Cara Hewan Beracun Menghindari Racunnya Sendiri

Jadi, bagaimana katak panah racun inidan hewan beracun lainnya, menghindari nasib yang sama?

Menurut Fayal Abderemane-Ali, peneliti di Cardiovascular Research Institute University of California San Francisco, AS, ada tiga strategi yang digunakan hewan beracun untuk menghentikan autointoxication.

Yang paling umum adalah melibatkan mutasi genetik yang sedikit mengubah bentuk protein target toksin (pintu ion natrium) – sehingga tidak dapat lagi mengikat protein.

Misalnya, pada spesies katak beracun yang disebut Dendrobates tinctorius azureus, yang membawa racun yang disebut epibatidine. Racun ini meniru zat kimia pemberi sinyal yang bermanfaat, bernama asetilkolin.

- Iklan -

Menurut sebuah studi keluaran 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Science, katak ini mengembangkan adaptasi pada reseptor asetilkolin mereka yang sedikit mengubah bentuk reseptor tersebut –membuat mereka kebal terhadap racun.

Baca Juga:  6 Gunung Tertinggi di Dunia yang Paling Menantang Bagi Para Pendaki

Strategi lain yang digunakan adalah kemampuan untuk membuang racun dari tubuh sepenuhnya. Proses ini tidak selalu sama dengan menghindari autoi ntoxication, tapi merupakan cara lain agar terhindar dari keracunan oleh makanan yang mereka makan.

Dan strategi ketiga disebut “sequestration” atau sekuestrasi. “Hewan itu akan mengembangkan sistem untuk menangkap [atau] menyerap racun untuk memastikan tidak menimbulkan masalah pada hewan itu,” kata Fayal.

- Iklan -

Dalam penelitian Fayal, ia mengkloning saluran natrium-ion dari katak Phyllobates dan memperlakukan mereka dengan racun. Dia terkejut melihat bahwa saluran ion natrium tidak tahan terhadap racun – mengartikan katak seharusnya tidak dapat bertahan hidup dengan racun tersebut di dalam tubuh mereka.

Baca Juga:  6 Gunung Tertinggi di Indonesia yang Paling Menarik Dan Memukau

Berdasarkan hasil tersebut, ia menduga bahwa katak tersebut kemungkinan besar menggunakan strategi sekuestrasi untuk menghindari keracunan otomatis dengan menggunakan “spon protein” dimana protein yang dapat menyerap racun dan menahannya dihasilkan, yang berarti racun tidak pernah memiliki kesempatan untuk mencapai saluran protein yang rentan tersebut. Hewan Beracun.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU