Santo Valentine, Si ‘Pelopor’ Hari Kasih Sayang

Pendeta dari Roma bernama Valentine, dipukuli dan berakhir dipancung pada 14 Februari 278 Masehi. Ia dieksekusi karena dianggap menentang kebijakan Kaisar Claudius II.

Claudius II memang dikenal Claudius si Kejam setelah membuat Roma terlibat dalam berbagai pertempuran berdarah. Untuk bisa selalu menang di peperangan, sang kaisar harus membuat tentara yang kuat. Namun, hal ini sulit diwujudkan.

Baca Juga:  Meraih Berkah Ramadan

Menurut sang kaisar, bala tentaranya enggan pergi ke medan tempur karena terikat pada istri atau kekasih mereka. Untuk mengatasinya, Claudius II melarang semua bentuk pernikahan dan pertunangan di Roma.

- Iklan -

Valentine sebagai pendeta, menentang kebijakan ini dan secara diam-diam menikahkan pasangan muda. Saat tindakan ini ketahuan, Valentine ditahan dan lalu dipukuli hingga mati dan dipancung. Hukuman ini terjadi pada 14 Februari pada atau sekitar tahun 270-an Masehi.

Baca Juga:  Meraih Berkah Ramadan

Legenda yang beredar menyebut, saat di penjara, Valentine meninggalkan catatan perpisahan untuk putri penjaga penjara yang menjadi temannya. Tertanda akhir di surat itu berbunyi, “From Your Valentine“. Nah, atas jasanya, Valentine dinobatkan sebagai orang suci hingga disebut dengan julukan Santo Valentine.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU