Kegiatan Magang Promosi Kesehatan FKM Unhas Dukung Pencapaian Agenda SDGs

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan rencana aksi global para pemimpin dunia, guna mengurangi kesenjangan dan menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, lingkungan, serta kualitas kehidupan generasi berikutnya. SDGs memiliki 17 tujuan dan 169 target yang ingin dicapai Tahun 2030.

Salah satu tujuan SDGs yakni tujuan ketiga “Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mendorong Kesejahteraan bagi Semua Orang di Segala Usia”.

Sebagai upaya mencapai tujuan tersebut, mahasiswa yang dikenal dengan agent of change turut andil dalam mewujudkannya melalui berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama magang.

- Iklan -

Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh mahasiswa magang Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu perilaku (PKIP) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) di berbagai institusi.

“Magang PKIP FKM Unhas diikuti oleh 14 mahasiswa selama 30 hari kerja pada bulan Oktober-November 2022,” jelas Muhammad Rachmat, MKes selaku dosen Penanggung Jawab Magang PKIP.

Sasaran Siswa di Sekolah

- Iklan -

 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) bagi Siswa Sekolah Dasar

 Kegiatan ini dilaksanakan di 23 sekolah dasar yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Pekkae, Kabupaten Barru, dengan sasaran siswa kelas 2.

Metode yang digunakan yaitu pemainan pembelajaran menggunakan ular tangga PHBS dan poster enam langkah cuci tangan yang disertai praktek.

- Iklan -

“Melalui edukasi ini diharapkan siswa mengetahui tentang PHBS dan contohnya, serta mampu dan mau melakukan perubahan kepada perilaku yang lebih sehat baik di rumah maupun di sekolah,” jelas Andi Dewi Chandra.

Pembinaan Dokter Cilik Tingkat Sekolah Dasar

Kegiatan ini dilaksanakan di 27 sekolah dasar yang masuk dalam naungan wilayah kerja Puskesmas Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai kesehatan sejak dini.

Para siswa diharapkan dapat mengajak teman sebayanya juga seluruh komponen sekolah untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta menerapkan PHBS di lingkungan sekolah,” ujar Laela Alfionita Dewi.

 Gerakan Aksi Bergizi Nasional

Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini adalah sebagai upaya pencegahan stunting melalui Gerakan Remaja Putri Minum Tablet Tambah Darah (TTD); Dapat membudayakan aktivitas fisik bagi siswa SMP dan SMA;

Serta membiasakan sarapan melalui gizi seimbang, dan dapat menghasilkan remaja putri yang sehat, berprestasi, tidak anemia, dan melahirkan generasi yang sehat dan tidak stunting.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di SMP Negeri 1 Majene yang berada pada wilayah lokus stunting di Kabupaten Majene.

Selain itu, kegiatan ini  juga dilaksanakan di SMPN 1 Tomoni, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur yang dihadiri oleh 500 orang terdiri dari siswa SMP, para guru dan kepala sekolah SMPN 1 Tomoni, serta petugas promkes dan gizi Puskesmas Tomoni.

“Selain bertumpu pada butir 3 SDGs (Sustainable Development Goals) tentang kesehatan, kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan kedua pada butir 2 yaitu memperbaiki gizi atau mengakhiri segala bentuk malnutrisi dalam rangka penurunan kejadian stunting pada anak dan kebutuhan gizi remaja putri,” ujar Muhammad Rachmat, MKes selaku dosen Penanggung Jawab Magang PKIP.

Penyuluhan Napza dan HIV/AIDS pada Siswa

 Penyuluhan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, sikap serta perilaku para remaja mengenai pentingnya menjaga kesehatan jiwa.

Kegiatan ini dilaksanakan di 9 sekolah di tingkat SMP, SMA, SMK, dan MTSn yang masuk kedalam wilayah kerja Puskesmas Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.

Skrining Kesehatan Jiwa Sejak Dini di SMK Negeri 2 Semarang, Jawa Tengah

Puskesmas Halmahera Kota Semarang bersama dengan mahasiswa magang dari Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) FKM Unhas melakukan Kegiatan Skrining Kesehatan Jiwa Sejak Dini di SMK Negeri 2 Semarang, Jawa Tengah.

“Ada beberapa rangkaian dalam kegiatan ini yaitu sebelum dilakukan skrining siswa dan siswi diberikan soal untuk dikerjakan seputar tentang kesehatan jiwa untuk melihat tingkat kesehatan jiwa mereka, kemudian diberikan penyuluhan terkait kesehatan jiwa,” ujar Nur Devi Syamsir.

 Gemulai (Gerakan Masyarakat Sehat Dimulai Dari Diri Sendiri) bagi Remaja

Kegiatan ini dilaksanakan di dua sekolah yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lembang yaitu MA Negeri 1 Majene dan SMA Negeri 3 Majene yang menyasar seluruh siswa pada sekolah tersebut.

Item kegiatannya berupa  penyuluhan mengenai Tablet Tambah Darah (TTD), larangan tolak rokok di sekolah serta gizi seimbang.

“Kami menekankan beberapa hal penting kepada siswa seperti mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, penguatan komitmen untuk tidak merokok dan teratur mengkonsumsi TTD bagi remaja putri,” ungkap Narti, SST selaku penanggung jawab Promosi Kesehatan di Puskesmas Lembang.

 Penyuluhan Anemia pada Remaja

Kegiatan ini menyasar remaja yang berada di Kelurahan Manggala, Kota Makassar. Penyuluhan ini dihadiri oleh 12 orang remaja dan berlangsung di RW 11 Kelurahan Manggala.

Penyuluhan ini diawali dengan pemberian materi tentang anemia dan juga dilakukan demonstrasi dengan menggunakan metode Emo Demo.

Anemia dapat memberikan dampak kesehatan bagi remaja yaitu menurunkan daya tahan tubuh, menurunnya daya berpikir, dan menurunnya prestasi belajar serta produktivitas kerja.

Demonstrasi yang dilakukan menggunakan media emo demo ATIKA untuk memberikan pemahaman terkait makanan sumber zat besi (Fe).

Baca Juga:  Prodi Arsitektur Universitas Fajar Sukses Gelar Kuliah Tamu

Sasaran Masyarakat Umum

Peningkatan Kapasitas Media Terkait Isu Stunting

 Unicef bersama Jenewa Institute melakukan peningkatan kapasitas media di Sulawesi Selatan dalam penulisan berbagi isu untuk pencegahan stunting di Hotel Best Western, 20 Oktober 2022.

“Pemberitaan media terkait isu stunting dapat menjadi rujukan informasi bagi masyarakat. Pada orientasi media ini melibatkan puluhan jurnalis dari berbagai platform media, baik elektronik, cetak dan media online.

Para peserta juga bukan hanya jurnalis dari Kota Makassar, tetapi dari beberapa daerah lainnya seperti Kabupaten Maros dan Gowa,” ujar Abel Yehezkiel Sumolang.

 Pembinaan GERMAS dalam Mewujudkan Pola Hidup sehat

Kegiatan ini menyasar kader dan masyarakat umum terutama ibu-ibu dengan beberapa rangkaian yakni pembukaan, penyuluhan GERMAS, pemeriksaan kesehatan, aktivitas fisik, dan makan buah bersama.

Peserta dalam pembinan ini sangat antusias mengikuti semua rangkaian kegiatan yang berjumlah sekitar 27 orang.

“Kita penting untuk menggalakkan GERMAS karena ini dapat mencegah terjadinya penyakit tidak menular,” ungkap Sukmawati selaku Koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas Pekkae, Kabupaten Barru.

 Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA sebagai Upaya Pencegahan Kanker Seviks

 Sebagaimana tujuan SDGs ke-5 kesetaraan gender yang salah satu targetnya pendidikan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi pada wanita dan remaja.

Olehnya, dalam upaya melakukaan pencegahan terhadap kejadian kanker serviks pada wanita, Puskesmas Pekkae, Kab. Barru, melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya wanita terkait deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).

Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang. Selain di Kabupaten Barru, kegiatan ini juga terlaksana di Puskesmas Lembang, Kabupaten Majene, yang dihadiri sebanyak 30 orang.

Penyuluhan HIV AIDS dan Pemeriksaan VCT MOBILE

Puskesmas Halmahera Kota Semarang bersama dengan mahasiswa magang dari Departemen PKIP FKM Unhas melakukan Kegiatan Penyuluhan HIV AIDS dan Pemeriksaan VCT MOBILE di Kota Semarang, Jawa Tengah.

“Diadakannya penyuluhan dan pemeriksaan ini diharapkan dapat menurunkan jumlah kasus baru, menurunkan angka kematian, menghilangkan stigma dan diskriminasi,” ujar Nur Devi Syamsir.

Edukasi Pencegahan Stunting Pada Peserta Posyandu Menggunakan Metode Emo Demo

Mahasiswa magang PKIP FKM Unhas berikan edukasi pencegahan stunting menggunakan metode Emosional Demonstration di Posyandu Sejahtera, Polejiwa, Kec. Tanete Rilau, Kab. Barru, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Materi disampaikan oleh Aliftia Salsabila dan Andi Dewi Chandra yang membawakan 5 topik emo demo, yaitu ASI saja cukup, cemilan sembarangan, ATIKA sumber zat besi, menyusun balok, dan ditarik ke segala arah.

 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga

 Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah warga yang berada di RW 04 Kelurahan Manggala, Kota Makassar.

Tujuan dari penyuluhan ini adalah guna masyarakat tahu betapa pentingnya melaksanakan aktivitas fisik selama 30 menit setiap harinya.

Aktivitas fisik ini memberikan beberapa manfaat seperti mengendalikan berat badan, tekanan darah serta dapat mengendalikan stres.

Penyuluhan Anemia pada Ibu Hamil

Penyuluhan mengenai anemia pada ibu hamil di salah satu rumah warga di RW 11 Kelurahan Manggala, Kota Makassar. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 ibu hamil yang ada di Kelurahan Manggala.

Peserta diberikan juga Emo Demo “Harapan Ibu” yang berguna agar para ibu dapat mengetahui kondisi dan perkembangan janin yang dikandung selama masa kehamilan.

Perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi selama masa kehamilan.

Penyuluhan Mengenai Hipertensi Bagi Masyarakat Manggala

Penyuluhan ini dilaksanakan di Balai Penyuluh KB Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.

Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.

Kegiatan Lomba Posyandu Ceting (Cegah Stunting)

Kegiatan lomba Posyandu Ceting (Cegah Stunting) tersebut berlangsung di Kabupaten Polewali Mandar selama 11 hari pada tanggal 27 September – 8 Oktober 2022 bertempat di beberapa Puskesmas yang ada di Polewali Mandar.

Posyandu Ceting merupakan wadah pemeliharaan kesehatan yang sasarannya bukan hanya bayi, namun juga untuk ibu hamil, ibu menyusui serta remaja putri yang akan menjadi calon ibu dan calon pengantin untuk diberi edukasi dalam mencegah stunting di Kabupaten Polewali Mandar.

Pelayanan KB BOKB

 Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk meningkatkan jangkauan terhadap akses pelayanan oleh masyarakat dan meningkatkan pencapaian akseptor baru, khususnya Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yakni IUD dan implan.

Dari total keseluruhan akseptor yang mengikuti kegiatan ini, 40 di antaranya memasang kontrasepsi implan dan 10 akseptor memasang IUD.

Penyuluhan Keluarga Berencana (KB)

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta yang merupakan Pasangan Usia Subur (PUS).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh masing-masing 10 peserta di setiap pelaksanaannya.

Baca Juga:  HMJ Matematika UNM Gelar Inaugurasi Hype23ola Spectrum: Perkuat Solidaritas dan Harmoni

“Adapun yang menjadi topik utama pada kegiatan ini, antara lain stunting, 1000 HPK, alat dan metode kontrasepsi, tanda bahaya kehamilan, dan pendewasaan usia perkawinan,” jelas Reisya Alayda Zulfikar.

 Kegiatan Kelas Ibu Balita di Kelurahan Sari Rejo Kota Semarang

Tujuan diadakannya Kelas Ibu Balita ini adalah untuk mencegah kejadian stunting di Kota Semarang dengan meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu menggunakan buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal serta meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.

 Pembinaan Institusi Masyarakat Perkotaan pada Kader KB Kecamatan Tamalate

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader mengenai program KKBPK agar bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

Pada pembinaan ini, topik bahasan utamanya ialah Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).

Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Kelurahan Parang Tambung

Kegiatan ini dihadiri oleh 22 peserta pada pelaksanaan pertama dan 15 orang pada pelaksanaan kedua.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader dalam membina sikap dan perilaku orang tua dalam rangka pengasuhan tumbuh kembang remaja.

Topik yang diangkat dalam pelaksanaan kegiatan ini ialah pertumbuhan dan perkembangan anak, kesehatan reproduksi, gizi, dan kesehatan remaja.

 Survei Mawas Diri (SMD) Di Kelurahan Rejosari Kota Semarang

 Diadakannya kegiatan ini agar masyarakat mengenal, mengumpulkan data, mengkaji masalah kesehatan yang ada di kelurahan dalam rangka menyiapkan kelurahan siaga.

Selain itu, diharapkan timbulnya kesadaran masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan dan potensi yang ada di kelurahan yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kesehatan.

Pelatihan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Bagi Lintas Sektor Guru PAUD

Kegiatan yang diberi nama Orientasi Pengukuran dan Pemantauan Perkembangan Bagi Lintas Sektor dilaksanakan di Ruang Kelas Banggae, Balai Penjamin Mutu Pendidikan Kabupaten Majene ini dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kabupaten Majene pada program Gizi dan Kesehatan Ibu Anak (Gizi-KIA) bersama dengan tim magang PKIP FKM Unhas.

Peserta pelatihan ini terdiri dari 35 orang tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Majene.

Materi yang dibawakan meliputi cara penggunaan alat antropometri yang baik dan benar, cara pemantauan tumbuh kembang anak di Kartu Menuju Sehat (KMS) hingga peran guru PAUD dalam pemantauan tumbuh kembang balita.

“Setelah peserta ikut dalam pelatihan ini saya harap mereka dapat memantau serta mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan balita sebagai prioritas intervensi di PAUD masing masing meskipun sudah di intervensi oleh pihak kesehatan,” ungkap Sri Wahyuni, SKM selaku penanggung jawab program Gizi di Dinas Kesehatan Kabupaten Majene.

Pelatihan Fasilitator Berjenjang Deteksi Dini, Rujukan, dan Kelas Parenting Balita Wasting di Sulawesi Selatan

Yayasan Jenewa Madani Indonesia didukung oleh UNICEF melaksanakan kegiatan “Pelatihan Fasilitator Berjenjang: Deteksi Dini, Rujukan, dan Kelas Pengasuhan Balita Berisiko Wasting di Satuan PAUD-HI”.

Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 34 orang yang berasal dari Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, dan Kabupaten Bone.

Para peserta mewakili instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Puskesmas di setiap daerah.

Atas terselenggaranya kegiatan tersebut diharapkan puskesmas mampu melakukan pelatihan berjenjang kepada guru PAUD dan kader posyandu agar terciptanya sinergitas untuk mencegah terjadinya gizi kurang dan gizi buruk pada anak-anak PAUD Sulawesi Selatan.

Deteksi dini balita wasting dapat dilakukan secara mudah dan sederhana melalui pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) dan pemeriksaan bengkak/edema pada kedua punggung telapak kaki.

Orientasi Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pencegahan Stunting

 Kegiatan orientasi KAP tersebut berlangsung di Kabupaten Luwu Timur selama 4 hari pada tanggal 18-21 Oktober 2022 bertempat di Hotel I Lagaligo.

Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petugas kesehatan (promotor kesehatan & nutrisionis) dalam memberikan edukasi pencegahan stunting kepada masyarakat & kelompok rentan.

Pelaksana kegiatan ini merupakan Tim Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Tim Gizi dan mahasiswa dari Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) FKM Unhas.

Peserta yang hadir sebanyak 100 orang petugas kesehatan terdiri dari promosi kesehatan, petugas gizi, bidan, dan perawat.

Pelatihan TOT untuk Pendampingan dan Penanganan Kasus

 Materi yang dibawakan pada pelatihan ini salah satunya berisikan tentang bagaimana perempuan dalam menuntut haknya dalam keadilan ketika menjadi korban kekerasan, baik yang menderita disabilitas dan difabel maupun tidak.

Seperti yang tertera dalam SDGs no. 10 yang berbunyi “Berkurangnya Kesenjangan”, yang artinya ketimpangan yang terjadi harus ditiadakan demi memberdayakan dan meningkatkan inklusi sosial.

Pelatihan Fasilitator Anak Desa dan Kelurahan Mengenai Dukungan Kesehatan Mental Psikososial (DKMP/MHPSS)

 Kegiatan ini diadakan pada tanggal 8 hingga 9 Oktober 2022. Pada pelatihan ini, peserta diminta untuk bermain peran.

Dalam alur cerita menjelaskan bagaimana dan tindakan apa yang seharusnya mereka lakukan ketika bullying terjadi.

Hal ini untuk meminimalisir kenyataan yang memang masih banyak kasus perundungan atau bullying yang terjadi di sekitar kita.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU