Tim FKM Unhas Mantapkan Persiapan Pendampingan Tata Kelola Program Kesehatan Kemenkes

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melakukan pemantapan Persiapan Pendampingan Tata Kelola Program Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui pertemuan yang dilaksanakan pada Kamis, 12 Maret 2020 di Ruang Kandouw FKM Unhas.

Rapat yang dipimpin oleh koordinator program, Prof Sukri Palutturi, SKM., M Kes., MSc PH, PhD sekaligus sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan mengatakan bahwa Tim Tata Kelola FKM Unhas kemarin saat mendampingi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat berdasarkan penilaian tim Kemenkes dianggap cukup berhasil baik dari program maupun dari aspek pelaporan keuangan.

Berdasarkan itu pula, kata Prof Sukri, salah satu yang tidak dilakukan pendampingan ulang dari beberapa dinas kesehatan dan rumah sakit lokasi proyek Kemenkes di Indonesia adalah Sulawesi Barat.

- Iklan -

Ada empat provinsi dan atau kabupaten yang akan menjadi lokasi dampingan dan semua adalah dinas kesehatan yaitu Kabupaten Mamasa dengan Ketua Lokus Dr. Lalu Muhammad Saleh, SKM, M.Kes.,

Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

Kabupaten Halmahera Barat dengan Ketua  lokus Dr. Wahiduddin, SKM, M.Kes.,

Sorong dengan Ketua lokus Dr. Abdul Salam, SKM, M.Kes., dan

- Iklan -

Kabupaten Pangkep dengan Ketua lokus Dr. Irwandy, SKM, M.Kes., MSc.PH.

Setiap lokus terdiri dari pembina dan anggota tim. “Anggota tim yang terlibat dalam kegiatan pendampingan di Mamuju kemarin disebar ke beberapa lokus sehingga ada pembelajaran yang dapat diperoleh dari sana,” terang Prof Sukri.

“Meskipun Dr. Irwandy menangani lokus Kabupaten Pangkep dan teman-teman lain secara khusus, namun saya meminta agar banyak membantu dan melakukan sharing pengalaman dengan lokus lain,” tambahnya.

- Iklan -

Kegiatan pendampingan ke daerah direncanakan berlangsung selama empat bulan dan diharapkan daerah mampu menyusun dokumen perencanaan pembangunan kesehatan secara komprehensif dan terintegrasi.

Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Adapun output yang ingin dicapai adalah daerah dapat mengenali masalah kesehatan; mampu menentukan prioritas kesehatan; mampu menentukan kegiatan yang mempunyai daya ungkit tinggi (prioritas) melalui penyusunan model “logic framework”; mampu menentukan peranan yang diharapkan dari lintas program, lintas sektor, swasta, perguran tinggi dan masyarakat; dan mampu menyusun kerangka acuan kegiatan dan rencana anggaran yang terintegrasi.

“Keberhasilan kegiatan pendampingan adalah terjadi peningkatan kualitas perencanaan di kabupaten/kota yaitu dinas kesehatan memahami permasalahan yang dihadapi, dinas kesehatan memahami kegiatan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dan dinas kesehatan mampu melakukan advokasi. Seluruh tim sudah mulai bergerak ke masing-masing lokus mulai 17 Maret 2020,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med.Ed., berpesan agar pendampingan tata kelola kesehatan oleh FKM Unhas diharapkan mampu menyempurnakan pengelolaan manajemen di dinas kesehatan yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan kinerja bagi tenaga kesehatan dan meningkatkan kepuasan serta pelayanan kepada masyarakt. (FP)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU