Himpunan Mahasiswa Institut Andi Sapada Kenalkan Maggot sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Organik di Desa Bojo

Barru – Pengelolaan sampah organik rumah tangga kerap menjadi tantangan bagi masyarakat pedesaan. Melalui Program Ormawa Membangun Negeri (POMN), Himpunan Mahasiswa Program Studi D3 Manajemen Industri Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada menawarkan solusi inovatif berbasis Maggot, larva lalat Black Soldier Fly (BSF), yang dikenal efektif dalam mengurai sampah organik.

Inovasi ini tak hanya berorientasi pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi. Maggot mampu mengubah sampah organik menjadi pupuk dan pakan ternak bernutrisi tinggi. Menggandeng masyarakat Desa Bojo, Kabupaten Barru, para mahasiswa mengenalkan pengelolaan Maggot sebagai alternatif ramah lingkungan yang bernilai ekonomis.

Baca Juga:  GenBI Sulawesi Selatan Gelar Aksi Donor Darah untuk Bantu Ketersediaan Stok Darah

“Kami ingin mengurangi limbah organik sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat,” ungkap Aqilah Luthfiah Busman, salah satu mahasiswa penggagas program, Senin (18/11/2024). Ia menjelaskan bahwa pupuk organik hasil pengolahan Maggot sangat diminati petani lokal, sementara pakan ternak berbahan Maggot menjadi solusi murah dan kaya gizi bagi peternak.

Pengelolaan sampah organik
Pengelolaan sampah organik

Inisiatif ini mendapat apresiasi dari Kepala Desa Bojo, H. Tuppu Bulu Alam. “Mayoritas masyarakat di desa ini adalah petani dan peternak. Program ini tidak hanya membantu mengelola sampah, tetapi juga meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan warga,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Barru Motivasi Siswa SMP Islam Athirah dalam Kelas Inspirasi

Kesuksesan program ini tak lepas dari kolaborasi mahasiswa seperti Aqilah, Agid Julianty, Sudarmono, Nafisah Mutmainna, Ahmad, Yusril, Trisno Edo, Ririn Ade Putra, Muh. Alif Hidayat, dan Retno Wulandari. Bersama masyarakat, mereka membuktikan bahwa inovasi berbasis pemberdayaan mampu menjawab tantangan lingkungan sekaligus mendukung perekonomian lokal.

Melalui program ini, masyarakat Desa Bojo diajak memahami pentingnya pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan, menciptakan solusi lingkungan yang selaras dengan peningkatan produktivitas pertanian dan peternakan. Inovasi ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam menciptakan perubahan positif di tengah masyarakat.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU