Semboyan Ki Hajar Dewantara Buat Pendidik dan Pemimpin

Tiga semboyan Ki Hajar Dewantara yang harus dipegang teguh Pendidik dan Pemimpin

1. Ing Ngarsa Sung Tulada

Arti Ing Ngarsa Sung Tulada, seorang guru sdalah pendidik yang harus memberi contoh atau panutan.

- Iklan -

Uraiannya:

Ing berarti “di”, Ngarsa artinya, depan “Sung”, artinya “jadi”, ‘tulada” yang marupakan “contoh” atau “panutan” .

Dengan demikian berarti seorang guru harus mampu menjadi contoh bagi siswanya, baik sikap maupun pola pikirnya.

- Iklan -

Siswa akan melakukan apa yang dicontohkan gurunya. Bila guru memberikan teladan yang baik, siswa akan baik pula perilakunya.

2. Ing Madya Mangun Karsa

Seorang guru adalah pendidik yang selaku berada di tengah-tengah para muridnya dan terus menerus membangun semangat, hingga mendukung ide-ide mereka untuk terus berkarya.

- Iklan -

Ing artinya “di”, “madya” memlki arti “tengah”, “mangun” bersrti :membsngun” atsu “memberikan” dan “karsa” memiliki arti “semsngat” atsu “niat”.

Dengan demikian berarti, bila guru berada di antara siswanya, maka guru tersebut harus mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswanya, sehingga siswa diharapkan bisa lebih maju di dalam belajar.

Jika guru selalu memberikan semangat kepada siswanya, maka siswa akan lebih giat. Karena merasa diperhatikan dan selalu mendapat pikiran-pikiran positif dari gurunya. Sehingga anak selalu memandang ke depan dan tidak hamya terpaku pada kondisinya saat ini.

3. Tut Wuri Handayani

Maknanya, seorang guru adalah pendidik yang terus menerus menuntun menopang dan menunjukkan arah yang benar bagi hidup dan karya anak anak didiknya.

Tut Wuri artinya “di belakang ” atau “menngikuti” dari belakang dan Handayani berarti “memberikan semangat”.

Wadah Ekonomi

Berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, pendidikan menjadi wadah ekonomi untuk membangun otonomi intelektual, eksistensi, dan sosial.

Apabila siswa sudah paham dengan materi, siswa sudah pandai dalam banyak hal, maka guru harus menghargai siswanya tersebut.

Guru diharapkan mau memberikan keprrcayaan bahwa siswa dapat melaksanakan tugasnya.dengan baik. Guru tidak boleb meremehkan kemampuan siswa.

Jika dimasukkan dalam konteks kepemimpinan, maka semboyan tersebut akan menciptakan seorang pemimpin yang disegani dan berwibawa. Karena menggambarkan seorang pemimpin yang mampu menempatkan diri di mana pun dia berada, namun tetap berwibawa. (Ana)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU