Beranda blog Halaman 3337

Gandeng PPDI, BPBD Sosialisasi Desa Siaga Bencana

0


Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone menggelar sosialisasi desa siaga bencana peduli difabel (Daeng Siba) yang digelar di aula kantor kecamatan Libureng Kabupaten Bone, Kamis 2 Agustus 2018.

Kepala BPBD Kabupaten Bone, Bahar Kadir mengatakan dalam sosialisasi tersebut pihaknya menggandeng penyandang disabiltias dari PPDI Bone sebagai pembicara utama. Sementara tujuan kegiatan tersebut untuk mengedukasi masyarakat dalam siaga bencana, kata Bahar, Penyandang disabilitas adalah ‘kelompok rentan’ yang mendapatkan prioritas saat terjadinya bencana.

“Yang berbicara adalah penyandang disabilitas, tentu sudut pandangnya berbeda karena mereka mengalami secara langsung, dan sebagai kelompok rentan, mereka juga penting mengetahui terkait kesiap-siagaan dalam menghadapi bencana,” kata Bahar Kadir.

Kata dia, kegiatan tersebut digelar lima hari berturut-turut di kecamatan Cina, Dua Boccoe, Awampone, Libureng dan Tanete Riattang Barat dengan sasaran penyandang disabilitas, keluarganya dan aparat pemerintahan setempat agar memahami program desa siaga bencana peduli difabel.

Camat Libureng Andi Rahmat Musyra mengatakan kegiatan tersebut sangat penting dilaksanakan di wilayahnya, kata dia penyandang disabilitas berhak mendapatkan perlakuan yang sama dengan non disabilitas tanpa diskriminasi.

“Untuk itu kami mengapresiasi kegiatan BPBD Bone disini, ini juga baru pertama kali dilakukan, harapan kami tentu ada tindak lanjut kegiatan ini agar tetap berkesinambungan,” tukas Rahmat ditemui di kantor camat Libureng.

Perwakilan Persatuan penyandang disabilitas Indonesia (PPDI) kabupaten Bone, Abdul Waris Hasrat mengatakan penyandang disabilitas di Indonesia telah dilindungi undang-undang dan peraturan daerah untuk pemenuhan hak-hak disabilitas, termasuk informasi kebencanaan tersebut.

“Setiap orang dalam setiap detik berpeluang menjadi penyandang disabilitas, untuk itu aturan dan perundang-undangan ini sebenarnya bukan hanya untuk melindungi penyandang disabilitas namun semua orang pada umumnya,” kata Waris Hasrat dalam rilis yang diterima FAJAR PENDIDIKAN.

Reporter: Abustan

Cintai Lingkungan, Mahasiswa KKN UMI Gelar Kerja Bakti

 

Mahasiswa KKN UMI angkatan 60 menggelar kerja bakti dalam membersihkan sampah yang ada di lingkungan di wilayah Kelurahan Benteng Kabupaten Jeneponto (FOTO: Ahadri)

 

Jeneponto, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muslim Indonesia (UMI), menggelar kerja bakti di sepanjang lingkungan di wilayah kelurahan Benteng, Kabupaten Jeneponto, Jum’at (3/8/2018).

Kegiatan kerja bakti tersebut diinisiasi salah satu program kerja rutin mingguan dari mahasiswa KKN UMI dari posko Kelurahan Benteng.

“Ini merupakan kegiatan rutinitas tiap mingguan kami, kita bersama teman-teman dari posko kelurahan benteng menginisiasi untuk mengadakan dua kali seminggu agar melihat lingkungan yang ada di Kelurahan Benteng ini bersih,” ungkap koordinator posko Benteng, Muhammad Taqwa.

Dikatakannya, kerja bakti tersebut sebagai wujud kecintaan lingkungan bersih dari sampah, demi kenyamanan masyarakat yang ada di lingkup kelurahan Benteng.

Mahasiswa KKN UMI yang menggelar kerja bakti di lingkungan wilayah kelurahan Benteng kabupaten Jeneponto (FOTO: Ahadri)

“Ini juga sebagai wujud kami dalam kecintaan lingkungan bersih dari sampah, agar masyarakat sekitar merasa nyaman dengan kondisi yang bebas dari sampah apalagi kan mau 17 Agustusan, lingkungan bersih masyarakat pun senang,” tukasnya.

 

Reporter: Ahadri

13 Jurnal Ilmiah UIN Alauddin Sabet Sertifikat Akreditasi dari Kemeristekdikti

Sebanyak 13 Jurnal Ilmiah dari UIN Alauddin Makassar berhasil meraih sertifikat Akreditasi Jurnal oleh Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah, Kemeristekdikti di Swiss-Belhotel Makassar, Kamis (2/8/2018). (Foto: Ist.)
Sebanyak 13 Jurnal Ilmiah dari UIN Alauddin Makassar berhasil meraih sertifikat Akreditasi Jurnal oleh Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah, Kemeristekdikti di Swiss-Belhotel Makassar, Kamis (2/8/2018). (Foto: Ist.)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebanyak 13 Jurnal Ilmiah dari UIN Alauddin Makassar yang diundang dalam acara penyerahan sertifikat Akreditasi Jurnal oleh Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah, Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemeristekdikti) di Swiss-Belhotel Makassar, Kamis (2/8/2018)

Anggota Tim Pendampingan Jurnal Online UIN Alauddin Makassar, Taufiq Mahtar menjelaskan sebanyak 730 jurnal yang terakreditasi secara nasional di Indonesia pada tahap pertama. 13 di antaranya merupakan jurnal dari UIN Alauddin Makassar.

“Ada 13 jurnal yang terakreditasi dari kampus. Tadi itu yang diundang ada 22 yang diberikan sertifikat untuk di kota Makassar,” jelas Taufiq.

Jurnal tersebut di antaranya, Al-Kimia, Biogenesis :Jurnal Ilmiah Biologi, ETERNAL (English, Teaching, Learning and Research Journal), Jurnal Adabiyah, Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan, Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, JICSA (Journal of Islamic Civilization in Southeast Asia), JPP (Jurnal Politik Profetik), Jurnal Biotek, The Public Health Science Journal, Jurnal INSTEK (Informatika Sains dan Teknologi), Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi, Jurnal Iqtisaduna.

“Dari 13 jurnal itu, ada dua jurnal fakultas, yang diterbitkan fakultas sendiri, satu dari Fakultas Tarbiyah dan satu dari Fakultas Adab. Ada juga satu dari jurnal yang diterbitkan universitas. Selebihnya itu jurnal-jurnal yang diterbitkan jurusan,” jelasnya.

Taufiq juga membeberkan, adapun kriteria penilaian jurnal tersebut, berdasarkan peraturan baru permendikti no. 9 tahun 2018, di antaranya jurnal sudah harus memakai sistem online.

“Kriteria penilaiannya itu ada enam syarat di situ, pertama, dia sudah online. Jadi temuan jurnal itu sudah wajib online. Dan setiap artikel itu juga ada yang namanya Digital Objek Identifire. (D.O.I),” ucapnya.

Selain itu, kata dia, ada mekanisme penilaiannya seperti proses review. Jurnal yang terakreditasi tersebut juga telah melewati proses review untuk menghasilkan karya tulis yang berkualitas.

“Nah, jurnal-jurnal yang terakreditasi ini biasanya mereka mempublikasikan artikel-artikel yang melewati proses review. Proses review itu tergantung dari jurnalnya masing-masing, ada yang berbulan-bulan, ada yang berminggu-minggu, intinya proses review itu untuk betul-betul menghasilkan karya tulis yang berkualitas,” terang Taufiq, pendamping 68 jurnal yang ada di UIN Alauddin ini.

Jadi, sambungnya, ada interaksi antara penulis, editor dan reviewer. Sebelum betul-betul mempublikasikan karya tulis yang berkualitas.

Sementara itu, universitas lainnya yang juga mendapatkan sertifikat di antaranya, 1 jurnal dari Universitas Hasanuddin, 2 jurnal dari Universitas Negeri Makassar, 3 Jurnal dari Unismuh Makassar, 1 dari Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 1 dari Universitas Bosowa, dan 1 dari STAI Hasanuddin.(*)

Universitas Mulawarman, IAIN Samarinda, dan Tanoto Foundation Kerja Sama Siapkan Calon Guru Profesional

Wakil Rektor 3 Universitas Mulawarman, Dr Encik Ahmad Syaifudin (ketiga dari kiri) dan Direktur Program Pelita Pendidikan Tanoto Foundation, Stuart Weston usai penandatanganan kerja sama.(Foto: Ist.)
Rektor IAIN, Dr Encik Ahmad Syaifudin (ketiga dari kiri) dan Direktur Program Pelita Pendidikan Tanoto Foundation, Stuart Weston usai penandatanganan kerja sama.(Foto: Ist.)

Samarinda, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda dan Universitas Mulawarman (Unmul) melakukan kerja sama dengan Tanoto Foundation dalam upaya meningkatkan kualitas calon guru profesional. Kerja sama tersebut ditandai dengan peresmian kegiatannya  oleh Rektor IAIN Samarinda, Dr Mukhamad Ilyasin dan Wakil Rektor 3 Unmul, Dr Encik Ahmad Syaifudin dengan Direktur Program Pelita Pendidikan Tanoto Foundation, Stuart Weston, di Samarinda, Rabu (1/8/2018).

“Kerja sama ini dilakukan untuk memperkuat peran dari perguruan tinggi yang memiliki fakultas pendidikan sebagai lembaga pencetak guru. Progam utamanya adalah mempersiapkan calon guru untuk menjadi pendidik yang profesional dan kompeten. Strateginya dengan mengintegrasikan antara teori dan praktik, memperbanyak praktik-praktik yang baik dalam kelembagaan maupun di sekolah dan madrasah mitra LPTK,” kata Stuart Weston.

Bentuk kegiatan dilakukan secara sinergi antara Unmul, IAIN Samarinda dan Tanoto Foundation dengan berfokus pada pengembangan bahan ajar dan kurikulum, implementasi perkuliahan aktif dan manajemen madrasah, penelitian tindakan kelas, pengembangan jurnal ilmiah, pengembangan madrasah praktikum, serta literasi.

Rektor IAIN Samarinda, Dr Mukhamad Ilyasin menyampaikan dukungannya atas kerja sama ini. Menurutnya kerja sama ini merupakan bentuk sinergitas untuk membangun kualitas pendidikan yang bermutu. “Alhamdulillah kami siap bersinergi dengan Tanoto Fundation dalam membangun mutu dan kualitas pendidikan. Kerjasama ini akan membawa dampak signifikan dalam membangun karakter bangsa,” ungkapnya.

Rektor Unmul, yang diwakili Wakil Rektor 3, Dr Encik Ahmad Syaifudin, menyambut baik kerja sama dengan Tanoto Foundation. Menurutnya, seperti gayung bersambut karena program Tanoto Foundation yang  dikerjasamakan dengan Unmul sangat sesuai untuk mendekatkan LPTK dengan sekolah. “Ke depan kerja sama ini bisa dikembangkan dan diperluas tidak hanya dengan FKIP terutama terkait dengan misi Unmul untuk mengembangkan tropical studies,” katanya di sela-sela acara seremoni peresmian kerja sama tersebut.

Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama, Dr Imam Safei yang hadir saat peresmian kerja sama  menyampaikan pentingnya kemitraan ini. “Madrasah sebagai laboratorium dan pengguna lulusan dari lembaga pencetak calon guru setiap saat mengalami transformasi. Kerja sama ini akan mendorong lebih banyak praktik yang baik dari dosen sebagai contoh bagi mahasiswa,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya,  fokus kerjasama  juga menyiapkan madrasah mitra LPTK untuk terus berinovasi dan bersinergi untuk mencetak calon guru yang kompetitif dan adaptif dengan transformasi tersebut.(*)

UNM Gelar Sosialisasi Penguatan Pengembangan PT Terakreditasi Unggul

UNM yang menggelar Sosialisasi Penguatan Pengembangan Perguruan tinggi Terakreditasi Unggul (FOTO:Ist)

 

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar sosialisalisasi ‘Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Bagi Perguruan Tinggi Terakreditasi Unggul’ di lantai 14 Menara Phinisi UNM, Kamis (2/8/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah Dekan, termasuk Direktur Pascasarjana UNM dan Pejabat Struktural dalam lingkup UNM. Pada kesempatan itu pula menghadirkan pembicara Totok Prasetyo yang merupakan Direktur Pembinaan Kelembagaan Kemenristek Dikti.

Rektor UNM Prof Husain Syam pada kesempatan itu mengungkapkan, kegiatan tersebut sebagai ruang bertukar pikiran upaya membangun optimalisasi, penguatan dan pengembangan potensi kinerja sumber daya kelembagaan, sebagai cerminan kampus yang terakreditasi unggul.

“Melalui kegiatan ini, kita bisa sharing, potensi apa di UNM yang bisa kita upayakan dan tingkatkan, sebagai bentuk cermin kampus kita yang telah terakreditasi unggul,” katanya.

Sementara itu, Totok Prasetyo dalam paparannya mengungkapkan ada 3 poin penting yang mesti dimiliki dalam membangun optimalisasi penguatan dan pengembangan kelembagaan.

Ia, mengatakan hal pertama yang mesti dimiliki adalah, Leadership yang kuat, Komitmen semua pihak, dan hadirnya Sistem yang terintegrasi tunggal singgel data.

“Hal yang harus kita perhatikan adalah Leadership yang kuat, menjadi pemimpin pada pada posisi dan poksinya masing-masing, memimpin dengan Cinta Kasih, cerdas, inovatif itu kreatifitas, Normatif, Tangguh dan Aspiratif. Yang kedua adalah Komitmen semua pihak untuk maju dan ke-tiga yakni sistem terintegrasi dengan baik, harus ada singgel data,” Paparnya.

Lebih lanjut, menurut Totok setelah 3 hal itu dimiliki, yang selanjutnya yang mesti dilakukan adalah mengoptimalkan apa yang menjadi ciri khas UNM, ciri khas pembeda dengan kampus lainnya.

“Selanjutnya adalah kita harus lihat apa pembeda dengan perguruan tinggi lain, apa yang khas yang kita miliki, yang bisa kita optimalkan, sehingga kalau berbicara ini orang akan cari UNM,” tambahnya.

Reporter : Ahadri

Bupati Barru Tatap Muka Dengan Presiden Jokowi Di Istana Bogor

0
Bupati Barru, H. Suardi Saleh bersama Presiden RI Joko Widodo

Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Bupati Barru Ir. Suardi Saleh, M.Si menghadiri Undangan Dalam rangka tatap muka bersama Presiden RI ke 7 di istana Bogor  pada hari Selasa 31 Juli 2018.

Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh Bersama Ketua Mardani H. Maming SH, M.sos dan Sekjen Prof. Dr. Ir. M.Nurdin Abdullah M.A,Gr beserta Kepala daerah Yang tergabung dalam Asosiasi Pemeritah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang telah melakukan pemberangkatan bersama terlebih dahulu melalukan briefing dari hasil pengarahan, maka di tunjuklah 5 perwakilan Kepala Daerah termasuk salah satu diantaranya Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, untuk menyampaikan saran-saran tentang Dana Desa di Sekretariat Apkasi.

Dalam tatap muka tersebut Bupati Barru Ir. Suardi Saleh, M.Si Diundang juga sebagai pemateri Dana Desa.

Sebelum menyampaikan materi H.Suardi Saleh di hadapan Presiden Joko Widodo dan para Kepala Daerah yang hadir saat itu, terlebih dahulu Bupati Barru mengucapkan Terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo atas Program NAWACITA ke 3 yang sangat di rasakan hingga

ke pelosok Negeri tidak terkecuali di Kabupaten Barru, “Terima Kasih saya hanturkan kepada bapak Presiden atas segala program nawacita yang sudah sangat baik terhadap desa membangun, dimana anggaran yang kami terima khususnya di Kabupaten Barru melebihi besaran dari yang programkan pusat secara keseluruhan, di mana Desa kami paling sedikit menerima 2,1 M dan paling besar 3,1 M dan itu sangat luarbiasa bagi desa kami pak”, ungkap mantan kepala Bappeda Kab. Pinrang.

H. Suardi Saleh juga menyampaikan saran membangun untuk kelurahan di seluruh Indonesia tanpa terkecuali.

“Ijin Saran yang jika dijalankan beriringan dengan program nawacita maka akan lebih baik lagi, dimana  pembangunan di Desa dan Kelurahan dalam hal pendanaan bisa seimbang, agar tidak terjadi kesenjangan Infrastruktur di Desa dan Kelurahan, Selanjutnya untuk mengoptimalkan pemanfaatan Dana Desa dalam rangka menwujudkan Desa mandiri sekiranya pendamping lokal Desa ini diperbanyak lagi, bila memungkinkan 1 desa 1 pendamping, serta perlu peningkatan kapasitas bagi para Kepala Desa dan bumdes dan para pelaksana Desa agar terwujudnya semua unsur yang berkualitas  ”, Pungkapnya.

Di awal acara  tatap muka Jokowidodo bersama seluruh kepala daerah melakukan sesi foto bersama dan sekedar untuk diketahui sehinggah berita ini diturunkan, merupakan penyampaian secara rilis dari Bagian Kehumasan Pemkab Barru pada hari Rabu (1/8).

Reporter: Abd. Latif Ahmad

Murid Sekolah Tak Layak Siap Ramaikan Lomba Gerak Jalan HUT RI ke-73

0


Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Puluhan Murid Sekolah Dasar (SD) Inp12/79 Tea Musu desa Tea Musu Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Sulsel tetap semangat latihan gerak jalan. Latihan itu sebagai persiapan mengikuti lomba gerak jalan dalam rangkaian kegiatan HUT RI ke-73.

Meskipun sekolahnya serba keterbatasan dan terancam rubuh, tak menyurutkan semangat mereka untuk ikut serta mengenang jasa perjuangan para pahlawan, dan meramaikan lomba dalam rangka HUT kemerdekaan RI di Kecamatan Ulaweng, Bone.

Pantauan FAJAR PENDIDIKAN, para murid nampak penuh semangat mengikuti arahan gurunya. Mereka latihan baris-berbaris, gerak jalan.

Sebagaimana diwartakan FAJAR PENDIDIKAN sebelumnya, kondisi sekolah tersebut membutuhkan bantuan bangunan untuk sekolah. Pihak sekolah dan warga berharap segera terealisasi pembangunan sekolah anak mereka, agar dapat belajar dengan baik dan nyaman.

Informasi dihimpun, sekolah ini sudah bebrapa kali dapat bantuan namun dialihkan ke sekolah lain lantaran masalah lahan beberapa waktu lalu. Namun saat ini lahan sudah siap untuk dibanguni ruang kelas.

“Sekolah kami hanya 3 ruang kelas itupun tidak layak ditempati. Lantainya berlubang-lubang, berdebu dan dinding yang sudah retak-retak, “kata Kepala Sekolah SD Inp12/79 Tea Musu, Musa Padman beberapa waktu lalu

“Jadi bagaimana mutu pendidikan disini mau ditingkatkan kalau sarana dan prasarananya kurang. Kemudian ruang kantor nginap di rumah dinas guru dan bahkan gedung perpustaannya juga tidak ada,”tambahnya.

Terkait hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bone H Rosalim Hab melalui Kepala Bidang (Kabid) TK/SD Budiman mengatakan, pada tahun 2014, 2015 lalu, Disdik Bone telah mengalokasikan anggaran DAK untuk Rehab. Akan tetapi, kata Budiman, ada masyarakat mengklaim tanahnya (lokasi pembangunan sekolah) sehingga anggarannya dialihkan ke Bontocani dan Tellulimpoe.

“Dulu ada masalah dengan tanah. Ada masyarakat yang mengklaim bahwa tanah bangunan SD Inp 12/79 Tea Musu adalah tanah mereka, “kata Budiman kepada Fajar Pendidikan beberapa waktu lalu.

Budiman ikut merasa bersyukur jika tanah sebagai lokasi pembangunan sekolah sudah tidak ada klaim oleh warga. Ia pun akan segera mengupayakan perbaikan sekolah tersebut.

“Alhamdulillah, Kalau sudah tidak bermasalah Insya Allah kami akan alokasikan dana DAK tahun depan (2019) atau kalau mungkinkan masih bisa direvisi bantuan pemerintah pusat tahun ini. Insya Allah kami akan perbaiki Sekolah yang dimaksud,” janji Budiman

Sekedar untuk diketahui SD Inp12/79 Tea Musu, sekolah 6 kelas dengan jumlah murid 70 orang dan guru PNS 2 orang, honor 5 guru serta 1 honor penjaga. Sekolah ini difungsikan sejak tahun 1999.
Reporter: Abustan

Unibos Dan Keswadayaan Masyarakat Kelurahan Wajo Berlatih Teknologi Sablon

 

Hasil produk teknologi Sablon yang dihasilkan oleh Badan keswadayaan Masyarakat dan Unibos (FOTO: Ist.)

 

 

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) bagi kelompok wirausaha sablon, Dosen Universitas Bosowa (Unibos) bersama  Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Wajo Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar gelar pelatihan, Rabu (01/08/2018).

Pelatihan ini diberikan untuk para tenaga kerja usaha sablon mitra untuk meningkatkan kualitas produksi dan hasil cetak yang dilakukan oleh para pemuda usaha sablon didaerah itu.

Dosen Unibos, Syahril Idris, ST MSP dan Lisa Amaliah, ST MT yang masing-masing berasal dari Fakultas Teknik memperkenalkan teknologi cetak sablon rotari sebagai inovasi baru percetakan sablon baju. Pengenalan IPTEK dan pelatihan penggunaan teknologi ini diberikan dosen Unibos selama tiga hari kepada para pewirausaha sablon di Kelurahan Wajo Baru.

Menurutnya, teknologi ini perlu dikenali oleh para pemuda wirausaha sablon karena selain perkembangan teknologi yang sudah sangat membantu, alat cetak ini juga mampu memberikan kualitas yang lebih baik dibanding hasil sablon yang dikerjakan secara manual.

“Kami memilih daerah Kelurahan Wajo Baru karena memang potensi pemuda untuk berwirausaha ditempat itu sangat baik tetapi masih perlu pembimbingan dalam pengembangan usahanya. Sehingga teknologi ini kami perkenalkan untuk membantu mereka menghasilkan hasil cetakan dengan waktu yang lebih efektif dan kualitas yang lebih baik,” kata Syahril Idris.

“Selain itu, mesin cetak sablon rotari ini juga memiliki kualitas satu banding empat dibanding dengan menggunakan sablon manual. Seperti dalam satu menit dapat menghasilkan empat hasil cetakan baju. Sebagai civitas akademikapun memang sudah menjadi tugas kami untuk membantu kesejahteraan masyarakat apa lagi para pemuda yang sudah memiliki niat untuk berwirausaha. Kami berharap dari pengenalan IPTEK dan pelatihan yang kami lakukan bekerjasama BKM Kelurahan Wajo Baru dapat memberikan hasil peningkatan produksi yang lebih bagus,” tambahnya.

Pelatihan yang diberikan guna meningkatkan inovasi kelompok wirausaha cetak sablon ini juga dilakukan untuk memberikan kontribusi jangka panjang bagi para penerus usaha ini. Terutama bagi para pemuda daerah setempat yang memang pekerjaan utamanya sebagai wirausaha cetak sablon pemula.

Ketua BKM Anugrah Kelurahan Wajo Baru, Nawir menuturkan jika kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut. Kelanjutannya mungkin bisa pelatihan IPTEK dibidang lainnya seperti pendampingan pengolahan produksi makanan.

“Melihat bahwa anak muda di kelurahan tersebut juga memiliki wirausaha dalam bidang kuliner,” pungkasnya.

Reporter : Ahadri

 

 

Rayakan Dies Natalis ke-57, UNM Angkat Tema Transformasi Sistem Pendidikan

Dies Natalis ke 57 Tahun Universitas Negeri Makassar (FOTO:Ist)

 

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar puncak Dies Natalis ke-57 dengan mengusung tema transformasi sistem pendidikan nasional di era industri 4.0, dihelat di Ballroom menara Pinisi UNM, Rabu, (1/8/2018).

Dalam kegiatan tersebut, Rektor UNM, Prof Husain Syam, Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional Republik Indonesia, Dr Arif Budimanta dan Pejabat (PJ) Gubernur Sulsel, Dr Soni Sumarsono, membawakan orasi Ilmiah dalam kegiatan ulang tahun di kampus pencetak guru tersebut.

Momentum Dies Natalis ke 57 menjadi peringatan penting dalam menegaskan dan mengembangkan UNM sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia.

“Dies Natalis ke 57 ini masih jauh dengan keinginan kita, masih banyak yang ingin kita raih. Tapi pergerakan kita selama dua tahun cukup signifikan, dari sisi kelembagaan, SDM, penelitian kita termasuk terbaik secara nasional,” jelas Rektor Husain.

Eks Dekan Teknik UNM ini menyampaikan, seiring perkembangan keilmuan dan tantangan zaman, UNM cepat merespon melalui pembukaan program studi baru. “Dalam tahun terakhir, jumlah prodi di UNM telah bertambah 10 prodi,” katanya.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional Republik Indonesia, Dr Arif Budimanta dalam orasi ilmiahnya menyampaikan, dalam dunia akademik perubahan melahirkan pengetahuan baru yang berimplikasi pada kehidupan manusia.

“Perkembangan dinamika pengetahuan menuju 4.0 merupakan kehendak zaman. Diharapakan peran penting civitas akademika tidak hanya beradaptasi, tapi juga berkompetisi dan memanfaatkan setiap perubahan,” jelas anggota DPR RI periode 2009-2014 itu.

PJ Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono mengapresiasi percepatan dan kontribusi UNM. Raihan prestasi ini sekaligus, sebuah beban dan tanggung jawab baru UNM, apalagi UNM sebagai Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia urutan ke 8.

“Beban yang pertama saat ini kita memasuki era 4.0, industri tahap kedua era digitalisasi berbasis IT, maka pada ulang tahun ke 57 UNM harus mampu melakukan evaluasi diri, melakukan penyesuaian-penyesuain, dan merespon melalui kurikulum dan pola-pola pendidikan agar lulusannya berkontribusi sesuai kebutuhan di era revolusi industri 4.0 ini,” jelas Dirjen Otoda Kemendagri RI ini.

Ia berkomitmen, Pemerintah provinsi sebagai kepanjangan pemerintah pusat, memberi dukungan penuh kepada UNM. “Karena itu pemerintah dan gubernur harus memberkkan dukungan kepada kampus yang luar biasa ini,” tandasnya.

Sejumlah kegiatan telah dihelat dalam Rangakian Dies Natalis UNM ke 57 seperti sepeda santai, minggu gembira, lomba nyanyi solo, perlombaaan olahraga serta pameran pendidikan.

 

Reporter : Ahadri

Seminar Nasional; Pilkada Langsung atau DPRD

0
Seminar Nasional Sehari

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id—Momentum Pemilihan Kepala Daerah Pilkada (Pilkada) 2018 masih menjadi bahan yang pelik untuk diperbincangkan. Betapa tidak, berbagi polemik bermunculan setiap tahun Pilkada.

Jika menegok kembali ke belakang, dulu pada 26 September 2014, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berhasil mengesahkan Undang-Undang Pilkada yang menghapus Pilkada langsung. Konsekuensinya, Pilkada dilakukan secara tidak langsung atau harus melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Sadar akan banyaknya pergeseran Undang-Undang terlebih pada pelaksanaan Pilkada, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) membuat Seminar Nasional yang mengusung tema “Pilkada Langsung atau DPRD”.

Mengundang Dewi Suspaningrum sebagai moderator kegiatan, seminar yang berlangsung di Hotel Jolin Makasssar ini juga menghadirkan beberapa narasumber yang ahli dibidanganya diantarannya Amriadi SH (Anggota Bawaslu Sulsel), Andi Jamaluddin Padindang (Produser senior Metro Tv), Andi Haris (Anggota DPD RI).

Kegiatan ini dibuka oleh staf ahli Pemprov Sulsel bidang Pemerintahan, Amrul Hanafie (Kabag Humas Provinsi Sulsel), yang mewakili Gubernur Sulsel terpilih Prof. Nurdin Abdullah.

Seminar Nasional ini membahas berbagi persoalan-persolan Pilkada dan mengahsilkan beragam solusi untuk masa depan masyarakat Indonesia khusunya Sulawesi Selatan.