Mahasiswa Posko 17 FKM Unhas Gelar Seminar Akhir PBL I di Desa Tabo-Tabo

Mahasiswa Posko 17 Praktik Belajar Lapangan (PBL) I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) pada tanggal 5 Agustus 2022 mengadakan sebuah seminar akhir.

Seminar akhir ini memiliki tujuan untuk memaparkan hasil dari proses pengumpulan data terkait masalah kesehatan yang dilakukan di Desa Tabo-Tabo dan juga untuk memaparkan data yang telah diperoleh dari Puskesmas Bungoro, Pustu dan Poskesdes Desa Tabo-Tabo.

Pengumpulan data ini sendiri berlangsung dari tanggal 25 Juli hingga 1 Agustus dan dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dimana melibatkan 300 rumah tangga yang ada di Desa Tabo-Tabo.

- Iklan -

Hasil dari seminar akhir ini memperlihatkan bahwa masalah yang harus diprioritaskan atau diselesaikan terlebih dulu di desa Tabo-Tabo adalah terkait penanganan sampah, karena ditemukan hanya 0,3% masyarakat di Desa Tabo-Tabo yang cara penanganan sampah nya diolah.

Selain itu pengetahuan yang kurang terkait HIV AIDS, diare, hipertensi, dan juga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) juga menjadi masalah kesehatan yang perlu untuk diprioritaskan atau diselesaikan di Desa Tabo-Tabo.

Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

Seminar akhir ini dilakukan pada jam 10.00-11.00 WITA dan dihadiri oleh 28 orang.

- Iklan -

Seminar ini dimulai dengan pembukaan oleh MC, di-lanjut dengan pemaparan hasil prioritas masalah yang diperoleh, sesi diskusi bersama tamu undangan, sepatah kata dari koordinator desa, sambutan sekretaris desa Tabo-Tabo, dan diakhiri dengan pembacaan doa.

“Ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa karena dapat merampung ratusan data dalam waktu yang sangat singkat dan menghasilkan beberapa masalah yang perlu untuk diselesaikan.

Mudah-mudahan dari kajian ini berguna demi pembangunan dan kemajuan Desa Tabo-Tabo ini karena kesehatan sendiri memiliki peran yang besar untuk mendukung kemajuan suatu desa,” ucap Saenal SH sebagai sekretaris Desa Tabo-Tabo.

- Iklan -

Seminar akhir ini menjadi tanda bahwa Praktik Belajar Lapangan I sudah selesai dilakukan di Desa Tabo-Tabo dan kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan PBL II di bulan Januari yang akan datang untuk mengintervensi masalah kesehatan yang didapatkan.

Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Keberhasilan Mahasiswa Posko 17 dalam Kegiatan Praktik Belajar Lapangan ini didukung arahan dari Prof Sukri Palutturi, SKM MKes MSc PH PhD sebagai Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

“Jadikan Praktik Belajar Lapangan sebagai sebuah pengalaman yang harus dilalui dan diterima untuk menjadi seorang kesehatan masyarakat dan membuat kegiatan PBL ini tidak akan terlupakan,” ungkap Prof Sukri.

Dalam penentuan prioritas masalah di Desa Tabo-Tabo, mahasiswa Posko 17 PBL I menyesuaikan dengan data sekunder atau data pendukung yang diperoleh di Puskesmas Bungoro, Pustu dan Poskesdes Desa Tabo-Tabo.

Hal ini dilakukan sesuai arahan dari Prof Yahya Thamrin, SKM MKes MOHS PhD.

“Selesaikan masalah kesehatan yang memang terjadi disini, kita harus mengutamakan kebutuhan masyarakat dalam menentukan suatu prioritas,” ugkap Prof Yahya saat mengunjungi mahasiswa Praktik Belajar Lapangan I di Desa Tabo-Tabo.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU