Renungan Harian Kristen, Sabtu 11 Februari 2023: Apakah Pikiran Kita Tetap Tertuju pada Allah?

Renungan Harian Kristen hari ini, Sabtu 11 Februari 2023 berjudul: “Apakah Pikiran Kita Tetap Tertuju pada Allah?”

Bacaan untuk Renungan harian Kristen hari ini diambil dari Kitab Yesaya 26:3

Renungan harian kristen hari ini mengisahkan tentang Apakah Pikiran Kita Tetap Tertuju pada Allah?

- Iklan -

Yesaya 26:3 – Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.

Pengantar:

Ungkapan pikiran kaya, pikiran jernih, pikiran kotor, dan lain-lain, sering kita dengar, menyatakan keadaan pikiran.

- Iklan -

Akan tetapi, bagaimana dengan pikiran lapar (starved mind)? kelaparan pikiran merupakan salah satu sumber kelelahan dan kelemahan dalam hidup hamba Tuhan dan penyebabnya adalah kelalaian.

Renungan ini mengajak kita melihat jawaban dari pertanyaan apakah pikiran kita tetap tertuju kepada Allah?

Renungan Harian Kristen Sabtu 11 Februari 2023

Apakah pikiran kita tetap tertuju kepada Allah atau pikiran kita kelaparan? Kelaparan pikiran, yang disebabkan oleh kelalaian, merupakan salah satu sumber kelelahan dan kelemahan dalam hidup seorang hamba Tuhan. (Kelalaian artinya tidak memberikan perhatian sebagaimana seharusnya).

- Iklan -
Baca Juga:  Keutamaan Sedekah Ramadan

Jika kita tidak pernah menggunakan pikiran kita untuk menempatkan diri di hadapan Allah, lakukanlah itu sekarang.

Tidak ada alasan untuk menanti Allah datang pada kita. Kita harus memalingkan pikiran dan pandangan kita menjauhi wajah berhala, lalu memandang kepada-Nya dan diselamatkan (lihat Yesaya 45:22).

Pikiran kita adalah pemberian terbesar yang dikaruniakan Allah kepada kita dan wajib diabdikan seluruhnya bagi-Nya.

Kita harus berusaha “menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus (2 Korintus 10:5) (Alkitab KJV menerjemahkannya “taat kepada Kristus”).

Hal ini akan menjadi salah satu aset/modal terbesar dari iman kita ketika masa pencobaan tiba, karena pada saat itu iman kita dan Roh Allah akan bekerja sama-sama.

Bila kita mempunyai pemikiran dan gagasan yang layak untuk memuliakan Allah, belajarlah untuk membandingkan dan menghubungkannya dengan semua yang terjadi di alam — terbit dan terbenamnya matahari, bersinarnya bulan dan bintang-bintang, dan perubahan musim.

Baca Juga:  Puasa sebagai Wadah Penggemblengan Insan Wakil Tuhan

Kita akan mulai melihat bahwa pemikiran kita juga berasal dari Allah, dan pikiran kita tidak akan tunduk lagi kepada cara berpikir yang impulsif (semata mengikuti dorongan hati), tetapi akan selalu dipakai untuk melayani Tuhan.

“Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa … (dan) … tidak ingat ….” (Mazmur 106:6-7) Ayat ini merupakan ajakan menggugah ingatan kita dan segera bangkit.

Jangan katakan kepada diri kita, “Namun, Allah tidak berbicara kepadaku sekarang.”

Dia seharusnya berbicara. Ingatlah milik siapa Anda, dan siapa yang Anda layani.

Berusahalah untuk mengingat, maka kasih Anda kepada Allah akan bertambah sepuluh kali lipat.

Pikiran kita tidak akan lapar lagi, tetapi akan hidup dan bersemangat, dan harapan kita akan selalu menyala-nyala.

Demikian Renungan hari ini Sabtu 11 Februari 2023 diambil dari Yesaya 26:3 yang mengisahkan tentang Apakah Pikiran Kita Tetap Tertuju pada Allah? dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU