BARRU – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gabungan Pelajar dan Mahasiswa Barru (GAPEMBAR) menggelar aksi unjuk rasa di dua titik strategis: Tugu Payung Jalan Trans Sulawesi (Parepare–Makassar) dan gerbang utama Kantor Bupati Barru, Kamis (26/6/2025).
Mereka membawa berbagai poster dengan tulisan tegas, salah satunya berbunyi: “GAPEMBAR: Usut MBG, Tuntas Kibar, Tambang, Fasilitas Pendidikan.” Aksi ini menyoroti tiga persoalan krusial di Kabupaten Barru: maraknya tambang ilegal, buruknya fasilitas pendidikan, serta belum optimalnya pelaksanaan program Makanan Bergizi (MBG) di sekolah-sekolah.

“Barru dalam kondisi yang tidak baik-baik saja,” teriak salah satu orator dalam orasinya. Ia mengecam aktivitas tambang ilegal di Kecamatan Tanete Riaja yang dinilai merusak lingkungan dan membahayakan masa depan generasi muda. “Pemerintah tidak boleh tinggal diam!” serunya lantang.
Sorotan tajam juga diarahkan ke dunia pendidikan. GAPEMBAR menilai bahwa fasilitas pendidikan di berbagai wilayah masih sangat memprihatinkan. “ teriak seorang orator lainnya.
Tak hanya itu, program MBG yang seharusnya mendukung kesehatan siswa, menurut mereka, belum terlaksana dengan baik. “Pemenuhan makanan bergizi masih jauh dari kata maksimal. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” ujar salah satu peserta aksi.
Sekitar dua jam setelah aksi berlangsung, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Barru, Makhfud, turun langsung menemui para demonstran. Dalam dialog singkat, perwakilan mahasiswa meminta agar difasilitasi bertemu langsung dengan Bupati Barru dalam waktu tiga hari ke depan.
Menanggapi hal tersebut, Makhfud menyatakan kesiapannya. “Saya akan berusaha menjadwalkan pertemuan dengan Ibu Bupati dalam waktu tiga hari ke depan,” janjinya.
Dari pantauan Fajar Pendidikan, aksi berjalan tertib dan situasi tetap kondusif dengan pengamanan ketat dari aparat Polres Barru.
Hengki