10 Contoh Soal Psikotes Analogi Verbal Beserta Pembahasannya

Contoh Soal Psikotes Analogi Verbal. Analogi  Verbal/Padanan Kata adalah Tes untuk menilai kemampuan dalam mengartikan makna, fungsi dan pemakaian kata yang mempunyai padanan hubungan fungsi atau analogi dengan kata yang ditulis dengan Huruf Kapital. Tes ini sering diujikan untuk seleksi masuk SMA/Perguruan tinggi, TIU CPNS, Psikotes TNI/POLRI.

Contoh Soal Psikotes Analogi Verbal

1. Reptilia : Kadal

  1. Mamalia : Ayam
  2. Ular : Reptilia
  3. Aves : Bebek
  4. Menyusui : Mamalia
  5. Telur : Ayam

Pembahasan: Binatang yang termasuk kelas reptilia adalah kadal. Analogi yang sesuai adalah binatang yang termasuk ke dalam kelas aves adalah bebek.
Jawaban yang benar adalah C. Aves : Bebek.

- Iklan -

2. Rel : Kereta Api

  1. Garasi : Mobil
  2. Bandara : Pesawat
  3. Pelabuhan : Kapal Laut
  4. Jalan Raya : Truk
  5. Lapangan : Helikopter

Pembahasan: Rel adalah jalur melintas kereta api. Analogi yang sesuai adalah jalan raya adalah jalur melintas truk.
Jawaban yang benar adalah D. Jalan raya : Truk.

3. Lumpia : Semarang

- Iklan -
  1. Sop Konro : Manado
  2. Surabaya : Rujak Cingur
  3. Gudeg : Solo
  4. Mendoan : Palembang
  5. Dodol : Garut

Pembahasan: Lumpia adalah makanan khas Semarang. Analogis yang sesuai adalah dodol makanan khas Garut.
Jawaban yang benar adalah E. Dodol : Garut.

4. Hanggar : Pesawat

  1. Rel : Kereta Api
  2. Terminal : Bus
  3. Garasi : Mobil
  4. Jalan raya : Truk
  5. Nakhoda : Kapal Laut

Pembahasan: Hanggar adalah tempat menyimpan pesawat. Analogi yang sesuai adalah garasi tempat menyimpan mobil.
Jawaban yang benar adalah C. Garasi : Mobil.

- Iklan -

5. Pontianak : Kalimantan Barat

  1. Kendari : Sulawesi Tenggara
  2. Banyuwangi : Jawa Timur
  3. Cirebon : Jawa Barat
  4. Banjarmasin : Kalimantan Timur
  5. Surakarta : Solo

Pembahasan: Pontianak adalah ibu kota Kalimantan Barat. Analogi yang sesuai adalah Kendari ibu kota Sulawesi Tenggara.
Jawaban yang benar adalah A. Kendari : Sulawesi Tenggara.

6. Anemometer : Angin

  1. Mistar : Meter
  2. Dinamometer : Gaya
  3. Neraca : Dacin
  4. Termometer : Cuaca
  5. Barometer : Hujan

Pembahasan: Anemometer adalah alat mengukur besarnya kecepatan angin. Analogi yang sesuai adalah dinamometer digunakan mengukur besarnya gaya.
Jawaban yang benar adalah B. Dinamometer : Gaya.

7. Topi : Kepala

  1. Pintu : Kamar
  2. Atap : Rumah
  3. Sepatu : Kaus kaki
  4. Gelang : Tangan
  5. Tikar : Lantai

Pembahasan: Topi adalah penutup atas kepala. Analogi yang sesuai adalah atap menutup atas rumah.
Jawaban yang benar adalah B. Atap : Rumah.

8. Katak : Bertelur

  1. Elang : Terbang
  2. Ular : Melata
  3. Kangguru : Kantung
  4. Lumba-lumba : Beranak
  5. Ayam : Menetas

Pembahasan: Katak berkembang biak dengan cara bertelur. Analogi yang sesuai adalah lumba-lumba berkembang biak dengan beranak.
Jawaban yang benar adalah D. Lumba-lumba : Beranak.

9. Energi : Kalori

  1. Tegangan : Volt
  2. Berat : Massa
  3. Listrik : Arus
  4. Usaha : Newton
  5. Mistar : Panjang

Pembahasan: Kalori adalah satuan dari energi. Analogi yang sesuai adalah volt satuan dari tegangan.
Jawaban yang benar adalah A. Tegangan : Volt.

10. Diabetes : Gula

  1. Anemia : Daging
  2. TBC : Batuk
  3. Stroke : Kolesterol
  4. Astigmatisme : Mata
  5. Gondok : Kelenjar

Pembahasan: Diabetes adalah penyakit yang disebabkan kadar gula darah melebihi batas normal. Analogi yang sesuai adalah stroke penyakit yang disebabkan kolesterol melebihi batas normal.
Jawaban yang benar adalah C. Stroke : Kolesterol.

Bagaimana Agar Lulus Psikotes?

Sama seperti ujian lain, tentunya Anda yang mengikuti psikotes ingin lulus dengan hasil yang memuaskan. Namun, mengikuti psikotes berbeda dengan ujian lain yang mungkin membutuhkan pemahaman atau hafalan di luar diri seseorang. Dalam psikotes, yang dinilai adalah aspek dalam diri.

Karena itu, menurut Sugi Siswiyanti dalam bukunya Sukses Tempuh Tes Psikotes, kunci sukses menghadapi psikotes bukan pada belajar tekun seperti ujian bidang lain. Nilai jelek dalam psikotes bukan berarti Anda tidak pandai. Namun, mungkin Anda tidak cocok mengisi suatu posisi yang Anda tuju.

Psikotes sendiri digunakan untuk menilai kondisi kejiwaan seseorang. Untuk mengetahui hal tersebut, maka orang yang mengerjakan tes juga harus menjawab sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi kejiwaan masing-masing. Sebaiknya tidak dimanipulasi.

Jika ingin mendapatkan “nilai bagus” dalam psikotes, tentunya yang perlu dibenahi adalah pola pikir dan kondisi kejiwaan masing-masing. Nah, untuk mengetahui apakah ada perkembangan yang lebih baik, Anda bisa melatih diri mengerjakan soal-soal psikotes lebih dari satu kali. Dari mengerjakan soal psikotes berkali-kali ini, pola pikir seseorang bisa terbentuk menjadi lebih baik dan mampu memecahkan masalah.

Berapa Nilai Psikotes yang Baik?

Beberapa situs dan literatur soal-soal memberikan informasi terkait nilai psikotes yang dianggap baik dan lulus. Misalnya laman Tactical Police yang menjelaskan nilai psikotes ideal untuk lolos menjadi calon polisi.

Dalam Tactical Police, dijelaskan bahwa nilai psikologi terwujud dalam skala 0-100 dan dibagi ke dalam 4 kategori, yakni:

  • 0-40: Kurang sekali
  • 41-60: Kurang
  • 61-80: Cukup
  • 81-100: Baik

Dari antara kategori itu, nilai psikologi yang akan dinyatakan lulus dan memenuhi syarat adalah 61 ke atas. Sementara di bawah itu terbilang tidak memenuhi syarat (TMS).

Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, psikotes bukan ujian yang harus mendapatkan nilai bagus seperti ujian biasa lain. Tujuan utama dari tes ini adalah mengenali dan memahami kepribadian orang yang mengerjakan tes sehingga sebaiknya tidak dimanipulasi. Jika dimanipulasi, bisa menimbulkan dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari setelah Anda lolos seleksi.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU