Kisah Inspiratif Kurniawan Dwi Yulianto, Asisten Pelatih Como 1907

Kabar gembira menghampiri penggemar sepak bola Indonesia, terutama para pencinta Como 1907, klub sepak bola Italia yang saat ini tengah bersiap memasuki kasta tertinggi Liga Italia, Serie A, musim 2024/2025.

Kepastian ini menjadi sorotan karena Como 1907 bukan sekadar klub biasa, melainkan merupakan salah satu klub yang dimiliki oleh Djarum Group, konglomerat asal Indonesia yang terkenal dan dipimpin oleh Michael Hartono dan Budi Hartono.

Keberhasilan Como 1907 dalam mencapai promosi ke Serie A Liga Italia musim 2024/2025 menjadi prestasi yang luar biasa. Ini menandai kembalinya Como ke panggung sepak bola Italia yang bergengsi setelah 21 tahun absen dari Serie A.

- Iklan -

Sejauh ini, peran Como 1907 terhadap sepakbola Indonesia adalah sebagai ‘rumah’ bagi program Garuda Select yang dinahkodai oleh Dennis Wise yang juga menjadi bagian dari manajemen Como 1907. Selain itu, ada ‘Si Kurus’ Kurniawan DJ dan Dani Suryadi yang sedang belajar dengan menjadi staf kepelatihan tim Primavera Como 1907.

Mengenal Kurniawan Dwi Yulianto, Asisten Pelatih Como 1907

Dalam dunia sepak bola Indonesia, beberapa nama menjadi legenda hidup yang menginspirasi banyak orang. Salah satunya adalah Kurniawan Dwi Yulianto, yang tidak hanya dikenal sebagai penyerang andal Timnas Indonesia, tetapi juga sebagai pahlawan yang berhasil bangkit dari masa-masa sulitnya.

Kisah hidup Kurniawan Dwi Yulianto tidaklah mulus. Lahir pada 13 Juli 1976 di Magelang, Jawa Timur, dia menghadapi berbagai tantangan sepanjang karier sepak bolanya.

- Iklan -
Baca Juga:  Mengenang Laga Derby Inter Milan vs Ac Milan 2005

Namun, bakatnya dalam olahraga ini terlihat sejak usia remaja ketika dia bergabung dengan Diklat Salatiga. Dari sinilah perjalanannya dimulai, membawanya ke Italia sebagai bagian dari program kerja sama PSSI dengan klub Italia, Sampdoria.

Di tanah Italia, Kurniawan Dwi Yulianto merasakan atmosfer sepak bola Eropa melalui tim Primavera Sampdoria. Prestasinya membuka pintu bagi kariernya yang gemilang di klub-klub Indonesia, seperti PSM Makassar, Persebaya Surabaya, dan Persija Jakarta.

Keberhasilannya dalam mencetak gol tidak hanya di level klub, tetapi juga di level internasional, membuatnya menjadi legenda hidup Timnas Indonesia.

- Iklan -

Masalah Narkoba

Namun, di balik gemerlap kesuksesannya, Kurniawan Dwi Yulianto mengalami masa-masa sulit pada akhir 1990-an ketika karier sepak bolanya hampir hancur karena masalah narkoba. Namun, dengan tekad yang kuat, dia berhasil mengatasi tantangan tersebut dan kembali ke jalur yang benar.

Masa keterpurukan itu menjadi ujian berat baginya, tetapi dengan semangat yang tak kenal menyerah, Kurniawan Dwi Yulianto berhasil bangkit. Prestasinya sebagai pencetak gol terbanyak kedua untuk Timnas Indonesia adalah bukti tegarnya menghadapi badai.

Menginspirasi Generasi Muda

Setelah menggantung Sepatu alias pensiun, Kurniawan Dwi Yulianto tidak berhenti di situ. Dia memutuskan untuk mengambil peran sebagai pelatih, menginspirasi generasi muda dengan pengetahuannya tentang sepak bola. Dari Chelsea Soccer School Indonesia hingga menjadi asisten pelatih untuk Timnas Indonesia U-23, Kurniawan Dwi Yulianto terus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca Juga:  FIFA Matchday, Thailand Tantang Tim Perempat Final Copa America 2024

Langkah mengejutkan datang ketika Kurniawan Dwi Yulianto kembali ke Italia sebagai asisten pelatih untuk Como 1907 di Serie B. Keputusan ini membawanya bekerja dengan pemain-pemain dan pelatih-pelatih ternama, menambah babak baru dalam karier kepelatihannya.

Prestasinya mengantarkan Como 1907 promosi ke Serie A musim depan setelah 21 tahun menjadi bukti bahwa tekad dan kerja kerasnya di sepak bola telah mengantarkan tim milik Djarum Group ini berprestasi.

Selain kontribusinya dalam sepak bola, Kurniawan Dwi Yulianto juga terlibat dalam investigasi tragedi Kanjuruhan sebagai anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Keberanian dan ketulusannya dalam mencari kebenaran menunjukkan bahwa kepribadian dan integritasnya tidak hanya terlihat di lapangan, tetapi juga di luar lapangan.

Prestasi Kurniawan Dwi Yulianto tidak hanya terlihat dalam karier sepak bolanya, tetapi juga dalam Piala AFF. Dia tampil dalam 5 edisi Piala AFF dan masih menjadi pencetak gol terbanyak bagi Timnas Indonesia di ajang tersebut.

Mantan striker Persebaya Surabaya ini meninggalkan jejak prestasi yang sulit ditandingi oleh para penyerang timnas Indonesia lainnya. Kesuksesannya sebagai pemain dan kemudian sebagai pelatih membuktikan bahwa ketekunan dan semangat pantang menyerah adalah kunci menuju kesuksesan.

Kurniawan Dwi Yulianto adalah contoh nyata bahwa meskipun mengalami keterpurukan, dengan tekad dan semangat yang kuat, seseorang dapat bangkit kembali dan meraih puncak kesuksesan. Kisah hidupnya memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU