Beranda blog Halaman 480

Resep Gurame Bakar, Maknyuuuus

0

Selang selinglah mengkonsumsi lauk dengan ikan. Jangan daging dagingan terus. Atau keterusan dengan mengkonsumsi lauk, yang nilai kandungannya overdosis di dalam tubuh. Pasti, akan muncul penyakit yang diakibatkan dengan mengkonsumsi bahan tersebut.

Ikan, tidak ada efek sampingnya, meskipun makannya seberapa banyak Yang penting masaknya pun diselang selingi variasinya.

Selingi dengan ikan bakar. Cobain Ikan Bakar Gurame, resep Chep William Wongso, maknyuuuus.

BAHANNYA :

– 1 ekor gurame yang sedang besarnya

– 1 sdt garam

– 2 sdm air jeruk

Bahan olesan

– 100 ml saus kecap asin

– 2 sdm saus sambal

-5 siung bawang putih, haluskan

– 1 sdt teh lada hitam

– 1 sdt ketumbar

– 2 sdm minyak

– 75 ml air

CARA MEMBUAT

1. Bersihkan gurame. Beri sayatan pada badannya. Lalu lumuri dengan air jeruk yang dicampur garam, diamkan.

2. Tumis bawang merah dan bawang putih, hingga harum. Lalu masukkan kecap, saus sambal, lada, ketumbar, masukkan air.

3. Goreng ikan gurame hingga setengah kering.Angkat dan tiriskan.

4. Bakar gurame di atas bara api. Olesi dengan bahan olesan, hingga merata. Kemudian angkat dan sajikan. (Ana)

In memoriam: Hardo Sukoyo Senior yang Rendah Hati

0

Oleh: Wina Armada Sukardi (Wartawan Senior Film, Seni dan Budaya)

Sebuah kiriman bunga indah datang ke rumah saya. Pengirimannya: Redaksi _Suara Karya_ dan Hardo Sukoyo, redaktur budaya harian tersebut. Sebuah karangan bunga yang cantik.

Malam sebelumnya saya baru saja dinyatakan sebagai “kritikus film” terbaik dan memperoleh Piala Mitra di Festival Film Indonesia. Itulah Piala pertama saya di ajang FFI.

Atas bantuan Hardo Sukoyo tulisan saya dibuat di harian _Suara Karya._ Itulah sebabnya redaksi _Suara Karya_ bersuka cita dan mengirim bunga kepada saya. Tentu semua itu atas inisiatif Hardo.

*Selalu Membantu Teman*

Dari peristiwa itu saya ingin mengharisnawahi, Hardo adalah seorang wartawan yang selalu membantu temanya dan memberikan apresiasi kepada prestasi temanya. Bunga itu salah satu buktinya.

Saya menjadi wartawan di alhir-khir kuliah saya di Fakultas Hukum UI. Kala itu saya baru mulai pula terjun ke bidang perfilman belum lama berkawan dengan Hardo. Sekitar tiga tahunan. Saya, antara lain , sudah bekerja di majalah berita minggua FOKUS.

Waktu itu untuk opini pribadi, saya diperbolehlan menulis di media manapun. Makanya, kendati saya bekerja di majalah FOKUS, saya menulis opini di hampir semua media di Jakarta, mulai dari _Kompas, Sinar Harapan,_ majalah _Gadis_ dan sebagainya, termasuk di harian _Suara Karya._

Sejak itu saya terus bersahabat dengan Hardo. Sebagai kawan, Hardo senantiasa memberikan kesempatan kepada saya jika ada peluang untuk menambah pengetahuan atau pengalaman. Dia, misalnya, selalu mengajak saya untuk ikut pelatihan buat wartawan film. Bung Hardo, demikian saya memanggilnya, memang lebih tua beberapa tahun dari saya, dan lebih dahulu menjadi pengurus Sie Film,Seni dan Budaya di PWI Jaya. Waktu itu PWI masih menjadi satu-satunya organisasi wartawan, sehingga sangat powerfull.

Kala itulah PWI Sie film mengadakan perbagai pendidikan dan pelatihan buat wartawan termasuk wartawan film, musik dan seni lain. Disinalah Hardo mendorong saya untuk mengikuti semua pendidikan

Sebagai sahabat yang lebih senior, Hardo tetap rendah hati. Setidaknya kepada saya. Hardo tidak pernah merasa harus malu untuk bertanya dan belajar mengenai soal ilmu-ilmu sosial dan teori sosiologi film dari saya. Dia tahu sebagai lulusan fakultas hukum UI, saya mendalam mempelajari sosiologi. Kemudian ditambah juga dengan sosiologi film.

“Wina kan anak sekolahan,” ujar Hardo setengah “meledek “ saya sekaligus memberi pujian dan menunjukan saya layak sebagai sumber rujukan dirinya.

*Tak Malu Bertanya*

Sedemikian semangatnya dia mau belajar dari saya, sampai Hardo sering bertanya sedemikian detail.

Hardo juga tak segan meminta saya menerangkan beberapa kalimat dalam tulisan saya. Tak sampai itu, jika dia pandang perlu, Hardo pun meminta kalimat itu dapat dia kutip dalam tulisannya. Saya tentu saja dengan senang hati mengizinkanya.

*Kritikus Film Dokumenter*

Berkat ketekunannya belajar, akhirnya Hardo dua kali meraih kritikus terbaik FFi khusus untuk film dokumenter. Terakhir dia ikut pada lomba kritik film yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan (Pusbang) Perfilman Kemendikbud, empat tahun silam dengan ketua panitia saya. Sebagai salah satu “embahnya” wartawan film, dia tidak merasa malu dan rednah diri ikut lomba kritik film yang peserta sebagian besar anak muda. Padahal jurinya “maut-maut.” Ada sutradara akademisi Nurman Hakim. Ada budayawan hebat, Remy Sylado dan sebagainya. Ternyata Hardo keluar sebagai pemenang.

Saya pun beberapa kali menjadi Juri di FFI bersama Hardo. Sebagai anggota Juri dia selalu bersikap fleksibel, dalam arti mempunyai argumentasi sendiri yang tegas, tetapi tetap mau mendengar pendapat orang lain. Hardo pun bersedia mengadopsi pendapat juri lain jika setelah melalui musyawarah Dewan Juri mufakat untuk menyetujui pendapat yang berlainan dengan nya.

*Pencetus AFI*

Di dunia wartawan perfilman, Hardo dikenal memiliki beberapa gagasan cemelrang. Salah itunya dialah yang mencetuskan AFI atau Apresiasi Fil Indonesia. Gagasan ini muncul setelah FFI dianggap sebagain ajang kompetensi murni. AFI dicetuskan sebagai alternatif dari FFI. Dalam AFI penghargaan diberikan lebih kepada pendekatan apresiasi, bukan kompetisi murni. AFI pun beberapa kali diselenggarakan. Nanun kemudian karena dirasa ada yang ganda dan bersinggungan dengan FFI, AFI pun dihentikan.

Belakangan AFI ingin dihidupkan kembali. Namun beberapa kalangan film berkeberatan. Dimotori oleh Gunawan Pagaru, yang waktu itu belum menjadi ketua BPI, dalam berbagai diskusi soal ini, mereka menilai tidak boleh ada perbedaan seperti itu antara AFI dengan FFI. Pagaru bersikeras AFI tidak kayak dihidupkan kembali. Saya yang membantu Hardo soal ini, tak mau Pusbang Film menghadapi dilema. Maka gagasan mereborn kembali AFI pun tak jadi.

*Ciri Khas Vespa*

Hardo muda terkenal ganteng di antara para wartawan. Naik kendaraan Vespa kemana-mana, kala itu Hardo nampak menonjol secara fisik. Banyak kaum hawa yang jatuh hati padanya. Maklumlah tubuhnya tinggi besar dengan wajah yang saat itu menarik.

Kendati sangat senior, tapi Hardo tak pernah jumawa. Dia mau bergaul dengan siapa saja secara setara.

Sewaktu saya menjadi anggota Dewan Pers dan menggagas berlakunya Standar Konpetensi Wartawan (SKW) salah satu aturannya: wartawan yang sudah punya reputasi (nasional atau internasional) dan sudah berusia 50 tahun ke atas, untuk priode tertentu, dapat diberikan langsung jenjang kompetensi wartawan utama. Contohnya Fikri Jufri, Jacob Otama, Sabar Siagian dan sebagainya. Seharusnya Hardo Sukowo termasuk dalam kelompok ini. Namun saya khilaf melupakan namanya. Kekhawatiran saya melakukan KKN dalam menunjuk wartawan senior yang dapat langsung memperoleh kompetensi utama, membuat saya khilaf terhadap nama Hardo. Sesuatu yang saya sesalkan.

Walhasil, Hardo luput memegang kompetensi wartawan utama. Ketika dia mau memangku jawabatab pemimpin redaksi sebuah penerbitan milik Rusy Sanyoto, Hardo diminta mengurus kompetensi itu.

Hardo menghubungi saya. Saya langsung menghubungi ketua umum PWI yang saat itu dijabat olehAtal Depari. Kebetulan dulu Atal junior Hardo di harin _Suara Karya._ Rupanya usul PWI untuk menetapkan Hardo Sukoyo menjadi pemegang kartu wartawan utama melalui jalur khusus mengalami kendala. Saya cek di lapangan, dari pihak PWI menerangkan ada problem di Dewan Pers. Sedangkan dari pihak Dewan Peras mengaku, ada syarat-syarat yang belum dipenuhi PWI.

Belum jelas soal ini, Hardo sudah keburu sakit parah. Seminggu kemudian wartawan senior yang rendah hati ini meninggal dunia.

Hardo lahir di Jogjakarta 5 November 1947. Dia menghembuskan nafas terakhir kamis 17 November 2023 di RS Duren Sawit pukul 10.45.

Selamat menghadap Sang Khalik sahabatku Hardo….***

Kisah Adam dan Hawa, Hingga Dikeluarkan dari Surga

0

Oleh : Nurhayana Kamar

Mungkin seandainya, nenek leluhur kita, ada yang menyebutnya Bapak dan Ibu manusia di bumi, tidak dikeluarkan dari surga, dunia ini yang dihuni anak cucunya, tidak akan pernah ada.

Dan anak cucunya tidak repot repot dalam kehidupannya, berjuang untuk menggapai surga.

Mungkin pula tidak ada hari kiamat. Dan anak cucu Adam, tidak terbelah menganut faham agama masing masing.

Anak cucunya, dari sejak lahir, berada di dalam surga, dan menikmati berbagai makanan yang enak enak, serta menjalani kehidupannya yang kekal abadi di dalam surga, tanpa perlu bekerja dan bekerja keras.

Tapi, apa boleh buat, setan menggelincirkannya keluar dari surga. Atas dendam setan yabg menolak perintah Allah, untuk bersujud kepada Adam.

Namun itulah hikmah dari Allah, untuk menicptakan bumi dengan kehidupan machluk machluk di dalamnya, Setan berhasil menggoda Adam untuk melanggar ketetapan Allah. Adam dilarang mendekati dan memakan buah khuldi. Tapi mendekati dan memakannya.

Mungkin dunia ini memang harus ada, sebagai tempat seleksi manusia, siapa siapa yang lolos masuk surganya, dan suapa yang dijerumuskan masuk.ke dalam nerakanya. Sesuai dengan amal perbuatannya, serta dosa dosa yang diperbuatnya di bumi. Segala masalah yang dihadapi manusia, semua ada hikmahnya Karena pada dasarnya, masalah tersebut sebagai ujian. Kehudupab manusia di bumi, untuk menyelesaikan masalahnya, hingga, tiba waktunya berpulang.

Dan tentu tidak dicipatakan surga dan neraka, kalau tidak akan ada penghuninya.

Al-Baqarah ayat 36

Dahsyatnya pengaruh setan, Adam tidak bisa membendung godaannya. Manusia pertama di bumi itu, berhasil tergoda. Jangankan mendekati pohonnya, buahya bahkan dimakannya.

Karena melanggar larangannya, Allah pun mengeluarkannya dari surga. “Turunlah kamu, dan sebagian dari kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu, ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup, sampai waktu yang telah ditentukan”, demikian firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 36.

Adam & Hawa bersama anak cucunya, berkembang biak di atas bumi, dan diberikan kebebadan untuk menguasai bagian bagian dari belahan bumi dan manikmati segala macam isinya.

Namun sebagaimana janjinya dan diberikan izin oleh Allah, setan tidak berhenti untuk berusaha menjerumuskan Adam dan anak cucunya, agar ada yang menemaninya kelak di dalam neraka.

Karena, akibat pembangkangannya, tidak mau bersujud kepada Adam, Allah mengganjarnya. Kelak stan menjadi penghuni neraka, dan kekal di dalamnya. (Dari berbagai sumber- bersambung )

Manfaat Minyak Zaitun Bila Diminum

0

Khasiat munyak zaitun, tidak hanya bisa mempercantik bagian bagian di wajah.

Itu bila di oleskan ke wajah, seperti yang sudah diulas sebelumnya. Bila diminum, ada lagi dan lain lagi khasiatnya.

Dilansir dari Hajinrws.co,id American Heart Assosiation menginfokan, dengan mrngkonsumsi minyak zaitun secara rutin, dapat mencegah penyakit jantung, kolesterol jahat, dan penyakit pembukuh darah. Dan penyakit peradangan kronis. Mengobati sembelit. Dengan meminum 30 ml atau 2 sendok makan sehari.

Menyembuhkan nyeri kaki, kaki bengkat, penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi.

Dengam banyakbya khasiat kandungan minyak zaitun tersebut, sehibgga Dr Renda Walding, dokter teraphy fusik di Texas Amerika Serikat merekomendasikan, untuk dikonsumsi setiap pagi, sebagai canpuran minuman. Dengan campuran 2 sendok makan mmiyak zaitun, dan perasan lemon.

Apalagi bila meminumnya secara langsung, sebelum pengolahan dan pencampuran bahan lainnya, menjadi nutrisi bagi tubuh.

Bisa juga.mengkonsumsinya dengan mencampurkan ke masakan.

98 % Lemak dan Lemak Tak Jenuh Tunggal

Mengapa minyak zaitun, begitu berkhasiat terhadap penyakit tersrbut ?

Itu karena kandungannya yang memang mengandung zat zat yabg diburuhkan tubuh, untuk mencegah dan mengatadi penyakit pebyakit tersebut.

Kandungannya 98 % lemak,ndan lemak tak jenuh tunggal. Di dalamnya juga ada kandungan asam oleat, yang kadarnya tergantung dari asal lahan minyak zaitun ditanam, dan tempat penyimpanannya.

The Olive juga menginfokan, karena khasiatnya tersebut, orang Mediterania menjadikannya sebagai minuman sehat, yang dikomsumsi setiap hari/pagi.

Untuk pengolesan dengan mempercantik wajah, hasilnya, sangat dahsyat. 10 kali lebuh cepat dari serum lainnya, dan dari cream biasa. Semiga bermanfaat. (Ana)

Resep Sate Ayam Manis, Enak Empuk

0

Resep Sate Ayam Manis, by @debbie_ariesthea, enak dan empuk. Bila sudah pintar membuatnya, pasti akan keseringan mau menikmatinya.

Bahannya bisa sekali bikin, tapi porsi yang mau disantap, itu saja yang diselesaikan bikinnya. Agar tidak repot. Yuk dicoba.

BAHAN:

– 1 kg dada ayam, iris panjang

– 10 buah bawang merah

– 8 siung bawang putih

– laos seruas

– 1 sdm ketumbar

– 3 butir kemiri

– 2 sdm gula merah iris

– 1 sdm kaldu jamur

– 4 sdm gula pasir

– 1/4 sdt merica bubuk

– kecap manis (8 sdm) atau sesuai selera.

Bumbu oles

– margarine, kecap manis campur jadi satu.

CARA MEMBATNYA

1. Haluskan bahan bahan, bawang merah, bawang putih, ketumbar, laos dan kemiri, lalu campurkan ke ayam. Tambahkan gula merah, kaldu jamur, metica, gula pasir, dan kecap, aduk sampai rata. Biarkan meresap selama 15 menit. Atau boleh didiamkan di kulkas selama semalaman, biar tambah meresap bumbunya (bikinnya dari mslam, besoknya baru ditusuk tusuk dan dibakar).

2. Cuci dulu lidi sate, tusuk daging ayam, lalu bakar sambil di oles2 dengan bumbu oles dan bolak balik satenya sampai matangnya merata. (Ana)

Jangan Lagi Ada Oknum Jaksa Nakal Tertangkap OTT KPK

0

Oleh UPA LABUHARI SH MH

Walaupun tidak nampak jelas kekecewaan jaksa agung ST Burhanudin ketika berbicara dalam rapat dengar pendapat dengan komisi tiga DPR RI atas ditKkamis lalu, tapi bisa ditebak beliau sangat terpukul, prihatin dan kecewa terhadap kedua bawahannya itu yang mencoreng muka institusi kejaksaan agung.

Sepertinya jaksa agung kena tampar di siang hari bolong atas peristiwa yang tidak diinginkan itu. Ia pun dengan tegas mengatakan bahwa kejaksaan agung tidak membutuhkan jaksa pintar tak bermoral. Tetapi sebagai pimpinan tertinggi di lembaga kejaksaan agung ia butuh jaksa pintar berintegritas.

Dilihat dari pernyataan jaksa agung ini sebenarnya apa yang dikerjakan oleh beliau selama ini , sudah jauh hari diantisipasinya agar tidak ada oknum jaksa nakal tertangkap di luar institusi kejaksaan agung.

Sebagai misal setiap kali jaksa agung berkunjung ke daerah, ia selalu menekankan arti pentingnya laporan masyarakat yang disampaikan lewat surat pengaduan ataupun pun sarana elektronik lainnya.
Jaksa agung sepertinya berkehendak agar laporan masyarakat tidak dibatasi keberadaannya agar masyarakat di daerah yang menjadi mata kejaksaan agung di Jakarta dapat leluasa berpartisipasi memberi pengaduan untuk membenahi lembaga ini dalam bentuk menyampaikan laporan tentang adanya oknum-oknum jaksa nakal yang berbuat semaunya sehingga menyakiti hati rakyat di daerah.

Jaksa agung sepertinya berkeinginan agar kecurangan oknum jaksa nakal di daerah dapat ditangani sendiri dengan adanya partisipasi laporan dari masyarakat luas. Bukan sebaliknya masyarakat melapor ke instansi lain yang kemudian dapat menangkap oknum jaksa nakal dalam operasi tangkap tangan sebagaimana yang terjadi di Bondowoso Jawa Timur.
Bahwa dengan tertangkapnya kajari di daerah ini oleh KPK sepertinya menandakan masyarakat lebih percaya kepada instansi penegak hukum lainnya untuk memberi laporan tentang adanya oknum jaksa nakal untuk ditindak. bukan kepada pihak kejaksaan agung.

Dengan demikian dapat dikatakan keinginan jaksa agung agar masyarakat mau memberi laporan kepada lembaga ini tentang adanya oknum jaksa nakal tidak tercapai. Masyarakat kayaknya lebih senang melapor ke instansi lain untuk menindak oknum jaksa nakal daripada melapor langsung ke kejaksaan agung agar oknum jaksa nakal dapat ditindak oleh kejaksaan agung sendiri.

Menjadi pertanyaan sekarang mengapa masyarakat yang mengetahui adanya oknum jaksa nakal lebih bagus melapor ke instansi lain daripada ke kejaksaan agung sebagaimana diharapkan jaksa agung. Belum ada data pasti yang menyebut alasan mengapa masyarakat lebih senang melapor ke instansi lain daripada kejaksaan agung sendiri atas perilaku oknum jaksa nakal.

Tapi dari pengalaman penulis sendiri yang melapor tentang adanya oknum jaksa nakal di kabupaten kaur Bengkulu, hasilnya tidak sebagaimana yang diharapkan walaupun dapat dibuktikan oleh pihak kejaksaan agung sendiri bahwa laporan itu adalah benar. Setelah beberapa bulan laporan saya ke jaksa agung, saya pun dianggap sebagai orang yang diduga melanggar hukum karena dianggap menghalangi pihak kejaksaan untuk melaksanakan tugas memberantas kasus korupsi yang sedang di usut oleh kajari kaur sebagaimana yang diatur dalam pasal 21 undang-undang korupsi.

Saya ditangkap di Jakarta lalu ditahan di lembaga pemasyarakatan kelas 2 Bengkulu sejak September 2023.

Kalau model seperti ini dilakukan kepada masyarakat awam maka apa yang diharapkan oleh jaksa agung agar masyarakat mau melapor kepada kejaksaan agung jika mengetahui ada oknum jaksa nakal ,tidak akan tercapai dan akhirnya akan seperti yang terjadi di Bondowoso ,kajari dan kasi pidsusnya tertangkap OTT KPK.

Semoga tulisan ini dapat menginspirasi kejaksaan agung bahwa masyarakat melapor bukan untuk menghalangi pihak kejaksaan mengusut satu tindak pidana .Tapi masyarakat melapor agar oknum jaksa nakal tidak melaksanakan kegiatannya dgn baik dan melanggar kode etik jaksa dalam mengusut suatu perkara tindak pidana.
Hal ni yg perlu disemangati bersama agar di masa datang masyarakat lebih percaya untuk melapor ke kejaksaan agung atas adanya kegiatan oknum jaksa nakal dalam melaksanakan tugasnya sebagai penegak hukum di negeri tercinta drp di instansi diluar kejaksaan agung. Saya sudah merasakannya bahwa lebih baik melapor ke kejaksaan agung daripada di luar instansi ini jika mengetahui ada oknum dilaksanakan yang melanggar kode etik maupun melanggar kata kerja seorang jaksa.
Laporan saya mendapat tanggapan langsung dari jaksa agung lalu diteruskan ke jaksa agung muda bidang intelijen lalu ditelusuri secara mendalam di kejaksaan tinggi bengkulu dan hasilnya menemukan tiga oknum jaksa di Kejari kaur.
Hanya saja bahwa kejaksaan tinggi bengkulu merasa mereka dihalangi untuk menyelidiki kasus pemberian upeti 2% dana bantuan operasi kesehatan dari kepala Puskesmas kepada kepala dinas kesehatan negeri kaur.

Mari kita tunjukkan bukti kongkritnya ditengah masyarakat bahwa melaporkan oknum jaksa nakal di daerah adalah lebih baik melaporkan di kejaksaan agung daripada di instansi penegak hukum lainnya.

Saya yg jadi korban kebijakan penyidik kejaksaan tinggi bengkulu, pasrah saja mengikuti aturan yg ditetapkan kepala kejaksaan tinggi bengkulu.
Semoga Tuhan mau mengampuni kita semuanya dr kesalahan yg kita perbuat. Amin.

(Penulis adalah wartawan dan praktisi hukum di Jakarta)

Minyak Zaitun Bisa Percantik Wajah

0

Semua wanita selalu berupaya untuk wajahnya cantik. Bahkan tidak hanya pada orang wajahnya kurang cantik. Orang yang cantik pun, berusaha kecantikannya tidak pudar.

Karena itu, sampai mau mengeluarkan duit banyak, agar hal tersebut di atas terpenuhi. Padahal, tahukah anda bahwa ada bahan alami di dekat kita, yang bisa mempecantik wajah dekat di sekitar kita. Ada di toko toko obat. Biaya murah meriah.

Minyak Zaitun

Minyak zaitun ditemukan mengandung zat alami yang berperan mempercantik bagian bagian di wajah.

1. Dapat memerajkan bibir
2. Merawat kesehatan rambut
3. Menebalkan alis
4. Memanjangkan dan menebalkan bulu mata
5. Mengencangkan kulit wajah
6. Mengecilkan pori pori wajah
7. Menghaluskan wajah
8. Memutihkan wajah
9. Menghapus make up
10. Mengatasi kulit kering
11. Menyembuhkan jerawat
12. Dan masih banyak lainnya

Luar biasa manfaat minyak zaitun. Konon yang terbaik, minyak zaitun yang diolah dari buah zaitun, atau minyak zaitun dari Palestina. Terbaik di dunia. (Wa/ana)

Pembunuhan Sadis di Bone Berhasil Diungkap, Begini Kronologinya

0

Kasus pembunuhan tragis yang menimpa almarhumah Hj Dahlia di Jalan Ahmad Yani, kota Watampone, Kabupaten Bone, Jumat (10/11), kini memasuki babak baru setelah pihak Polres Bone menggelar konferensi pers di Aula Terbuka Mapolres Bone, Kamis (16/11).

Konperensi pers dipimpin oleh Plt Kasat Reskrim Polres Bone, Iptu Adi Asrul didampingi oleh Kanit Resum Satreskrim Iptu Andi Fadli bersama Kasubsi PIDM Sihumas Iptu Rayendra Muchtar. Kepolisian memberikan penjelasan rinci mengenai kronologis kejadian dan penangkapan tersangka.

Plt Kasat Reskrim Polres Bone dalam keterangan menyebutkan, kejadian bermula pada Jumat, 10 November 2023, sekitar pukul 07:30 Wita, ketika tersangka KH Alias AS mengunjungi SPBU Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kabupaten Bone. Dengan mengendarai sepeda motor Yamaha MIO S warna hitam, tersangka membawa sebilah parang yang diselipkan di pinggang kirinya.

Saat melihat rumah almarhumah Hj Dahlia (63) di depan SPBU, tersangka memutuskan untuk membayar utang. Tersangka mengetuk pintu dan bertemu dengan Haja Dahlia di ruang tengah rumahnya. Perbincangan berubah menjadi pertengkaran ketika Haja Dahlia menyebut tersangka sebagai pembohong.

“Tersangka, tak terima dengan ejekan tersebut, mengeluarkan parang dan mengejar Dahlia ke dalam rumah. Di dalam rumah, tersangka menebas tangan dan pipi kiri Dahlia, yang kemudian tergeletak di lantai. Meskipun terluka, Dahlia masih berusaha melarikan diri ke dapur, tetapi tersangka menghampiri dan menebas leher bagian belakangnya,” lanjutnya.

Pengakuan pelaku pada saat diinterogasi oleh aparat kepolisian bahwa anak Haja Dahlia, yang menyaksikan kejadian tersebut, berhasil melarikan diri setelah tersangka mengancamnya. Tersangka kemudian kembali ke dapur, mengambil gelang emas milik Dahlia, dan mengejar anak Dahlia hingga ke pinggir jalan. Setelah berhasil kabur, tersangka membuang parangnya di jembatan sungai Walanae, Jalan Poros Bone Wajo.

Unit Resmob Sat Reskrim Polres Bone, dibantu Subdit 4 Jatanras Unit V Resmob Polda Sulsel, berhasil menangkap tersangka, Rabu (15/11) sekitar pukul 22:00 Wita. Penangkapan dilakukan di Jalan Petta Ponggawae, Kelurahan Watampone, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone. Tersangka berhasil diamankan bersama barang bukti dan mengakui semua perbuatannya.

Setelah enam hari kejadian tersebut, tim Resmob Resmob Sat Reskrim Polres Bone, dibantu Subdit 4 Jatanras Unit V Resmob Polda Sulsel berhasil menangkap pelaku.
Kasus pembunuhan Haja Dahlia menjadi sorotan masyarakat Bone, dan penangkapan tersangka menjadi langkah signifikan dalam penegakan hukum. Proses hukum selanjutnya akan menentukan nasib tersangka sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone, Iptu Rayendra Muchtar menambahkan, tersangka dijerat dengan pasal 338 KUHPidana Hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun atau pencurian disertai atau diikuti dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian sebagaiman dimaksud dalam pasal 365 ayat 3 KUHPidana, hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun. (*)

Putuskan Siklus Anak Nakal Agar Menjadi Anak yang Baik, Begini Caranya

0

Anak yang nakal, tidak tertutup kemunfkinannya akan menjadi anak yang baik. Hingga menjadi anak yang sukses pula.

Jadi orang tua, tidak perlu berkecil hati, atau pessimis dengan anaknya yang nakal. Yang penting tertangani dengan baik.

Pada tulisan sebelumnya, sudah ditampakkan siklusnya .Baik anak yang nakal.maupun anak yang baik.

Putuskan Siklus Anak Nakal

Sijukus anak nakal harus diputuskan, agar tidak semakin nakal. Bagaimana caranya menutuskan siklusnya ?

Ternyata kuncinya, bukan pada anak itu sendiri. Melainkan kuncinya pada orang tuanya.

Perhatikan siklusnya. Anak nakal — orabg tua ridho — Allah ridho, keluarga berkah — bahagia — anak menjadi baik. Disini Nilai kemuliaannya sangaf tinggi.

Lalu bagaimana orang tuanya bisa ridho ketika anaknya nakal ?

Ini kuncinya. Allah berfirman : ” bila kalian memaafkannya, menemuinya dan melupakan kesalahannya, maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyatang”. (QS 64:14).

Caranya orang tua ridho adalah, menerima anak tersebut, memaafkan dan mengajaknya dialog. Rangkul dengan sepenuh hati. Lupakan kesalahannya.

Umar bin Khattab berpesan, “jikalau kalian melihat anakmu brrbuat baik, maka puji dan catatlah. Apabila anakmu berbuat buruk maka tegur dan jangan pernah emgkau mencatatnya”.

Kemudian doakanlah selalu dengan doa : ” ya Allah aku bersaksi bahwa aku ridho kepada anakku (dengan menyebutkan nama anak) dengan ridho yang sempurnah, ridho yang dempurnah dan ridho yang paling komplit. Maka berikanlah ya Allah keridhoan- Mu kepadanya demi ridhoku kepadabya.

Pada dasarnya, tidak ada anak yang nakal. Hanya karena dia belum faham dan karena orang tua yang tidak sabar, dan pendidikan yang terburu buru ingin cepat melihat hasilbya.

Lalu doakan lagi, ‘ ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang orang yang bertaqwa”.

Allah satu satunya yang membolak balikkan hati hambanya. Maka mintalah kepada Dzat yang memilikinya.

Lihatlah keajaibannya, “yaa Muqallibal Quluub Tsabit Qalbi Ala Dinik” (wahai Dzat yang membolak balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agamaMu). (Wa/ppmi/ana)

UNIFA dan BPJS Wilayah Sulawesi Maluku Teken Kerjasama Ketenagakerjaan

0

UNIFA dan BPJS Wilayah Sulawesi Maluku Teken Kerjasama Ketenagakerjaan. Kerjasama ini dilakukan untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan membangun penguatan pendidikan tinggi berbasis kompetensi yang sesuai dan selaras dengan industri.

Penandatangan MoU dilakukan oleh Mintje Wattu selaku Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan bersama Muliyadi Hamid selaku Rektor, di ruang tamu Rektorat, Jumat (16/11).

Hadir dalam penandatangan tersebut, Wakil Kepala Wilayah BPJS Ketenagakerjaan bapak Edi Mulyono, Mughny Ilman Wali Rusdi, Penata Madya SDM, Fadhilah Ibrahim Dani, selaku Sekretaris.

Sementara dari UNIFA turut hadir H Ismail Marzuki selaku Deputi Rektor I; Muhammad Ridwan, Deputi Rektor II dan Muh Bisyri selaku Deputi Rektor III dan Abdul Jalil selaku KaHumas Unifa.

Muliyadi menyampaikan terima kasih kepada pihak BPJS telah berkunjung ke Kampus UNIFA. Selanjutnya, menjelaskan tentang beberapa program yang dilaksanakan di UNIFA. Salah satunya adalah program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau).

“Terima kasih sudah berkunjung ke kampus kami, saat di Unifa sedang dilaksanakan program RPL, artinya pegawai yang mau melanjutkan perkuliahannya, dengan memiliki minimal 2-3 tahun pengalaman kerja, maka akan dikonversi menjadi nilai”, ungkapnya.
Sementara itu, Mintje Wattu merasa sangat tertarik dengan program RPL dan berharap tim BPJS bisa mengikuti program tersebut.

“Saya tertarik dengan program RPL yang ditawarkan, saya berharap teman-teman di BPJS bisa mengikuti program tersebut,” harapnya.

Kemudian Mintje Wattu menjelaskan program-program yang ada di BPJS, diantaranya program perisai, program jaminan kecelakaan kerja, jaminan kehilangan pekerjaan dan jaminan hari tua, dan beberapa program lainnya.

Program ini membangun prinsip gotong royong, artinya bahwa sekiranya ada anggota yang disantuni maka anggaran atau pembayaran dari anggota lainnya itulah yang digunakan, sehingga anggota yang lain bersedekah kepada anggota yang disantuni.

“Program ini merupakan program gotong royong, anggota akan menyantuni anggota lainnya yang butuh, sehingga anggota yang menyantuni sesungguhnya sedang bersedekah,” ungkapnya. (*)