Beranda blog Halaman 487

Refreshing Sambil Menghidupkan Sendi-sendi Ekonomi

0

Oleh: Nurhayana Kamar

Di tengah lesunya perekonomian bangsa, bahkan secara global atau mendunia, yang dampaknya dirasakan dengan menurunnya daya beli, sebagai akibat merosotnya penghasilan masyarakat, kunjungan wisata menjadi salah satu solusi atau alternatif untuk bisa mengatasinya.

Pemerintah perlu mendorong hal tersebut, tentu dengan kebijakannya yang cocok. Agar animo lulusan, baik mulai level sekolah menengah atas dan perguruan tinggi, yang meledak setiap tahun, bisa terbuka peluang kesempatan kerja. Sehingga tidak hanya bergantung menjadi ASN (Aparat Sipil Negara) yang semakin kecil peluang kerjanya.

Banyak sisi yang bisa menghidupkan sendi-sendi eonomi dari yang dampaknya mendorong pertumbuhan penghasilan negara, dari hasil kunjungan wisata tersebut, baik dari kunjungan mancanegara, maupun antar daerah dalam satu negara.

Apalagi sangat penting dilakukan kegiatan refreshing, minimal sekali dalam setahun, untuk melepas penat, setelah berhari-hari mencari nafkah untuk keluarga. Bagi orang ‘Barat’, sudah membudaya, rata-rata warga negaranya menyisihkan penghasilannya untuk kepentingan wisata ke luar dari negaranya.

Sisi-sisi mana sajakah atau sendi-sendi ekonomi mana sajakah yang bisa dihidupkan dari aspek kunjungan wisata? Pertama, dari sektor transportasi. Mulai dari angkutan pesawat di dalam negeri akan padat penumpang yang mengangkut dari daerah asal ke daerah tujuan yang disasar obyek wisatanya.

Kedua, angkutan darat dari bandara menuju ke tempat obyek wisata juga tidak sepi penumpang. Demikian tranportasi-transportasi di daerah sekitar. Dengan demikian, aktivitas di sekitar obyek tersebut, akan hidup. Semua yang terkait di tempat tersebut, akan memperoleh sumber kehidupan. Efeknya secara tidak langsung, mengurangi angka kemiskinan.

Itu baru di sektor transportasi. Para pelancon juga akan menghidupkan aktivitas terkait. Sepeti rumah-rumah makan, sepanjang yang dilalui kendaraannya. Akan semakin muncul juga tour leadertour leader. Karena ramainya aspek tourism.

Di sisi obyek pariwisatanya sendiri. Juga banyak yang bisa diberdayakan. Mulai dari penjaga obyek wisata tersebut. Rumah-rumah makan di tempat wisata. Pelaku ekonomi kecil, kuliner, dan produk ole-ole, baik berupa makanan, minuman, maupun souvenir-souvenir, ciri-ciri khas daerah, dan ciri khas obyek wisata tersebut.

Melalui Dinas Pariwisata

Dinas Pariwisata, mulai dari level tempat obyek wisaya, hingga ke level atas, bahkan menjalin kemitraan dengan agen-agen wisata lokal dan mancanegara, untuk memasarkan potensi obyek wista di daerahnya. Hendaknya senantiasa melakukan promosi dengan ‘’menjual’’ budaya-budaya, melalui even-even.

Pemikiran tersebut di atas, mengambil acuan dari daerah-daerah yang selama ini sudah terkenal sebagai daerah pariwisata, yang ekonominya tetap bertahan, meskipun di era krisis. Bahkan tidak merasakan adanya krisis, karena kegiatan ekonomi masyarakatnya tidak sepi. (*)

LENSA: Gladi Bersih ANBK di UPT SPF SD Inpres Bangkala I Makassar

0

Pelaksanan Gladi Bersih ANBK di UPT SPF SD Inpres Bangkala I Makassar, Senin, 16-19 Oktober 2023. Setiap sesi diikuti 5 peserta didik, dengan jumlah siswa peserta ANBK sebanyak 30 orang dan 5 siswa cadangan. Pelaksanaan ANBK diharapkan dapat memperbaiki Rapor Mutu Pendidikan di sekolah.

LENSA: Outing Class UPT SPF SD Inpres Galangan Kapal II Makassar

0

Outing Class UPT SPF SD Inpres Galangan Kapal II Makassar di Museum Kota digelar pada 27 September 2023. Kegiatan ini diikuti 141 siswa, terdiri dari siswa kelas 4, 5 dan 6 serta guru sebanyak 15 orang.

IKLAN: DIJUAL RUMAH TYPE 48 (7×15)

0

DIJUAL RUMAH TYPE 48 (7×15)
ALAMAT MUTIARA GARDEN VILLAGE
(LEWATI UIN ALAUDDIN SAMATA, 1 KM DARI PINTU 2 UIN)

HUBUNGI:
1. ADLI (0811470003)
2. PUTRA (0895800994265)

Cumi Udang Saus Padang, Maunya Nambah Terus

0

Banyak orang yang menghindari makan cumi, udang dan lain sejenisnya. Terutama bagi yang sudah lanjut usia. Takutnya kolesterolnya naik, tensinya naik.

Tapi dengan resep dari @mrs.wijaya ini, tidak perlu takut dengan kekhawatiran kekhawatiran tersebut. Yang pentibg, makannya tidak over dosis, dan tidak setiap hari.

Lagi pula ada campuran jagungnya, yang bisa menetralisir. Dan ada tambahan perasan jeruk nipisnya. Jeruk nipis juga penetral kolesterol makanan, kan ?

Cocok sekali bikin menu ini, bila musim cumi. Cumi kan ada musimnya. Bila musim, harganya murah Rp 20.000, sudah cukup buat makan bersama keluarga. Yuk, simak bahan bahan dan cara membuatnya.

Bahan:

– 500 gram cumi yang sudah dibersihkan dan dipotong2
– 250 gram udang yang sudah dibersihkan
– 1 buah jagung manis di potong rebus
– 2 butir telur kocok
– 2 siung daun bawang diiris2
– jeruk nipis secukupnya.
– 5 lbr daun jeruk
– 5 cm jahe di geprek
– 1 batang serei, dimemarkan lalu ikat simpul.
– 1 buah bawang bombay diiris
– 200 ml air panas, atau secujupnya.
– 7 sdm saus tomat
– garam, gula pasir penyedap jamur secukupnya
– 3 sdm saus tiram
– minyak untuk menumis

Bumbu yang Dihaluskan:

– 100 gram cabe merah besar
– 50 gram cabe rawit atau sesuai selera
– 30 gram bawang putih
– 50 gram bawang merah

Cara Membuat:

  1. Tumis bumbu halus hingga matang. Masukkan daun jeruk, jahe, serei, bawang bombay, tambahkan air. Masukkan duo saus, garam gula pasir, penyedap jamur, lalu aduk rata.
  2. Masukkan cumi, udang dan jagung, lalu aduk rata. Tuang telur sambil diaduk perlahan. Masak hingga bumbu meresap. Masak dengan api besar sebentar saja, supaya bumbu tidak alot.
  3. Tambahkan daun bawang, dan air jeruk nipis. Aduk rata, koreksi rasa, lalu angkat dan sajikan. (Fb/ana)

Nobar Film Aku Rindu, Kapolres Bone: Inspirasi Dukung Tugas Kepolisian

0

Perwakilan personel Polres Bone dan Polsek jajaran nobar (nonton bareng) film “Aku Rindu” di Cinema XXI Nipah, Makassar, Minggu (29/10). Nobar ini menjadi saksi kebersamaan dan kehangatan jajaran Polres Bone Polda Sulsel.

Film “Aku Rindu” menceritakan perjuangan seorang Ibu Bhayangkari yang setia mendampingi suaminya dalam menjalankan tugas sebagai anggota Kepolisian. Kisah ini menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.

Film menggambarkan dedikasi seorang Ibu Bhayangkari yang begitu kuat dalam menjalani peran pentingnya dalam keluarga. Ia mendukung suami dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kapolres Bone, AKBP Arief Doddy Suryawan hadir bersama Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Bone serta Kabag SDM Polres Bone, Kompol H. Risal. Keberadaan mereka menunjukkan dukungan terhadap anggota dan keluarga Bhayangkari yang berjuang keras di belakang layar untuk mendukung tugas kepolisian.

Pasca acara berlangsung Kapolres Bone AKBP Arief Doddy Suryawan menyampaikan apresiasi atas peran penting Bhayangkari dalam mendukung tugas kepolisian. Ia juga menegaskan pentingnya kebersamaan dan solidaritas di antara anggota kepolisian dan keluarganya.

“Acara nobar ini tidak hanya bertujuan untuk hiburan semata, namun juga sebagai momen untuk merajut tali silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan di antara anggota kepolisian dan keluarganya. Kegiatan semacam ini sangat penting dalam memupuk semangat dan motivasi para anggota dalam menjalankan tugas berat mereka.”kata Doddy.

“Dalam suasana yang penuh kehangatan, para personel bersama keluarga datang dari Bone untuk menikmati film “Aku Rindu” dengan hati yang penuh empati. Mereka terinspirasi oleh keteguhan dan dedikasi seorang Ibu Bhayangkari yang selalu siap mendukung suaminya, serta menjalani peran luar biasa dalam menjaga keluarga dan mendukung tugas kepolisian.”lanjutnya.*

Catatan Ilham Bintang: Memburu Bao-bao di Ginza Tokyo

0

Sabtu (28/10), ini hari terakhir Astra -Japan Trip 2023 di Negeri Sakura. Astra International, penyelenggara acara semacam “press tour” bersama 25 wartawan pemimpin redaksi media pers Tanah Air, siang itu menjamu makan siang di resto Jepang, Kisoji Ginza. Itu meeting point sekaligus sebelum bertolak ke Bandara Narita untuk terbang kembali ke Jakarta petang hari.

Lokasi resto di jantung Ginza, kawasan perbelanjaan elit di Tokyo yang berdiri sejak tahun 1612. Kawasan yang waktu itu di bawah kepemimpinan Tokugawa, mulanya adalah pusat pencetakan uang perak Jepang.

Perputaran gaya hidup di Ginza membawa Ginza kelak menjadi kota terdepan di Jepang komplit dengan kelengkapan hidup modern. Tidak hanya menginspirasi orang Jepang, Ginza bahkan menjadi pusat barang-barang impor asal Eropa, terlebih di dunia fesyen dan gaya hidup.

Car Free Day Ginza

Hari itu pas Car Free Day di kawasan itu. Artinya, dari pukul 11 siang hingga pukul 5 sore jalan utama Ginza bebas asap dari knalpot kendaraan. Bebas beraktivitas di tengah jalan sepanjang Ginza.

Di beberapa lokasi, seperti di depan butik Channel dan butik Louis Vuitton dipasang beberapa payung dengan kursi duduk untuk pengunjung bersantai. Lihatlah atraksi para wartawan pemimpin redaksi yang mengikuti press tour Astra International yang dipimpin oleh Boy Kelana Soebroto.

Wartawan legendaris Karni Ilyas duduk di kursi di tengah jalan, hanya saja tidak dengan kepul asap karena di kawasan itu dilarang merokok. Pemred Investor Trust, Primus, pimpinan Kompas Budiman Tanuredjo, Pemred JakTV Timbo Siahaan, dan Atmaji Sapto Anggoro dari Dewan Pers malah duduk lesehan. Mungkin kangen kebiasaan di kampung. Ketua Forum Pemred Arifin Asydhad, Kemal Gani (SWA), Ihsan (Warta Ekonomi), Uni Lubis, Rosianna Silalahi, Petty Fatimah, dan Regina dari Astra mengesplore kawasan CFD itu.

Saya memang lebih dulu dua jam dari rombongan berangkat ke Ginza demi Bao-bao pesanan istri. Rombongan besar baru tinggalkan hotel pukul 12 siang. Saya ditemani Gaudensius Suhardi (Media Indonesia). Saking penasaran Bao-bao, sampai lupa janji menunggu Karni Ilyas di smoking room.

Di beberapa tempat, termasuk di kota Nagoya saya memburu tas desain Issey Miyake yang sangat populer di dunia itu. Barangnya ada dipajang di beberapa butik yang saya datangi, tapi sold out. Artinya, yang dipajang hanya sampel untuk melayani pesanan bulan berikutnya.

Tas itu memang unik, harganya jauh di bawah harga tas brand Eropa. Issey Miyake menciptakan Tas Bao-bao dari kain mesh yang dilapisi dengan segitiga kecil berwarna-warni dari polivinil. Tas ini telah lama menjadi aksesori pilihan bagi industri kreatif.

Apakah “menghilangnya” Bao-bao sebuah strategi marketing mengikuti brand Eropa?

Uni Z Lubis pemred IDN Times dan Petty S Fatimah pemred Femina yang juga pengamat mode, menampiknya. Keduanya melihat alasan kematian Issey Miyake tahun lalu yang mendorong konsumen untuk kembali memburu karya desainer Jepang asal Hiroshima yang meninggal dunia pada 5 Agustus 2022 di Tokyo. Issey Miyake wafat dalam usia 84 tahun, akibat kanker hati.

Perburuan Bao-bao ini memang urusan “sayang istri”. Tapi jangan khawatir, urusan itu tidak akan menimbulkan persoalan besar bangsa seperti yang terjadi dan menjadi perbincangan seru di Tanah Air saat ini. Gegara pemimpin sayang anak dan keluarga rusak aturan negara dibuatnya.

Beberapa butik yang mengoleksi karya Issey Miyake saya masuki di Ginza. Termasuk pameran instalasinya, tapi tak juga dapat. Sold out, ucapan seragam itu disampaikan penjaga butik.

Tinggalkan urusan Bao Bao sejenak. Mari bergabung ke CFD. Selagi melenggang di jalan, saya sempat juga dibuat “sebel” seorang pria tetiba memotong jalan dan berhenti di depan saya. Waduh! Apakah ini Yakuza? Jantung rasanya mau copot. Apalagi baru semalam dengar cerita Mendy, guide dari Golden Rama, bercerita soal sepak terjang Yakuza.

Untung saja si penghadang cepat membalikkan badannya, sambil tertawa. Dan, langsung berselfie dengan kameranya. Hahh! Heru San, rupanya. Sahabat Nihonjin ( orang Jepang ) yang satu ini belasan tahun bekerja di Indonesia yang keramahannya lebih Indonesia daripada orang Indonesia.

Heru salah satu petinggi di Panasonic Gobel Indonesia. Dia rupanya sedang bersama Hengky Sanjaya dan keluarga yang menggunakan salah satu payung tempat duduk di tengah jalan Ginza. Hengky, pengusaha, juga agen peralatan broadcast Panasonic di Tanah Air. CFD mempertemukan kami dengan banyak orang Indonesia yang tengah melancong di Jepang.

Orang layak berterima kasih kepada pencetus pertama CFD di tahun 1956 sebagai sebuah kegiatan kampanye untuk mengurangi tingkat pencemaran udara di kota-kota besar di seluruh dunia akibat kendaraan bermotor. Dimulai pada 25 November 1956, Belanda melaksanakan Car Free Day setiap hari Minggu, kemudian Prancis pada tahun 1995 dengan Green Transport Week di kota Bath. Semua masyarakat turun ke jalan untuk merayakan acara tersebut. Begitulah perjalanan panjang Car Free Day , yang pada akhirnya diperingati setiap tanggal 22 September di seluruh dunia.

Di Jakarta sendiri Car Free Day pertama kali dimulai tahun 2002 dengan penutupan jalur Sudirman – Thamrin memanfaatkan momen hari bumi 22 September. Kegiatan itu hingga kini terus berlangsung setiap Sabtu dan Minggu setiap pekan.

Kembali ke urusan Bao Bao. Akhirnya saya menemukan tas itu di butiknya di Bandara Narita yang berada di dekat Gate 58, ruang tunggu keberangkatan maskapai ANA NH 835. Satu jam sebelum boarding. Artinya, perjuangan gigih untuk menyenangkan istri, berhasil. Saya ulangi, jangan khawatir urusan keluarga ini urusan rakyat biasa. Tidak berdampak pada urusan bangsa dan negara yang memicu sumpah serapah orang satu negeri. (*)

Semua Anak Makassar Harus Sekolah

0

Salah satu program Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto di Bidang Pendidikan, semua anak Makassar harus sekolah atau mengenyam pendidikan.

Karena itu, pihak Dinas Pendidikan Kota Makassar, tidak segan-segan ‘turun gunung”, bila terdapat masalah yang terkait dengan hal tersebut. Misalnya bila ada anak yang tidak disekolahkan orang tuanya karena tidak mampu, Dinas Pendidikan Kota Makassar memfasilitasinya, agar dapat bersekolah.

Hal tersebut antara lain disampaikan Kepala Seksi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Makassar, Syamsuddin saat mewakili Kadis Pendidikan Kota Makassar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Sekolah Islam Terpadu (SIT) Raffasya Baitul Makmur (RBM).

Acara yang bertemakan “Penyempurnaan Akhlak Sebagai Tugas Utama Nabi Muhammad SAW Dalam Rangka Melepas Manusia dari Kezaliman”, digelar di Makmur Building, Kompleks Ramayana Ruko Sardonix, Jl AP Pettarani Makassar, Sabtu, 7 Oktober 2023, pukul 15:30 Wita.

Acara tersebut, diawali dengan penjelasan Ketua Yayasan Baitul Makmur, Udstadz H Makmur Ante Pasau tentang misi pendirian yayasan yang membina sekolah, mulai PAUD, TK, SD, SMP dan SMA. Pembawa Hikmah Maulid, Ustad DR H Yusri Muhammad Arsyad LC MA.

Selanjutnya, menurut Syamsuddin, semua sekolah di bawah binaan Dinas Pendidikan Kota Makassar, mendapatkan bantuan Dana BOS. Sekolah yang menolak Dana BOS, karena berduit pun didatangi, agar menerima bantuan tersebut. “Karena pendidikan itu penting. Tidak ada orang bisa maju tanpa pendidikan,” tegasnya.

Di Makassar, menurut Syamsuddin, tercatat ada 1000an PAUD, termasuk TK, SD hampir 600, negeri dan swasta. 300 diantaranya negeri. Ada 300an SMP, diantaranya 55 negeri. Dinas Pendidikan Kota Makassar membina 2000-an sekolah, formal dan non formal.

Dinas Pendidikan Kota Makassar, katanya, juga sudah menetapkan, tidak ada lagi sekolah unggulan dan non unggulan. Semuanya sama. Siswa yang domisilinya dekat dengan sekolah tersebut, berhak diterima dengan sistem zonasi.

Kasi Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Makassar, Syamsuddin M memuji kualitas yang telah dicapai Sekolah Islam Terpadu Raffasya, yang benar-benar menerapkan kualitas pembelajaran. “Ada satu yang membuatnya lebih unggul dari yang lain. Selain menjalankan kurikulum pendidikan, juga menanamkan pembinaan Akhlak,” pujinya.

Selain pembinaan akhlak, SIT RBM menurut Ketua Yayasan, Ustad H Makmur Ante Pasau,  juga menanamkan pendalaman 5B (Beriman, Bertaqwa, Berakhlak, Berilmu dan Berprestasi). Orang tua yang menginginkan anaknya mendalami sikap-sikap tersebut, tempat yang tepat bersekolah di SIT Raffasya.

Guru Pun Terseleksi

Seperti yang dijelaskan Ketua Yayasan, Makmur Ante Pasau, sekolahnya memang benar-benar fokus pada kualitas pembelajaran dan pengajaran. Makanya tidak tanggung-tanggung, bila ada guru yang tidak menjalankan pengajaran sesuai dengan aturan yang ditetapkan Yayasan, diberhentikan. Dalam perjalanannya, ucap Makmur, sudah 17 guru yang diberhentikan.

Kemajuan yang dicapai Sekolah Islam Raffasya terbilang cukup cepat. Dalam usia yang baru berjalan 3 tahun, telah kelihatan kualitasnya. Hal itu ditampakkan dengan pagelaran hasil-hasil pembelajaran yang ditampilkan siswanya. Mampu membuat hadirin terkagum-kagum dan tak henti-hentinya meneriakkan pujian.

Salah satunya, tampilnya siswa PAUD memberikan ceramah. Selain kostumnya yang persis seperi ustad, isi ceramahnya pun bagai ceramah seorang ustad. Saking mengagumkannya, para pejabat yang duduk di jajaran depan, mendaulatnya untuk menyalaminya. Tak biasanya terjadi, ustad kecil itu yang dicium tangannya.

Pembawa acara juga memberikan gambaran kemajuan Sekolah Islam Terpadu Raffasya. Pembinaan bahasa Arab dan Bahasa Inggris juga mantap. Ketiga pembawa acara yang membawakan tiga versi, bahasa Arab, Indonesia dan Inggris, dibawakannya dengan fasih.

Di hadapan hadirin, yang antara lain dihadiri kalangan orang tua siswa, pemerintah setempat dari Kecamatan Tallo, Ustad Yusri mengimbau agar meneladani sifat-sifat keteladanan Rasulullah. “Salah satunya adalah sifat sabra dan tabah meghadapi penderitaan.”

Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum AGUPENA (Assosiasi Guru Penulis Indonesia) yang juga Kepala UPT SMA Islam Raffasyah Baitul Makmur Makassar, Ustad H Muhammad Ardi Ali. Turut hadir pula seluruh Kepala Sekolah PAUD/TKIT, SDIT, SMPIT, Pembina SIT RBM, La Ode Zainuddin; Kepala SIT RBM, Syech Ma’mun Abu Zamrah beserta kepala sekolah SIT RBM lainnya dan para Pembina SIT RBM, lengkap hadir. (NURHAYANA KAMAR)

DPPPA Dalduk KB Sulsel – USAID ERAT Bersinergi Gelar Pelatihan Hak Anak 

0

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPPA Dalduk KB) Provinsi Sulsel bekerjasama dengan lembaga mitra USAID ERAT, menggelar Pelatihan Hak Anak bagi Petugas Layanan untuk Pencegahan Perkawinan Anak di Kota Makassar dan Kabupaten Luwu Utara. Pelatihan dilaksanakan di Hotel Remcy Makassar, Kamis, (24/8).

Kepala DPPPA Dalduk KB Provinsi Sulsel, Andi Mirna, mengatakan, perkawinan anak merupakan permasalahan kompleks yang melibatkan berbagai aspek, termasuk ekonomi dan budaya. Salah satu dampak yang sering timbul akibat perkawinan anak adalah kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak.

“Mereka cenderung lebih rentan terhadap kekerasan fisik, emosional, dan seksual dalam hubungan perkawinan yang terjadi pada usia yang sangat muda,” ujarnya.

Selain itu, masalah stunting juga muncul karena organ reproduksi anak belum sepenuhnya berkembang, sehingga berisiko terhadap komplikasi kesehatan saat hamil dan melahirkan.

Andi Mirna menambahkan, pemerintah provinsi telah melaksanakan program yang melibatkan Dinas Pendidikan untuk mengatasi anak-anak yang putus sekolah akibat perkawinan anak.

Anak-anak yang menikah pada usia dini sering kali terpaksa meninggalkan sekolah, sehingga kerjasama antara instansi yang terlibat akan membantu dalam mencari solusi untuk mengembalikan anak-anak tersebut ke jalur pendidikan.

Menurut Andi Mirna, memberikan pelatihan kepada petugas layanan adalah langkah penting untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah perkawinan anak. Dengan pengetahuan yang memadai, layanan yang diberikan akan lebih efektif dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif perkawinan dini.

“Pemerintah provinsi telah menyediakan Layanan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga). Penting untuk memberikan edukasi kepada keluarga agar mereka memahami resiko perkawinan anak dan dampaknya terhadap perkembangan anak,” jelasnya.

Ditambahkannya, selain itu dalam era teknologi saat ini, perlindungan terhadap anak-anak dalam penggunaan teknologi juga perlu diperhatikan. Keluarga perlu diberikan pemahaman tentang bagaimana melindungi anak-anak dari konten berbahaya dan potensi resiko online.

“Puspaga dapat menjadi tempat bagi keluarga untuk memperoleh informasi, konseling, dan panduan terkait perkembangan anak dan upaya mencegah perkawinan anak,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, pemerintah kabupaten kota bisa menjadikan Kabupaten Wajo sebagai contoh bagaimana praktik efektif mengurangi angka perkawinan anak. Dengan melibatkan pemangku kepentingan mulai dari pemerintah hingga instansi vertikal, Kabupaten Wajo berhasil mengurangi persentase perkawinan anak.

Langkah ini meliputi kampanye pencegahan perkawinan anak sampai ke desa-desa, edukasi keluarga, dan pendekatan komprehensif untuk mengubah pandangan budaya yang merugikan anak.

Andi Mirna berharap agar Kerjasama dengan lembaga seperti USAID memiliki potensi untuk memberikan dukungan yang kuat dalam upaya mencegah perkawinan anak. Selain itu, koordinasi dengan pemerintah provinsi penting untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas langkah-langkah yang diambil.

Lebih lanjut Andi Mirna menambahkan, laporan hasil monitoring dan evaluasi akan membantu mengidentifikasi keberhasilan serta menemukan solusi untuk permasalahan yang masih ada,” pungkasnya (Nas)

Perumda Parkir Dapati Jukir Liar di Event F8 Makassar

0

Perusahaan Daerah (Perumda) Parkir Makassar Raya mendapati juru parkir (jukir) liar berada di Jalan Yosef Latumahina, dan beberapa tempat lainnya sekitar area Eight Festival and Forum (F8) yang diselenggarakan Pemkot Makassar, Jum’at (25/8).

Kegiatan itu dilakukan secara rutin demi menjaga kenyamanan perparkiran kendaraan pengunjung Internasional Eight Festival and Forum di Anjungan Pantai Losari.

“Kami dapat jukir yang tidak terdaftar di Perumda Parkir Makassar, tanpa tanda, tanpa karcis dan bukan di daerah titik parkir yang kami sudah tentukan, jadi kita edukasi agar tidak terjadi kembali,”ujar Direktur Operasional (Dirops) Perumda Parkir Makassar, Christoper Aviary.

Menurut dia, patroli jukir yang dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) Perumda Parkir Makassar menekan terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Seperti mereka (Jukir,red) memungut jasa melebihi kesepakatan bersama yang ditentukan.

“Jadi kita membuka posko aduan pelayanan yang dilakukan oleh jukir sedang bertugas. Alhamdulillah semua telah diatasi dengan baik, ” ucapnya.

“Untuk kendaraan yang dilaporkan hilang, banyak juga kita layani, sebenarnya para pengunjung lupa posisi memarkir kendaraannya, tapi tetap kita layani dengan mentarcking no karcis parkir, alhamdulillah ditemukan semua,” tambah Ryo sapaan akrab Dirops Perumda Parkir Makassar.

Untuk diketahui, adapun , lokasi yang telah ditentukan oleh Perumda Parkir Makassar yakni, Taman Gajah, Taman Segitiga, jalan Metro Tanjung, Tugu Komodo, jalan Yosef Latumahina, jalan Maipa, jalan Datumuseng, jalan Muchtar Lutfi dan area parkir samping Anjungan Pantai Losari. (Nas)