Puasa sunnah pada Senin dan Kamis, luar biasa manfaatnya. Makanya umat Muslim biasa puasa pada hari tersebut, untuk menambah bekal pahala.

Sebab bila dikerjakan mendapat pahala. Namun sebaliknya, bila tidak dikerjakan, tidak mendapat dosa.

Memang begitulah pengamalan penganalan ibadah sunnah. Siapa yang nengerjakannya mendapat pahala. Sedangkan yang tidak mengerjakannya tidak mendapat dosa.

Itulah sebabnya lansia lansia kaum muslimin, rata rata memanfaatkan.moment tersebut, untuk persiapan bekal dunia dan akheratnya. Apalagi bila sudah tidak melaksanakan aktifitas mencari nafkah.

Manfaat puasa Senin Kamis, sangat besar. Selain berpahala untuk keselamatan dunia dan akherat, dapat memaksimalkan serta menyeimbangkan tiga kecerdasan. Kecerdasan intelelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spritual (SQ).

Selain itu, banyak lagi. Membantu kehidupan manusia dalam beraktifitas sehari – hari. Di agama lain pun, selain Islam, menganjurkan umatnya untuk berpuasa meskipun tata caranya berbeda.

Dan tidak mutlak harus digandengkan Senin dan Kamis. Yang tidak mampu malakukan keduanya. Juga tidak masalah. Bila bisanya hanya Senin, atau Kamis saja tidak masalah. Tetap mendapatkan pahala pada puasa Seninnya.

Demikian pula pada puasa Kamisnya. Dan lebih baik lagi, bila melaksanakan keduanya. Lebih banyak lagi pahalanya.

Manfaatnya Terhadap Tubuh

1. Peremajaan sel kulit

Sel – sel kulit manusia yang telah mati, perlu diganti atau dengan kata lain, diremajakan kembali

Hal itu berarti, tidak perlu mengeluarkan biaya untuk produk meremajakan kulit, bukan ? Bisa penghematan untuk perawatan diri khususnya bagi wanita.

Mengapa hal itu bisa terjadi ? Hal itu tetkait dengan metabolisme dalam tubuh nanusia yang terhenti saat berpuasa. Hal itu nenyebabkan, sel sel tubuh dapat bekerja lebih aktif lagi. Seperti halnya sel sel kulit.

2. Mengencangkan kulit

Mungkin ada yang bertanya apa hubungannya antara Puasa Senin Kamis dengan pengencangan kulit. Seperti halnya peremajaan kulit.

Saat berpuasa sehari penuh, metabolsme di dalam tubuh juga ikut beristirahat. Sehingga membuat sel sel di dalam tubuh bekerja lebih maksimal. Hasilnya, antara lain, organ tubuh luar, seperti kulit akan lebih sehat dan kencang.

3. Mengeluarkan racun dari dalam tubuh

Tanpa hasil penelitian dari para ilmuan pun, dapat menggunajan pikiran secara logika, jika puasa Senin Kamis dapat mengeluarkan toksin atau racun dari dalam tubuh.

Racun yang bercampur dari dalam lemak, darah, atau bagian lain, itu berasal dari makanan dan minuman yang dikonsunsi setiap hari.

Untuk mengeluarkannya, tidak hanya dengan berolah raga saja. Harus berhenti mengkobsumsi makanan dab minumal mininal sehari, agar racun dapat dikeluarkan dengan efektif. Pengeluarannya dapat lewat keringat, urine, atau saat buang air besar.

Cara piasa senin Kamis memang dipecaya ampuh untuk mengeluarkan racun yang sudah mengendap di dalam tubuh. Jika racun racun tersebut sudah keluar, kita akan merasakan tubuh lebih sehat ann bugar. (Berlanjut/LFAG/ana)

Rd Ahmad Al Ghazali Al Bantani juga mengulas tentang Ujub dan Riya’. Ujub berbeda dengan Riya’. Kadang kala Riya’ dapat dihindari. Tapi Ujub masih ada.

Contoh. Kita salat Tahajjud diam-diam. Tidak kita ceritakan pada orang lain. Dengan harapan, agar tidak Riya’. Saat kita tidak nenceritakan amalan kita, maka kita berhasil menghindari Riya’. Karena semata mata kita beribadah karena Allah Taala. Bukan karena ingin dipuji orang lain.

Jangan cepat berpuas diri dulu, karena syaitan terus berupaya nenggelibncirkan. Tiba tiba dalam hati berkata kata, karena muncul rasa bangga terhadap diri sendiri.

Hebat aku ini, bisa bangun setiap.malam tak pernah ketiggalan Salat Tahajjud, sementara orang lain tertidur pulas.

Ujub

Saat hati berkata begitu, maka itulah yang dinamakan Ujub Walaupun berhasil untuk tidak Riya’, tetapi masih belum berhasil untuk tidak Ujub.

Ujub adalah perasaan kagum atas diri sendiri. Dan terpesona dengan kehebatan dirinya sendiri.

Ujub adalah penyakit hati yang paling tersembunyi. Dan perasaan Ujub bisa datang dalam berbagai bentuk.

#Orang yang rajin ibadah, maka iya merasa kagum dengan ibadahnya.

#Orang yang berilmu,.maka ia akan kagum dengan ilmunya.

#Orang yang cantik, mska ia akan kagum dengan kecantikannya

#Orang yang berdarah bangsawan, maka ia akan kagum dengan kebangsawanannya.

#Orang yang dermawan, maka ia akan kagum dengan kebaikannya.

#Orang yang berdakwah, maka ia akan kagum dengan dakwahnya.

Sufyan At Tsauri mengatakan, Ujub adalah perasaan kagum pada diri sendiri, sehingga merasa lebih mulia, dan lebih tinggi derajatnya di banding orang lain.

Padahal semua kelebihan yang kita dapatkan, adalah kelebihan yang kita dapatkan dari Allah Subhabahu Wataala. Karena itu, selayaknya kekaguman hanyalah kepada Allah SWT, bukan kepada diri sendiri.

Dan ingatlah syairan akan selalu menggiring manusia, masuk ke dalam pikirannya. untuk berbangga pada diri sendiri. Agar amalan manusia, tidak mendapat nilai.

Imam Nawawi Rahimahullah berkata, ” Ketahuilah bahwa keichlasan niat terkadang dihalangi penyakit ujub. Barang siapa ujub dengan amalnya sendiri, maka akan terhapus amalnya. (Syarh Arba’in)

Nauzubillahi min dzalik.Jauhilah sifat ujub. Jadikanlah amalan kita 100 persen, karena pengabdian kepada Allah SWT.

Bagaimana Cara Menjauhinya?

1. Setiap kali terbetik di hati tentang kehebatan diri kita, maka segeralah membaca istigfhar, memohon ampun kepada Allah SWT.

2. Menganggap semua kelebihan kita itu adalah milik Allah SWT.

3. Berdoa mohon bantuan Allah SWT, agar hati kita bisa beribadah dengan ikhlas.

Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah, Tuhan Semesta Alam. (Quran Surat Al An’am – 162)

Berbangga diri (ujub) adalah perkara yang membinasakan. Sehingga orang yang berdosa, lalu bertaubat itu lebih baik, dari pada orang yang taat namun berbangga diri (ujub). (Ana)