Rangkuman Materi Penetapan Harga Transfer (Transfer Pricing)

Transfer pricing merupakan sesuatu kebijakan yang diatur oleh industri untuk memastikan harga transfer atas sesuatu transaksi, baik harga atas benda, jasa, harta tidak berwujud, maupun transaksi finansial yang menjadi aktifitas perusahaan

1.Tujuan penetapan harga transfer (Objectives of Transfer Prices)

Penetapan harga transfer (transfer pricing) merupakan suatu mekanisme untuk pendistribusian laba antar pusat laba dalam suatu perusahaan. Transfer Pricing hendaknya dirancang agar dapat mencapai tujuan-tujuan:

  • Menyediakan informasi relevan yang diperlukan  bagi unit bisnis dalam menentukan “trade-off” yang optimum antara biaya dan pendapatan.
  • Mendorong tercapainya goal congruent. Artinya, sistem transfer pricing hendaknya dirancang agar keputusan yang diambil dapat mendorong tercapainya laba unit bisnis dan laba perusahaan.
  • Membantu pengukuran prestasi ekonomik (economic performance) atas unit-unit bisnis secara individual.
  • Sistem hendaknya sederhana untuk difahami dan mudah diadministrasikan.

2. Metode Transfer Pricing (Transfer Pricing Methods)

a. Situasi yang ideal (The Ideal Situation)

Penetapan harga transfer akan sangat berjalan efektif dan kondusif apabila didukung oleh faktor-faktor positif berikut ini:

- Iklan -
  • Fihak-fihak yang berkepentingan adalah orang-orang yang kompeten (Competent People).
  • Terdapat suasana yang baik yang mendukung penetapan harga transfer yang adil (Good Atmosphere)
  • Terdapat harga pasar di luar perusahaan (A Market Price)
  • Terdapat kebebasan dalam menentukan sumber perolehan barang/jasa (Freedom to source)
  • Fihak-fihak yang berkentingan memiliki informasi yang lengkap dalam mengambil keputusan (full information)
  • Terdapat proses negosiasi (negotiation)
Baca Juga:  6 Contoh Negara Berkembang yang Memiliki Potensi Besar

b. Keterbatasan dalam penentuan sumber (Constraints on Sourcing)

Dalam penentuan sumber tedapat dua hal yang menimbulkan keterbatasan yaitu:

  • Keterbatasan penyedia barang /jasa di luar perusahaan (Limited Markets)
  • Terdapat kelebihan atau keterbatasan kapasitas dalam perusahaan (Excess or Shortage of Industry Capacity)

3. Cost-Based Transfer Price

Ada dua hal yang harus diputuskan dalam penetapan harga transfer berdasarkan biaya yaitu:

  • Cara menghitung biaya (how to define cost)
  • Cara menghitung tambahan laba (how to calculate the profit markup).
Baca Juga:  Pengertian Orde Baru; Ciri-ciri, Kebaikan dan Keburukannya

Dalam penghitungan profit markup juga terdapat dua keputusan yang harus diambil yaitu:

- Iklan -
  • Dasar penghitungan profit markup
  • Tingkat/tarif yang ditentukan.

Dasar yang paling sederhana adalah prosentase dari biaya (cost), tapi ada dasar lain yaitu prosentase dari investasi.

4. Biaya tetap dan laba pada industri hulu

Masalah transfer pricing dapat menimbulkan masalah yang signifikan pada perusahaan yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Dalam keadaan seperti ini perusahaan hilir (yang terakhir dan yang menjual barang kepada pembeli dari luar) menanggung beban biaya dan laba dari perusahaan hulu atas biaya dan laba yang diperhitungkan dalam penjualan internal. Beberapa metode yang dapat dipakai untuk mengurangi masalah ini adalah:

  • Kesepakatan antar unit bisnis (agreement among business units)
  • Two step pricing
  • Profit sharing
  • Two sets of prices
- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU