10 Tanda Bayi Mengalami Gizi Buruk, Cek Hari Gizi Nasional

Pemerintah kini semakin serius untuk menghilangkan kasus gizi buruk, khususnya di tengah Hari Gizi Nasional 2022. Untuk merayakan Hari Gizi Nasional maka para ibu dan ayah harus bisa mendeteksi tanda-tanda bayi mengalami kekurangan gizi.

Kementerian Kesehatan menilai bahwa status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan.

Pengukuran kondisi gizi anak bisa dilakukan di Posyandu di tiap wilayah untuk mengetahui ada-tidaknya tanda gizi buruk balita. Orang tua harus memiliki pengetahuan tentang gizi buruk sedini mungkin.

- Iklan -

Tanda gizi buruk pada balita tergantung jenis nutrisi yang tidak seimbang dalam tubuhnya, antara lain:

1. Balita sering merasa cepat lelah

2. Mudah marah

- Iklan -

3. Sering sakit karena daya tahan tubuh rendah

4. Kulit anak terasa kering dan bersisik

5. Pertumbuhan terhambat

- Iklan -

6. Perut balita terlihat buncit

7. Bila ada luka susah sembuh

8. Massa otot berkurang

9. Pertumbuhan intelektual dan perilaku pelan

10. Gangguan pencernaan

Bagaimana cara untuk mengatasi anak yang terkena gizi buruk? Pada Hari Gizi Nasional 2022, setiap orang tua harus mengetahui sumber makanan yang tepat untuk bayi. Bayi mengonsumsi nasi, roti, kentang, jagung, makaroni, mi dan singkong untuk mendapatkan karbohidrat.

Sementara itu, sumber protein bisa diperoleh dari sosis, tempe, tahu, kacang, ikan, kacang-kacangan. Mengutip dari situs Primaya Hospital, Selasa (25/1/2022), diagnosis yang tepat pada masalah balita gizi buruk penting untuk mencegah konsekuensi yang lebih berat pada masa mendatang.

Bila orang tua mengetahui bahwa balitanya memiliki tanda gizi buruk, maka sebaiknya balita segera dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional 2022. Tahun 2022 ini, merupakan peringatan Hari Gizi Nasional ke-62.

Mengutip keterangan di laman promkes.kemkes.go.id, Selasa (25/1/2022), tema Hari Gizi Nasional 2022 adalah “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas”.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Kartini Rustandi menyebut, pembangunan kesehatan jadi investasi utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Sementara di Indonesia kini mengalami beban ganda masalah gizi.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU