Komunitas Tamiya Mini 4WD Makassar, Wadah Pecinta Tamiya

Bagi yang menghabiskan masa kecil antara tahun 1980-an hingga 1990-an akhir, pasti akrab dengan mainan satu ini. Pada saat itu, mainan ini termasuk mainan yang digandrungi anak laki-laki dan ada juga anak perempuan.

Mengutak-atik mesin mobil, membeli suku cadang atau mengganti tampilan dan bodi mobil bahkan ada yang sampai melombakan mobil mainan yang mereka miliki, atau sekadar menonton balapannya saja, menjadi salah satu kebahagiaan tersendiri. Ya, mainan mobil tamiya.

Memainkan mobil tamiya menjadi hobi bagi Panjul dan juga 300an pecinta mobil tamiya yang tergabung dalam Komunitas Tamiya Mini 4WD Makassar. Setelah sekian lama vakum bermain mobil tamiya, akhirnya mereka bertemu dengan seorang bernama David Paul.

- Iklan -

David yang memiliki arena lintasan balapan mobil tamiya kemudian bersedia lintasannya dipergunakan sebagai arena bermain bagi pecinta mobil tamiya. Tidak hanya lintasan, David juga memiliki counter di Lt 2 Mall GTC yang menjual spare part dan juga mobil tamiya.

“Awal mulanya itu sebenarnya dari beberapa orang yang punya hobi yang sama, main tamiya. Jadi ketemu dan akhirnya terbentuk komunitas. Sebenarnya kami (Komunitas Tamiya Mini 4WD Makassar) resmi itu tidak ada deklarasi, hanya di 2009 itu mulai aktif bermain,” ungkap Panjul menceritakan awal mula Komunitas Tamiya Mini 4WD Makassar terbentuk.

Ia juga mengatakan, Komunitas Tamiya Mini 4WD Makassar sengaja dibentuk agar bisa mewadahi para pecinta mobil tamiya yang sebelumnya tidak terorginisir secara baik. “Yang saya dapat adalah kepuasan. Hobi saya tersalurkan,” ungkap Panjul yang sudah sejak duduk di bangku SD menyukai hobi bermain mobil tamiya ini.

- Iklan -
Baca Juga:  Pertemukan Iman yang Berbeda, Ramadan Jadi Bulan Suka Cita

“Yang paling menarik itu bagaimana kita menjaga keseimbangan mobil. Main tamiya itu sebenarnya buat penasaran. Jadi kalau misalnya, pada umumnya ‘kan kita main di tiga jalur, bagaimana mobil kita itu bisa finis menyelesaikan tiga putaran. Menyelesaikan tiga putaran itu sebenarnya tidak gampang karena ada jumping-an, ada rintangan-rintangan yang memang harus kita pelajari. Kalau mobil kita out dari track, berarti harus diperbaiki di bagian apanya. Bagian mana yang harus di-setting. Keseimbangannya seperti apa dan sebagainya,” paparnya saat ditanya apa yang menarik dari bermain mobil tamiya.

Ia juga menjelaskan, yang paling sulit bagi seorang pemula adalah mengubah persepsi kalau main tamiya itu sulit. “Padahal sebenarnya tidak. Main tamiya itu butuh keterampilan khusus. Iya memang benar. Tapi itu ada pada tingkat expert, pada tingkatan orang-orang berpengalaman dan memang ada tingkatan kelasnya,” jelasnya.

Relatif Terjangkau

Saat ditanya soal biaya yang harus dikeluarkan agar bisa memiliki mobil tamiya dan untuk melakukan perbaikan, Panjul menjawab, harganya relatif terjangkau, tergantung dari tipe mobilnya. “Untuk mobil yang baru, harganya ada yang 150ribu dan ada juga yang harganya 900an ribu. Nah, untuk yang full custom, itu harganya bisa mencapai 3 hingga 3,5 jutaan,” jelasnya.

- Iklan -

Sedangkan untuk perawatan atau pun perbaikan, sambungnya, harganya pun relatif murah. “Relatif. Kalau secara umum keseluruhan part-nya yang rusak, bisa ganti baru. Kalau untuk kelas pemula bisa habiskan ratusan ribu. Kalau kelas custom, banyak material yang dibutuhkan dan kalau mau dirakit, itu butuh uang sampai 3 jutaan. Kalau ada bagian part yang rusak, tergantung juga sih. Kalau dinamonya yang rusak, harganya masih puluhan ribu,” terangnya.

Baca Juga:  Pertemukan Iman yang Berbeda, Ramadan Jadi Bulan Suka Cita

“Karbonnya, mesinnya, dinamonya, kebanyakan sering rusak karena terkadang kita terlalu memaksakan saat bermain mobil tamiya,” tambahnya.

Meski demikian, ia mengatakan, anggota Komunitas Tamiya Mini 4WD memiliki akses untuk membeli spare part di penyedia resmi di Jakarta. Sehingga tidak sulit untuk mendapatkan penjual untuk mengganti spare part yang rusak.

Hobi dan Prestasi

Betapa membanggakannya bila hobi yang digeluti kemudian bisa menghasilkan prestasi. Itu juga yang dirasakan anggota Komunitas Tamiya Mini 4WD Makassar. Di tahun 2017, tim Tamiya Makassar berhasil menyabet tiga gelar di ajang kejuaraan nasional (Kejurnas) Tamiya Seri II yang berlangsung di Yogyakarta.

“Kejurnas tahun ini, Komunitas Tamiya Mini 4WD Makassar yang dipercayakan sebagai tuan rumah. Rencananya bulan depan pelaksanaanya,” kata Panjul.

Di tengah kesibukan Komunitas Tamiya Mini 4WD Makassar mempersiapkan Kejurnas, Panjul yang selama ini diberikan amanah sebagai pemberi informasi kepada publik berharap anggota komunitas tetap solid.

“Komunitas tetap solid dan tamiya di Indonesia umumnya, terus jalan. Di Makassar juga terus jalan dan harapan saya makin banyak teman-teman yang mau bergabung untuk main tamiya. Masih banyak teman-teman yang mungkin suka main tamiya, tapi belum ketemu dengan kami. Silakan ke GTC,” pungkasnya. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU