ingin mengajarkan pentingnya semangat juang, keberanian, serta menjaga kehormatan dan tanah air.

3. Properti yang Digunakan

Beberapa properti penting yang digunakan dalam Tari Kancet Papatai meliputi:

  • Mandau: Senjata tradisional suku Dayak yang berupa parang atau pedang. Mandau digunakan oleh penari untuk menggambarkan pertempuran.
  • Perisai: Sebagai simbol pertahanan, penari membawa perisai kayu yang dihiasi dengan ukiran khas Dayak. Perisai ini digunakan dalam berbagai gerakan tari untuk menahan serangan musuh.
  • Lonceng kecil: Pada pakaian penari sering terpasang lonceng-lonceng kecil yang berbunyi saat penari bergerak, menambah efek dramatis dalam pertunjukan.

4. Gerakan Tari

Gerakan dalam Tari Kancet Papatai bersifat dinamis, penuh dengan kekuatan dan ketegangan, menggambarkan aksi pertempuran. Beberapa gerakan utama dalam tari ini adalah:

  • Gerakan menyerang: Penari akan meniru gerakan menyerang dengan menggunakan mandau, melambangkan keberanian untuk melawan musuh.
  • Gerakan bertahan: Penari juga melakukan gerakan mempertahankan diri dengan menggunakan perisai. Ini menggambarkan keterampilan seorang prajurit dalam melindungi diri dari serangan lawan.
  • Gerakan melompat: Lompatan-lompatan cepat dan tinggi sering digunakan dalam tari ini untuk menunjukkan kelincahan dan kekuatan seorang prajurit.
  • Gerakan bertarung: Penari melakukan simulasi pertarungan dengan menggunakan mandau dan perisai, menggambarkan duel antara dua prajurit.

Gerakan-gerakan ini dilakukan dengan penuh energi dan ketegangan, menciptakan suasana pertempuran yang nyata.

5. Busana Tari

Busana yang digunakan dalam Tari Kancet Papatai sangat khas dan melambangkan identitas seorang prajurit Dayak. Elemen utama busana meliputi:

  • Hiasan kepala: Penari mengenakan hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung enggang, hewan yang dianggap suci oleh suku Dayak. Hiasan kepala ini melambangkan keberanian dan kemuliaan seorang prajurit.
  • Pakaian perang tradisional: Penari mengenakan pakaian adat yang terdiri dari rompi atau baju perang khas Dayak, sering kali dihiasi dengan manik-manik dan kain berwarna gelap atau cokelat yang mencerminkan kesederhanaan namun gagah.
  • Gelang kaki dan tangan: Gelang-gelang yang dikenakan di kaki dan tangan penari sering kali dilengkapi dengan lonceng kecil yang berbunyi saat penari bergerak, menciptakan kesan dinamis dalam setiap gerakan.
  • Mandau dan perisai: Sebagai properti utama, mandau dan perisai yang dibawa oleh penari menjadi simbol kekuatan dan perlindungan dalam pertempuran.

Mengenal Tari Kancet Ledo, Tarian Tradisional dari Kalimantan Timur

Indonesia terkenal dengan beragam tarian tradisional yang berasal dari berbagai provinsinya. Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Kancet Ledo, Makna Tari Kancet Ledo, Properti dan gerakan Tari Kancet Ledo, serta busana yang dipakai oleh penarinya.

Tari Kancet Ledo atau Tari Gong merupakan salah satu tarian tradisional khas suku Dayak Kenyah yang berasal dari Kalimantan Timur. Tarian ini sering dipertunjukkan dalam acara-acara adat, penyambutan tamu, dan perayaan budaya suku Dayak. Berikut penjelasan mengenai sejarah, makna, properti, gerakan, dan busana dari Tari Kancet Ledo:

1. Sejarah Tari Kancet Ledo

Tari Kancet Ledo merupakan salah satu tarian tradisional yang diwariskan turun-temurun oleh suku Dayak Kenyah. Tarian ini dikenal dengan nama “Tari Gong” karena salah satu alat musik utama yang digunakan dalam pertunjukannya adalah gong. Tari ini awalnya merupakan bagian dari ritual adat suku Dayak yang melambangkan rasa syukur kepada Tuhan dan penghormatan terhadap alam. Seiring perkembangan zaman, Tari Kancet Ledo kemudian ditampilkan dalam berbagai acara sebagai hiburan atau bagian dari upacara penyambutan tamu.

2. Makna Tari Kancet Ledo

Makna utama dari Tari Kancet Ledo adalah keanggunan dan kelembutan wanita suku Dayak. Tarian ini menggambarkan kecantikan, kelembutan, serta keserasian wanita dengan alam. Gerakan tarian yang halus dan lambat melambangkan angin sepoi-sepoi yang menari di antara pepohonan. Tari ini juga mengandung nilai-nilai penghormatan terhadap leluhur dan alam yang diyakini sebagai bagian penting dari kehidupan masyarakat Dayak.

3. Properti yang Digunakan

Tari Kancet Ledo menggunakan beberapa properti penting, antara lain:

  • Gong: Gong merupakan alat musik tradisional yang digunakan sebagai iringan utama dalam tari ini. Biasanya gong dipukul dengan lembut untuk menciptakan irama yang tenang.
  • Perhiasan dan aksesoris: Penari biasanya menggunakan berbagai perhiasan khas suku Dayak, seperti kalung manik-manik, anting-anting besar, serta gelang-gelang yang memperindah penampilan.
  • Kipas: Beberapa variasi Tari Kancet Ledo menggunakan kipas sebagai properti yang menambah estetika tarian.

4. Gerakan Tari

Gerakan dalam Tari Kancet Ledo sangat lembut dan penuh dengan keanggunan. Penari bergerak dengan ritme yang lambat dan harmonis, mencerminkan keselarasan dengan alam. Beberapa gerakan penting dalam tari ini meliputi:

  • Gerakan tangan: Tangan penari bergerak pelan mengikuti irama musik, melambangkan kelembutan angin.
  • Langkah kaki yang halus: Langkah kaki penari tidak terlalu cepat, melambangkan kehati-hatian dan kecantikan dalam bergerak.
  • Sikap tubuh tegap: Penari menjaga postur tubuh tetap tegak namun tetap lembut dalam gerakan, menunjukkan kesopanan dan keanggunan.

Gerakan-gerakan tersebut menekankan pada harmoni antara manusia dan alam, serta menggambarkan sosok wanita Dayak yang anggun dan bersahaja.

5. Busana Tari

Busana yang digunakan dalam Tari Kancet Ledo adalah pakaian adat suku Dayak yang sangat khas dan indah. Beberapa elemen utama dari busana tari ini adalah:

  • Baju Ta’a: Penari wanita mengenakan baju Ta’a, baju tradisional khas suku Dayak Kenyah. Biasanya baju ini berwarna hitam atau cokelat tua dengan hiasan manik-manik yang rumit.
  • Sapei Inoq: Rok panjang tradisional yang dikenakan oleh penari, dihiasi dengan motif-motif khas suku Dayak yang indah.
  • Hiasan kepala: Penari mengenakan hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung enggang (burung yang dianggap sakral oleh masyarakat Dayak) dan manik-manik warna-warni.
  • Aksesori perhiasan: Penari biasanya mengenakan berbagai aksesori seperti kalung manik-manik, anting-anting besar, dan gelang yang menjadi bagian dari busana adat Dayak.

Busana yang digunakan pada Tari Kancet Ledo tidak hanya menambah keindahan visual, tetapi juga melambangkan kebanggaan budaya Dayak dan nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi oleh suku tersebut.

Resep Puding Cokelat, Camilan Manis yang Klasik

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Puding Cokelat. Puding cokelat adalah salah satu hidangan penutup yang sangat populer dan disukai banyak orang.

Berikut adalah beberapa poin ulasan tentang puding cokelat:

Rasa: Puding cokelat menawarkan rasa manis dan kaya yang sangat menggoda. Cokelatnya memberikan nuansa yang dalam dan memuaskan, cocok bagi pecinta cokelat.

Tekstur: Puding ini memiliki tekstur yang lembut dan creamy, memberikan sensasi meleleh di mulut. Kelembutan ini membuatnya mudah dinikmati dan sangat menggugah selera.

Penyajian: Puding cokelat biasanya disajikan dalam gelas atau mangkuk kecil, sering kali dihias dengan whipped cream, serutan cokelat, atau buah-buahan segar. Penampilannya yang cantik membuatnya semakin menarik.

Variasi: Ada banyak variasi puding cokelat, mulai dari puding cokelat dengan lapisan karamel, puding cokelat susu, hingga puding cokelat dengan tambahan bahan seperti kopi atau mint untuk memberikan rasa yang berbeda.

Kesehatan: Meski merupakan makanan manis, puding cokelat bisa dibuat dengan bahan-bahan yang lebih sehat, seperti susu almond atau pemanis alami, sehingga tetap bisa dinikmati oleh yang memperhatikan pola makan.

Secara keseluruhan, puding cokelat adalah pilihan yang lezat dan memuaskan, ideal bagi siapa saja yang ingin menikmati camilan manis yang klasik!

Resep Puding Cokelat

Bahan Vla:

  • 2 gelas tinggi/500 ml susu cair (SKM cokelat)
  • 1 cangkir gula pasir (sesuai selera)
  • 2 sdm maizena
  • 2 butir kuning telur (pakai 1 butir juga bisa), kocok sampai kental
  • Pasta sesuai warna selera

Cara Membuat Vla:

Campur gula, susu, maizena. Masak dengan api sedang sambil terus diaduk. Kalau sudah mulai beruap, masukkan kocokan kuning telur, aduk terus sampai meletup-letup. Angkat dan tuang dalam pirex/cup puding juga bisa, lalu sisihkan.

Bahan Puding:

  • 1 bks agar-agar cokelat (warna sesuai selera)
  • 3 gelas/600 ml susu cair
  • 3 sdm gula pasir
  • 2 butir putih telur, kocok sampai kaku dan berbusa
  • Pasta sesuai selera

Cara Membuat Puding Cokelat

  1. Campur agar-agar, susu cair dan gula pasir. Masak dengan api sedang sambil terus diaduk sampai mendidih.
  2. Tuang dalam kocokan putih telur, aduk rata sebentar dengan api kecil, jangan lama agar busanya tidak bercampur.
  3. Angkat, tunggu uapnya dingin lalu tuang pelan-pelan di atas saus. Biarkn dingin, lalu sajikan.

Tips:

Pakai sendok sayur saat puding dituang mulai dari pinggir pirex/cup, tuang pelan-pelan agar tidak bercampur dan jatuh ke lapisan bawah. Kalau pakai cup puding, tunggu uapnya hilang. Kalau mau rasa bisa tambah pasta sesuai selera (kalau mau cokelat, pakai SKM cokelat). (*)

Resep Pukis Premium, Manis dan Gurih

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Pukis Premium. Pukis Premium adalah salah satu camilan khas Indonesia yang memiliki cita rasa yang sangat menarik.

Berikut adalah beberapa poin untuk ulasan tentang Pukis Premium:

Rasa: Pukis Premium biasanya memiliki rasa yang manis dan gurih. Adonan yang lembut dipadukan dengan topping seperti cokelat, keju, atau bahkan buah-buahan memberikan variasi rasa yang kaya.

Tekstur: Tekstur Pukis Premium sangat lembut dan empuk, dengan bagian luar yang sedikit renyah. Hal ini membuat setiap gigitan terasa memuaskan.

Penyajian: Pukis biasanya disajikan dalam bentuk bulat atau setengah lingkaran, sering kali dihias dengan berbagai topping yang menggugah selera. Penampilan yang menarik membuatnya cocok untuk segala kesempatan.

Kualitas Bahan: Pukis Premium umumnya dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi, sehingga rasanya lebih otentik dan enak. Penggunaan santan atau susu dalam adonan menambah kekayaan rasa.

Variasi: Ada banyak variasi Pukis Premium, mulai dari yang tradisional hingga modern. Ini memungkinkan penggemar camilan ini untuk mencoba berbagai rasa dan kombinasi.

Kesehatan: Meski tergolong camilan manis, dengan bahan-bahan alami dan tanpa pengawet, Pukis Premium bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan camilan olahan lainnya.

Secara keseluruhan, Pukis Premium adalah camilan yang lezat dan memuaskan, yang layak dicoba bagi siapa pun yang menyukai makanan manis dan kenyal!

Resep Pukis Premium

Bahan :

  • 50 ml air hangat
  • 1 sdt ragi instan
  • 1 sdt gula pasir
  • 2 butir tlur suhu ruang
  • 160 gr gula pasir
  • 1 sdt vanili bubuk
  • ½ sdt garam
  • 2 sachet santan instan
  • 250 gr tepung terigu
  • 100 ml air
  • 2 sachet susu kental manis putih
  • 80 gr margarin yang dicairkan

Toping: Meses Cokelat

Cara Membuat Pukis Premium

  1. Siapkan wadah, masukkan ragi instan, 1 SDM gula pasir dan air 50 ml, diamkan hingga berbuih (tanda ragi aktif).
  2. Siapkan wadah, masukkan telur, gula pasir, vanili, garam, lalu mikser hingga kental berjejak.
  3. Masukkan santan instan, mikser lagi.
  4. Masukkan tepung terigu secara bertahap.
  5. Masukkan air ragi, lalu mikser, kemudian tambahkan air 100 ml.
  6. Tambahkan susu kental manis, mikser lagi.
  7. Masukkan margarin yang sudah dilelehkan.
  8. Tambahkan pewarna kuning supaya tidak pucat.
  9. Diamkan hingga 1 jam.
  10. Siapkan cetakan pukis, lalu olesi margarin.
  11. Tuang adonan ke dalam cetakan.
  12. Setelah adonan setengah matang, beri toping meses, lalu panggang hingga matang. (*)

Resep Puding Pisang Karamel Kukus, Dessert yang Lezat

0

Rubrik Selera Nusantaraa edisi kali ini menyajikan resep Puding Pisang Karamel Kukus by Dapur Bugis. Puding pisang karamel kukus adalah salah satu hidangan penutup yang sangat menggoda.

Berikut adalah beberapa poin yang bisa diulas tentang puding ini:

Rasa: Puding ini memiliki kombinasi rasa manis dari pisang dan karamel yang lembut. Paduan ini menciptakan cita rasa yang kaya dan memuaskan.

Tekstur: Tekstur puding yang lembut dan creamy sangat cocok dengan sensasi karamel yang sedikit lengket. Saat digigit, puding ini memberikan pengalaman yang menyenangkan.

Penyajian: Puding pisang karamel kukus biasanya disajikan dalam bentuk potongan yang menarik, sering kali dihias dengan irisan pisang atau saus karamel di atasnya. Penampilannya menggugah selera.

Kesehatan: Menggunakan pisang sebagai bahan utama, puding ini bisa jadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan dessert yang lebih berat, terutama jika tidak terlalu banyak menggunakan gula.

Pembuatan: Proses pengukusan memberikan kelembutan yang tidak bisa didapatkan dengan cara lain. Meski sederhana, teknik ini membuat rasa puding lebih terjaga.

Kesempatan Penyajian: Cocok untuk berbagai acara, mulai dari pertemuan keluarga hingga perayaan. Puding ini juga bisa menjadi hidangan penutup yang sempurna untuk menyempurnakan makan malam.

Secara keseluruhan, puding pisang karamel kukus adalah pilihan yang tepat untuk dessert yang lezat dan mudah dibuat!

Resep Puding Pisang Karamel Kukus

Bikin Karamel Dulu:

  • Tuang 4 sdm gula ke wajan, nyalakan api kecil.
  • Biarkan hingga gula mencair, kemudian tambahkan 4 sdm air, aduk rata hingga larut, tuang ke cetakan lalu sisihkan.

Bahan Puding:

  • 3 buah pisang kepok atau apa saja
  • 1 butir telur
  • 3 sdm SKM atau sesuai selera
  • 1 bks agar-agar putih
  • Pewarna kuning sedikit
  • 6 sdm gula pasir, kalau suka manis pakai 7 sdm
  • 600 ml santan (3 gelas)

Cara Membuat Puding Pisang Karamel Kukus 

  1. Campur semua bahan, blender halus dan tuang di atas gula karamel tadi, kemudian kukus sampai matang kurang lebih 30 menit.
  2. Setelah dingin, keluarkan dari cetakan.

Selamat mencoba. (*)

Renungan Harian Kristen, Senin, 14 Oktober 2024: Kunci bagi Pengabar Injil

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Senin, 14 Oktober 2024 berjudul: Kunci bagi Pengabar Injil

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Matius 28:18-19

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Kunci bagi Pengabar Injil

Matius 28:18-19 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Pengantar:

Kunci bagi pengabar Injil ialah otoritas Yesus Kristus sebagai Tuhan yang berdaulat dan berkuasa mutlak atas murid-murid-Nya. Jika saya ingin mengenal kedaulatan Kristus, saya sendiri harus mengenal Dia secara pribadi dengan meluangkan waktu untuk menyembah Dia yang mengutus saya — yang menetapkan pengutusan tersebut.

Renungan Harian Kristen, Senin, 14 Oktober 2024

Kunci bagi pengabar Injil ialah otoritas Yesus Kristus, bukannya kebutuhan orang-orang yang terhilang. Kita cenderung memandang Tuhan sebagai sosok yang membantu kita dalam usaha keras kita bagi Allah. Namun, Tuhan menempatkan diri-Nya sebagai Tuhan yang berdaulat dan berkuasa mutlak atas para murid-Nya.

Dia tidak berkata bahwa orang-orang yang terhilang itu tidak akan selamat bila kita tidak pergi (mengabarkan Injil) — Dia hanya berkata, “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku ….” Dengan kata lain, Dia berkata, “Pergilah dengan landasan kebenaran yang diwahyukan mengenai kedaulatan-Ku; ajarkan dan beritakanlah dari pengalaman hidupmu mengenai Aku.”

“Kesebelas murid itu berangkat … ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka” (Matius 28:16). Jika saya ingin mengenal kedaulatan Kristus, saya sendiri harus mengenal Dia secara pribadi. Saya harus meluangkan waktu untuk menyembah Dia yang mengutus saya.

Yesus berkata, “Marilah kepada-Ku …” — itulah tempat untuk menjumpai Yesus — “semua yang letih lesu dan berbeban berat …” (Matius 11:28) — dan betapa banyak pelayan Tuhan atau pemberita Injil yang berbeban berat! Kita sering mengabaikan kata-kata ajaib Penguasa semesta ini, tetapi itulah kata-kata Yesus kepada para murid-Nya yang juga ditujukan untuk masa kini.

“Karena itu, pergilah ….” “Pergi” secara sederhana berarti hidupi dan hayati. Kisah Para Rasul 1:8 merupakan lukisan tentang cara untuk pergi. Yesus dalam ayat ini tidak berkata, “Pergilah ke Yerusalem, Yudea, dan Samaria,” tetapi “kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku (di semua tempat ini).” Jadi, Dia sendirilah yang menetapkan pengutusan tersebut.

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu …” (Yohanes 15:7) — itulah cara untuk memelihara tugas pengutusan tersebut. Di mana kita ditempatkan tidaklah penting bagi kita karena Allah sendiri yang merancang pengutusan kita.

“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asalkan saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku …” (Kisah Para Rasul 20:24). Itulah cara memelihara tugas pengutusan tersebut sampai kita meninggalkan kehidupan ini.

Demikian Renungan hari ini, Senin, 14 Oktober 2024 diambil dari Matius 28:18-19 yang mengisahkan tentang Kunci bagi Pengabar Injil dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

Bupati Barru Lepas dan Ikuti Jalan Sehat Hari Jadi Sulsel ke-355

0

Bupati Barru, Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., Ph.S(HC), melepas dan turut serta dalam kegiatan Jalan Sehat dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Sulawesi Selatan ke-355 yang dilaksanakan pada Ahad (13/10/2024) pagi. Kegiatan ini berlangsung serentak di seluruh kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Barru.

Bupati Barru didampingi oleh Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, pejabat lingkup Pemerintah Daerah Barru, para camat, kepala sekolah, ASN, serta para guru dan siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Dalam sambutannya, Bupati Suardi menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.

“Terima kasih kepada semua peserta yang telah mengikuti kegiatan ini. Jalan sehat ini dilaksanakan serentak di 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan untuk memperingati Hari Jadi Provinsi Sulsel ke-355, sekaligus memecahkan Rekor MURI dengan kategori peserta jalan sehat terbanyak di Indonesia,” ungkapnya.

Kegiatan ini, lanjut Bupati, merupakan bagian dari upaya mencetak rekor dengan jarak minimal 3,55 km di setiap kabupaten. “Meskipun jaraknya 3,55 km, rasanya seperti 35 km. Alhamdulillah kita bisa mencapai garis finish bersama-sama,” katanya dengan nada penuh semangat.

Bupati juga menekankan pentingnya kegiatan positif seperti ini untuk mendukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dianjurkan pemerintah. “Olahraga minimal 30 menit sehari, makan buah dan sayur, serta rutin memeriksa kesehatan adalah bagian penting dari Germas,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan bahwa perubahan gaya hidup modern, yang semakin minim gerak akibat kemajuan teknologi, seperti penggunaan remote TV dan handphone, mengharuskan masyarakat lebih aktif berolahraga. “Kegiatan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk memulai gaya hidup sehat,” tambahnya.

“Kalau dulu kita bilang, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, sekarang justru sebaliknya—di dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat. Karena jika pikiran kita terganggu, tubuh pun ikut sakit,” jelas Bupati Suardi.

Mengakhiri sambutannya, ia kembali berterima kasih kepada para peserta dan berharap ada yang mendapatkan hadiah dari undian virtual yang diadakan pada kegiatan tersebut. “Selamat Hari Jadi Sulawesi Selatan ke-355, Sulawesi Selatan, Rumah Kita Bersama,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Barru, H. Andi Adnan Asiz, S.STP., M.Si., mengungkapkan bahwa lebih dari 6.000 peserta ikut serta dalam jalan sehat ini. Rute yang ditempuh meliputi Alun-Alun Colliq Pujie, Jalan A.P. Pettarani, Jalan Jend. Ahmad Yani, Tugu Payung, Jalan Jend. Sudirman, Jalan Andi Iskandar Unru, Jalan H.M. Sewang, dan kembali ke Alun-Alun Colliq Pujie dengan jarak total 3,55 km.

Dalam video virtual, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel menyebutkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 535.500 peserta dari seluruh kabupaten/kota, yang berhasil memecahkan Rekor MURI untuk kategori peserta jalan sehat terbanyak di Indonesia.

Dapatkan Rumah di Surga dengan 3 Amalan

0

Surga adalah tempat yang dijanjikan Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa. Surga, adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan. Di surga, manusia akan mendapatkan segala kebahagiaan yang diinginkannya. Salah satu kenikmatan yang didapatkan di surga, adalah rumah yang indah.

Rumah di surga, tidak seperti rumah di dunia. Rumah di surga, terbuat dari emas dan permata. Rumah di surga juga sangat luas dan indah, yang disediakan bagi orang yang melakukan amal kebaikan.

Allah SWT telah menjanjikan kepada hamba-hambaNya yang beriman dan bertakwa bahwa mereka akan mendapatkan rumah di surga.

Terdapat banyak sekali amalan yang akan dibalas Allah SWT, dengan mendapatkan tempat tinggal di surga, bagi orang yang melaksanakannya antara lain :

Pertama, membangun masjid di dunia. Dalam sebuah hadist, Rasulullah menyebutkan bahwa membangun masjid adalah amal ibadah yang sangat mulia dan agung.

Allah Taala akan membalas kebaikan tersebut, debgan pahala yang besar. Yaitu, membangunkan rumah di surga bagi orang yang membangun masjid.

Di dalam suatu riwayat, dari Jabir bin Abdillah r.a. Rasulullah SAW bersabda : “Siapa yang membangun mesjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan rumah, seperti itu pula di surga”. (HR Ibnu Majah).

Hadist tersebut menunjukkan bahwa membangun masjid merupakan amal soleh yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan Allah SWT menjanjikan bagi orang yang membangun masjid, meskipun hanya sebesar sarang burung pipit, akan mendapatkan sebuah rumah di surga.

Pada sisi lain, dari hadist shahih yang bersumber dari riwayat Imam Bukhari dan Muslim, menyebutkan bahwa, membangun masjid termasuk amal jariyah yang pahalanya akan mengalir, hingga nanti ketika kita sudah di liang kubur.

Jika kita membangun masjid, adalah perbuatan yang sangat mulia, dan dianjurkan oleh Islam. Membangun masjid, salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dan juga merupakan amal jariyah yang terus mengalir pahalanya, hingga hari kiamat.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda, “Siapa yang membangun masjid karena Allah SWT, maka Allah akan mebangunkan baginya semisal itu di surga”. (HR Bukhari dan Muslim).

Ibnu Hajar menjelaskan, membangun masjid yang akan dibalas dengan rumah di surga, maksudnya, tidak akan membangun fisik bangunan saja. Tetapi juga termasuk membangun masjid adalah memakmurkan masjid tersebut.

Memakmurkan masjid, artinya menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan ibadah dan keagamaan. Sehingga masjid menjadi pusat kegiatan umat Islam di lingkungannya.

Ibnu Hajar berkata, “Bisa jadi yang dimaksud mesjid adalah, tempat tempat sujud. Dan mungkin yang dimaksud adalah tempat yang dijadikan mendirikan salat.

Dan pada pendapat kedua, mungkin yang dimaksud dengan memakmurkan bangunannya, dan mungkin juga yang dimaksud adalah menetap di dalamnya untuk berdzikir mengingat Allah SWT.

Kedua, orang beriman akan mendapatkan bangunan rumah di surga dari Allah. Salah satu kenikmatan yang didapatkan oleh orang orang beriman di surga, adalah sebuah rumah yang dibangun oleh Allah SWT.

Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh manusia di dunia.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Aku adalah pemimpin dan pelindung bagi siapa saja yang beriman kepadaku, berserah diri kepadaku, dan berhijrah.

Aku akan memberinnya rumah di pinggir surga dan rumah di tengah surga. Aku juga adalah pemimpin bagi siapa saja yang beriman kepadaku, berserah diri kepadaku dan berjihat di jalan Allah SWT.

Aku akan memberinya rumah di pinggir surga, rumah di tengah surga, dan rumah di kamar tertinggi surga. Barangsiapa yang melakukan hal itu, maka dia telah memenuhi segala tuntutan kebaikan dan tidak ada tempat untuk kejahatan baginya.Dia akan mati dimanapun Allah kehendaki untuk meninggal dunia”. (HR Nasai)

Orang yang Beriman

Sementara dalam QS An -Nisa : 122, Allah menjanjikan surga akan diberikan kepada orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh.

Orang orang yang beriman adalah, orang orang yang meyakini keberadaan Allah SWT, para MalaikatNya, kitab kitabNya, para RasulNya, hari akhir, dan qadar baik dan buruk. Sedangkan amal soleh adalah segala perbuatan yang diridhoi Allah SWT, baik berupa perkataan maupun perbuatan.

Allah berfirman, “orang yang beriman dan beramal soleh.akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya, selama lamanya”. Janji Allah SWT, itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya? (QS An – Nisa :122).

Menurut Abu Muhammad.Al Baghawi, kelak orang yang beriman dan beramal soleh akan disediakan rumah dan tempat tinggal di surga. Bangunan rumah dan tempat tinggal itu, kekal selama lamanya baginya.

Aspek Penting

Ketiga, memiliki akhlak mulia. Sejatinya, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, merupakan landasan utama bagi seorang muslim. Namun untuk meraih kemuliaan di sisi Allah SWT dan mendapatkan ganjaran surga, ada satu aspek penting yang tidak boleh dilalaikan. Yaitu, berakhlak mulia. Salah satu keutamaan berakhlak mulia adalah mendapatkan ganjaran berupa rumah di surga.

Hal tersebut, disebutkan dalam sebuah hadist Abu Dawud, Rasulullah bersabda, “Aku menjamin sebuah rumah di pinggir surga, bagi orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun dia bercanda. Aku menjamin sebuah rumah di surga yang tinggi, bagi orang yang bagus akhlaknya”.

Hadist tersebut menegaskan bahwa, akhlak.mulia merupakan salah satu amal soleh yang sangat bernilai di sisi Allah SWT. Bahkan, pahala yang diberikan, berupa bangunan rumah yang indah dan megah di surga. Tempat yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan abadi. (Kultum/ana)

Sejarah Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur

Artikel ini akan membahas mengenai Sejarah Tari Reog Ponorogo , Makna Tari Reog Ponorogo, gerakan, properti dan Pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.

Tari Reog Ponorogo adalah salah satu tarian tradisional yang paling terkenal dari Jawa Timur, terutama dari daerah Ponorogo. Tarian ini menggabungkan seni tari, musik, dan drama dengan sentuhan mistis yang kuat. Tari Reog Ponorogo sering kali ditampilkan dalam berbagai acara, baik sebagai hiburan maupun sebagai bagian dari upacara adat. Kesenian ini dikenal dengan penampilan yang megah, kostum besar, dan unsur magis yang terkandung di dalamnya.

1. Sejarah Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo memiliki sejarah yang sangat tua dan berhubungan erat dengan legenda serta mitos dari masyarakat Ponorogo. Salah satu cerita yang sering dikaitkan dengan asal usul tari Reog adalah legenda tentang Raja Kelana Sewandana, yang sedang mencari putri cantik bernama Dewi Sanggalangit dari Kerajaan Kediri. Untuk mempersunting sang putri, Raja Kelana harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk melawan Singo Barong, raja yang berwujud singa besar.

Selain legenda tersebut, Tari Reog juga dipercaya memiliki hubungan dengan ritual-ritual keagamaan pada masa kerajaan di Jawa, terutama yang berkaitan dengan kekuatan spiritual dan magis.

2. Makna Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo mengandung makna simbolis yang mendalam, terutama tentang keberanian, kekuatan, dan perjuangan. Dalam cerita rakyat yang menjadi dasar tarian ini, tokoh-tokoh seperti Raja Kelana Sewandana, Singo Barong, dan para prajuritnya melambangkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan.

Reog juga dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan dan ketidakadilan. Pada masa penjajahan, Reog sering dipentaskan sebagai bentuk kritik sosial terhadap penguasa yang dianggap menindas rakyat. Selain itu, Tari Reog juga memiliki unsur-unsur spiritual yang kuat, dengan beberapa penari yang dapat memasuki kondisi trance atau kesurupan selama pertunjukan.

3. Gerakan Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo terdiri dari beberapa bagian utama yang mencakup gerakan yang dinamis dan dramatis. Setiap karakter dalam tarian ini memiliki gerakan khas yang mencerminkan peran mereka dalam cerita:

  • Gerakan Singo Barong: Penari yang memerankan Singo Barong membawa topeng singa besar dengan mahkota yang dihiasi bulu-bulu merak. Gerakannya menyerupai gerakan singa yang berwibawa dan gagah.
  • Gerakan Raja Kelana Sewandana: Gerakan Raja Kelana menonjolkan kegagahan dan kewibawaan sebagai seorang raja yang kuat dan berani. Penari bergerak dengan tenang namun tegas, menampilkan kepribadian seorang pemimpin.
  • Gerakan Prajurit (Jathilan): Gerakan prajurit dilakukan oleh penari yang menunggang kuda-kudaan (mirip dengan kuda lumping) dan melambangkan prajurit yang setia dan gagah berani.

Selain itu, gerakan tari Reog sering kali berisi atraksi kekuatan fisik, seperti penari yang menari sambil membawa topeng besar dan berat yang dikenakan oleh penari Singo Barong.

4. Properti dalam Tari Reog Ponorogo

Properti yang digunakan dalam Tari Reog Ponorogo sangat ikonik dan khas, terutama:

  • Topeng Singo Barong: Properti utama yang sangat besar dan berat, menggambarkan wajah seekor singa yang dihiasi dengan bulu-bulu merak di bagian atasnya. Topeng ini bisa mencapai berat hingga 50 kg dan diangkat oleh penari hanya dengan menggunakan kekuatan gigi.
  • Kuda Kepang: Digunakan oleh penari Jathilan yang berperan sebagai prajurit berkuda.
  • Topeng Raja Kelana: Topeng ini menggambarkan wajah Raja Kelana Sewandana, yang biasanya dihiasi dengan kumis panjang dan mahkota raja.

5. Busana dalam Tari Reog Ponorogo

Busana dalam Tari Reog Ponorogo sangat mencolok dan penuh warna, mencerminkan kekayaan budaya Jawa Timur. Beberapa busana utama dalam tarian ini meliputi:

  • Busana Singo Barong: Penari Singo Barong memakai kostum yang menyerupai singa, lengkap dengan topeng besar dan bulu-bulu merak yang menghiasi bagian atasnya.
  • Busana Raja Kelana Sewandana: Kostum Raja Kelana biasanya berwarna mencolok dengan aksesori kerajaan seperti mahkota, jubah, dan perisai.
  • Busana Jathilan: Penari Jathilan mengenakan busana prajurit yang lebih sederhana, sering kali dengan kain batik dan hiasan kepala.

6. Musik Pengiring Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo diiringi oleh musik tradisional yang dimainkan oleh gamelan, dengan kombinasi alat musik seperti:

  • Gong: Alat musik ini digunakan untuk menandai bagian-bagian penting dari tarian.
  • Kendang: Alat musik perkusi ini digunakan untuk mengatur tempo dan ritme tarian.
  • Saron dan Bonang: Alat musik ini memainkan melodi utama dalam musik pengiring.

Selain gamelan, pementasan Tari Reog Ponorogo juga biasanya disertai oleh nyanyian atau tembang tradisional yang dinyanyikan oleh sinden, menambah suasana dramatis dalam pertunjukan.

7. Pementasan Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo sering kali dipentaskan dalam acara-acara besar seperti festival, perayaan adat, atau upacara keagamaan. Pertunjukan ini biasanya berlangsung di lapangan terbuka dan melibatkan banyak penari serta pemain gamelan. Dalam pertunjukan yang lebih mistis, penari Reog dapat memasuki kondisi trance, di mana mereka menunjukkan kemampuan supranatural, seperti mengangkat topeng Singo Barong yang sangat berat dengan menggunakan gigi.

Pertunjukan Reog Ponorogo juga dapat menjadi tontonan yang sangat atraktif dan menghibur, dengan kombinasi antara gerakan tari, drama, musik, dan atraksi kekuatan fisik.