Iravati menenangkan Sanchi dan menyuruhnya diam, keadaan menjadi sangat tegang dan semua keluarga panik terutama Anandhi. “Bagaimana mungkin aku bisa menikah jika aku mencintai orang lain,” teriak Sanchi.
Keluarga pemuda berdiri dan mengatakan bahwa Sanchi telah bersikap benar dengan mengatakan kejujuran di awal sehingga tak ada yang tertipu. Pemuda tersebut pamit pergi bersama orang tuanya sedangkan Sanchi masih berdiri emosional.
“Kau boleh menolak pernikahan ini tapi untuk apa kau berbohong mencintai orang lain Sanchi,” ucap Iravati.
“Aku tidak berbohong aku mencintai orang lain dan aku mencintai Jagdish,” ucapnya berteriak.
Semua orang syok, Alokh berteriak mendekati Sanchi hendak menamparnya namun ditahan Shiv dan Mahi. “Apa begini caramu membalas kebaikan kami Sanchi, apa kau akan menikah dengan lelaki yang telah dua kali gagal menikah,” teriak Alokh.
Iravati terdiam dengan tenang, Anandhi bergetar mendengar penilaian keluarga Shiv tentang Jagdish orang yang pernah dicintainya.
“Mengapa kau hanya diam Iravati apa kau ingin menyerahkan anakmu pada pemuda yang gagal dalam pernikahannya dan apa kau ssanggup mendengar orang menyebutkan Sanchi istri ketiga,” teriak Alokh emosi.
“Yah aku diam mana mungkin aku membiarkan anakku jatuh ke tangan laki-laki yang telah gagal berumah tangga dua kali Alokh, bagaimana mungkin putriku bertemu dua hari dan memutuskan menikah seumur hidup dengannya,” kata Iravati.
“Aku serius ibu, aku tidak akan menikah dengan siapapun seumur hidupku jika bukan dengan Jagdish, Jagdish itu baik, tidak ada yang bisa mengerti dia selain aku,” teriak Sanchi.
Semua orang syok dan bersedih mendengar hal tersebut, apa yang ditakutkan Anandhi menjadi kenyataan ia tak bisa melihat Jagdish jatuh ke tangan perempuan yang tak bisa mengerti dirinya.
Ia takut Jagdish akan menikah ketiga kalinya dengan perempuan yang salah. Anandhi dalam dilema.
