Belajarlah Jujur pada Diri Sendiri Tentang Perasaanmu

Berbicara mengenai perasaan tentu tidak ada habisnya. Banyak orang yang terus berjalan dengan bentuk dan kondisi perasaan yang berbeda-beda.

Perasaan yang sangat mudah berubah dalam satu kondisi yang bersamaan juga merupakan kondisi yang sulit dikendalikan. Perasaan mudah tersinggung, mudah marah bahkan perasaan menahan rasa sakit yang sebenarnya dirasakan. 

Bercerita tentang perasaan adalah masalah yang sensitif. Tidak sedikit orang yang mengeluh terhadap apa yang dia rasakan, mungkin kamu adalah satu di antara mereka. Namun semakin kamu mengelak, semakin perasaan itu bergejolak. 

- Iklan -

Tidak mudah, kecemasan hati yang terabaikan olehmu. Sepanjang hari kamu merasa ada hal yang kurang, kamu terus mencari tahu apa itu dan mengisinya dengan berbagai kegiatan untuk membuat kamu melupakan kecemasan. Bagaimanapun juga, perasaan ada yang hilang dari dirimu masih bersemayam dalam hatimu.

Hatimu bagaikan tertinggal di suatu tempat. Hanya jika kamu datang ke tempat itu, kelegaan datang secara alami. Di tempat itu kamu bisa menikmati kedamaian pada dirimu sendiri. Hatimu sedih ketika meninggalkan tempat itu. Kamu ingin datang kembali, namun karena kesibukkan kamu harus menunggu waktu yang tepat untuk mengunjungi tempat itu lagi. 

Baca Juga:  Kegalauan Kartini Mengubah Pandangannya Tentang Islam dan Barat

Kamu tidak bisa lari, bahkan sekalipun kamu lari begitu jauh hanya akan sampai ke tempat itu. Selama ini kamu lari dari perasaanmu yang sesungguhnya. Tidakkah kamu tahu bahwa hatimu lelah? Sampai akhirnya kamu mengakui pada dirimu sendiri bahwa kamu menahan perasaan kasih yang tersimpan amat dalam untuk dia.

- Iklan -

Setiap harinya kamu tidak bisa mengelak bahwa kamu selalu menunggu kabar darinya, entah itu lewat story instagram atau postingan facebook-nya. Mengirimkan pesan singkat lewat Whatsapp dengan jaimnya. Kamu pun tahu dia sedang senang ketika membaca pesan singkat walau hanya mengucapkan Selamat beraktivitas dan menanyakan Apa kabar? yang kamu kirim. Kamu senang walau ketika memberinya perhatian sederhana. Hatimu riang karena tidak lari lagi. Kini kamu tidak perlu mengelak terhadap apa yang kamu rasakan.

Baca Juga:  Napak Tilas Perjuangan RA Kartini

Jangan mendustai hatimu lagi, tidak apa-apa jujur saja bahwa dia ada di hatimu. Jangan mendustai hatimu lagi, itu membuatmu sakit. Berhenti menyiksa dirimu sendiri. Kamu tidak akan bisa lari dari hatimu. Senyuman hangatnya selalu kamu rindukan, seakan hal itu yang paling kamu inginkan dari banyak hal lainnya yang cukup manis.

Kamu dan dia punya hak dan kewajiban untuk berbahagia.

- Iklan -

Namun, Jika kejujuranmu akan menimbulkan masalah yang lebih berat daripada ini, mungkin lebih baik kamu menyimpannya dalam-dalam dan lupakan semuanya. Tidak mudah, tapi dengan hal itu kamu mungkin saja bisa kembali kepada dirimu yang baru yang lebih baik.

Bertanggung jawab! Yahh kamu harus mempertanggung jawabkan perasaanmu sendiri. Jangan campurkan orang lain dari masalah yang sebenarnya ditimbulkan oleh perasaan kamu sendiri.

Semangat! 

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU