Beranda blog Halaman 2868

Kepsek SMPN 25 Cenrana Maros Serius Benahi Perpustakaan Sekolah

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kepala Sekolah SMP Negeri 25 Cenrana Kabupaten Maros, Hj. Herlinah sangat serius membenahi Perpustakaan Sekolah agar sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP).

Keseriusan tersebut ditunjukkan dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelola Perpustakaan Sekolah dengan menghadirkan langsung narasumber dari Pustakawan Dinas Perpustakaan Makassar, Tulus Wulan Juni, Selasa (30/03).

Bimtek dirangkaikan dengan Pengukuhan Pustakawan Cilik yang berjumlah 20 orang dan kemudian dilanjutkan dengan Penataan Perpustakaan Sekolah.

Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dibantu guru dan 5 tenaga perpustakaan serta Pustakawan cilik bahu-membahu menata area Perpustakaan.

Empat area minimal telah terpenuhi setelah penataan, yakni area baca yang dapat menampung siswa 1 kelas, area buku bacaan, area buku paket dan pengolahan buku serta area multimedia.

Kepala sekolah, Hj. Herlinah sangat senang dan mengaku mulai terbuka dalam pengembangan perpustakaan sekolah setelah dibantu proses penataan oleh narasumber.

“Saya akan berupaya memenuhi kebutuhan perpustakaan termasuk layanan perpustakaan digital dan fasilitas WiFi serta menargetkan tahun depan bisa mengikuti akreditasi,” ungkapnya mantap.

Gedung Perpustakaan SMP Negeri 25 Cenrana telah menempati gedung tersendiri yang telah direnovasi dan posisinya sangat strategis karena terletak di bagian depan sebelah kiri bangunan sekolah.

Di depan gedung perpustakaan nantinya akan dilengkapi 2 Gazebo sebagai area baca outdoor yang menyenangkan.

Pasca Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Ini Tanggapan Sekretaris Umum HIMAHI UIN Alauddin Makassar

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Munculnya suara ledakan yang mengagetkan warga di sekitaran Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajolalido, kota Makassar, pada minggu pagi sekitar pukul 10.30 WITA atau setelah selesainya ibadah misa.

Ledakan yang terjadi berasal dari bom bunuh diri yang dilakukan oleh pasangan suami istri, Kejadian inipun menawaskan kedua pelaku, dan 20 orang korban mengalami luka-luka yang langsung dilarikan kerumah sakit terdekat.

Tentunya peristiwa ini memunculkan perbincangan yang cukup hangat, terlebih pada stabilitas keamanan kota Makassar. Menanggapi kejadian tersebut, Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional UIN Alauddin Makassar mengatakan, masyarakat tak perlu panik, dikarenakan pelaku bom bunuh diri melakukan aksinya sebagai upaya untuk mengganggu kestabilan keamanan kita dalam melaksanakan aktivitas kita sehari-hari, dan kejadian ini tidak ada kaitannya dengan isu agama, karena didalam sebuah ajaran agama, tak ada satu pun yang mengajarkan kita melukai orang yang tak bersalah.

Lebih lanjut, Fathurahman Sekretaris Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional UIN Alauddin Makassar memberikan saran kepada pemerintah dalam mencegah terjadinya kasus yang sama dikemudian hari.

“Disamping membasmi jaringan terorisme sampai keakar-akarnya, pendidikan Akhlak dan Moral (Agama) harus lebih ditingkatkan, baik pada skala Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, karena paham-paham radikalisme dapat mempengaruhi seseorang akibat kurangnya pemahaman mengenai agama.

Mencegah Penyebaran Covid-19, Polsek Belawa Beserta Instansi Terkait Melaksanakan Razia Masker

0

Wajo, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Polsek Belawa Polres Wajo melaksanakan kegiatan Operasi Yustisi bersama dengan Unsur TNI dan Pemerintah Daerah di Kelurahan Belawa Kec. Belawa Kab. Wajo, Rabu (31/3/2021).

Dalam kegiatan tersebut wpersonil melakukan pemeriksaan setiap kendaraan yang melintasi area operasi, dan dalam kegiatan tersebut masih menemukan beberapa masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Pada kesempatan tersebut para personil mengedukasi para pelanggar terkait protokol kesehatan agar setiap beraktivitas di luar rumah wajib pakai masker, selalu memperhatikan jarak, serta tidak berkerumun.

Kapolsek Belawa Iptu Idham A. Inong, S.H mengatakan kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk mendisiplinkan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan dalam adaptasi Kebiasaan Baru untuk mencegah penyebaran dan penularan Virus Covid-19 di wilayah.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mendisiplinkan masyarakat tentang protokol kesehatan dan membiasakan menjaga diri dimanapun berada sehingga nantinya covid-19 tidak ada lagi di indonesia” Pungkasnya.

Reporter : Hengky

Bom Katedral Makassar: Gema FKUB Sulsel Ajak Pemuda Giatkan Perjumpaan Lintas Iman

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id- Ledakan Bom di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021 lalu, merupakan peristiwa kelam bagi kehidupan masyarakat di Kota Makassar. Polisi mengungkap, pelaku merupakan pasangan suami-istri berusia muda, kelahiran 1995.

Generasi Muda Forum Kerukunan Umat Beragama Sulawesi Selatan (Gema FKUB Sulsel) menyatakan prihatin dan duka mendalam atas peristiwa tersebut. Apapun alasannya, penyerangan atas simbol-simbol agama merupakan hal yang tidak dapat diperbolehkan. Terlebih lagi, peristiwa ini membuat masyarakat menjadi korban dan menyisakan trauma bagi mereka.

Oleh karena itu, Gema FKUB Sulsel mengajak seluruh elemen pemuda untuk menggiatkan perjumpaan lintas iman di kalangan anak muda. “Ini demi membangun semangat keberagamaan yang inklusif dan toleran,” ungkap Ketua Gema FKUB Sulsel, Syamsul Arif Galib dalam rilisnya, Selasa, 30 Maret 2021.

Selain itu, Gema FKUB Sulsel yang berisikan perwakilan anak muda lintas agama ini mengimbau seluruh umat beragama untuk terus saling bahu membahu dalam menyebarkan gagasan keberagamaan yang moderat sebagai upaya mencegah munculnya sikap ekstrimisme dalam beragama.

“Peristiwa ini harus menjadi momentum introspeksi tentang pemahaman inti agama dan cara beragama kita selama ini.”

Gema FKUB Sulsel juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terpancing atas kasus teror yang terjadi. Pihak berwajib harus mengusut tuntas kasus ini. “Terorisme adalah musuh kita bersama dan kita kuat jika menghadapinya bersama-sama,” pesan Syamsul Arif Galib. (SRY)

Peringati Hari Tuberculosis, FK Unibos Hadirkan Dua Pakar TB untuk Sharing Session

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2021, Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa (Unibos) menggelar webinar Bersama Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(k), MARS, DTM&H, DTCE, FISR dan dr. Arif Santoso, MD, Sp.P., FAPSR selaku pemateri dan dr. Rahmawati Thamrin selaku moderator.

Dalam kegiatan yang diusung dengan tema  Current World TB Condition dan TB Treatment Implementation ini, masing-masing pemateri memaparkan tentang pemahaman penyakit menular TBC dan lingkupnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara online, selasa (30/03/2021).

Sharing session ini dihadiri 100 peserta dari kalangan dokter, mahasiswa, karyawan dan peserta umum yang antusias mendengarkan pemaparan pemateri.

Profesor Bidang Pulmonologi & Kedokteran Respirasi, FK UI Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(k), MARS, DTM&H, DTCE, FISR menjelaskan: “Robert Koch pada 24 maret 1882 yang mempersentasikan Kuman TB maka dari itu ditetapkanlah 24 Maret sebagai hari peringatan TB sedunia.”

Mengenai Kondisi TB Dunia saat ini, sambungnya, merupakan masalah kesehatan yang harus diperhatikan karena pengobatan TB yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih dan angka kematian akibat penyakit TB ini sangat tinggi.

“Indonesia termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus di seluruh dunia, dari 845.000 pasien TBC tersebut, 67% yang ditemukan dan diobati sedangkan 33% tidak ditemukan serta tidak mendapat pengobatan, oleh sebab itu kita punya target untuk menghentikan pada tahun 2030, dan memeperkuat kegiatan program mengatasi TB.  Akhir kata saya mengajak Unibos melawan Covid dan TB,” tutupnya.

Narasumber Musrenbang Kota Administrasi Jakarta Pusat, Prof Sukri Tawarkan Program Wujudkan Kota Sehat

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), Prof Sukri Palutturi, SKM., MKes., MSc PH, PhD., mendapat undangan resmi dari Walikota Kota Administrasi Jakarta Pusat pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022 Tingkat Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Kegiatan tersebut berlangsung Senin-Rabu, 29-31 Maret 2021.

Alumni Griffith University Australia, Pakar Healthy Cities Indonesia itu diminta untuk memberikan masukan berbagai kegiatan yang diusulkan oleh para Kepala Suku Dinas (Kasudin) dan Kepala Suku Badan (Kabadan) pada Grup Sidang Kelompok Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Beberapa paparan UKPD diantaranya Perwakilan Puskesmas Kecamatan (Puskesmas Kecamatan Tanah Abang), Sudin PPAPP, Sudin Sosial, Sudin Pemuda Olahraga, Suban Pendapatan, Suban Pengelola Keuangan, Suban Pengelola Aset, Sudin Pendidikan 1 dan 2, Sudin Perpustakaan dan Sudin Kebudayaan.

Selain itu,  hadir juga dari unsur DPRD, para narasumber, Bappeda, Sekretariat SDGs, Forum Anak Jakarta dan sebagainya.

Prof. Sukri yang juga sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas dan Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan, menyampaikan materinya dengan judul Healthy Cities dan Tantangan Kesehatan Perkotaan.

Prof Sukri menjelaskan untuk penanganan berbagai persoalan kesehatan dan perkotaan secara keseluruhan, WHO memperkenalkan konsep Healthy Cities.

“Konsep ini secara komprehensif melihat berbagai masalah baik fisik dan sosial dalam sebuah setting baik makro setting maupun mikro setting,” jelasnya

Pendekatan ini, kata Prof Sukri, bukan hal baru bagi negara maju karena konsep ini sudah diperkenalkan dan diimplementasikan pada negara-negara maju, namun di Indonesia, konsep ini baru mulai diperkenalkan pada tahun 1999 saat Presiden BJ Habibie melalui konsep pembangunan berwawasan kesehatan.

Namun dalam perjalanannya konsep healthy cities yang diterjemahkan di Indonesia sebagai Kabupaten/Kota Sehat dilakukan dalam bentuk penilaian kabupaten/kota sehat setiap dua tahun.

“Dampaknya implementasinya seperti diperlombakan atau dikompetisikan, dan cenderung administratif hasilnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa secara global, kota sehat itu kota yang bersih, aman dan nyaman termasuk perumahan, kota yang kuat saling mendukung dan tidak melakukan eksploitasi terhadap masyarakat.

“Jadi kalau ada pemerintah yang melakukan penggusuran tanah dan rumah penduduk yang bukan karena alasan yang sangat mendasar dan merugikan masyarakat, maka kota tersebut disebut bukan kota sehat,” terangnya.

Kota dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi yang memungkinkan kontrol masyarakat terhadap pembangunan, maka itu disebut kota sehat.

“Kota sehat adalah kota yang menghargai budaya. Karena itu Kota Administratif Jakarta Pusat harus mendorong konsep ini. Orang ke Jakarta bukan karena kemewahan Jakarta sebagai kota moderen, namun kota ini kaya dengan budaya yang merupakan pembeda dengan kota-kota lain di dunia,” kata Prof Sukri.

Diakhir paparannya, Prof. Sukri merekomendasikan dan menekankan beberapa program penting untuk dilakukan dan dikembangkan ke depan, diantaranya program dengan prioritas Penyandang Disabilitas, lansia dan penduduk miskin kota.

Selain itu, penanganan masyarakat wilayah kumuh, pengembangan Pasar sehat, Ruang terbuka hijau, terciptanya Gang Sehat (healthy hallway) dan Kota Digital (Smart Cities).

“Pandemi masih berlangsung, karena itu protokol kesehatan tetap wajib diterapkan,” tutupnya.

Prof Sukri Palutturi Tawarkan Teori Kue Ulang Tahun Atasi Masalah Perkotaan Jakarta

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), Prof Sukri Palutturi, SKM., MKes., MSc PH, PhD., mendapat undangan resmi dari Walikota Kota Administrasi Jakarta Pusat pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022 Tingkat Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Kegiatan tersebut berlangsung Senin-Rabu, 29-31 Maret 2021.

Alumni Griffith University Australia, Pakar Healthy Cities Indonesia itu diminta untuk memberikan masukan berbagai kegiatan yang diusulkan oleh para Kepala Suku Dinas (Kasudin) dan Kepala Suku Badan (Kabadan) pada Grup Sidang Kelompok Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Beberapa paparan UKPD diantaranya Perwakilan Puskesmas Kecamatan (Puskesmas Kecamatan Tanah Abang), Sudin PPAPP, Sudin Sosial, Sudin Pemuda Olahraga, Suban Pendapatan, Suban Pengelola Keuangan, Suban Pengelola Aset, Sudin Pendidikan 1 dan 2, Sudin Perpustakaan dan Sudin Kebudayaan.

Selain itu,  hadir juga dari unsur DPRD, para narasumber, Bappeda, Sekretariat SDGs, Forum Anak Jakarta dan sebagainya.

Prof. Sukri yang juga sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas dan Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan, menyampaikan materinya dengan judul Healthy Cities dan Tantangan Kesehatan Perkotaan.

Menangani masalah perkotaan seperti Jakarta, Prof. Sukri menawarkan konsep membangun kota dengan mengintegrasikan membangun Kota dengan Teori Kue Ulang Tahun dengan Teori Bubur Panas, membangun dari pinggiran terus ke kota.

“Membangun kota dengan menggunakan teori kue ulang tahun yaitu membelah kota mulai dari tengah, terus ke pinggir dan ini diperlukan untuk membangun infrastruktur yang kuat dan memecahkan berbagai masalah kota, namun pada sisi yang lain juga diperlukan membangun kota seperti teori bubur panas yaitu membangun kota dimulai dari pinggiran kota,” jelas Prof Sukri.

Pinggiran kota, sambungnya, tidak semata dimaknai sebagai pinggiran kota secara geografis, tetapi juga pinggiran kota adalah kelompok masyarakat yang termarginalkan dan jarang terjangkau oleh pembangunan kota secara keseluruhan.

“Itulah sebabnya mengapa pembangunan inklusif itu diperlukan? dalam rangka menjangkau kelompok-kelompok masyarakat yang termarginalkan, misalnya anak jalanan, perlindungan anak korban kekerasan, kelompok orang cacat atau kelompok lansia,” bebernya.

“Dengan meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Jakarta, maka mestinya perlindungan terhadap kelompok masyarakat lansia, perlu penanganan secara sistematis dan berkelanjutan dan perlu dikelola dengan maksimal,” tutupnya.

Guru Besar FKM Unhas Diundang Walikota Kota Administrasi Jakarta Pusat pada Acara Musrenbang Sebagai Narasumber

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), Prof Sukri Palutturi, SKM., MKes., MSc PH, PhD., mendapat undangan resmi dari Walikota Kota Administrasi Jakarta Pusat pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022 Tingkat Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Kegiatan tersebut berlangsung Senin-Rabu, 29-31 Maret 2021.

Alumni Griffith University Australia, Pakar Healthy Cities Indonesia itu diminta untuk memberikan masukan berbagai kegiatan yang diusulkan oleh para Kepala Suku Dinas (Kasudin) dan Kepala Suku Badan (Kabadan) pada Grup Sidang Kelompok Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Beberapa paparan UKPD diantaranya Perwakilan Puskesmas Kecamatan (Puskesmas Kecamatan Tanah Abang), Sudin PPAPP, Sudin Sosial, Sudin Pemuda Olahraga, Suban Pendapatan, Suban Pengelola Keuangan, Suban Pengelola Aset, Sudin Pendidikan 1 dan 2, Sudin Perpustakaan dan Sudin Kebudayaan.

Selain itu,  hadir juga dari unsur DPRD, para narasumber, Bappeda, Sekretariat SDGs, Forum Anak Jakarta dan sebagainya.

Prof. Sukri yang juga sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas dan Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan, menyampaikan materinya dengan judul Healthy Cities dan Tantangan Kesehatan Perkotaan.

Mengawali meterinya, Prof Sukri menguraikan beberapa istilah yang berkaitan dengan kota atau perkotaan dan sangat berkaitan misalnya Kota Dunia (World Cities), Kota Sehat (Healthy Cities), Kota Berkelanjutan (Sustainable Cities), Kota Layak Huni (Livable Cities), Kota Pintar (Smart Cities), Kota Kembar (Twin Cities, Sister Cities) dan Kota Tersembunyi (Hidden Cities).

“Semua konsep kota ini memiliki kelebihan  dan kekurangan masing-masing, misalnya kota dunia cukup bagus untuk mendorong kota metropolitan, kota moderen, yang ditandai dengan gedung-gedung bertingkat dan sebagainya, namun konsep kota ini kadang mengabaikan kota sehat,” jelas Prof Sukri.

Twin Cities, kata Prof Sukri, biasanya mendorong dua kota pada negara berbeda yang memiliki kemiripan yang hampir sama baik dari sisi jumlah penduduk, luas wilayah, karakterisitik masyarakat, dan memiliki keinginan yang sama untuk mengembangkan ke dua kota tersebut pada negara berbeda. Demikian pula dengan konsep kota-kota lainnya.

“Terdapat banyak masalah kesehatan perkotaan yang ada, apalagi seperti Jakarta Pusat atau Jakarta secara keseluruhan, misalnya kemacetan lalu lintas, sampah, limbah, rumah kumuh, miskin kota, tata ruang tata kota, masalah sosial misalnya anak jalanan, pengamen, kriminalitas dan sebagainya. Semua ini adalah ciri kota moderen,” ungkapnya.

Dari data yang diperoleh bahwa masalah perkotaan itu muncul, bukan hanya disebabkan karena penduduk yang berasal dari kota tersebut, tetapi juga disebabkan karena tingginya penduduk pendatang ke Jakarta yang dapat menimbulkan berbagai masalah perkotaan.

“Masalah kota dapat berupa masalah fisik lingkungan, masalah kesehatan maupun masalah sosial lainnya. Penanganan anak jalanan, perlindungan kelompok difabel dan lansia perlu menjadi perhatian pemerintah kota,” ungkapnya.

Rumah Kemasan KUKM Sulsel Edukasi Kemasan Produk untuk Mahasiswa STIE Nobel Indonesia

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Don’t judge a book by its cover—jangan menilai sebuah buku dari sampulnya, jangan menilai sesuatu hanya dari cover atau bagian luarnya saja. Istilah yang kerap kali didengar ini nyatanya tidak berlaku untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Cover atau kemasan produk UMKM menjadi hal yang penting disamping kualitas produk itu sendiri, seringkali keputusan membeli muncul setelah tertarik dengan kemasan produk. Demikian diungkapkan oleh Konsultan Rumah Kemasan KUKM Sulsel Muhammad Yusri, S.S., saat menerima kunjungan mahasiswa STIE Nobel Indonesia di Rumah Kemasan KUKM Sulsel, Jl. AP. Pettarani pada Senin, (29/03/2021) kemarin.

Muhammad Yusri sangat mengapresiasi kunjungan dari mahasiswa STIE Nobel Indonesia tersebut. Menurutnya, fungsi dari rumah kemasan juga memberikan edukasi kepada mahasiswa yang juga calon wirausaha muda mengenai pentingnya kemasan sebuah produk. Serta bagaimana caranya mendesain kemasan yang menarik dan memiliki daya saing.

Wakil Ketua I Bidang Akademik STIE Nobel Indonesia Dr. Ahmad Firman, S.E., M.Si., mengatakan, kunjungan seperti ini adalah kegiatan akademik STIE Nobel Indonesia yang sudah rutin dilaksanakan setiap semester.

Diketahui sebagai kampus wirausaha, di STIE Nobel Indonesia terdapat mata kuliah khusus yakni mata kuliah Praktek Bisnis Terintegrasi, target dari mata kuliah ini adalah mahasiswa harus memiliki bisnis atau produk sendiri.

Bahrul Ulum Ilham, S.Pd., M.M., selaku dosen dari mata kuliah tersebut menjelaskan bahwa, mahasiswa setelah mendapatkan pemahaman tentang mindset bisnis dan bagaimana menciptakan ide-ide bisnis, sebelum mereka mengembangkan ide bisnis atau membuat produk, mereka perlu mendapatkan materi tentang cara membuat kemasan.

Harapannya agar produk yang dihasilkan kelak memiliki kemasan menarik yang bernilai jual tinggi.

Kunjungan mahasiswa STIE Nobel Indonesia pada kesempatan tersebut kemudian ditutup dengan pengenalan terhadap jenis-jenis mesin kemasan, dan melihat contoh-contoh produk yang sudah didesain kemasannya di Rumah Kemasan KUKM Sulsel.

Untuk diketahui, Rumah Kemasan KUKM Sulsel ini berada dibawah naungan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan.(*)

Kemendikbud Targetkan Sekolah Tatap Muka Juni 2021, Begini Penjelasanya

0

FAJARPENDIDIKAN.co.id- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim melalui live streaming channel youtube Kemendikbud RI mengumumkan keputusan pembelajaran di massa pandemi Covid-19 dan menargetkan setelah vaksinasi rampung akan diberlakukan sekolah tatap muka, Selasa (30/03/2021).

“Rencana vaksinasi seperti yang disebut pak presiden adalah ditargetkan vaksinasi untuk pendidik dan tenaga pendidikan diharapkan selesai akhir bulan juni 2021,Tapi kami sebagai pemerintah pusat menargetkan aspirasional agar kami bisa memastikan bahwa di bulan juni hampir semua sekolah kita akan sudah bisa melakukan tatap muka secara terbatas.” Kata Nadiem Makarim melalui live streaming.

Disela paparan materi yang akan dibawakan, sebelumnya ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh elemen pendidik dan pelajar karena telah semangat dalam menghadapi masa yang sulit di masa pandemi Covid-19.

“Saya pertama ingin mengucapkan dulu terimakasih sebesar-besarnya kepada ibu dan bapak serta addek adek pelajar dan mahasiswa yang tetap bersemangat untuk mengajar dan belajar di tengah begitu banyak tantangan, salah satu tantangan terbesar adalah murid tidak bisa ke sekolah untuk berinteraksi dengan teman dan guru mereka”Lanjutnya.

Selanjutnya, ia juga menyadari pembelajaran jarak jauh sekarang tidak bisa menggantikan pelajaran secara lansung.

“Selain itu pelajaran tatap muka kenyataannya memang sulit untuk digantikan dengan pembelajaran jarak jauh” Pungkasnya.(ZUL)