Beranda blog Halaman 3342

Tingkatkan Sinergitas, Mahasiswa Teknik Mesin Unifa Melakukan Kunjungan Industri

Sebanyak 60 mahasiswa Unifa melakukan kunjungan industri ke PT Indofood. Senin (16/7). (Foto: Ist.)
Sebanyak 60 mahasiswa Unifa melakukan kunjungan industri ke PT Indofood. Senin (16/7). (Foto: Ist.)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sinergitas perguruan tinggi dan dunia industri sangat dibutuhkan dalam menunjang tri dharma perguruan tinggi baik itu dari sisi pendidikan dan pengajaran, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.

Hal tersebut diungkap Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitaria Fajar (Unifa), Asmeati Sabir ST MT, saat mengunjungi PT Indofood Cbk Makmur Tbk dalam kegiatan Kunjungan Industri Mahasiswa, Senin (16/7).

“Kami sangat bersyukur dan berterimakasih atas sambutan yang sangat baik dari PT Indofood yang sangat terbuka terhadap mahasiswa kami dalam kegiatan ini; dan juga dalam hal kuliah praktek industri serta penelitian untuk tugas akhir,” tutur Asmeati.

Dijelaskannya lagi bahwa, pihak PT Indofood juga bersedia memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa sesuai dengan bidang kompetensi yang dikembangkan di Unifa.

Kunjungan Industri yang diikuti sebanyak 60 mahasiswa yang juga didampingi Kepala Laboratorium Teknik Mesin Unifa, Muh Yusuf Ali ST MT, tersebut disambut oleh Manager HRD, Mustamin yang langsung memberikan gambaran umum tentang PT Indofood Cbk Makmur Tbk.

“Kami dari dunia industri menyambut baik dan membuka seluas-luasnya ruang gerak bagi perguruan tinggi dalam hal kegiatan ilmiah termasuk menjadikannya sebagai laboratorium lapangan,” ujar Mustamin.

Menurutnya, hal tersebut juga demi membuka wawasan dan pola pikir mahasiswa sebagai bekal saat memasuki dunia industri nantinya.

Dalam kesempatan tersebut, Mustamin juga mengingatkan agar mahasiswa tidak hanya sebatas mengasah kompetnsi hard skill tetapi juga harus terus mengembangkan kompetensi hard skill. (FP)

 

Tak Hanya Istri Kepala Daerah, Alumni IAIN Bone Juga Ramai-Ramai Nyaleg

0


Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Sebagaimana diwartakan sejumlah media istri kepala daerah atau kepala daerah (akhir masa jabatan) ramai-ramai nyaleg. Tak hanya mereka, Alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone juga bakal meramaikan kontestasi pemilihan anggota legislatif (Pileg) pada 2019 mendatang.

Umar salah satu alumni IAIN Bone Prodi MPI mengaku sudah punya konsep berjuang yang jelas dan siap berjuang di Pileg 2019 melalui partai PBB dapil IV. Ia melihat, masih banyak problematika di dalam masyarakat yang belum terselesaikan. Hal itulah yang menjadikannya terdorong untuk maju berjuang.

“Tentu itu harus mencari penyelsaian lebih serius, amanah rakyat adalah utang yang perlu ditepati,”kata Umar

Alumni IAIN Bone lainnya, Andi Musdalifah yang akan berjuang melalui partai PKB di Dapil V. Musdalifah mengaku banyak hal positif yang membuat semangatnya berkobar untuk maju di Pileg 2019. Diantaranya, belum adanya gadis di desanya yang berjuang di kursi DPRD.

“Kalau berbicara mengenai motivasi, karena melihat keluarga dan orang Otting itu belum ada yang terlibat didunia politik, jadi saya rasa kenapa Gadis Otting tidak mencoba. Selanjutnya karna saya mendapat dukungan dari keluarga, sahabat, dan orang disekitar, jadi saya tidak ingin membuat mereka kecewa,”kata Alumni IAIN Bone Prodi Ekonomi Syariah kepada FAJAR PENDIDIKAN, Rabu (18/7).

“Dan karna saya ingin mengabdikan diri di daerah dan memperjuangkan aspirasi warga, pemuda maupun mahasiswa,”tambahnya.

Sepengatahuan Musdalifah, ada 7 alumni IAIN Bone bakal meramaikan Pileg 2019 di Bumi Arung Palakka.

Reporter: Abustan

Disumbang Alumni, SMP 2 Mulai Benahi Lapangan Upacara

0

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Sekolah yang belum lama ini menggelar reuni, kini mulai berbenah dengan penataan lingkungan sekolah, yakni melakukan peninggian lapangan olahraga atau lapangan upacara SMP Negeri 2 Ulaweng, Bone.

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Ulaweng Baharuddin mengatakan, setelah sekolah yang di pimpinnya menerima sumbangan dan harapan dari alumni saat reuni beberapa waktu lalu, pembenahan pun dilakukan. Dengan melihat kondisi halaman sekolah yang tidak rata pada saat turun hujan terkadang digenangi air, sehingga pada saat pelaksanaan upacara dan kegiatan olahraga di sekolah sedikit terhambat.

“Saat ini lapangan upacara atau lapangan olahraga, sudah diberikan timbunan dulu untuk proses pembangunannya tuk lebih baik,”kata Baharuddin yang ditemui FAJAR PENDIDIKAN di Kantornya, Rabu (18/7).

Baharuddin berharap, setelah ditatanya lapangan ini, kedepan sekolahnya semakin bagus dan indah, sehingga para pelajar dapat lebih nyaman dan tenang dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Pembenahan lapangan yang juga dicanangkan disertai penghijauan ulang lingkungan sekolah, agar menjadi sekolah yang asri dan sejuk. Dengan kondisi lingkungan yang demikian, maka diharapkannya menumbuh kembangkan kecintaan pelajar terhadap lingkungan yang asri.

Reporter: Abustan

Jelang Akreditasi, SD Inpres 6/75 Berbenah Diri, Kepsek: Semoga Akreditasi A

0


Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Setelah masuk sebagai salah satu sekolah adiwiyata tingkat kabupaten dan menata diri dalam Adiwiyata tingkat provinsi, kini SD Inpres 6/75 Ta, Kabupaten Bone, Sulsel, terus berbenah diri untuk akreditasi nasional.

Sarana dan prasarana, kebersihan dan estetika di lingkungan sekolah terus dibenahi bersama seluruh unsur sekolah.

“Hal-hal yang sedang dipersiapkan diantaranya berupa administrasi guru, pegawai dan murid, termasuk sarana dan prasarana sekolah,”kata Kepala Sekolah SD Inpres 6/75 Ta, Muh Tamrin, kepada FAJAR PENDIDIKAN, Selasa (17/7).

Tamrin mengaku, meskipun sekolah yang dipimpinnya masih mengalami kekurangan dana serta kekurangan yang lain, namun pihaknya tetap serius mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan penilaian Akreditasi.

Sebelumnya, SD Inpres 6/75 Ta mendapat penilaian Akreditasi B oleh tim akreditasi. Dengan persiapan yang telah dilakukan, Tamrin optimis, dapat mempertahankan nilai Akreditasi sebelumnya atau bahkan meningkat.

“Telah lama dilakukan pembenahan, sebisanya mempertahankan akreditasi B atau semoga bisa akreditasi A,”harap Tamrin

Pantauan FAJAR PENDIDIKAN, sekolah yang dulunya nampak tandus itu telah memiliki kolam dan taman mini dengan beraneka ragam bunga. Pohon rindang dan pemanfaatan daur ulang pun telah menambah keindahan sekolah ini.

Selain itu, untuk menambah keindahan dan kenyamanan murid dalam belajar di sekolah, juga telah membenahi taman baca, membuat pos keamanan, instalasi hidroponik, apotik hidup, Greenhouse, ruang kelas, dan kantin.

Reporter: Abustan

Unibos Siap Berlaga di Ajang NUDC 2018

Mahasiswa Unibos dengan kesiapannya dalam menghadapi NUDC 2018 (FOTO:Ist.)

 

 

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos), Dedy Mustari (Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Kimia) dan Abinra Patintingan (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Hubungan Internasional) akan mengikuti ajang National University Debating Championship (NUDC) 2018 ke tingkat Nasional mewakili Kopertis Wilayah IX Sulawesi.

Dalam menghadapi perlombaan tersebut, kini mahasiswa Unibos mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang debat mahasiswa se-Indonesia yang akan diselenggarakan pada Agustus 15-20 Agustus 2018 mendatang.

Persiapan yang dilakukan dengan latihan rutin ini dikoordinir Andriano Panca Sumule yang juga telah menjadi juri diberbagai ajang debat Bahasa Inggris.

“Perbanyak referensi bacaan dan gunakan strategi khusus untuk setiap pembicara”, tutur Andriano saat memberikan pelatihan menghadapi ajang debat ini ke mahasiswa Unibos, Rabu (18/7/2018).

Sementara itu, mahasiswa Unibos Dedy Mustari menuturkan persiapan saat ini sudah lebih baik dari persiapan ajang-ajang sebelumnya.

“Untuk persiapan mengahadapi ajang kali ini saya kira tim dari Unibos lebih siap lagi karena sudah memahami beberapa trik yang sebelumnya memang belum kami dapatkan. Termasuk bagaimana menghadapi lawan bicara, mempersiapkan argumen, dan komponen debat lainnya,” katanya.

“Saya berharap persiapan yang dilakukan selama kurang lebih dua bulan ini tidak sia-sia dan bersama tim debat lainnya yang mewakili Kopertis Wilayah IX Sulawesi dapat memenangkan ajang ini dan memberi kebanggaan bagi kampus dan daerah yang diwakili,” tambahnya.

Ajang debat yang akan berlangsung pada tanggal di Malang ini diwakili oleh delapan perguruan tinggi se-Kopertis Wilayah IX.

Termasuk tim Unibos, Universitas Hasanuddin, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Parahyangan Pare-Pare, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Kristen Indonesia Paulus, Universitas Haluoleo, dan Universitas Negeri Makassar.

Reporter: Ahadri

 

Lembaga Penelitian UNM Sosialisasikan Produk Penelitian Hak Kekayaan Intelektual

Rektor UNM, Prof Husain Syam saat membawakan sambutan pada sosialisasi kekayaan intelektual (FOTO: Ist.)

 

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar (LEMLIT-UNM) menggelar Sosialisasi kenyamanan Intelektual dengan mengangkat tema “Melindungi Produk Penelitian Melalui Hak Kekayaan Intelektual”, di gedung Phinisi, Rabu (18/7/2018)

Pada kegiatan tersebut dihadiri para Dosen dan Peneliti dalam lingkup UNM dan menghadirkan narasumber dari Kemenristekdikti yang juga merupakan Koordinator Kopertis Wilayah VII Prof Suprapto.

Ketua LEMLIT UNM Prof. Usman Mulbar dalam sambutannya mengungkapkan pada tahun 2018 UNM mendapatkan penelitian strategis Nasional Indonesia dari Kemenristekdikti sebanyak 124 penelitian, dari 124 penelitian, 35 udul penelitian yang berpotensi untuk mendapatkan hak paten.

“Tahun ini, UNM mendapatkan penelitian strategis Nasional Indonesia dari Kemenristekdikti sebanyak 124 penelitian, kami tergetkan sebanyak 35 judul penelitian yang berpotensi untuk mendapatkan hak paten, dan 10 yang bisa diusulkan ke Dikti untuk mendapatkan nomor daftar,” katanya.

Ia berharap selepas kegitan ini, para peneliti yang memiliki produk penelitian bisa mendaftarkan hak cipta dan hak patennya.

“Mudah-mudahan dengan selesainya sosialisasi ini taman-taman yang punya produk penelitian bisa mendaftarkan hak cipta dan hak paten,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor UNM, Prof Husain Syam menyambut baik kegiatan tersebut, ia mendorong agar kedepannya para dosen yang memiliki produk penelitian segera mengurus hak cipta dan hak paten atas produk penelitiannya.

“Salah satu indikator dari kualitas sumberdaya adalah adanya produk penelitian, saya harapkan kita bergerak terus dalam menciptakan produk penelitian, tapi tidak sampai disitu kita juga harus mengurus hak cipta dan hak paten atas produk penelitian kita,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, UNM mendapatkan penghargaan dari Kemenristekdikti, sesuai catatan SINTA beberapa waktu yg lalu UNM dianugerahkan award untuk SATKER berada diurutan kedua.

Sementara untuk award SINTA secara perorangan UNM mendapat posisi pertama yang didapatkan oleh Ansari salah satu dosen dari FMIPA, dan dari jumlah publikasi reputasi internasional di scopus UNM peringkat ke-15.

Reporter : Ahadri

Unhas Nyatakan Dukungan Penuh Program ADik Papua dan Papua Barat

Upacara pembukaan Diklat Bela Negara calon mahasiswa program ADik yang berlangsung di Lapangan Rindam Kodam XIV Hasanuddin, Pakatto, Kabupaten Gowa, Selasa (17/7). (Foto: Ist.)
Upacara pembukaan Diklat Bela Negara calon mahasiswa program ADik yang berlangsung di Lapangan Rindam Kodam XIV Hasanuddin, Pakatto, Kabupaten Gowa, Selasa (17/7). (Foto: Ist.)

Gowa, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA., menghadiri upacara pembukaan Diklat Bela Negara calon mahasiswa Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Provinsi Papua dan Papua Barat di lapangan Rindam Kodam XIV Hasanuddin, Pakatto, Kabupaten Gowa, Selasa (17/7/2018).

Pembukaan Diklat Bela Negara ini dihadiri pula Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementeristekdikti, Prof Intan Ahmad Ph D; Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof Husain Syam; Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang, Dr Hamzah Yusuf, dan Wakil Komandan Rindam Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Muhahammad Ali, dan Kepala Balitbangda Sulsel, Iqbal Suhaeb.

Pembekalaan Bela Negara ini diikuti sebanyak 665 calon mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) yang akan disebar di 48 Perguruan Tinggi Negeri dan 22 Politeknik Negeri di seluruh Indonesia. Mereka adalah calon mahasiswa pilihan yang diseleksi dari sekitar 3.000 peserta pendaftar program ADik 2018.

Dalam sambutannya, Prof Intan Ahmad mengucapkan selamat kepada calon mahasiswa yang diterima dalam program Afirmasi OAP.

Prof Intan mengatakan, program Afirmasi Papua dan Papua Barat ini merupakan program pendidikan yang memihak pada putra dan putri orang asli Papua untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi di perguruan tinggi berkualitas di tanah air.

Hanya saja, kata Prof Intan, sejak program beasiswa itu bergulir ada diantara mahasiswa ADik yang berhenti di tengah jalan karena berbagai alasan. Sehingga, dianggap perlu untuk mengadakan pembekalan Diklat Bela Negara untuk menyiapkan kemampuan mental dan adaptasi diri dengan baik, terutama dalam mengikuti proses pembelajaran di perguruan tinggi.

“Sebab tantangan yang akan dihadapi di perguruan tinggi tidaklah mudah, diperlukan kesiapan fisik, mental, dengan semangat juang dan kerja keras, pantang menyerah, dan tentunya kesabaran serta ketabahan,” ucap Prof. Intan.

Direktur Belmawa Kemeristekdikti itu menambahkan, usaha bela negara oleh semua anak bangsa, teramasuk OAP, bukan hanya dalam bentuk fisik (militer), tetapi meliputi berbagai sikap dan tindakan untuk meningkatkan kemajuan bangsa dan negara.

“Artinya hakekat bela negara yang sesungguhnya adalah semangat untuk membangun bangsa dan negara Indonesia demi kemajuan, kesejahteraan, dan keadilan, menuju masyarakat madani Indonesia yang bermartabat,” katanya.

Senada dengan hal itu, Rektor Unhas sangat mendukung kegiatan Diklat Bela Negara ini untuk calon mahasiswa ADik Papua dan Papua Barat. Sehingga program ADik yang digagas oleh pemerintah dapat berlangsung sukses.

“Inilah bentuk keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan anak-anak Papua. Kita harapkan, melalui kegiatan Bela Negara ini calon mahasiswa memiliki semangat dan daya juang yang kuat untuk menempuh proses pendididikan di perguruan tinggi,” ujar Prof Dwia Aries Tina Pululubu usai upacara pembukaan Diklat Bela Negara 2018 tersebut.

Prof Dwia mengatakan, pada tahun 2018 ini Unhas menerima sebanyak 32 orang calon mahasiswa ADik Papua dan dan ADik daerah 3T. Dia berharap jumlah mahasiswa ADik Papua dan daerah 3T dapat bertambah setiap tahunnya agar calon mahasiswa dari wilayah tersebut semakin banyak yang belajar di Unhas.

Unhas sangat mendukung program afirmasi untuk mempercepat peningkatan sumber daya manusia orang Papua. Selain melalui program ADik Papua ini, Unhas juga bekerja sama secara individual dengan beberapa Kabupaten di Papua dan Papua Barat, untuk pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan, antara lain dengan Kabupaten Asmat dan Kabupaten Maybrat.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unhas menemui dan menyapa secara langsung calon mahasiswa-mahasiswi ADik Provinsi Papua dan Papua Barat yang tengah menyemut di lapangan. Prof Dwia berdialog singkat dengan sejumlah calon mahasiswa, menanyakan di mana mereka akan berkuliah, serta jurusan apa yang diterima.

“Dimana diterima dek? semangat ya. Kalian adalah generasi masa depan Papua. Kemajuan Papua berada di pundak kalian. Jadi harus betul-betul belajar dan memanfaatkan waktu di masa perkuliahan,“ kata Dwia pada sejumlah calon mahasiswa ADik Papua, sesaat sebelum mereka diarahkan ke aula untuk mengikuti kegiatan Diklat Bela Negara selanjutnya.

Kegiatan Bela Negara ini akan berlangsung selama lima hari kedepan. Beberapa di antara kegiatannya akan berlangsung dalam kelas, yakni para calon mahasiswa akan mendapatkan materi Wawasan Kebangsaan, 4 Konsensus Dasar Berbangsa, Motivasi Belajar untuk Kemauan dan Masa Depan Papua, Kegiatan Akademik dan Proses Pembelajaran, Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, dan lainnya. (FP)

 

Dosen Unibos Beri Pelatihan Pengembangan Selai Tomat Masyarakat Pao

Dosen Unibos dan Masyarakat Tombolo Pao dalam pengembngan Selai Tomat (FOTO:Ist.)

 

 

Gowa, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM), Dosen Universitas Bosowa (Unibos) beri pelatihan pengembangan selai tomat kepada warga Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Selasa (17/07/2018).

Kegiatan yang diperuntukan untuk masyarakat kelompok tani tomat ini dikoordinir oleh Indrayani Nur, Faridah, I Nyoman Mariantha, Dr. Syafri dan beberapa mahasiswa Unibos.

Mengangkat tema Penguatan Potensi Desa Menuju Desa Wisata Berbasis Ekowisata, dosen Unibos memberi pelatihan bukan hanya untuk pengembangan potensi Sumber Daya Manusia dan Alam tetapi, juga sebagai bentuk untuk menjadikan Desa Pao sebagai daerah dengan potensi wilayah yang dapat menjadi tempat wisata.

Hal tersebut dituturkan oleh salah satu dosen Unibos yang memberikan pelatihan ini. Faridah mengungkapkan ada tiga potensi daerah untuk dijadikan sebuah Desa Wisata.

“Termasuk mengembangkan potensi SDM nya melalui pelatihan, potensi alamnya melalui pengembangan air terjunnya dan potensi hasil pertanian salah satunya dengan mengolah tomat menjadi selai dengan nilai jual tinggi,” katanya.

“Selain pelatihan dan pembuatan selai tomat, masyarakat setempat juga dibantu dalam proses pemasaran produk mulai dari packaging, distribusi hingga saat ini selai tomat Desa Pao memiliki brand tersendiri,” tambahnya.

Pembuatan selai tomat dipilih sebagai salah satu bagian pelaksanaan PPDM sebab melihat hasil tomat Desa Pao sangat melimpah dan harga cenderung menurun saat panen raya. Sehingga program ini dijalankan untuk menambah nilai ekonomi dengan olahan tomat jenis berbeda.

“Bahan yang dibutuhkan hanya tomat buah, gula pasir, garam, dan jeruk nipir. Proses olahannya membutuhkan waktu dua jam dan target market kedepan akan dijadikan sebagai oleh-oleh khas Desa Pao untuk para wisatawan,” kata Faridah

Sementara itu, kepala Desa Pao, Muh. Basri juga mengungkap kegembiraannya jika masyarakat Desa Pao dapat didukung untuk memajukan kesejahteraan ekonomi.

“Kami merasa terbantu dengan program pengembangan dari Unibos. Kami berharap kedepannya program ini dapat menjadi program berkelanjutan. Sebab kegiatan ini sangat membantu kami meningkatkan sumber mata pencaharian yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Reporter : Ahadri

Sebanyak 30 Mahasiswa dan Dosen UIN Alauddin Melaksanakan Pengabdian Masyarakat

Jembatan bambu hasil karya mahasiswa jurusan teknik arsitektur UIN Alauddin bekerjasama dengan ARKOM pada saat melakukan pengabdian masyarakat di Kampung Kara'ba, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. (Foto: Ist.)
Jembatan bambu hasil karya mahasiswa jurusan teknik arsitektur UIN Alauddin bekerjasama dengan ARKOM pada saat melakukan pengabdian masyarakat di Kampung Kara’ba, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. (Foto: Ist.)

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang oleh institusi ini telah dilembagakan menjadi kemitraan universitas – masyarakat dengan metode service learning yang teraplikasi dalam mata kuliah arsitektur dan lingkungan.

Kegiatan yang diadakan selama satu semester (Maret – Juli 2018) bertempat di kampus UIN Alauddin Makassar dan di Kampung Kara’ba, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Bekerjasama dengan Arsitek Komunitas (ARKOM) yang selama ini telah berkiprah dan dikenal dengan proyek -proyek komunitas mereka, Jurusan Teknik Arsitektur menurunkan kurang lebih 30 orang mahasiswa dan dosen yang ikut serta dalam proses pengabdian masyarakat ini.

Tema yang diangkat yaitu, “Teras Kampung Pesisir menjadi Momentum Perekatan Interaksi Sosial Budaya di Kampung Kara’ba”.

“Tema ini menjadi acuan dalam kegiatan ini yang diharapkan dapat memberikan timbal balik pembelajaran terutama pengalaman pembelajaran dari masyarakat,” jelas Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Arsitektur, Muhammad Attar ST MT.

Selain itu, pengampu mata kuliah arsitektur dan lingkungan, Muh Ajwad Musdar ST MT memaparkan bahwa terkait pembelajaran akademik yang dipadukan dengan kemitraan universitas – masyarakat, kegiatan ini telah mendudukkan fungsi penghubung perguruan tinggi dalam Tri Dharmanya yaitu antara dunia kampus dan masyarakat melalui metode service learning yang telah diterapkan.

Dimana metode ini tidak hanya memberikan pemahaman kepada peserta didik di dalam kelas, tetapi betul-betul terjun di lapangan dan memikirkan solusi yang dapat diberikan terhadap hambatan yang ditemui, sekaligus mendapatkan wawasan yang lebih luas dari pengalaman komunitas. Sehingga menjadi pengetahuan baru bagi sivitas akademik baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.

“Salah satu yang dihasilkan oleh kegiatan ini adalah perbaikan jembatan dan renovasi rumah masyarakat di Kampung Kara’ba, serta pemahaman mengenai material tepat guna seperti bambu yang dapat diperoleh dengan mudah dan murah sesuai dengan perekonomian masyarakat setempat,” jelas Ajwad.

Ketua Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar, St Aisyah Rahman ST MT dalam sambutannya pada saat acara penutupan di depan masyarakat Kampung Kara’ba menegaskan, bahwa dukungan kampus dalam meningkatkan kualitas masyarakat akan diupayakan menjadi kegiatan berkesinambungan. Misalnya dengan mengusulkan Kampung Kara’ba menjadi salah satu Desa Binaan UIN Alauddin Makassar.

“Kami berterima kasih kepada masyarakat Kampung Kara’ba yang telah menerima mahasiswa kami berkegiatan di wilayah ini. Serta penghargaan kepada rekan-rekan ARKOM yang telah berkenan untuk bekerjasama dan membimbing mahasiswa kami dalam menemukenali pembelajaran dari komunitas dan belajar bersama dengan komunitas,” ucapnya.

Kata Aisyah, hal tersebut akan menjadi panduan tersendiri kelak dalam mengembangkan kepribadian, kepemimpinan, kreativitas dan keterampilan mahasiswa. Baik dalam kerangka hardskill maupun softskill dari lulusan Jurusan Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar ini di kemudian hari. (FP)

 

Ratusan Mahasiswa ADik Papua Ikuti Pembekalan Bela Negara

Calon mahasiswa Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua-Papua Barat mengikuti kegiatan pembekalan bela negara yang berlangsung di Rindam XIV/Hasanuddin, Selasa (17/7). (Foto: Ist.)

Gowa, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebanyak 655 calon mahasiswa Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua-Papua Barat mengikuti kegiatan pembekalan bela negara yang berlangsung di Rindam XIV/Hasanuddin, Selasa (17/7).

Kegiatan bela negara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Prof Intan Ahmad.

Dalam sambutannya, Intan Ahmad menyebut kegiatan bela negara merupakan konsep yang diusung sebagaimana telah diamanatkan dalam undang-undang 1945, bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negaranya.

Intan Ahmad menambahkan, pemahaman bela negara adalah suatu sikap dan perilaku warga negara yang wajib dijiwai oleh kecintaanya kepada NKRI yang berdasarkan pada pancasila dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa.

“Selain sebagai kewajiban dasar manusia, bela negara juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan, dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban,” kata Intan Ahmad memberi semangat dalam amanatnya.

Ketua Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (2012-2015) ini mengatakan, program ADik Papua-Papua Barat ini merupakan wujud keberpihakan pemerintah kepada orang asli Papua, agar mereka mendapatkan akses untuk menempuh pendidikan pada perguruan tinggi berkualitas di Tanah Air.

“Kita harapkan kepada mahasiswa yang menerima program ADik Papua agar mampu menjalani setiap proses dengan baik. Jika suatu saat terjadi kendala, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan pembimbing,” jelas mantan pelaksana harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof DR Husain Syam M TP mengatakan, dengan adanya pelaksanaan bela negara ini, calon mahasiswa mampu menjadikannya sebagai proses untuk pembentukan mental.

“Pengalaman kita selama ini, ada calon mahasiswa yang mentalnya tidak kuat sehingga harus berhenti ditengah jalan, hal itu tidak kita inginkan. Sehingga dengan adanya kegiatan bela negara ini, bisa menjadi tempat untuk membentuk jiwa dan mental lebih baik,” ujar Guru Besar bidang pertanian ini.

Husain juga menambahkan, untuk tahun ini, UNM mendapatkan jata sebanyak 42 calon mahasiswa. Hal ini juga sesuai dengan kuota tahun sebelumnya untuk pemerataan pembagian calon mahasiswa.

“Penerima program ADik Papua ini memilih jurusan yang hampir sama, tidak ada yang lebih menonjol dan lebih banyak dipilih oleh calon mahasiswa,” tambahnya.

Diketahui, tahun ini jumlah pelamar program ADik Papua sebanyak 3000 mahasiswa dan hanya diterima 655 untuk disebar ke 48 Perguruan Tinggi Negeri dan 22 Politeknik Negeri di Seluruh Indonesia.

Reporter: Ahadri