Niat Puasa Arafah dan Keutamaannya Lengkap

Niat Puasa Arafah dan Keutamaannya. Menjelang lebaran idul adha akan ada beberapa puasa sunnah yang memiliki pahala dan keutaan yang besar, selesai menjalankan puasa Tarwiyah, keesokan harinya dilanjut dengan puasa sunah Arafah yang dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.

Puasa arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah. berikut niat puasa dan keutamaannya.

Niat Puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala.”

Niat puasa sunah di bulan Arafah ini bisa dilantunkan setiap selesai puasa sunnah sebelumnya, di waktu malam hari atau sebelum waktu sahur.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Senin, 11 November 2024: Pendakian Tertinggi: Tujuan Allah dan Tujuan Kita Menjadi Satu

Keutamaan Puasa Arafah

Hari Arafah juga disebut sebagai hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka. Oleh karena itu, menjalankan puasa Arafah mempunyai banyak keutamaan di antaranya:

1. Menebus Dosa Selama 2 Tahun

Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari r.a. Dan Rasulullah saw. ditanya tentang berpuasa di hari ‘Arafah. Maka ia bersabda:

“Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Imam Muslim)

- Iklan -

2. Sebuah Amalan yang Disukai Allah Swt.

“Tidak ada satu amal salih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal salih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad)

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Sabtu, 16 November 2024: Kita Masih Tetap Manusia!

3. Sunah Rasulullah saw.

Sebagaimana dalam hadis riwayat menjelaskan:

“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU