Beranda blog Halaman 2560

Download 12 link Twibbon ANBK 2021, Biar Makin Semangat

0

Download 12 link Twibbon ANBK 2021 berikut, cocok untuk sambut penilaian nasional jenjang SD. Kumpulan link bingkai foto ini dapat didownload guru, wali murid, atau peserta didik.

Twibbon ANBK 2021 umumnya digunakan untuk menyambut penilaian nasional berbasis komputer. Penilaian ini dimulai Senin, 15 November 2021 untuk jenjang SD sederajat.

Sukseskan penilaian nasional dengan Twibbon ANBK 2021 di sini. Pasalnya orang-orang dapat mendukung peserta didik di jenjang SD secara tidak langsung.

Hal ini dapat dilakukan dengan memasang bingkai foto penyemangat. Lantas membagikannya di media sosial.

Cek kumpulan Twibbon ANBK 2021 berikut:

 

 

Fakta Mengejutkan Penggunaan Sumpit Logam di Korea

0

Pada umumnya di berbagai negara di kawasan Asia menggunakan sumpit yang berbahan dasar kayu atau bambu.

Korea awalnya menggunakan hal yang sama yakni sumpit kayu atau bambu. Tetapi karena satu dan lain hal mereka berhenti menggunakan sumpit kayu.

Sumpit logam di temukan di makam Raja Muryeong dari Kerajaan Baekje pada tahun 523. Sehingga orang-orang mulai beralih dari yang tadinya menggunakan sumpit bambu menjadi sumpit logam.

Namun terdapat alasan lain yang mengungkapkan mengapa Korea menggunakan sumpit logam hingga saat ini.

Zaman Dinasti kala itu menggunakan sumpit perak sebagai cara melindungi diri ancaman racun oleh musuh-musuh mereka

Karena sumpit perak akan berubah warna ketika bersentuhan dengan bahan kimia beracun.

Para anggota kerjaan dahulu kala berebut mendapatkan kekuasaan dengan cara ‘halus’ menggunakan racun.

Dengan alasan tersebut rakyat biasa pun mengikuti teladan para anggota kerajaan hingga saat ini.

Alasan lain mengatakan bahwa masyarakat Korea menggunakan sumpit besi untuk menghindari nasi lengket saat di santap.

Keyakinan ini juga menyebut bahwa sumpit berbahan logam lebih higienis di banding yang terbuat dari kayu atau bambu.

Selain itu, belakangan muncul juga teori yang mengatakan bahwa bambu atau kayu sengaja tidak dipakai karena rakyat Korea di masa lalu sangat hati-hati dalam betindak terhadap alam.

Usai Ikuti PWN, Kontingen IAIN Bone Diharap Terapkan Pengalaman

0

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) ke XV di kampus UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, resmi ditutup oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Zainut Tauhid Saadi, Sabtu (13/11/2021).

Dalam arahannya Wamenag RI, Zainut Tauhid Za’adi mengajak pramuka mahasiswa untuk memperluas medan gerakan di media sosial. Menurutnya gerakan di media sosial ini strategis, karena Indonesia menjadi salah satu dari empat negara terbesar pengguna internet di dunia, dengan capaian 202,6 juta pengguna, yakni 49,3 â„… adalah kaum milenial (usia 18-25 tahun) dan 33,8 â„… usia 26-35 tahun.

Selain itu Wamenag juga berharap, melalui PWN PTK ini akan melahirkan generasi yang cerdas, unggul, dan peka terhadap masalah-masalah sosial yang berkembang.

Sebelumnya, Prof Suyitno, Direktur DIKTIS Kemenag RI menyampaikan, rangkaian PWN PTK ke XV di Palembang memiliki sisi lain yang berbeda dari kegiatan PWN PTK sebelumnya.

“Distingsi dari PWN sebelumnya, pertama PWN kali ini dilaksanakan di masa pandemi, dan berani mengundang lebih dari 1000 kontingen. Alhamdulillah sampai hari ini, tidak ada terjadi kluster baru. Semua proses dilakukan dengan prokes yang ketat, semua peserta di swab,” tuturnya.

Di PWN kali ini Kemenag juga sudah mendapat rekor MURI, yakni membuat pantun moderasi beragama.

“Pantun moderasi beragama yang masuk ke panitia mencapai 35 ribu pantun, dan tercatat sebagai rekor dunia,” jelasnya.

Ketua Dewan Racana Putri Al -Balad IAIN Bone, Hastuti memberikan komentar selama kegiatan PWN PTK ke XV. Diantaranya, ia menyampaikan Apresiasi yang tinggi kepada seluruh Panitia Pelaksana.

“Apresiasi setingginya kepada panitia. Karena meskipun sering kali mengalami perubahan jadwal sebab situasi tertentu namun panitia pelaksana tetap semangat dalam menyambut seluruh peserta,” ujarnya.

Lebih lanjut Tuti berharap pegalaman baru yang didapatkan Kontingen IAIN Bone mampu diterapkan di Gugus Depan ketika sudah kembali di Pangkalan.

“Semoga pengalaman bisa diterapkan di Gugus Depan ketika kembali nanti. Juga semoga meningkatkan semangat kakak-kakak Racana Al-Balad dalam melaksanakan kegiatan yang kreatif ke depan,” jelasnya.*

Ruang Kelas Belajar MTS Tanah Gunung Membahayakan Siswa

0

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Menurut pemantauan Fajar Pendidikan, MTS Tanah Gunung no.11 yang dibangun tahun 1974 melalui swadaya masyarakat.

Sekarang ini ruang kelas belajar yang terbuat kayu yang sangat pembahayakan siswa/siswi karena atap dan rangkanya sewaktu waktu bisa roboh.

Sekolah yang sudah dimakan usia itu teradapat 2 ruang belajar dan masih digunakan melakukan tatap muka belajar mengajar.

“Ruang kelas belajar tidak cukup sehingga ruangan ini kami masih menggunakan,” ungkap Pelaksana Teknik MTS Tanah Gunung, A. Ambo.

Reporter : A. Abdul Haris

Sejarah Awal dan Asal Mula ‘Sumpit’

0

Sumpit merupakan sebuah alat makan yang sangat terkenal di beberapa negara di kawasan Asia.

Alat makan yang di kenal dengan sebutan sumpit ini terdiri atas dua buah batang kayu yang sama panjang. Cara penggunaan sumpit yakni di sematkan antara jari di salah satu tangan.

Sumpit di gunakan untuk menjepit dan memindahkan makanan dari wadah, dari piring satu ke piring lain atau memasukkan makanan ke dalam mulut.

Sumpit bisa di buat dari bahan seperti bambu, logam, gading dan plastik yang permukaannya sudah di haluskan.

Permukaan sumpit tersebut di lapis dengan seperti pernis atau cat supaya tidak melukai mulut dan terlihat bagus.

Sumpit di gunakan banyak negara di seluruh dunia untuk menikmati makanan khas Asia Timur.

Di beberapa negara Asia Tenggara, sumpit merupakan alat makan utama yang sama pentingnya seperti sendok dan garpu.

Di Indonesia, pilihan sendok-garpu atau sumpit di sediakan di rumah makan Tionghoa, Korea, Jepang, Vietnam, dan Thailand.

Sejarah Sumpit

Sumpit pertama di temukan di China sebelum Dinasti Shang (1766-1122BCE) dan paling mungkin adalah periode awal pembentukan Dinasti Xia atau sekitar 9000 tahun yang lalu.

Penemuan pertama adalah berupa enam pasang sumpit yang terbuat dari perunggu.

Perunggu sepanjang 26 cm dan lebar 1.1 sampai 1.3 cm, di gali dari Reruntuhan Yin daerah Henan dan perkiraan berasal dari tahun 1200 SM;

Sumpit ini di duga di gunakan sebagai alat masak.

Catatan pertama yang menyatakan bahwa sumpit pertama kali di gunakan untuk makan adalah dalam Han Feizi, sebuah teks yang di buat oleh Han Fei (280-233 SM).

Sumpit pertama kali mungkin digunakan untuk memasak, mengatur api, atau menyajikan sajian dalam bentuk sekali lahap, dan bukan sebagai peralatan makan.

Sumpit digunakan sebagai perlengakapan makan pada masa Dinasti Han.

Dalam masyarakat Tionghoa, makan bersama di anggap sebagai sarana mempererat tali persaudaraan.

Kesempatan berkumpul dengan sanak keluarga dan teman-teman, sehingga penggunaan alat makan yang tajam harus di hindari.

Pada zaman dulu, gading gajah sering digunakan untuk membuat sumpit mahal di Tiongkok.

Pengguna sumpit dari gading gajah adalah kalangan pejabat tinggi dan orang berada.

Sumpit dari perak pernah di gunakan istana kaisar di Tiongkok untuk mendeteksi racun yang mungkin di bubuhkan pada makanan.

Sumpit akan berubah warna akibat reaksi kimia jika makanan telah di beri racun.

Pada abad ke-6 atau abad ke-8 Masehi, sumpit sudah merupakan alat makan yang umum bagi suku Uigur yang tinggal wilayah stepa Mongolia[1]

Di Thailand, sumpit hanya di gunakan untuk makan mi dan sup setelah Raja Rama V memperkenalkan alat makan dari barat pada abad ke-19.

Operasi Zebra Dimulai, Kapolres Bone Ingatkan Personel Bersikap Humanis

0

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Kapolres Bone AKBP Ardyansyah mengingatkan personel yang melaksanakan Operasi Zebra 2021 mengedepankan sikap humanis. Hal ini disampaikan Kapolres saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra 2021 di halaman Mapolres Bone, Senin (15/11/2021).

Kapolres Bone mengatakan, pada pelaksanaan Operasi Zebra tahun ini bertepatan pelaksanaan Pilkades serentak pada 177 Desa di Kabupaten Bone. Kata dia, pelaksanaan tidak berorientasi pada penegakkan hukum lalu lintas semata, akan tetapi pelaksanaan kegiatan diarahkan pada pola preemtif dan preventif berupa tindakan simpatik dan humanis dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat kepada Polri.

“Operasi Zebra tahun ini tidak berorientasi pada Gakkum lantas atau tilang semata, namun seluruh giat diarahkan pada pola preemtif dan preventif yang berupa tindakan simpatik humanis kepada masyarakat dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat kepada Polri,”ungkap Ardy

Pada kesempatan yang sama Kasubsi PIDM Sihumas Ipda Rayendra Muchtar menjelaskan, bahwa seluruh anggota yang terlibat dalam Operasi Zebra 2021 juga mengedepankan prinsip keselamatan dan keamanan personel dengan berpedoman pada Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.

Apel Gelar Operasi Zebra selesai, Kapolres Bone bersama para pejabat utama Polres Bone melaksanakan Lat Pra Ops di Aula Sarja Arya Racana Mapolres Bone dan diikuti oleh seluruh personel yang terlibat dalam Operasi tersebut

Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra 2021 ini dihadiri oleh Dandim 1407 tauwarani Bone Letkol Kav Budiman, Dansubdenpom 14 Hasanuddin, Wakapolres Bone Kompol Safaruddin, Personel TNI Kodim 1407 Bone, Satpol PP dan Dishub Kabupaten Bone.

Dalam apel Gelar Pasukan tersebut dilakukan penyematan pita operasi kepada perwakilan peserta apel (TNI, Polri dan Dishub) sebagai tanda dimulainya kegiatan Operasi Zebra yang akan digelar selama 14 hari mulai dari tanggal 15 sampai dengan 28 November 2021 mendatang.

Reporter: Abustan

5 Cara Mengusir Laron Secara Alami

0

Cara mengusir laron saat musim hujan. Laron biasanya datang dan masuk ke rumah dengan jumlah yang banyak. Laron merupakan hewan malam yang akan datang ketika terdapat adanya sumber cahaya.

Kehadiran laron ini sangat mengganggu dan merepotkan jika mereka sudah berkerumpul di bawah sinar lampu.

Satu di antara cara paling mudah untuk mengusir laron ialah dengan mematikan sumber cahaya/ lampu, akan tetapi hal ini justru malah merepotkan seseorang untuk beraktivitas di malam hari.

Maka dari itu, simak cara berikut untuk mengusir laron di rumah.

1. Menyalakan Lilin

Api yang terdapat pada lilin dapat mengusir laron dan serangga lainnya.

  • Pertama, siapkan lilin dan wadah semacam baskom yang berisi air.
  • Kedua, matikan lampu dan nyalakan lilin.

Dengan cara ini, laron akan memilih mengerubungi lilin sebagai sumber cahaya. Namun karena sifat lilin yang panas dan membakar, maka akan membuat laron jatuh sendiri di wadah yang telah disiapkan.

2. Mengiris cabai merah

Cabai merah memiliki aroma yang pedas. Kamu cukup meletakkan atau menggantung irisan cabai merah di dekat lampu.

Aroma pedas dari cabai merah ini akan membuat laron menjauh dari lampu atau bahkan jatuh ke lantai.

3. Membuat jebakan air

Cara membuat jebakan ini cukup mudah.

  • Pertama, siapkan baskom atau wadah semacamnya
  • Kedua, isi baskom tersebut dengan air secukupnya.
  • Ketiga, letakkan wadah tersebut di bawah sinar lampu sebagai jebakannya.

Jebakan ini bertujuan untuk menjebak laron agar jatuh ke dalam air dan tidak bisa terbang lagi karena basah. Hal ini karena lampu akan memantulkan cahaya ke air dalam ember sehingga laron akan masuk dan menjadi basah.

Selain untuk mengurangi jumlah laron, cara ini juga dapat digunakan untuk meminimalisir jumlah sayap yang jatuh di area lantai.

Sayap yang jatuh di lantai akan lumayan membuat kita sulit membersihkannya, maka dari itu jika laron masuk ke wadah tersebut akan lebih memudahkan kita untuk membersihkannya.

4. Menanam rumput vetiver

Rumput vetiver adalah tanam khusus penangkal serangga.

Rumput vetiver memiliki bau yang harum. Rumput vetiver mengandung zat nootkatone yang mampu mengusir koloni laron dan rayap, bahkan serangga lainnya seperti semut, kutu atau kecoa juga bisa dihalau oleh rumput ini.

Rumput vetiver ini bisa kamu tanam di sekitar pekarangan rumah sebagai penghalau laron ketika hendak mendatangi rumahmu.

Jika sudah telanjur masuk ke rumah, dekatkan tanaman rumput vetiver tersebut kepada kumpulan laron.

5. Menggantung daun sirsak

Cara ini sangat mudah, kamu hanya perlu menggantungkan daun sirsak di dekat sumber cahaya/lampu dimana laron berkumpul. Aroma dari daun sirsak akan membuat laron menjauh tanpa mematikan lampu.

Pembahasan Matematika Kelas 7 Halaman 144 Berlatih 2.5

Hallo! Kali ini kita akan membahas mengenai Matematika kelas 7 Halaman 144 Berikut ini latihan dan pembahasan berlatih 2.5.

Dalam artikel ini akan dipaparkan latihan dan pembahasan nomor 1 – 5 dan materi Himpunan Matematika kelas 7 halaman 144.

Latihan ini dibuat untuk membantu adik-adik dalam dibuat untuk melatih kamu saat belajar Matematika kelas 7 halaman 144.

Dengan adanya latihan dan pembahasan ini adik-adik kelas 7 diharapkan dapat memahami materi Himpunan Matematika Kelas 7 Halaman 144 pada bab 2.

Agar lebih jelasnya, berikut latihan matematika kelas 7 halaman 155 beserta pembahasan Ayo berlatih 2.5 yang dirangkum dari Buku matematika kelas 7 edisi revisi 2017:

Himpunan adalab kumpulan objek tertentu yang memiliki definisi yang jelas dan satu kesatuan yang utuh.

Operasi Himpunan

1. irisan

Irisan dari dua himpunan A dan B = himpunan yang anggota-anggotanya ada di himpunan A dan ada di himpunan B.
Contoh Soal:
A = {a, b, c, d, e}
B = {b, c, e, g, k}
Maka A ∩ B = {b, c}

2. Gabungan

Gabungan dari dua himpunan A dan B = himpunan yang anggota-anggotanya adalah gabungan dari anggota himpunan A dan himpunan B.

Contoh Soal:
A = {a, b, c, d, e}
B = {b, c, e, g, k}
Maka A ∪ B = {a, b, c, d, e, g, k}

Permendikbud Harus Dijalankan, Nadiem Makarim Ancam Jatuhkan Sanksi ke Kampus Jika Tak Ikuti Aturan

0

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyatakan kampus yang tidak menerapkan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi akan mendapatkan sanksi.

Nadiem mengatakan, sanksi yang akan diberikan bersifat administratif seperti hal hal yang berkaitan dengan keuangan sampai penurunan akreditasi kampus.

“Kalau tidak melakukan proses PPKS ini sesuai dengan permen ini ada berbagai macam sanksi dari dari keuangan sampai dengan akreditasi,” kata Nadiem dalam diskusi daring Merdeka Belajar 14: Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sanksi harus diberikan agar mendorong kampus-kampus segera menerapkan Permen tersebut. Sebab, kata Nadiem, jika pihaknya tidak melakukan hal itu, maka akan banyak kampus yang tidak memprioritaskan penanganan kekerasan seksual.

“Kalau kita tidak melakukan ini, banyak kampus juga tidak akan merasakan urgensi daripada dan keseriusan Pemerintah untuk menangani kekerasan seksual seperti ini,” kata Nadiem.

Dengan Sanksi itu, Nadiem juga mengaku ingin mengubah paradigma yang selama ini dipegang oleh kebanyakan kampus. Nadiem ingin paradigma kampus baik dengan menutupi kasus kekerasan seksual tidak ada lagi.

“Kita ingin merubah paradigma yang dulunya reputasi baik kampus itu ditentukan dari tidak adanya kasus-kasus seperti ini. sampai kita berubah reputasi kampus yang baik adalah reputasi yang akan secara transparan melakukan investigasi dan memberikan sanksi kepada pelaku pelaku kekerasan seksual,” jelasnya.

Nadiem menuturkan, perguruan tinggi wajib melakukan empat hal jika mendapat laporan kekerasan seksual. Pertama, harus melakukan pendampingan.

“Ini adalah konseling, bantuan hukum untuk mendampingi si pelapor,” ucapnya.

Kedua, Nadiem mengatakan, kampus harus melakukan perlindungan. Ia menyebut, kampus harus menyediakan rumah aman. Sehingga, korban atau saksi mendapat jaminan dan bebas dari ancaman.

Selanjutnya, Nadiem berkata, jaminan keberlanjutan pendidikan atau pekerjaan juga harus diberikan oleh kampus. Menurutnya, laporan korban tidak boleh berdampak pada pendidikannya.

Terakhir, kampus harus mendampingi dan memfasilitasi pemulihan korban. Nadiem mengatakan kampus bisa menyediakan bantuan medis, psikolog dan tenaga medis.

“Ya dan masa pemulihan ini tidak boleh mengurangi hak pembelajaran kalau dia Mahasiswa atau kepegawaian kalau dia bosan,” ucapnya.

Kenapa Laron Melepas Sayapnya? Ini Faktanya

0

Mungkin kamu sering melihat hewan laron beterbangan di sekitar rumah kamu saat musim hujan, bukan? Ya, laron memang akan muncul pada saat memasuki musim hujan. Biasanya, jumlah laron akan sangat banyak dan kerap dianggap mengganggu penghuni rumah.

Mengapa laron suka dengan cahaya lampu di rumahmu? Tahukah kamu bahwa laron termasuk hewan dengan siklus hidup yang cukup tragis?

Laron akan melepaskan sayapnya setelah terbang beberapa saat mengelilingi cahaya atau sinar lampu.

Sebenarnya laron merupakan bagian dari siklus hidup rayap. Laron termasuk dalam kasta reproduktif yang tugasnya berkembang biak, karena tidak semua koloni rayap mampu bereproduksi. Siklus hidup rayap diawali dari telur, yang kemudian menetas menjadi nimfa.

Setelah itu, nimfa akan berkembang menjadi kasta reproduktif, pekerja, serta prajurit. Ketiga kasta ini punya tugasnya masing-masing. Kasta reproduktif yang memiliki sayap inilah yang disebut laron.

Mengapa laron melepaskan sayapnya?

Laron melepaskan sayapnya karena mereka sudah siap memasuki fase atau tahap kawin dengan pasangannya. Pasangan laron jantan dan betina akan mulai membangun sarang baru untuk menetaskan telur serta membentuk koloni baru.

Laron yang terbang secara acak dan berkelompok akan berusaha melepaskan sayap mereka.

Caranya dengan berjalan sambil menggoyang-goyangkan tubuh serta menggerak-gerakkan sayap seperti hendak terbang. Setelah sayapnya terlepas, aktivitas kawin akan dimulai.

Namun, sebelum itu, laron jantan dan betina akan berjalan beriringan untuk mencari sarang baru. Laron betina atau calon ratu berada di depan, sedangkan laron jantan atau calon raja berada di belakang. Seusai menemukan sarangnya, laron akan mulai membangun koloni baru dengan cara meneteskan telur sang betina.

Sayangnya, bagi laron yang tidak bisa mendapat pasangannya hingga fajar tiba, mereka akan mati. Sedangkan yang dapat bertahan hidup adalah mereka yang bisa menemukan pasangannya sebelum matahari terbit.