Beranda blog Halaman 420

Keutamaan Berpuasa di Bulan Ramadan

0

Sejumlah keutamaan berpuasa di bulan Ramadan bagi mereeka yang menjalaninya.

Berikut keutamaan-keutamaannya :

1. Dilipatgandakan Pahalanya

Allah melipatgandakan pahala puasa, tanpa.ada batasnya. Itu apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas.

Hal itu karena di dalam puasa terdapat unsur perjuangan yang berat. Yakni mengendalikan diri dari segala godaan dan syahwat.

Dua hal tersebutlah yang akan membawa seseorang kepada berbagai perbuatan yang merugikan dan bertentangan.

2. Mendapat Dua Kegembiraan

Orang yang melaksanakan puasa, akan mendapatkan dua kegembiraan di dalamnya.

Kegembiraan duniawi, nikmatnya saat berbuka puasa. Dan kegembiraan ukhrawi saat menemui Allah di akhirat kelak.

3. Dijauhkan dari Api Neraka

Berpuasa yang dilakukan seseorang, satu hari saja di jalan Allah, akan dijauhkan dirinya dari api neraka sejauh 70 tahun.

Sehingga bila berpuasa Ramadan selama 30 hari penuh, maka seseorang akan dijauhkan beribu ribu tahun dari api neraka.

4. Memasuki surga melalui pintu khusus

Orang yang bersungguh sungguh dan ikhlas dalam puasanya, akan mendapatkan keistimewaan, memasuki surga melalui pintu khusus di akhirat nanti.

5. Bulan Penuh Rahmat

Bulan Ramadan merupakan bulan dimana pintu langit dibukakan selebar lebarnya. Guna mencurahkan rahmat Allah kepada hambaNya.

Bila melaksanakan puasa di bulan Ramadan, seeorang akan terhindar dari dosa atas kewajiban berpuasa dan mendapatkan rahmat Allah sebanyak banyaknya.

6. Diangkat Derajatnya

Orang yang melaksanakan puasa Ramadan, Allah akan mengangkat derajatnya. Sebab pada bulan ini Allah membuka seluruh pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.

Hal itu menjadi dorongan umat Islam untuk memperbanyak ibadah. Sehingga derajatnya.semakin timggi di sisi Allah.

7. Diampuni Dosa-dosa Sebelumnya

Seseorang yang berpuasa Ramadan, Allah akan mengampuni dosa doaanya yang telah lalu.

Namun, dengan catatan, orang tersebut berpuasa dengan penuh keimanan dan pengharapan terhadap Allah. Bukan ingin medapatkan pujian dari sesama manusia. Mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan menjaga dirinya sebagaimana mestinya.

8. Tertolong untuk Melakukan Kebaikan

Dengan berpusa, seseorang akan terdorong untuk melakukan kebaikan, seperti bersedekah.

Hal itu karena, seseorang merasakan bagaimana rasanya menahan lapar dan haus. Kemudian memunculkan raaa empati.dalam.dirinya untuk berbagi kepada sesama. (kultum/ana)

Resep Cheddar Cheese Chiffon, Nikmatnya Menggoda Terus

Kue yang kelihatan di gambar, pinggirannya kurang mulus. Sebenarnya mulus, namun karena pengaruh penggunaan loyang.

Tapi jangan lihat kurang mulusnya yang penting, rasanya yang nikmatnya menggoda terus. Berikut resep dari “@plasa.cake”.

BAHAN:

Bahan A

-100 cc susu cair

-100 gram keju cheddar parut (anchor)

-80 gram minyak goreng

-140 gram tepung terigu kunci

-25 gram tepung maiena

-1 sdt vanilla pasta

-7 butir kuning telur besar

-30 gram gula pasir

Adonan B

-7 butir putih telur

-135 gula pasir yang halus

-1/2 sdt cream of tar

-1/2 sdt garam

Add: (aduk rata)

-75 gram keju cheddar potong dadu

-1 sdm tepung terigu

CARA MEMBUAT:

1. Masak keju cheddar parut dan susu cair, hingga keju larut. Kemudian saring. Masukkan minyak goreng ke dalamnya. Aduk lalu sisihkan.

2. Whisk kuning telur, gula pasir sekitar 3 menit, lalu masukkan vanila pasta dan campiran minyak tadi. Ayak terigu, maizena, aduk rata pake whisk sampai halus, dan tidak ada tepung yang bergerindil, sisihkan.

3. Kocok putih telur dengan medium speed sampai berbusa, masukkan garam, COT, mixer lagi sebentar.

4. Masukkan gula dalam 3 tahapan. Tahap terakhir, boleh dengan speed tinggi. Kocok putih telur, hingga medium ro stiff peak. Masukkan adonan putih telur, bagi dalam 3 bagian dalam adonan A. Aduk balik dengan spatula. Masukkan keju dadu ke dalamnya, aduk sebentar.

5. Tuang adonan ke dalam loyang chiffon, aluminium, diamater 20 cm yang telah panas, lalu putar-putar dengan ujung sumpit dan hentak-hentakkan 3 kali sebelum dimasukkan ke dalam oven.

6. Panggang dengan suhu 175’c, selama 13 – 15 menit. Kemudian slit lalu turunkan ke 150″c, selama 45 menit (sesuaikan dengan oven masing-masing).

7. Setelah matang, hentakkan 1 kali lalu tangkupkan di atas botol sampai suhu ruang. (Ana)

Temukan Pohon yang Hasilkan Ulat Cikal Bakal Kupu-kupu

Seperti yang sudah dijelaskan pada naskah sebelumnya bahwa belum jelas pohon mana yang menghasilkan ulat yang menjadi cikal bakal kupu-kupu.

Seharusnya bisa diketahui pohonnya. Agar bisa dikawal dan dijaga, untuk kelestariannya dan pengembangan kupu-kupu.

Penelitian oleh Lembaga Terkait

Cara penemuannya, yaitu dengan dilakukan penelitian. Mungkin memang bukan perkara gampang dan pasti memakan waktu.

Namun demi membentuk salah satu basis ekomomi yang bisa menjadi salah satu sumber penghaailan daerah.

Lalu siapa yang sebaiknya melakukan penelitiannya? Sebaiknya instansi terkait. Seperti Dinas Pariwisata Ingkungan Hidup, Pemerintah setempat dan mahasiswa-mahasiswa yang jurusannya terkait. (ana)

Resep Serundeng, Pedas, Manis, dan Gurih

Serundeng yang biasa dijadikan topping ketan, orang Bugis – Makassar menyebutnya “songkolo”. Serundeng ini juga bisa dijadikan bahan isian bila membikin gogos.

Sepintas kelihatannya mudah membuatnya. Karena topping ini hanya dari kelapa parut. Padahal tidak.semudah itu. Berikut reaep dari “rizkaangraini.ca”.

BAHAN:

-300 gram kelapa parut

-8 buah cabe merah

-4 siung bawang putih

-1 ruas jari jahe

-3 sdm gula merah yang sudah disisir

-1/2 sdm gula pasir

-1/2 sdm garam

-1 lbr daun jeruk

-1 lbr daun salam

CARA MEMBUAT:

1. Haluskan cabe, bawang merah, bawang putih dan jahe lalu tumis hingga wangi.

2. Masukkan daun salam, daun jeruk, gula merah, gula putih, dan garam, aduk rata.

3. Masukkan kelapa parut, aduk hingga tercampur rata. Masak dengan api kecil, hingga kelapa hampir kering.

4. Cicipi jika ada yang dirasa kurang, tambahkan. Lalu matikan kompor.

5. Tunggu hingga dingin, simpan di wadah tertutup. (Ana)

Sahur, Salah Satu Ibadah yang Banyak Berkahnya

0

Sahur, salah satu ibadah di bulan Ramadan. Amalan ini, telah disepakati para ulama, hukumnya sunnah, tetapi memiliki keutamaan yang penuh berkah.

Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk sahur dalam menjalankan ibadah puasa, bukan hanya sekadar makan mengenyangkan perut. Tetapi ibadah yang di dalamnya terdapat banyak keberkahan.

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Makan sahurlah kalian, karena dalam makan sahur terdapat keberkahan”. (HR Al Bukhari dan Muslim).

Menurut Al Habib Qurays Baharun (Pengasuh Ponpes Ash Shidqu Kuningan), sedikitnya ada 7 keberkahan dalam makan sahur.

Pengertian Berkah

Yang dimaksud dengan berkah adalah turunnya kebaikan dari Allah pada sesuatu. Barokah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat Namun perlu diketahui, berkah itu datangnya dari Allah jika seorang hamba menaatiNya.

Berikut 7 Keutamaan Makan Sahur

1. Memenuhi perintah Rasulullah SAW

Sebagaimana diperintahkan dalam hadist di atas, keutamaan mentaati beliau, disebutkan dalam.ayat yang artinya, “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, seaungguhnya telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu ) maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka”. (QS An Nisa :80)

Allah juga berfirman, “Dan barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”. (QS Al Ahzab :71).

2. Makan sahur Membedakan Umat Islam dengan ahli kitab

Makan sahur merupakan bagian dari syiar Islam. Dari Amr bin Al Ash, Rasulullah SAW bersabda “Perbedaan antara puasa kita dengan puasa Ahli.Kitab, adalah makan sahur”. (HR Muslim no.1096)

3. Membuat Fisik Lebih Kuat Menjalani Puasa

Imam Nawawi Rahimahullah berkata, “Barokah makan sahur amat jelas. Yaitu semakin menguatkan dan menambah semangat orang yang berpuasa”. (Syarth Sahih Muslim, 7 :206). Beda halnya dengan orang yang tidak makan sahur.

Dapat Salawat dari Allah

4. Mendapat Salawat dari Allah dan Doa Para Malaikat

Dari Abu Sa’id Al Khudri Nabi SAW bersabda “Makan sahur, adalah makan yang penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air Karena Allah dan malaikatNya bersalawat kepada orang-orang yang makan sahur”. (HR Ahmad)

5. Sahur adalah waktu yang diberkahi

Karena ketika waktu sahur, Allah Taala melihat ke langit dunia Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Raab kita tabaraka wa taala turun ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepadaKu, maka akan Aku kabulkan. Siapa saja meminta kepadaKu,.maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepadaKu, maka akan Aku ampuni”. (HR Al Bukhari san Muslim).

6. Sahur, Waktu Utama untuk Beristighfar

Sebagaimana orang beristigfar saat itu, dipuji oleh Allah dalam beberapa ayat :

‘Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur”. (QS.Ali Imran :17).

“Dan selalu memohon ampunan di waktu pagi, sebelum fajar”. (QS Adz Syariyat : 18).

7. Mendapat Keutamaan Menjawab Adzan Subuh dan Salat Subuh Berjamaah

Orang yang makan sahur dijamin biaa menjawab adzan solat subuh. Dan juga bisa mendirikan salat subuh di waktunya secara berjamaah.

Itu.merupakan kebaikan yang sangat banyak. Yairu mengawali pagi dengan salat subuh berjamaah, yang mendapat jamina kesehatan dari Allah. (kultum/ana)

Doa untuk yang Memberi Makan Berbuka

0

Oleh: Ahmad Syahrin Thoriq

Agama yang luhur ini memberikan tuntunan agar kaum muslimin menjadi pribadi yang bersyukur atas karunia apapun berupa kebaikan yang ia dapatkan.

Dan diantara bentuk syukur kepada Allah, adalah hendaknya seseorang itu pandai berterimakasih kepada sesama manusia yang telah berbuat baik kepadanya. Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam bersabda :

لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih kepada manusia.” (HR Abu Daud )

Al Khatabi rahimahullah ketika menjelaskan hadits di atas berkata : “Maksudnya adalah bahwa Allah ta’ala tidak menerima syukurnya seorang hamba atas karunia yang telah diberikanNya, jika dia enggan berterima kasih kepada kebaikan orang lain atau ingkar terhadap jasa mereka (yang menjadi jalan sampainya karunia tersebut).”[1]

Diantara bentuk terimakasih kepada sesama adalah dengan membalas dengan doa kebaikan ketika menerima pemberian atau saat mendapatkan uluran pertolongan dari mereka. Sebuah hadits menyatakan :

وَمَنْ أَتَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوْفاً فَكَافِئُوْهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوْا فاَدْعُوْا لَهُ.” أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِيُّ

“Dan barangsiapa berbuat baik kepada kalian maka balaslah (kebaikan tersebut). Jika kalian tidak sanggup untuk membalas kebaikannya, maka doakanlah dia.” (HR Baihaqi)

Dalam hadits lain :

فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَعْلَمُوا أَنْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ

“Berdoalah sampai kalian tahu bahwa kalian sudah bisa setimpal dalam membalas kebaikannya.” (HR Abu Daud)

Berikut ini adalah beberapa pilihan doa yang kita baca ketika mendapatkan kebaikan berupa makanan terkhusus apa bila makanan itu yang digunakan untuk berbuka puasa dalam kondisi seperti sekarang ini.

𝗗𝗼𝗮 P𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي

“Ya Allah, berilah makanan orang yang memberi aku makan dan berilah minuman orang yang memberi aku minum.“ (HR. Muslim)

𝗗𝗼a Ke𝗱𝘂𝗮

اللَّهُمَّ بَارِك لَهُم فِيمَا رَزَقْـــتَهُم وَاغْفِرْ لَهُم وَارحَمْهُم

“Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau anugerahkan kepada mereka, ampuni mereka dan berikanlah rahmat kepada mereka.” (HR Muslim)

𝗗𝗼𝗮 Ke𝘁𝗶𝗴𝗮

أَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ ، وَصَلَّتْ عَلَيكُمُ الْمَلاَئِكَةُ الأَخْيارُ ، وأفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ

“Semoga yang memakan makananmu adalah orang-orang yang baik, dan semoga para malaikat yang mulia bershalawat kepada engkau, dan semoga yang berbuka bersamamu adalah orang-orang yang berpuasa.” (HR Ahmad)

𝗗𝗼𝗮 K𝗲𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁

أفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ، وأكَلَ طَعَامَكُمُ الأبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ المَلَائِكَةُ

“Semoga yang berbuka bersamamu adalah orang-orang yang sedang berpuasa, dan yang memakan makananmu adalah orang-orang baik dan semoga malaikat mendoakanmu.” (HR Ibnu Majah)

𝗗𝗼𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 K𝗲𝗹𝗶𝗺𝗮

اللَّهُمَّ جَمِّلْهُ

“Ya Allah, berilah ia keindahan.”

𝗗𝗼𝗮 K𝗲𝗲𝗻𝗮𝗺

Atau bisa juga menggunakan do’a yang biasa digunakan ketika menerima kebaikan apapun dari saudara muslim dengan mengucapkan : Jazakumullah khairan.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits :

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِى الثَّنَاءِ

“Barangsiapa yang diperlakukan dengan sebuah kebaikan, lalu ia mengatakan kepada pelakunya : “Jazakallah khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh ia telah benar-benar meninggikan pujian.” (HR Tirmidzi )

Dari kelima jenis doa di atas, manakah yang antum gunakan ketika menerima takjil berbuka puasa dari orang lain ?

[1] Ma’alim as Sunan (4/113)

Resep Tempe Mendoan Pedas, Menu Akhir Bulan

Siapkan resep menu ini untuk penyiapan lauk di akhir bulan. Resep Tempe Mendoan Pedas”, dari resep “mamaquink 88”.

Biasanya pada akhir bulan, ibu-ibu berpikir keras, bagaimana mencukupkan isi dompetnya agar tetap selalu menghadirkan lauk di meja makan. Resep ini salah satu alternatifnya.

BAHAN:

-tempe

-1 batang daun bawang

-200 gram tepung terigu

-kaldu bubuk

Bumbu Halus:

-1 sdt ketumbar

-8 buah cabe rawit

-3 siung bawang putih

-2 butir kemiri

-kunyit seruas jari

-garam secukupnya

-air secukupnya

CARA MEMBUAT:

1. Iris tempe tipis-tipis.

2. Haluskan bumbu. Siapkan wadah, aduk tepung terigu, bumbu halus, daun bawang, air, aduk sampai rata, jangan terlalu encer.

3. Celupkan irisan tempe ke dalam adonan tepung lalu goreng dengan minyak panas. Goreng setengah kering.

4. Angkat, makan dengan cabe rawit. (Ana)

Resep Ayam Goreng Serundeng Lengkuas, Cocok Menu Lebaran

Sebelumnya susah dituliskan resep Ayam Goeeng Lengkuas. Di menu ini ada penambahan bahan pakai serundeng.

Sambut lebaran dengan menyiapkan menu istimewa ini. Gurih, enak. Dijamin, sehari ludes karena nikmatnya. Berikut resep dari @nixonwidianto.

BAHAN:

-ayam

-1 buah kelapa parut lalu sangrai sebentar

-3 lembar daun salam

-2 ruas lengkuas parut

-air secukupnya untuk ungkep ayam

-minyak goreng

CARA MEMBUAT:

1. Ulek bumbu halus lalu panaskan minyak secukupnya, tumis sampai harum.

2. Masukkan daun salam, lengkuas, ayam, tambahkan air. Diamkan sampai air meresap dan ayam matang.

3. Masukkan kelapa sangrai lalu aduk rata. Masak sampai air meresap cenderung habis.

4. Dinginkan, simpan di kulkas atau langsung digoreng. Goreng sisa bumbunya, lalu taburkan di atas ayam. (ana)

.

Katakan Sejujurnya Meskipun “Pahit”

0

Ada kalimat yang sering diucapkan para ulama, bila terkait perkara serius yang tidak boleh disembunyikan. “Amal Makruf Nahi Mungkar”. Kebetulan pas momentumnya bulan puasa yang tidak boleh berbohong.

Sabda Rasulullah SAW, dalam.sebuah hadiat yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al.Khudri. “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran hendaklah dia mencegahnya dengan tangannya.

Dengan Hati

Sekiranya dia tidak mampu dengan tangan, maka dengan lisannya. Sekiranya dia tidak mampu juga dengan lisan, maka dengan hatinya. Sesunggugnya itu adalah selemah lemah iman.

Riwayat Muslim (49)

Sebagai seorang manusia, seseorang sudah pasti tidak terlepas dari melakukan kehilapan doaa san melanggar larangan Allah.

Itulah hakikat yang lumrah bagi seorang manuaia yang penuh dengan kekurangan, kelemahan dan ketidaksempurnaan.

Hadist tersebut, merupakan perintah utama dalam agama Islam. Menyuruh berbuat perkara makruf, dan melarang berbuat perkara mungkar itu adalah perkara penting, karena dengan penrintah inilah Allah SWT mengutus para Raaul dan Nabi.

Sekiranya Allah tidak melakukannya atau membiarkannya, pasti terputuskan perutusan agama Islam di muka bumi ini.

Agama akan lenyap jika tidak ada penyeruan kepada kebaikan dan pencegahan dari pada kemungkaran. (www.: thenoor.com/ana)

Tanamkan Sifat Kedermawanan

0

Momentum bulan Ramadan perlu berlatih untuk menanamkan sifat kedermawanan. Terutama kepada anak-anak.

Kaum belia itu, masih lunak untuk diarahkan, dan ditanamkan sifat tersebut. Tepat pada momentum Ramadan, kaum muslimin hendaknya dapat berbagi sesuai kemampuan.

Suatu saat Dzun Nun al Mashiri melakukan perenungan di hutan. Dia ditemani seorang murid setianya. Mereka mendapati seekor burung yang tiada daya untuk terbang. Karena sayapnya patah. Burung itu, hanya bisa menggelepar-gelepar di tanah.

Selang beberapa saat kemudian, datang burung yang lain membawakan makanan baginya. Burung yang patah sayap itu, tanpa perlu repot-repot lagi mencari makanan. Dia dapat makan kenyang berkat jasa kawannya.

Menyaksikan kejadian langka tersebut, si murid termenung dan berfikir keras, untuk menggali pelajaran yang dapat dipetik dari periatiwa itu. “Ternyata tanpa harus berusaha mencari makanan sekalipun, kita dapat bertahan hidup berkat jasa orang lain. Alangkah rahmatnya Allah SWT kepada setiap makhluknya,” pikirnya.

Sebagai seorang waliyullah, Dzun Nun biaa merasakan apa yang direnungkan.muridnya. Dia lalu berkata ” Seharusnya kamu tidak berfikir menjadi burung yang patah sayap itu. Tapi berfikir menjadi burung yang memberi.makan, yang dapat.menolong saudaranya.

Ucapan Dzun Nun tersebut, mengingatkan sabda Raaulullah, “al yadd al.ulya khair min al yadd al.sufla”. (Al Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim ditambahkan, yang dengan al yadd al ulya adalah al mufiqah (pemberi sedekah). Dan al yadd al.sufla adalah al.sailah (peminta atau penerima). Itulah ajaran Islam.

Islam mengajarkan pemeluknya menjadi penderma. Dan penolobg bagi yang membutuhkan. Ini menunjukkan bahwa, menolong orang yang membutuhkan, mendapat perhatian beaar dalam.ajaran Islam.

Menariknya lagi, seperti janji Allah, dalam QS.Saba’ ayat 39, kendati kita banyak berderma tidak akan mengurangi harta kita..Allah SWT.akan memgganti, malahan menambahnya.

Harta Tidak Berkurang, Bahkan Bertambah

Allah SWT berfirman: “Katakanlah sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dkehendakiNya diantara hamba hambaNya. Dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendakiNya.Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya.Dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik baikNya”.

Tapi di sisi lain, Allah SWT juga menantang kita, untuk mendermakan barang barang yang paling kita cintai. Sebagaimana firmanNya, “Kamu sekali kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum.kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya ” (Ali Imran ayat 92).

Mari cermati salah satu hadist berkut ini : “Orang yang dermawan, dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan.surga dan jauh dari neraka.

Sedangkan orang yang kikir, jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan dekat dengan neraka. Orang jahil namun dermawan lebih disukai Allah dari pada ahli ibadah yang kikir”. (HR Tirmidzi).

Hadist tersebut, membedakan keistimewaan para dermawan dan keburukan orang orang yang kikir. Perbedaan ini berbubungan langsung dengan kedudukan mereka di hadapan Allah SWT, beserta.konsekwensi kehidupannya masing masing baik.ketika di dunia maupun di akherat kelak. Secara terairat, hadist tersebut mengandung perintah kepdda kita.untuk menjadi dermawan dan menjauhi kekikiran.

Memang tantangan bagi kita karena mendermakan barang yang kita cintai..Membutuhkan kesadaran beragama yang baik dan pengorbanan yang tulus.

Itulah tantangan dan ujian bagi orang yang beriman. Tinggal kita yang harus membuktikan bahwa kita termasuk orang orang yang berhak meraih gelar al birr melalui berbagai derma. (dari berbagai sumber/ana)