Peran Apoteker dalam Manajemen Obat pada Pasien Geriatri
Manajemen obat yang efektif sangat penting untuk menjaga kualitas hidup pasien geriatrik, yang sering kali menghadapi berbagai kondisi medis yang kompleks. Dalam kelompok usia ini, terapi obat memerlukan perhatian khusus karena adanya perubahan fisiologis yang memengaruhi farmakokinetik dan farmakodinamik obat. Peran apoteker dalam manajemen obat pasien geriatri menjadi sangat penting untuk memastikan terapi yang aman, efektif, dan tepat sasaran.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah pengelolaan polifarmasi, yaitu penggunaan beberapa obat secara bersamaan, yang umum terjadi pada pasien usia lanjut. Di Indonesia, organisasi seperti pafiluwuk.org memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya manajemen obat yang tepat pada pasien geriatrik.
1. Pengelolaan Polifarmasi
Pasien geriatrik sering kali mengonsumsi lebih dari satu obat untuk mengatasi berbagai kondisi medis, seperti hipertensi, diabetes, atau artritis. Polifarmasi meningkatkan risiko interaksi obat yang merugikan, efek samping yang tidak terduga, dan kesalahan penggunaan obat. Di sinilah apoteker memainkan peran yang sangat penting dalam menilai terapi obat yang diberikan. Apoteker dapat melakukan evaluasi terhadap seluruh daftar obat yang digunakan pasien, mengidentifikasi potensi interaksi obat, serta memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko tersebut.
Selain itu, apoteker juga dapat melakukan pendidikan kepada pasien dan keluarga mengenai cara penggunaan obat yang benar, pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan, serta efek samping yang mungkin timbul. Dengan pengawasan yang tepat, apoteker membantu mencegah potensi kesalahan penggunaan obat yang dapat berdampak buruk bagi pasien.
2. Penyesuaian Dosis Berdasarkan Kondisi Fisiologis Pasien Geriatrik
Seiring bertambahnya usia, fungsi organ tubuh, seperti hati dan ginjal, cenderung menurun. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana tubuh memetabolisme dan mengeliminasi obat. Apoteker memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai farmakokinetik obat dan dapat membantu dalam penyesuaian dosis agar sesuai dengan kondisi fisiologis pasien geriatri. Misalnya, dosis obat yang digunakan untuk pasien dewasa muda mungkin perlu disesuaikan untuk pasien usia lanjut agar tidak menyebabkan penumpukan obat dalam tubuh, yang dapat meningkatkan risiko efek samping.
Selain itu, apoteker dapat memantau efek terapi secara berkala, memastikan bahwa dosis obat yang diberikan masih sesuai dengan kondisi pasien dan menyesuaikan jika diperlukan.
3. Pendekatan Multidisipliner dalam Perawatan Pasien Geriatrik
Pengelolaan pasien geriatrik seringkali melibatkan tim medis yang terdiri dari berbagai profesional, seperti dokter, perawat, fisioterapis, dan ahli gizi. Apoteker, dalam peranannya, berkolaborasi dengan tim medis lainnya untuk memastikan bahwa semua aspek pengobatan pasien dapat dikelola secara komprehensif. Apoteker memberikan informasi penting mengenai potensi interaksi obat, kontraindikasi, dan alternatif pengobatan yang lebih aman bagi pasien usia lanjut.
Kerja sama ini sangat penting dalam merancang rencana pengobatan yang mencakup tidak hanya pengelolaan obat, tetapi juga pemantauan kondisi medis secara menyeluruh. Dengan pendekatan tim yang terpadu, apoteker dapat membantu meningkatkan outcome pengobatan pasien geriatrik.
4. Edukasi Pasien dan Keluarga
Edukasi adalah bagian penting dari manajemen obat pada pasien geriatrik. Banyak pasien usia lanjut yang memiliki keterbatasan dalam pemahaman mengenai obat yang mereka konsumsi, terutama jika mereka mengonsumsi banyak obat. Apoteker memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami mengenai indikasi obat, cara pemakaian, potensi efek samping, serta tanda-tanda interaksi obat yang harus diwaspadai.
Keterlibatan keluarga pasien juga sangat penting dalam pengelolaan obat, karena mereka sering kali menjadi pendamping utama dalam memantau dan membantu pasien dalam mengonsumsi obat. Apoteker dapat melibatkan keluarga dalam proses edukasi ini, memberikan panduan mengenai cara menyimpan obat dengan benar, serta cara memonitor tanda-tanda adanya reaksi obat yang merugikan.
5. Penggunaan Teknologi untuk Meningkatkan Manajemen Obat
Di era digital, apoteker juga dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan manajemen obat bagi pasien geriatrik. Aplikasi pengingat obat, misalnya, dapat membantu pasien mengingat waktu konsumsi obat, mengurangi kemungkinan lupa dosis, serta mempermudah keluarga dalam memantau pengobatan. Teknologi ini, jika diterapkan dengan baik, dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi akibat pengelolaan obat yang tidak tepat.
Inovasi Terbaru dalam Pengembangan Obat untuk Penyakit Langka
Penyakit langka, juga dikenal sebagai penyakit orfan, adalah kondisi medis yang mempengaruhi jumlah orang yang relatif kecil di seluruh dunia. Meskipun masing-masing penyakit langka dapat mempengaruhi hanya sejumlah kecil individu, kolektifnya mencakup lebih dari 7.000 penyakit yang diketahui di dunia.
Dalam banyak kasus, penyebab dan pengobatan untuk penyakit ini belum ditemukan, dan pasien sering kali menghadapi kesulitan besar dalam mendapatkan perawatan yang efektif. Namun, dengan kemajuan teknologi dan pemahaman yang lebih dalam mengenai biologi manusia, inovasi terbaru dalam pengembangan obat untuk penyakit langka semakin memberikan harapan baru bagi pasien.
1. Kemajuan dalam Teknologi Genomik
Salah satu inovasi paling signifikan dalam pengembangan obat untuk penyakit langka adalah penggunaan teknologi genomik. Dengan memetakan genom manusia secara lebih mendalam, para ilmuwan kini dapat mengidentifikasi mutasi genetik yang mendasari penyakit langka. Ini membuka jalan bagi terapi gen, di mana terapi ini berupaya untuk memperbaiki atau mengganti gen yang rusak dengan gen yang sehat.
Misalnya, pada beberapa jenis penyakit langka yang disebabkan oleh mutasi gen tunggal, terapi gen dapat menjadi solusi yang sangat efektif. Salah satu contoh terobosan ini adalah pengobatan Zolgensma, yang dikembangkan untuk mengobati atrophi otot spinal (SMA), sebuah penyakit langka yang mengancam jiwa. Terapi ini berhasil memperkenalkan salinan gen yang sehat ke dalam tubuh pasien, yang mengarah pada pemulihan fungsi otot dan meningkatkan harapan hidup pasien.
2. Obat Berbasis Bioteknologi dan Terapi Target
Di sisi lain, obat berbasis bioteknologi yang lebih canggih juga semakin berkembang. Obat-obat ini, sering kali berupa antibodi monoklonal atau protein terapeutik, dapat secara langsung menargetkan penyebab penyakit langka. Terapi target memungkinkan para ilmuwan untuk merancang obat yang secara spesifik bekerja pada jalur biologi tertentu yang terganggu oleh penyakit langka.
Contoh inovasi obat berbasis bioteknologi adalah Kalydeco untuk cystic fibrosis (CF), penyakit langka yang mengganggu fungsi paru-paru dan saluran pencernaan. Kalydeco bekerja dengan mengaktifkan saluran klorida di tubuh pasien dengan CF, memberikan peningkatan signifikan pada kualitas hidup pasien. Dengan penggunaan terapi target, lebih banyak obat yang kini dikembangkan untuk menangani berbagai penyakit langka dengan cara yang lebih tepat dan minim efek samping.
3. Penggunaan Teknologi CRISPR dalam Pengobatan Penyakit Langka
CRISPR-Cas9 adalah teknologi pengeditan gen yang semakin populer, yang memungkinkan para peneliti untuk memodifikasi DNA dengan presisi yang luar biasa. Teknologi ini memberikan harapan besar untuk pengobatan penyakit langka yang terkait dengan mutasi genetik. Salah satu aplikasi utama CRISPR adalah pada terapi gen, di mana gen yang cacat dapat diubah atau diganti dengan versi yang sehat, menyembuhkan kondisi genetik yang sebelumnya sulit diatasi.
Beberapa uji klinis awal menggunakan CRISPR untuk penyakit langka, seperti anemia sel sabit dan thalassemia, menunjukkan hasil yang menjanjikan. Meskipun masih banyak tantangan teknis dan etis yang perlu diatasi, teknologi ini berpotensi mengubah cara kita mengobati berbagai penyakit langka.
4. Pendekatan Baru dalam Pengembangan Obat Orfan melalui Kemitraan Publik dan Swasta
Inovasi tidak hanya berasal dari teknologi canggih, tetapi juga dari pendekatan kolaboratif antara sektor publik dan swasta. Banyak perusahaan farmasi besar kini bekerja sama dengan lembaga penelitian akademik dan organisasi nirlaba untuk mengembangkan obat-obatan untuk penyakit langka yang sebelumnya diabaikan. Salah satu contohnya adalah kemitraan antara industri farmasi dan pemerintah untuk mempercepat pengembangan obat untuk penyakit langka melalui program Orphan Drug Act yang memberikan insentif pajak, hak eksklusif pasar, dan dukungan lainnya untuk perusahaan yang mengembangkan obat langka.
Di Indonesia, platform seperti pafitanahtoraja.org berperan penting dalam mendukung kesadaran masyarakat tentang penyakit langka, mengumpulkan informasi, serta memberikan ruang untuk kolaborasi antara berbagai pihak terkait dalam riset dan pengembangan pengobatan. Penyuluhan dan kampanye kesadaran semacam ini sangat penting dalam mendorong inovasi lebih lanjut dan menciptakan solusi yang lebih efektif untuk pasien penyakit langka.
5. Regulasi dan Akses Obat Penyakit Langka
Salah satu tantangan utama dalam pengembangan obat untuk penyakit langka adalah masalah akses. Meskipun inovasi dalam pengembangan obat sangat menjanjikan, obat-obatan ini sering kali memiliki harga yang sangat tinggi, yang dapat membatasi akses bagi pasien yang membutuhkan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kebijakan yang mendukung pengembangan obat yang terjangkau dan memastikan distribusinya sampai ke pasien yang membutuhkan.
Pemerintah dan badan pengatur di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mulai memperkenalkan kebijakan untuk mendukung akses terhadap obat penyakit langka. Program-program bantuan biaya dan pengembangan obat generik khusus untuk penyakit langka menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah ini.
Inovasi terbaru dalam pengembangan obat untuk penyakit langka memberikan harapan besar bagi pasien yang sebelumnya merasa tidak memiliki pilihan pengobatan. Teknologi genomik, terapi gen, terapi target, dan CRISPR-Cas9 membuka kemungkinan baru dalam penyembuhan penyakit yang jarang terjadi.
Namun, selain inovasi ilmiah, keberhasilan dalam pengobatan penyakit langka juga sangat bergantung pada kemitraan antara pemerintah, lembaga kesehatan, industri farmasi, dan organisasi masyarakat seperti pafitanahtoraja.org, yang terus memperjuangkan kesadaran dan akses yang lebih baik untuk pasien. Melalui kolaborasi yang lebih kuat, kita dapat melihat masa depan yang lebih cerah bagi mereka yang hidup dengan penyakit langka.
“Lingkungan Warisan Anak Cucu: Pj. Sekda Barru Dorong Kolaborasi Pelestarian Alam”
Barru – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, Abu Bakar, S.Sos., M.Si., mewakili Bupati Barru secara resmi membuka kegiatan Sarasehan dan Penanaman Pohon yang digelar oleh Komunitas Pecinta Sungai dan Pantai (KPSP) Hibridah. Acara ini berlangsung di Rumah Buku Kopi, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, pada Ahad (6/4/2025).
Pembukaan ditandai secara simbolis dengan pemasangan slayer kepada Ketua KPSP Hibridah oleh Pj. Sekda Barru.
Dalam sambutannya, Abu Bakar menyampaikan bahwa tema kegiatan “Silaturahmi Ekologi: Refleksi Keagamaan dan Tanggung Jawab Sosial” sarat akan nilai-nilai spiritual dan sosial yang relevan dengan isu-isu lingkungan saat ini.
“Dalam ajaran Islam, kita dilarang membuat kerusakan di muka bumi dan diwajibkan untuk memelihara lingkungan. Kita ditunjuk sebagai khalifah bukan hanya untuk memimpin keluarga, tapi juga menjaga dan merawat lingkungan agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kesadaran sosial dalam mematuhi aturan hukum yang mengatur tentang perlindungan lingkungan hidup, baik hukum tertulis maupun tidak tertulis.
“Jika aturan menetapkan sempadan sungai dan pantai tidak boleh dibangun dalam jarak tertentu, maka itu harus kita patuhi. Ini bagian dari tanggung jawab sosial kita,” tegasnya.
Abu Bakar turut mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya penataan lingkungan di sejumlah kota, di mana limbah rumah tangga langsung dibuang ke jalan atau perairan tanpa sistem resapan yang memadai. Hal ini, menurutnya, memperparah kondisi ekologi dan berpotensi menimbulkan bencana.

“Banjir dan longsor yang terjadi di berbagai wilayah, termasuk di Barru, adalah akibat dari kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh segelintir orang yang hanya mengejar kepentingan pribadi dan kelompok,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa sejak era Orde Baru, pemerintah telah mendorong berbagai program pelestarian lingkungan yang memberikan penghargaan seperti Kalpataru bagi masyarakat yang berjasa menjaga alam.
“Dulu, orang yang mengambil air dari hutan untuk pemukiman secara ramah lingkungan bisa mendapat Kalpataru. Ini menandakan bahwa lingkungan bila dirawat dan dimanfaatkan secara bijak, insya Allah, akan bersahabat dengan kita,” katanya.
Mengakhiri sambutannya, Pj. Sekda Barru berharap agar pengelolaan lingkungan, termasuk pengolahan sampah, dapat dilakukan dengan lebih baik, tidak hanya di Barru tetapi juga di seluruh Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain: Kasi Bimas Kemenag Barru, Ketua IPARI Kemenag Barru, Penyuluh Kehutanan UPTD Kehutanan Ajatappareng, Penerima Kalpataru dan Tanda Kehormatan 2024 Iwan Dento, Kasi Trantib Kecamatan Soppeng Riaja mewakili Camat, Bhabinkamtibmas Desa Mangkoso, serta para perwakilan organisasi dan komunitas pemerhati lingkungan.
Turnamen Mancing Perdana di Sungai Mangempang Resmi Dibuka!
Barru — Mewakili Bupati Barru, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, Abu Bakar, S.Sos., M.Si, secara resmi membuka Minum Kopi Fishing Fun Tournament di Warkop Minum Kopi, Jalan Pahlawan, Kelurahan Mangempang, Kecamatan Barru, Ahad (6/4/2025).
Dalam sambutannya, Pj. Sekda menyampaikan salam hangat dari Bupati Barru dan Wakil Bupati yang berhalangan hadir karena menghadiri agenda lain di waktu bersamaan. Atas amanah tersebut, dirinya hadir untuk membuka secara resmi kegiatan yang pertama kali digelar di Kabupaten Barru ini.
Abu Bakar mengapresiasi inisiatif panitia dalam menyelenggarakan kegiatan yang tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar pemancing lokal, tetapi juga memiliki nilai penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pelestarian lingkungan.
“Kita harus menjaga lingkungan sungai dari kegiatan merusak ekosistem, seperti penggunaan zat kimia dalam menangkap ikan. Sungai adalah salah satu sumber kehidupan yang harus kita rawat bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kebersihan dan keterpeliharaan daerah aliran sungai menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian Adipura maupun kategori kota sehat. Oleh karena itu, ia berharap kolaborasi lintas instansi seperti Pemerintah Kecamatan Barru dan Dinas Perikanan dapat mendukung pengembangan sektor perikanan yang berkelanjutan.
“Insya Allah, ke depan kita akan mengeluarkan surat edaran yang melarang penangkapan ikan secara ilegal di seluruh sungai wilayah Kabupaten Barru,” tegasnya.
Sebelumnya, tokoh masyarakat sekaligus Anggota DPRD Barru Dapil 1, Andi Wawo Mannojengi, SH, juga menyampaikan dukungan terhadap kegiatan ini. Ia berharap DPRD dapat memberikan masukan dan dukungan kepada pemerintah dalam upaya pelestarian sungai dari hulu hingga hilir.
“Sungai bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga lingkungan yang harus dijaga. Beberapa daerah bahkan sudah menjadikan wisata sebagai sarana pelestarian lingkungan,” katanya.
Ia juga mendorong keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah tingkat lingkungan, dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga sungai dan menolak praktik penangkapan ikan yang merusak.
Sementara itu, Ketua Panitia Haswar ‘Ibo’ Putra Juniawan dalam laporannya menjelaskan bahwa turnamen ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar angler (pemancing) lokal Barru. Total peserta tahun ini mencapai 100 orang yang tergabung dalam berbagai klub mancing se-Kabupaten Barru.
“Kami berharap melalui event ini, kesadaran menjaga lingkungan terutama Sungai Mangempang semakin tumbuh. Insya Allah, Agustus mendatang akan digelar kembali dengan hadiah utama sepeda motor,” ungkapnya antusias.
Turut hadir dalam kegiatan ini Camat Barru Hj. Andi Hilmanida, S.STP., M.Si, perwakilan Kapolsek Barru AKP Abbas Ukkas, panitia pelaksana, tokoh masyarakat, serta para peserta dan undangan lainnya.
Wabup Barru Buka-Bukaan Soal Program Prioritas di Halal Bihalal
Barru– Wakil Bupati Barru, Abustan A. Bintang, menghadiri acara Halal Bihalal yang digelar Ikatan Alumni (IKA) SMP Negeri 32 Barru di Madello, Ahad (6/4/2025). Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjaga tradisi halal bihalal sebagai ajang mempererat silaturahmi dan saling memaafkan.
“Tradisi ini menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT setelah sebulan berpuasa, sekaligus memperkuat tali persaudaraan,” ujar Abustan.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengakhiri perbedaan yang terjadi selama proses Pilkada lalu dan kembali bersatu demi kemajuan daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Abustan memaparkan dua program prioritas pemerintahan bersama Bupati Barru A. Ina Kartika Sari, yakni percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan pengembangan kawasan industri.
Pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, menjadi fokus utama di Kecamatan Pujananting. Ia menegaskan, bila tidak segera ditangani, akses ke tiga desa yakni Gattareng, Bulo-Bulo, dan Pujananting bisa terputus.
Selain itu, Pelabuhan Garongkong akan dimaksimalkan sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Pemerintah Kabupaten Barru mendorong investor untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus yang tengah dikembangkan di sekitar pelabuhan.
“Proses perizinan bagi calon investor akan digratiskan alias nol rupiah,” jelasnya.
Abustan juga menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan DPRD dalam mengakselerasi visi dan misi pemerintahan. Saat ini, penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tengah dibahas bersama Pemkab dan DPRD Barru.
Acara yang mengangkat tema “Membangun Sinergitas Umat dalam Menebar Kebaikan” dirangkaikan dengan Rapat Kerja IKA Alumni SMPN 32 Barru. Pada momen tersebut, diserahkan bantuan dari para alumni untuk rehabilitasi Mushalla SMPN 32 Barru.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh Wakil Bupati Barru kepada Kepala Sekolah, Ali Imran, dan disaksikan Ketua IKA SMPN 32 Barru, Syamsu Rijal yang juga Anggota DPRD Barru.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ust. Zakaria, S.H. sebagai pembawa hikmah, Kapolsek Balusu, Sekcam Balusu, Lurah Takkalasi, Kepala Desa Madello, Kepala UPTD SMPN 32 Barru, jajaran pengurus IKA, para pensiunan guru, dan undangan lainnya.
Acara berlangsung dalam suasana penuh kehangatan, menjadi ajang temu kangen alumni sekaligus bentuk nyata sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam membangun Barru ke depan.
Halal Bihalal DDI, Wabup Abustan Ungkap Rencana Strategis Pendidikan Islam
Barru – Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si menghadiri Halal Bihalal Terpadu dan Temu Alumni DDI Mangkoso yang berlangsung di Lantai 6 MPP Kantor Bupati Barru, Ahad (6/4/2025). Acara ini diselenggarakan oleh PD DDI Barru, Ikatan Alumni DDI (IADI) Mangkoso, dan Kerukunan Santri DDI Mangkoso Asal Kabupaten Barru (Kesan Akrab).
Mengusung tema “Mengokohkan Ukhuwah Addariyah dalam Konsolidasi Organisasi bersama Pemerintah Daerah untuk Barru Go Internasional”, kegiatan ini turut dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Cabang DDI se-Kabupaten Barru, pelantikan Pengurus Kesan Akrab, dan penyerahan Memorandum of Understanding (MoU) antara DDI Mangkoso dan Pemkab Barru.
Dalam sambutannya, Wabup Abustan menyampaikan salam hangat dan permohonan maaf dari Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, yang tidak dapat hadir. Ia menekankan bahwa halal bihalal bukan hanya seremoni, melainkan momentum untuk memaafkan dengan tulus.
“Halal bihalal ini bukan hanya tradisi, tapi kesempatan untuk saling memaafkan sepenuh hati. Kita harus saling mengingat kebaikan dan melupakan keburukan,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga silaturahmi, seperti menghadiri undangan, menjenguk orang sakit, hingga melayat. “Silaturahmi itu bisa memperpanjang umur, melancarkan rezeki, dan menjauhkan kita dari kematian yang buruk,” tuturnya, mengutip nasihat dari Gurutta.
Wabup mengajak pengurus DDI agar menunjukkan lahan yang siap diwakafkan untuk pengembangan ponpes dan wisata religi. Ia menyatakan siap memulai gerakan wakaf dari dirinya sendiri, kemudian mengajak bupati, pimpinan OPD, camat, hingga jajaran lainnya.
“Insya Allah kita akan bangun bersama. Akan ada tim ahli untuk merancang pengembangan ponpes secara matang,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan rencana besar Bupati Andi Ina untuk menjadikan Ponpes DDI Mangkoso sebagai ikon Kota Santri. Di perbatasan kawasan pesantren, akan dibangun gerbang ‘Selamat Datang’ yang menyala di malam hari serta deretan 99 tiang Asmaul Husna di sepanjang jalan.
Dalam bidang pendidikan, Wabup mendorong agar jam pelajaran agama Islam di sekolah negeri ditambah di luar jam wajib, dan data sekolah Arab serta guru mengaji dilengkapi.
Ia juga memberikan tantangan kepada pengurus DDI dan Kesan Akrab yang baru dilantik untuk merekrut minimal lima anak Barru agar menempuh pendidikan di DDI Mangkoso, disertai kontrak pengabdian di kampung halaman setelah lulus.
“Kita sangat kekurangan imam dan ustadz, terutama di desa-desa. Kita ingin setiap desa punya alumni DDI Mangkoso yang bisa menjadi pembina rohani masyarakat,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Wabup menyatakan bahwa beberapa persoalan keagamaan dan MoU yang belum final akan ia laporkan langsung ke Bupati Barru untuk ditindaklanjuti.
Acara ini turut dihadiri Pimpinan Ponpes DDI Mangkoso, Ketua DPRD Barru, Forkopimda, Ketua PW DDI Sulsel, Ketua STAI DDI Mangkoso, Ketua Baznas, Camat dan Kapolsek Soppeng Riaja, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta para alumni dan undangan lainnya.
Gol Dramatis PSM Disaksikan Langsung Bupati Barru di GBH
Parepare — Suasana Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Kota Parepare bergemuruh saat PSM Makassar berhasil menundukkan wakil Vietnam, Con An Hanoi FC, pada leg pertama semifinal ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025, Rabu malam (2/4). Tak ketinggalan, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari, SH., M.Si bersama Wakil Bupati Dr. Abustan A. Bintang, M.Si turut menyaksikan langsung laga penuh tensi ini.
Bupati Andi Ina hadir dengan didampingi suaminya, Muhammad Yulianto Badwi, yang juga Anggota DPRD Kota Makassar. Turut hadir pula Ketua DPRD Barru Drs. H. Syamsuddin Muhiddin, M.Si dan Pj. Sekda Barru, Abu Bakar, S.Sos., M.Si. Seluruh rombongan tampak kompak mengenakan jersey merah sebagai simbol dukungan terhadap Juku Eja—julukan PSM Makassar.
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Barru terhadap tim kebanggaan Sulawesi Selatan ini bukan sekadar hadir di tribun. Sebelumnya, Pemkab Barru telah menyiapkan Lapangan Tunas Muda Bojo di Kecamatan Mallusetasi sebagai lokasi latihan bagi skuad PSM Makassar.
Ketegangan laga sudah terasa sejak awal, terutama saat tim tamu mendapat hadiah penalti di menit ke-15. Penjaga gawang PSM, Reza Arya, tampil heroik dengan menepis tendangan penalti Alan Grafite, membuat seisi stadion bersorak lega—termasuk Bupati Barru yang tampak ikut menahan napas sebelum akhirnya tersenyum lega.
Pada menit ke-80, atmosfer stadion kembali memuncak. Yuran Fernandes sukses mencetak gol lewat sundulan memanfaatkan umpan sepak pojok dari Victor Luiz. Gol tunggal ini membawa kemenangan bagi PSM Makassar dengan skor 1-0 hingga peluit panjang berbunyi.
Sebelum menuju stadion, Bupati Barru terlebih dahulu menerima kunjungan Walikota Makassar bersama Ketua TP PKK Kota Makassar, Fadly Padi Rebound, di Rumah Jabatan Bupati Barru. Mereka lalu berangkat bersama-sama menuju GBH, menunjukkan semangat kolaborasi dan dukungan antardaerah terhadap olahraga.
Sebagai catatan, leg kedua semifinal akan digelar di Stadion Hang Day, Hanoi, Vietnam, pada Rabu, 30 April 2025 mendatang. PSM Makassar hanya butuh hasil imbang untuk melaju ke final ACC 2024/2025.
Banjir Rendam Sawah dan Permukiman di Nagekeo, Petani Minta Pemerintah Selesaikan Saluran Pembuangan
Hujan deras yang mengguyur selama dua hari terakhir menyebabkan banjir yang merendam sejumlah areal persawahan dan permukiman di Desa Tonggurambang dan Kelurahan Mbay II, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Genangan air terjadi akibat saluran pembuangan (SP) menuju Sungai Aesesa yang belum rampung dikerjakan. Pengerjaan SP tersebut terhenti pada lahan milik warga dan masih menyisakan sekitar satu kilometer menuju sungai. Akibatnya, aliran air menjadi tidak terarah ketika hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.
Kondisi diperparah dengan hanya adanya satu saluran pembuangan yang menampung limpahan air dari dua wilayah, yaitu Mbay II dan Tonggurambang. Selain merendam sawah, banjir juga menggenangi sejumlah rumah warga di permukiman Kelurahan Mbay II.
Para petani setempat berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti permasalahan ini dengan melanjutkan proyek saluran pembuangan yang mangkrak tersebut. Mereka menilai kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan berdampak serius terhadap hasil panen.
“Kami petani, khususnya di kelompok Sadar Tani 1, mengalami gagal panen setiap musim hujan karena saluran pembuangan yang buntu. Semua aliran dari Mbay II dan Tonggurambang dibuang ke satu SP. Bagaimana bisa cukup, apalagi saat hujan deras,” ungkap Tamrin, salah satu petani kepada wartawan.
Hal serupa juga disampaikan oleh Nas, petani asal Kelurahan Mbay II. Ia menegaskan pentingnya perhatian pemerintah terhadap masalah tersebut.
“Kami sangat berharap pemerintah daerah bisa membantu membersihkan dan melanjutkan galian SP menuju Sungai Aesesa agar hal ini tidak terus terulang di masa mendatang,” tegasnya.
Jalin Silahturahmi, IKMBM Lakukan Kunjungan Hari Raya Idul Fitri di Rujab Bupati Banggai Kepulauan
Bupati Banggai Kepulauan, Rusli Moidady menerima kunjungan silahturahmi dari Ikatan Keluarga Mahasiswa Bangkep Makassar (IKMBM) dalam rangka Idul Fitri, Selasa malam (1/4).
Kunjungan ini, disambut baik oleh Bupati Banggai Kepulauan, Rusli Moidady saat Pengurus dan Keluarga Besar IKMBM tiba di halaman rumah jabatan, mereka kemudian diarahkan ke aula rujab untuk melakukan pertemuan.
Dalam kesempatan ini, Demisioner Ketua Umum pertama, Indah Aditia Ningsih menyampaikan maksud kedatangan kami yaitu ingin melakukan silaturahim dan memperkenalkan jajaran kepengurusan IKMBM Periode 2015-2026, terkait rencana pelantikan Pengurus oleh Pemerintah Daerah serta sharing program, khususnya soal pengawasan, partisipatif dan juga pengembangan SDM di lingkup mahasiswa Banggai Kepulauan.
“Kami juga memohon kesediaan Bapak Bupati untuk menghadiri sekaligus melantik pengurus terpilih Periode 2025-2026 yang akan dilaksanakan pada bulan April 2025,” jelas Indah Aditia Ningsih.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Banggai Kepulauan, Rusli Moidady menyampaikan apresiasi positif atas eksistensi IKMBM sebagai wadah yang akan terus menjaga kebersamaan, memperkuat solidaritas. Serta menumbuhkan semangat persatuan di antara seluruh mahasiswa asal Kabupaten Banggai Kepulauan terutama yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Mahasiswa Bangkep Makassar (IKMBM).
Pada kesempatan ini, Bupati Banggai Kepulauan, Rusli Moidady berharap Ikatan Keluarga Mahasiswa Bangkep Makassar (IKMBM), turut aktif berkontribusi dapat memberikan kritik yang membangun, agar tercipta pembangunan di Kabupaten Banggai Kepulauan yang baik.
“Kami perlu sentilan-sentilan dari mahasiswa, bukan atas dasar sakit hati, tapi dengan data dan fakta yang akurat dan jelas guna Bangkep yang lebih baik,” ujar Bupati Banggai Kepulauan.
“Sementara itu, Sari Wahyuni Labuna selaku Pembina Organisasi (PO), selain momentum silahturahmi tentu ini menjadi wadah dimana bisa lansung menyampaikan keluhan mahasiswa dan masyrakat terkait perlu adanya asrama tetap di Makassar untuk akses terhadap pelayanan sosial seperti pendidikan dan kesehatan, terutama masyarakat Banggai Kepulauan yang datang berobat lanjut rujukan dari RSUD Trikora di RS yang ada di Kota Makassar,” harapnya.
“Hal senada juga di sampaikan oleh Dewan Senior, Kasim Maloko, asrama tersebut nantinya akan dijadikan tempat tinggal bagi mahasiswa yang kurang mampu atau mahasiswa baru, warga Kabupaten Banggai Kepulauan yang datang berobat lanjut yang selama ini kesulitan mencari tempat tinggal di kota Makassar kalaupun ada itu mahal untuk biaya sewa tempat tinggal, selain itu adanya asrama tetap bisa di jadikan sarana tempat kegiatan oleh pengurus dan anggota IKMBM,” ujarnya.
“Majunya Kabupaten Banggai Kepulauan bukan hanya pembangunan infrastruktur di daerah tetapi fasilitas asrama perlu apalagi di kota-kota besar seperti di Makassar untuk mendukung keberhasilan akademik dan memberikan pelayanan sosial bidang kesehatan demi tercapainya (IPM),” pungkas Muhamad Rafil Lanusi, Ketua terpilih Periode 2025-2026. (*)