Beranda blog Halaman 301

Cristiano Ronaldo Dicap Striker Paling Buruk di Euro 2024

0

Cristiano Ronaldo mengalami Euro 2024 yang mengecewakan sebagai penyerang dengan performa terburuk dalam kariernya. Selama turnamen dari 14 Juni hingga 14 Juli di Jerman, CR7 gagal mencetak gol dalam enam penampilannya.

Dalam lima pertandingan yang dimainkannya selama Euro 2024, Ronaldo hanya berhasil memberikan satu assist setelah bermain total selama 468 menit.

Meskipun tetap menjadi pilihan utama dalam tim berkat kepercayaan Roberto Martinez, Ronaldo dinilai memiliki dampak negatif terhadap prospek masa depan penyerang Portugal lain seperti Diogo Jota dan Goncalo Ramos, yang dianggap memiliki potensi lebih tinggi daripada CR7.

Ronaldo terus dipilih sebagai pemain inti, mengakibatkan Jota dan Ramos tidak mendapat kesempatan untuk memulai pertandingan sejak awal selama Euro 2024. Meskipun Portugal berhasil lolos ke babak 16 besar, Jota dan Ramos tidak dimasukkan dalam starting lineup melawan Georgia. Pada kesempatan tersebut, Roberto Martinez memilih untuk memainkan pemain pengganti seperti Joao Felix, Francisco Conceicao, dan Joao Neves.

Namun, Ronaldo tetap tidak mampu memanfaatkan peluang untuk mencetak gol meskipun selalu bermain dari menit pertama.

Menurut laporan dari Sportskeeda, Ronaldo memiliki statistik yang mengecewakan di Euro 2024. Statistik expected goal (xG) Ronaldo hanya mencapai 3,52, yang seharusnya cukup untuk mencetak tiga hingga empat gol berdasarkan peluang yang dimilikinya.

Ekspektasi gol Cristiano Ronaldo (CR7) lebih tinggi dibandingkan striker lain seperti Kai Havertz dari Jerman atau Romelu Lukaku dari Belgia dalam Euro 2024. Havertz yang mencatat dua gol memiliki nilai expected goal (xG) sebesar 3,11, sementara Lukaku, yang juga gagal mencetak gol, memiliki xG sebesar 2,29.

Di urutan keempat dan kelima, terdapat Kylian Mbappe dari Prancis dengan xG 2,02 dan Memphis Depay dari Belanda dengan xG 2,00. (*)

Jenis-Jenis daun dan Fungsinya

Daun adalah organ vital pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat utama untuk fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Ada berbagai jenis-jenis daun dengan struktur dan fungsi spesifik yang beradaptasi dengan lingkungan tempat tumbuhan tersebut hidup. Berikut adalah jenis-jenis daun dan fungsinya:

Jenis-Jenis Daun

  1. Daun Sederhana (Simple Leaf)
    • Struktur: Hanya terdiri dari satu helai daun yang melekat pada tangkai daun (petiole).
    • Contoh: Mangga, jambu, dan jeruk.
    • Fungsi:
      • Menangkap cahaya matahari untuk fotosintesis.
      • Melakukan respirasi dan transpirasi.
  2. Daun Majemuk (Compound Leaf)
    • Struktur: Terdiri dari beberapa helai daun (leaflets) yang melekat pada tangkai daun utama.
    • Contoh: Daun kelapa, neem, dan mawar.
    • Fungsi:
      • Menangkap cahaya matahari untuk fotosintesis dengan penyebaran daun yang lebih luas.
      • Mempercepat proses respirasi dan transpirasi.
  3. Daun Menyirip (Pinnate Leaf)
    • Struktur: Daun majemuk dengan susunan helai daun yang tersusun di sepanjang kedua sisi tangkai utama.
    • Contoh: Mahoni, akasia, dan kacang tanah.
    • Fungsi:
      • Menyediakan permukaan yang lebih luas untuk fotosintesis.
      • Membantu dalam respirasi dan transpirasi dengan struktur yang memungkinkan pertukaran gas lebih efektif.
  4. Daun Menjari (Palmate Leaf)
    • Struktur: Daun majemuk dengan helai daun yang tersusun seperti jari-jari tangan dari satu titik pada tangkai daun.
    • Contoh: Ketela, pepaya, dan kastanye.
    • Fungsi:
      • Menyediakan permukaan besar untuk fotosintesis.
      • Mempermudah aliran udara di antara helai daun untuk respirasi dan transpirasi.
  5. Daun Pararel (Parallel-Veined Leaf)
    • Struktur: Daun dengan tulang daun yang sejajar dari pangkal hingga ujung daun.
    • Contoh: Rumput, jagung, dan padi.
    • Fungsi:
      • Mengoptimalkan penyerapan cahaya matahari untuk fotosintesis.
      • Memfasilitasi aliran air dan nutrisi di sepanjang daun.
  6. Daun Menyirip (Reticulate-Veined Leaf)
    • Struktur: Daun dengan jaringan tulang daun yang bercabang seperti jaring.
    • Contoh: Mangga, jambu, dan mawar.
    • Fungsi:
      • Mengoptimalkan penyerapan cahaya matahari dan pertukaran gas.
      • Meningkatkan kekuatan struktural daun.
  7. Daun Sukulen (Succulent Leaf)
    • Struktur: Daun yang tebal dan berdaging, menyimpan air di dalam jaringan daunnya.
    • Contoh: Lidah buaya, kaktus, dan agave.
    • Fungsi:
      • Menyimpan air untuk bertahan di lingkungan kering.
      • Melakukan fotosintesis dengan efisien dalam kondisi kering.
  8. Daun Modifikasi (Modified Leaf)
    • Struktur: Daun yang mengalami modifikasi bentuk untuk fungsi khusus.
    • Contoh:
      • Duri pada kaktus (mengurangi kehilangan air dan melindungi dari herbivora).
      • Sulur pada tanaman kacang polong (membantu tanaman memanjat).
      • Braktea pada bougainvillea (menarik penyerbuk).
    • Fungsi:
      • Beradaptasi dengan lingkungan spesifik atau kebutuhan tumbuhan.
      • Melakukan fungsi khusus seperti perlindungan, penunjang, atau reproduksi.

Fungsi Utama Daun

  1. Fotosintesis
    • Proses: Daun menangkap cahaya matahari dan menggunakan klorofil untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen.
    • Penting: Merupakan sumber utama energi bagi tumbuhan dan basis rantai makanan.
  2. Respirasi
    • Proses: Pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) terjadi melalui stomata pada permukaan daun.
    • Penting: Memungkinkan tumbuhan untuk melepaskan energi dari glukosa untuk berbagai aktivitas seluler.
  3. Transpirasi
    • Proses: Penguapan air dari permukaan daun melalui stomata.
    • Penting: Membantu dalam penyerapan air dan nutrisi dari tanah, mendinginkan tanaman, dan mempertahankan turgor sel.
  4. Penyimpanan
    • Proses: Beberapa daun menyimpan air, nutrisi, atau makanan.
    • Penting: Membantu tumbuhan bertahan hidup selama kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
  5. Adaptasi
    • Proses: Modifikasi daun untuk fungsi khusus seperti perlindungan (duri), penopang (sulur), atau penarik penyerbuk (braktea).
    • Penting: Memungkinkan tumbuhan untuk beradaptasi dan bertahan hidup dalam berbagai lingkungan.

Dengan berbagai jenis dan fungsinya, daun memainkan peran krusial dalam kehidupan tumbuhan dan ekosistem secara keseluruhan.

Jenis-Jenis Batang dan Fungsinya

Batang adalah salah satu bagian penting dari tumbuhan yang berfungsi sebagai penopang, pengangkut, dan penyimpan nutrisi. Terdapat berbagai jenis-jenis batang yang masing-masing memiliki struktur dan fungsi spesifik. Berikut adalah beberapa jenis-jenis batang dan fungsinya:

Jenis-Jenis Batang

  1. Batang Lurus (Erect Stem)
    • Struktur: Batang yang tumbuh tegak lurus ke atas.
    • Contoh: Pohon mangga, pohon kelapa, dan kebanyakan pohon berdaun lebar.
    • Fungsi:
      • Menyokong daun, bunga, dan buah agar terkena sinar matahari secara optimal.
      • Mengangkut air dan nutrisi dari akar ke bagian atas tumbuhan.
      • Mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
  2. Batang Menjalar (Creeping Stem)
    • Struktur: Batang yang tumbuh merambat di permukaan tanah.
    • Contoh: Semangka, stroberi, dan labu.
    • Fungsi:
      • Menyebar luas untuk mencari air dan nutrisi.
      • Membentuk akar adventif di beberapa titik untuk mendapatkan dukungan tambahan dan nutrisi.
  3. Batang Merambat (Climbing Stem)
    • Struktur: Batang yang membutuhkan penopang lain untuk tumbuh ke atas.
    • Contoh: Anggur, kacang panjang, dan tanaman sirih.
    • Fungsi:
      • Memanfaatkan struktur lain (pohon, pagar, dll.) untuk mendapatkan sinar matahari dengan merambat ke atas.
      • Menghasilkan sulur atau organ khusus lainnya untuk menempel pada penopang.
  4. Batang Berongga (Hollow Stem)
    • Struktur: Batang yang memiliki rongga di tengahnya.
    • Contoh: Bambu, padi, dan tebu.
    • Fungsi:
      • Memberikan kekuatan struktural sambil mengurangi berat keseluruhan.
      • Mengangkut air dan nutrisi dengan efisien melalui rongga.
  5. Batang Berair (Succulent Stem)
    • Struktur: Batang yang tebal dan berisi air.
    • Contoh: Kaktus, lidah buaya, dan beberapa jenis euphorbia.
    • Fungsi:
      • Menyimpan air untuk digunakan selama periode kering.
      • Melindungi tumbuhan dari kekeringan dengan mengurangi penguapan.
  6. Batang Bercabang (Branched Stem)
    • Struktur: Batang utama yang memiliki banyak cabang.
    • Contoh: Pohon mangga, pohon apel, dan semak belukar.
    • Fungsi:
      • Memperluas area fotosintesis dengan menyebarkan daun lebih luas.
      • Menyokong banyak buah dan bunga.
  7. Batang Umbi (Tuberous Stem)
    • Struktur: Batang yang membengkak dan menyimpan nutrisi.
    • Contoh: Kentang dan dahlia.
    • Fungsi:
      • Menyimpan cadangan makanan (karbohidrat) untuk pertumbuhan di musim berikutnya.
      • Memungkinkan vegetatif perbanyakan tanaman.
  8. Batang Rizoma (Rhizome)
    • Struktur: Batang bawah tanah yang tumbuh horizontal.
    • Contoh: Jahe, kunyit, dan alang-alang.
    • Fungsi:
      • Menyimpan cadangan makanan.
      • Menghasilkan tunas baru untuk perbanyakan vegetatif.
      • Membantu tumbuhan bertahan hidup di kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
  9. Batang Stolon (Runner)
    • Struktur: Batang yang tumbuh menjalar di permukaan tanah dan membentuk tumbuhan baru di beberapa titik.
    • Contoh: Stroberi dan spider plant.
    • Fungsi:
      • Membantu perbanyakan vegetatif dengan menghasilkan tanaman baru dari titik tumbuh.
  10. Batang Kambium (Cambial Stem)
    • Struktur: Batang yang memiliki lapisan kambium yang aktif membelah.
    • Contoh: Pohon berkayu seperti pohon jati dan pohon pinus.
    • Fungsi:
      • Memungkinkan pertumbuhan sekunder (membesar) pada batang.
      • Menambah diameter batang dengan membentuk jaringan xilem dan floem baru.

Fungsi Umum Batang

  • Penopang: Mendukung daun, bunga, dan buah sehingga mereka dapat menerima sinar matahari dan polinator dengan optimal.
  • Pengangkut: Mengangkut air, mineral, dan nutrisi dari akar ke daun (melalui xilem) dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan (melalui floem).
  • Penyimpanan: Menyimpan cadangan makanan dan air.
  • Perbanyakan: Membantu dalam perbanyakan vegetatif melalui berbagai struktur seperti stolon, rizoma, dan umbi.
  • Fotosintesis: Pada beberapa tumbuhan, batang juga berfungsi dalam fotosintesis (contohnya pada batang kaktus).

Dengan berbagai jenis dan fungsi ini, batang memainkan peran penting dalam mendukung kehidupan dan pertumbuhan tumbuhan.

Jenis-Jenis Akar pada Tumbuhan Beserta Fungsinya Masing-Masing

Akar adalah organ penting pada tumbuhan yang memiliki berbagai bentuk dan fungsi. Akar berperan dalam penyerapan air dan mineral, penyimpanan makanan, serta memberikan dukungan struktural bagi tumbuhan. Berikut adalah jenis-jenis akar pada tumbuhan beserta fungsinya:

Jenis-Jenis Akar pada Tumbuhan

  1. Akar Tunggang (Taproot)
    • Struktur: Akar utama yang tumbuh lurus ke bawah dengan cabang-cabang akar lateral yang lebih kecil.
    • Contoh: Wortel, lobak, dan pohon-pohon besar.
    • Fungsi:
      • Menyerap air dan mineral dari lapisan tanah yang lebih dalam.
      • Menyimpan cadangan makanan.
      • Memberikan dukungan struktural yang kuat untuk tumbuhan.
  2. Akar Serabut (Fibrous Root)
    • Struktur: Terdiri dari banyak akar yang tumbuh dari pangkal batang dan memiliki ukuran yang relatif sama.
    • Contoh: Rumput, padi, jagung, dan gandum.
    • Fungsi:
      • Menyerap air dan mineral dari lapisan tanah yang lebih dangkal.
      • Mencegah erosi tanah karena jaringan akar yang rapat.
      • Menyediakan dukungan yang luas bagi tumbuhan.
  3. Akar Adventif
    • Struktur: Akar yang tumbuh dari bagian lain tumbuhan selain dari akar utama, seperti batang atau daun.
    • Contoh: Akar udara pada tanaman anggrek, akar gantung pada beringin, dan akar penyangga pada jagung.
    • Fungsi:
      • Membantu penyerapan air dan mineral tambahan.
      • Menyediakan dukungan tambahan bagi tumbuhan.
      • Membantu tumbuhan merambat atau menempel pada permukaan.
  4. Akar Napas (Pneumatofor)
    • Struktur: Akar yang tumbuh ke atas dari permukaan tanah atau air, biasanya ditemukan pada tumbuhan yang hidup di lingkungan berair atau rawa-rawa.
    • Contoh: Bakau, pohon api-api.
    • Fungsi:
      • Memfasilitasi pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) di lingkungan yang terendam air.
  5. Akar Simbiosis
    • Struktur: Akar yang mengalami hubungan simbiosis dengan organisme lain, seperti jamur atau bakteri.
    • Contoh: Mycorrhiza (simbiosis akar dengan jamur), akar leguminosa dengan Rhizobium (bakteri pengikat nitrogen).
    • Fungsi:
      • Membantu penyerapan nutrisi tambahan melalui simbiosis.
      • Meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nitrogen yang diperoleh dari bakteri pengikat nitrogen.
  6. Akar Penyimpan
    • Struktur: Akar yang membesar dan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
    • Contoh: Ubi jalar, singkong, bit.
    • Fungsi:
      • Menyimpan cadangan makanan (karbohidrat, gula) untuk digunakan saat kondisi lingkungan kurang mendukung pertumbuhan.
  7. Akar Kontraktil
    • Struktur: Akar yang mampu menyusut dan menarik tumbuhan lebih dalam ke dalam tanah.
    • Contoh: Umbi-umbian seperti bawang merah dan lili.
    • Fungsi:
      • Menarik bagian tumbuhan yang berada di atas tanah lebih dalam ke dalam tanah untuk perlindungan.

Fungsi Utama Akar

  • Penyerapan: Menyerap air dan mineral dari tanah yang diperlukan untuk fotosintesis dan pertumbuhan.
  • Penyimpanan: Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk pati, gula, atau nutrisi lainnya.
  • Dukungan: Menyediakan dukungan struktural yang kuat untuk menjaga tumbuhan tetap tegak.
  • Transportasi: Mengangkut air dan nutrisi dari akar ke bagian tumbuhan lainnya.
  • Simbiosis: Berperan dalam hubungan simbiosis dengan organisme lain untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dan memperbaiki kesuburan tanah.

Dengan berbagai jenis dan fungsi ini, akar memainkan peran penting dalam mendukung kehidupan dan pertumbuhan tumbuhan di berbagai lingkungan.

Mengenal Jaringan, Organ dan Sistem Organ pada Tumbuhan

Tumbuhan memiliki struktur yang kompleks dan terorganisir yang terdiri dari jaringan, organ, dan sistem organ. Berikut adalah penjelasan mengenai jaringan, organ, dan sistem organ pada tumbuhan:

Jaringan pada Tumbuhan

Jaringan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua kategori utama: jaringan meristematik dan jaringan permanen.

  1. Jaringan Meristematik
    • Struktur: Terdiri dari sel-sel yang aktif membelah dan belum terdiferensiasi.
    • Fungsi: Bertanggung jawab untuk pertumbuhan tumbuhan, baik pertumbuhan primer (memanjang) maupun pertumbuhan sekunder (membesar).
    • Lokasi: Meristem apikal (ujung akar dan pucuk) dan meristem lateral (kambium vaskuler dan kambium gabus).
  2. Jaringan Permanen
    • Jaringan Dermal
      • Struktur: Terdiri dari sel-sel epidermis yang sering kali dilapisi oleh kutikula.
      • Fungsi: Melindungi permukaan tumbuhan dan mengurangi kehilangan air.
    • Jaringan Dasar (Ground Tissue)
      • Parenkim: Sel-sel hidup yang berfungsi dalam fotosintesis, penyimpanan, dan sekresi.
      • Kolenkim: Sel-sel hidup yang memberikan dukungan fleksibel kepada bagian tumbuhan yang sedang tumbuh.
      • Sklerenkim: Sel-sel mati yang memberikan dukungan kaku kepada bagian tumbuhan yang sudah berhenti tumbuh.
    • Jaringan Vaskuler
      • Xilem: Mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan.
      • Floem: Mengangkut hasil fotosintesis (gula) dari daun ke bagian-bagian lain tumbuhan.

Organ pada Tumbuhan

Organ tumbuhan adalah struktur yang terdiri dari berbagai jaringan yang bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu. Organ utama pada tumbuhan meliputi:

  1. Akar
    • Fungsi: Menyerap air dan mineral dari tanah, menyimpan cadangan makanan, dan anchoring tumbuhan.
    • Struktur: Terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan jaringan vaskuler (xilem dan floem).
  2. Batang
    • Fungsi: Mendukung dan mengangkut nutrisi antara akar dan daun, serta menyimpan cadangan makanan.
    • Struktur: Terdiri dari jaringan epidermis, korteks, dan jaringan vaskuler (xilem dan floem).
  3. Daun
    • Fungsi: Fotosintesis, pertukaran gas, dan transpiras.
    • Struktur: Terdiri dari jaringan epidermis, mesofil (parenkim palisade dan spons), dan jaringan vaskuler (xilem dan floem).
  4. Bunga
    • Fungsi: Reproduksi seksual, menghasilkan biji dan buah.
    • Struktur: Terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari (organ reproduksi jantan), dan putik (organ reproduksi betina).
  5. Buah
    • Fungsi: Melindungi biji dan membantu penyebarannya.
    • Struktur: Terdiri dari jaringan perikarp (eksokarp, mesokarp, dan endokarp) dan biji.
  6. Biji
    • Fungsi: Menyimpan embrio tumbuhan dan menyediakan nutrisi untuk perkecambahan.
    • Struktur: Terdiri dari embrio, endosperm, dan kulit biji.

Sistem Organ pada Tumbuhan

Sistem organ adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk menjalankan fungsi fisiologis utama. Berikut adalah beberapa contoh sistem organ pada tumbuhan:

  1. Sistem Akar
    • Komponen: Akar primer, akar sekunder, dan akar serabut.
    • Fungsi: Penyerap air dan mineral, penyimpanan cadangan makanan, dan memberikan dukungan struktural.
  2. Sistem Pucuk
    • Komponen: Batang, daun, bunga, dan buah.
    • Fungsi: Fotosintesis, pertumbuhan, reproduksi, dan penyebaran biji.
  3. Sistem Vaskuler
    • Komponen: Xilem dan floem.
    • Fungsi: Mengangkut air, mineral, dan nutrisi ke seluruh bagian tumbuhan.

Interaksi Antar Sistem Organ

Sistem-sistem organ berinteraksi untuk memastikan kelangsungan hidup dan pertumbuhan tumbuhan. Misalnya:

  • Fotosintesis di Daun: Menghasilkan gula yang diangkut oleh floem ke seluruh bagian tumbuhan untuk pertumbuhan dan penyimpanan.
  • Absorpsi Air dan Mineral di Akar: Diangkut oleh xilem ke daun untuk digunakan dalam fotosintesis.
  • Pembentukan Bunga dan Buah: Memerlukan nutrisi yang diangkut melalui sistem vaskuler dari akar dan daun.

Memahami jaringan, organ, dan sistem organ pada tumbuhan membantu kita memahami bagaimana tumbuhan dapat hidup, tumbuh, dan berkembang, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Mengenal Jaringan, Organ, Sistem Organ pada Hewan

Jaringan, organ, dan sistem organ adalah tiga tingkat organisasi biologis dalam organisme hewan yang bekerja bersama untuk mendukung fungsi kehidupan dan memastikan kelangsungan hidup organisme. Berikut penjelasan mengenai masing-masing tingkat tersebut pada hewan:

Jaringan pada Hewan

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki struktur serupa dan bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu. Ada empat jenis utama jaringan pada hewan:

  1. Jaringan Epitel
    • Struktur: Terdiri dari sel-sel yang rapat dan tersusun dalam satu atau beberapa lapisan.
    • Fungsi: Melapisi permukaan tubuh, organ, dan rongga; berfungsi sebagai pelindung, absorpsi, sekresi, dan ekskresi.
  2. Jaringan Ikat
    • Struktur: Terdiri dari sel-sel yang tersebar dalam matriks ekstraseluler yang bisa berupa cairan, gel, atau padat.
    • Fungsi: Mendukung, mengikat, dan melindungi organ serta jaringan tubuh; menyimpan energi (lemak), dan menyediakan sistem transportasi (darah).
  3. Jaringan Otot
    • Struktur: Terdiri dari sel-sel yang dapat berkontraksi, disebut serat otot.
    • Fungsi: Bertanggung jawab atas pergerakan tubuh dan organ internal.
  4. Jaringan Saraf
    • Struktur: Terdiri dari neuron (sel saraf) dan sel glia.
    • Fungsi: Mengirim dan memproses informasi melalui impuls listrik dan kimia; mengendalikan aktivitas tubuh.

Organ pada Hewan

Organ adalah struktur yang terdiri dari dua atau lebih jenis jaringan yang bekerja bersama untuk melakukan fungsi tertentu. Contoh organ pada hewan meliputi:

  1. Jantung
    • Struktur: Terdiri dari jaringan otot jantung, jaringan ikat, dan jaringan saraf.
    • Fungsi: Memompa darah ke seluruh tubuh.
  2. Paru-paru
    • Struktur: Terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan otot.
    • Fungsi: Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.
  3. Hati
    • Struktur: Terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan darah.
    • Fungsi: Detoksifikasi, sintesis protein, dan produksi empedu.
  4. Ginjal
    • Struktur: Terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan darah.
    • Fungsi: Menyaring darah dan menghasilkan urin.

Sistem Organ pada Hewan

Sistem organ adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk menjalankan fungsi fisiologis utama. Berikut adalah beberapa contoh sistem organ pada hewan:

  1. Sistem Pencernaan
    • Komponen: Mulut, esofagus, lambung, usus, hati, pankreas.
    • Fungsi: Mencerna makanan dan menyerap nutrisi.
  2. Sistem Peredaran Darah
    • Komponen: Jantung, pembuluh darah, darah.
    • Fungsi: Mengangkut oksigen, nutrisi, hormon, dan limbah.
  3. Sistem Saraf
    • Komponen: Otak, sumsum tulang belakang, saraf.
    • Fungsi: Mengendalikan dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh.
  4. Sistem Respirasi
    • Komponen: Paru-paru, trakea, bronkus.
    • Fungsi: Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.
  5. Sistem Ekskresi
    • Komponen: Ginjal, ureter, kandung kemih, uretra.
    • Fungsi: Mengeluarkan limbah dari tubuh.
  6. Sistem Reproduksi
    • Komponen: Organ reproduksi pria dan wanita (testis, ovarium, uterus, penis, vagina).
    • Fungsi: Produksi keturunan.
  7. Sistem Endokrin
    • Komponen: Kelenjar endokrin seperti hipofisis, tiroid, adrenal.
    • Fungsi: Mengatur proses tubuh melalui hormon.
  8. Sistem Imun
    • Komponen: Sel darah putih, limfa, kelenjar timus, sumsum tulang.
    • Fungsi: Melindungi tubuh dari patogen dan penyakit.
  9. Sistem Integumen
    • Komponen: Kulit, rambut, kuku.
    • Fungsi: Melindungi tubuh dari cedera dan infeksi, serta mengatur suhu tubuh.
  10. Sistem Muskuloskeletal
    • Komponen: Otot, tulang, sendi.
    • Fungsi: Mendukung tubuh, memungkinkan gerakan, dan melindungi organ internal.

Memahami jaringan, organ, dan sistem organ pada hewan membantu kita memahami bagaimana organisme hewan, termasuk manusia, dapat hidup, tumbuh, dan berkembang dengan baik.

Youtuber Mukbang Tzuyang Alami Pelecehan Selama 4 Tahun

0

Youtuber Mukbang, Tzuyang mengungkapkan pengalaman pahitnya, mengklaim bahwa dia mengalami pelecehan, kekerasan, dan pemerasan dari mantan pacarnya ‘A’ selama empat tahun. Pengakuan ini telah memicu banyak reaksi di berbagai komunitas online di Korea Selatan.

Pada dini hari tanggal 11 Juli KST, Tzuyang melakukan siaran langsung dengan didampingi oleh kuasa hukumnya, di mana ia mengungkapkan bahwa ia telah menjadi korban pelecehan, kekerasan, dan pemerasan selama empat tahun.

“Saya dipukul setiap hari saat melakukan siaran. Kadang-kadang saya bahkan tampil di siaran dengan wajah memar.”

Lebih lanjut, kegemparan di kalangan netizen muncul ketika Tzuyang mengajukan tuntutan terhadap ‘A’, mantan pacarnya, yang kemudian bunuh diri, sehingga kasus tersebut berakhir tanpa ada yang didakwa.

Mengacu pada pemberitaan terkini, isu mengenai lengan Tzuyang yang sering “memar” kembali menjadi sorotan. Sebelumnya, banyak pemirsa mempertanyakan kondisi lengannya selama siaran dan menuduhnya sebagai “orang bodoh” yang sering melukai diri sendiri.

Namun, setelah mengetahui penyebab seringnya Tzuyang mengalami memar, banyak netizen Korea yang merasa marah. Mereka menyoroti bahwa memar di lengan YouTuber tersebut merupakan luka pertahanan, yang umum terjadi pada tangan dan lengan saat korban kekerasan mengangkatnya untuk melindungi kepala dan wajah.

Beberapa netizen pun ikut berkomentar, “Ini benar-benar menghancurkan hatiku.” “Aku benar-benar mengira selama ini dia mendapat memar-memar itu karena memasak… Aku tidak bisa membayangkan betapa dia menderita,“ ujar lainnya.

”Aku tidak percaya aku melihat memar-memar itu sebelumnya, tapi aku tidak pernah mencurigai apa pun.“ Lainnya berkomentar, ”Aku merasa sangat bodoh karena tidak pernah mencurigai apa pun… Kupikir dia mendapat memar itu karena berolahraga..“

”Aku menonton video itu ㅜㅜ. Aku hanya fokus pada makanannya ㅜㅜ” “Aku sangat marah…” “Bagaimana bisa ada orang melakukan itu pada gadis sekecil itu… Ini menyebalkan.” (*)

Enam Trofi Lionel Messi Bersama Argentina, The GOAT Sejati

0

Lionel Messi sukses membawa Timnas Argentina meraih gelar juara Copa America 2024. Trofi ini menjadi yang keenam bagi La Pulga bersama Argentina.

Final Copa America 2024 berlangsung di Stadion Hard Rock pada Senin, 15 Juli 2024, di mana Argentina mengalahkan Kolombia dengan skor 1-0 berkat gol Lautaro Martinez pada menit ke-112.

Dengan kemenangan ini, Argentina mengukir gelar ke-16 dalam sejarah Copa America, menjadikannya negara paling sukses di turnamen ini, unggul satu gelar dari Uruguay.

Copa America 2024 menjadi momen penting dalam karier Lionel Messi, karena ini adalah gelar keenam yang diraihnya. Sebelumnya, Messi telah meraih lima gelar lainnya, termasuk Copa America 2021 yang menandai titik balik dalam karirnya.

Setelah menghadapi sejumlah kegagalan dan sempat pensiun, Messi akhirnya meraih trofi mayor pertamanya bersama Argentina di level senior. Di final Copa America 2021, Argentina berhadapan dengan Brasil di Stadion Maracana, dan berhasil menang 1-0.

Messi tampil mengesankan di Copa America 2021, mencetak empat gol dan terpilih sebagai pemain terbaik bersama Neymar.

Piala Dunia 2022 juga menjadi pencapaian penting bagi Lionel Messi. Setelah beberapa kali gagal, La Pulga akhirnya berhasil meraih gelar juara, mengikuti jejak legendaris Diego Maradona.

Di final melawan Prancis, Argentina dan Prancis bermain imbang 3-3 setelah waktu normal dan tambahan. Argentina akhirnya menang melalui adu penalti.

Messi mengoleksi tujuh gol di Piala Dunia 2022, termasuk dua gol di final, dan meraih gelar pemain terbaik turnamen.

Finalissima adalah pertandingan antara juara CONMEBOL dan UEFA, yaitu Copa America dan Euro. Sebelum diadakan kembali pada 2022, Finalissima pernah dilaksanakan pada 1985 dan 1993.

Pada Finalissima 2022, Argentina berhadapan dengan Italia, yang merupakan juara Euro 2020. (*)

Rekomendasi Film Bencana Alam Terbaik (2)

0

Industri film Hollywood selalu menemukan cara untuk menggetarkan hati penontonnya, dan salah satu tema yang berhasil menarik perhatian global adalah film bencana alam.

Dengan kemampuan mereka menghadirkan visual yang spektakuler, wajar jika kita selalu antusias setiap kali mendengar tentang film bencana. Berikut beberapa rekomendasi film tentang bencana alam yang wajib kamu saksikan.

The Impossible

Berdasarkan kisah nyata yang luar biasa, film ini mengisahkan satu keluarga yang selamat dari terjangan tsunami 2004. Maria, Henry, dan tiga putranya menghabiskan liburan awal musim dingin di Thailand, menikmati keindahan negara tropis.

Namun, pada 26 Desember, saat mereka bersantai di sekitar kolam renang setelah merayakan Natal, terdengar deruman mengerikan dari dalam bumi. Maria terdiam dalam ketakutan saat ombak besar meluncur menghampirinya.

The Poseidon Adventure

Malam tahun baru bersama orang terkasih tentu menjadi impian banyak orang, terutama jika bisa merayakannya di atas kapal pesiar mewah yang baru. Namun, bagaimana jika saat tengah asyik berpesta, kapal pesiar yang mereka tumpangi tiba-tiba diterjang gelombang besar dan terbalik 360 derajat?

Volcano

Setelah gempa kecil mengguncang LA, sebuah gunung berapi baru yang berbahaya muncul di bawah kota. Awalnya, pejabat kota ragu, tetapi segera mereka bergegas untuk menyelamatkan penduduk dengan bantuan seismolog yang berani.

EarthQuake

“Earthquake” adalah film drama bencana ansambel Amerika tahun 1974 yang disutradarai dan diproduksi oleh Mark Robson, dengan bintang Charlton Heston dan Ava Gardner. Ceritanya mengisahkan perjuangan untuk bertahan hidup setelah gempa bumi menghancurkan sebagian besar kota Los Angeles, California.

Twisters

Kate Cooper, mantan pemburu badai yang terjebak oleh kenangan kehancuran akibat tornado saat kuliah, kini mempelajari pola badai dengan aman di Kota New York. Dia dibujuk oleh temannya, Javi, untuk kembali ke dataran terbuka dan menguji sistem pelacakan baru yang inovatif.

Di sana, ia bertemu Tyler Owens, superstar media sosial yang karismatik dan ceroboh, yang gemar memposting tentang kejar-kejarannya dengan badai serta suka berpetualang bersama kru yang berani. Moto hidupnya adalah “semakin berbahaya, semakin baik.”

Saat musim badai semakin intens, fenomena mengerikan yang belum pernah terjadi sebelumnya muncul, dan Kate, Tyler, serta tim pesaing mereka terjebak dalam situasi berbahaya saat badai berkumpul di pusat kota Oklahoma dalam perjuangan untuk bertahan hidup. (*)

Mengenal Struktur Sel Tumbuhan Beserta Fungsinya

Struktur sel tumbuhan memiliki beberapa komponen yang unik dibandingkan dengan sel hewan, yang memungkinkan sel tumbuhan untuk melakukan fungsi-fungsi khusus yang berkaitan dengan fotosintesis, penyimpanan, dan dukungan struktural. Berikut adalah penjelasan mengenai struktur sel tumbuhan, bagian-bagiannya, dan fungsinya:

Struktur Sel Tumbuhan

  1. Dinding Sel
    • Struktur: Lapisan kaku di luar membran sel, terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
    • Fungsi: Memberikan bentuk dan perlindungan, serta mendukung struktur tubuh tumbuhan.
  2. Membran Sel (Membran Plasma)
    • Struktur: Lapisan lipid bilayer yang terdiri dari fosfolipid, protein, dan karbohidrat.
    • Fungsi: Mengatur perpindahan zat masuk dan keluar sel, melindungi isi sel, dan berperan dalam komunikasi antar sel.
  3. Sitoplasma
    • Struktur: Cairan semi-cair yang mengisi sebagian besar volume sel, terdiri dari air, ion, protein, dan molekul lainnya.
    • Fungsi: Tempat berlangsungnya reaksi metabolik dan menampung organel sel.
  4. Nukleus (Inti Sel)
    • Struktur: Organel yang dikelilingi oleh membran ganda (membran inti) dan mengandung materi genetik (DNA).
    • Fungsi: Mengontrol aktivitas sel dengan mengatur ekspresi gen dan menyimpan informasi genetik.
  5. Nukleolus
    • Struktur: Bagian dari nukleus yang terdiri dari RNA dan protein.
    • Fungsi: Tempat sintesis ribosom.
  6. Mitokondria
    • Struktur: Organel dengan membran ganda, memiliki lipatan dalam yang disebut krista.
    • Fungsi: Menghasilkan energi dalam bentuk ATP melalui proses respirasi seluler.
  7. Ribosom
    • Struktur: Partikel kecil yang terdiri dari RNA dan protein, bisa bebas di sitoplasma atau melekat pada retikulum endoplasma kasar.
    • Fungsi: Mensintesis protein dengan menerjemahkan informasi genetik dari mRNA.
  8. Retikulum Endoplasma (RE)
    • Struktur: Jaringan membran yang membentuk saluran di seluruh sitoplasma, terdiri dari RE kasar (dengan ribosom) dan RE halus (tanpa ribosom).
    • Fungsi: RE kasar berperan dalam sintesis protein, sedangkan RE halus berperan dalam sintesis lipid dan detoksifikasi.
  9. Aparatus Golgi
    • Struktur: Tumpukan kantong membran pipih.
    • Fungsi: Memodifikasi, mengemas, dan mendistribusikan protein dan lipid yang disintesis oleh RE.
  10. Lisosom (Lebih Jarang pada Sel Tumbuhan)
    • Struktur: Vesikel yang mengandung enzim hidrolitik.
    • Fungsi: Mencerna bahan-bahan yang tidak dibutuhkan oleh sel dan menghancurkan patogen.
  11. Peroksisom
    • Struktur: Vesikel yang mengandung enzim oksidatif.
    • Fungsi: Memecah asam lemak dan detoksifikasi zat berbahaya seperti hidrogen peroksida.
  12. Kloroplas
    • Struktur: Organel dengan membran ganda yang mengandung klorofil dan membran tilakoid.
    • Fungsi: Tempat berlangsungnya fotosintesis, yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa.
  13. Vakuola Sentral
    • Struktur: Ruang besar yang dikelilingi oleh tonoplas (membran vakuola).
    • Fungsi: Menyimpan air, nutrisi, dan produk limbah serta membantu mempertahankan tekanan turgor untuk dukungan struktural.
  14. Plasmodesmata
    • Struktur: Saluran kecil yang menembus dinding sel, menghubungkan sitoplasma sel-sel tetangga.
    • Fungsi: Memungkinkan komunikasi dan transportasi zat antar sel.
  15. Sitoskeleton
    • Struktur: Jaringan serat protein yang terdiri dari mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediat.
    • Fungsi: Memberikan bentuk dan dukungan mekanis kepada sel, membantu pergerakan sel, dan mengatur pergerakan organel di dalam sel.

Fungsi Utama Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan memiliki peran penting dalam berbagai proses biologis yang penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme tumbuhan, termasuk:

  • Fotosintesis: Mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa.
  • Penyimpanan: Menyimpan air, nutrisi, dan produk limbah.
  • Dukungan Struktural: Memberikan bentuk dan dukungan mekanis untuk seluruh tumbuhan melalui dinding sel dan vakuola sentral.
  • Metabolisme: Menghasilkan energi untuk aktivitas sel melalui respirasi seluler.
  • Sintesis Protein: Membuat protein yang dibutuhkan untuk struktur dan fungsi seluler.
  • Komunikasi: Berinteraksi dengan sel-sel lain melalui plasmodesmata.

Memahami struktur dan fungsinya sel tumbuhan membantu kita untuk lebih memahami bagaimana organisme tumbuhan dapat hidup, tumbuh, dan berkembang.