Beranda blog Halaman 488

Bagaimana Hukum Ritual Tolak Bala?

0

Oleh :Nurkamrah

Masih banyak daerah di Indonesia, menggelar ritual tolak bala. Acara ritualnya beragam, versi masing-masing budayanya. Acara ritualnya, melestarikan budaya nenek moyang. Seperti ritual tolak bala Tarian Mandi Safar, Tawur Sego, Tolak Bala warga Palemsari Rembang, ritual Tolak Bala Sampar Simparat Desa Tahap.

Ritual Tolak Bala Tetua Desa Yakini, terhadap adanya gangguan mahluk halus. Ritual cuci jalan, tolak bala pada perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang.  Warga Madiun Sembelih Kambing Ritual Tolak Bala Usir Corona. Tradisi ngelawang di Bali, ritual mengusir roh jahat dan tolak bala saat Hari Raya Galungan.

Adat tolak bala melarung sesajen dengan mengunakan perahu naga SukuBajo, Desa Terosiaje. Ritual adat Dayak, tangkal penyakit, ritual mbah Bejo di Bandung Pleret Semarang, tolak bala Pilkada Serentak.

Masyarakat Tanah Beru Bulukumba, bergotong royong mendorong perahu finishi yang baru dikerjakan. Ritual  tolak bala usir corona di bumi Boerneo. Tradisi Mepe Kasur, ritual tolak bala warga suku using desa Adat Kemiren, menyebur Kasur. Ngampun, ritual tolak bala dalam adat Dayak Iban.

Ritual tolak bala di Lereng Gunung Sumbing. Kirab tolak bala Barongsai, di Kuta Bali. Ritual adat Tari Seblang, Makotek, ritual tolak bala di Desa Munggu, ritual Mandi Kembang, untuk memohon keselamatan.

Suku Dayak, Kalimantan dengan ritual Adat Tolak Bala Suku Dayak Deah. Saat covid-19, warga Simalungun, menggelar pesta ritual  melakukan ritual Tolak Bala yang dikaitkan dengan Tolak Corona. Rata – rata daerah memiliki budaya ritual, menggelar ritualnya tolak bala, saat Corona menyerang.

Apa untungnya, orang melaksanakan  dan ramai – ramai berdoa menolak bala. Lantas salahkah ritual tolak bala dengan makan – makan misalnya di pantai ? Pertanyaan ini, diarahkan ke Udstadz Abdul Somad, yang diunggah di Youtube. ‘’Salahkan berdoa kepada Allah untuk minta dijauhkan bala ? Tanya Somad yang kemudian dijawabnya sendri. ‘’ Mana salah ?

Menurut Udztads Abdul Somad, seperti yang dilansir dari youtube. Yang tidak boleh ritual kepada hantu. Yang tidak boleh membuat sesajen dengan memanggil hantu, bisa datang jinnya. ‘’Kalau minta kepada Allah, ya boleh. Dulu di Riau, kalau mau membuka hutan, ada pemotongan kambing. KOnon kepala kambingnya, akan ditolak balakan. Tapi dicegah ulama, jangan dengan kepala kambing, darahnya saja, karena kita tidak boleh memakan darah’’, ceritra udstadz kondang ini.

Itulah asal muasal di Riau, katanya bila ada hajatan, makan masakan kepala kambing. Ulama lain, ada yang tidak mau makan, takut jinnya mengamuk. ‘’Somad, tidak takut’’, tegasnya. Kalau jinnya mengamuk, suarakan puji-pujian kepada Allah, ‘’Lailaha illlah’’ dstnya, jinnya akan lari.  ‘’Lantas kalau ada yang makan, matanya berkunang – kunang, dianggap gangguan jin ? Bukan karena gangguan jin, penyakit darah tingginya lagi kumat’’, ucapnya sambil tertawa.

Undstadz Abdul Somad mengaku, semua makanan dimakannya.  Tidak ada yang dipantangi. Kepiting, udang, kepala kambing, semua dimakannya. Tipsnya adalah menyebut nama Allah, setan menjauh. (*)

Ritual Ijame, Budaya Unik Suku Dayak

0

Oleh : N A H A Y A

Salah satu kegiatan Suku Dayak, Kalimantan Tengah, yang juga mengundang wisatawan datang menyaksikan acara tersebut adalah Ritual Ijame. Lokasinya di Kabupaten Barito Timur. Ritual tersebut untuk mengantarkan Ruh Leluhur menuju Tumpuk Datu Tunyung (Surga) melalui Proses Pengkremasian.

Hal tersebut, sebuah keunikan tersendiri terhadap prosesi pemakaman suku Dayak. Tulang-tulang orang yang sudah meninggal, dibakar, sama dengan prosesi pemakaman di Ngaben Bali.

Tempat pembakarannya di sebut Papuyan. Kemudian ada Tamak, yang menjadi tempat penyimpanan abu (Mapui) setelah pembakaran tulang. Ada beberapa syarat utama, atau kriteria, yang harus dipenuhi jika ingin melaksanakan ritual Ijame.

Satu Peti (Rarung Panamakan) berisikan tulang dari tokoh-tokoh adat (mantir, penghulu, atau damang). Satu Peti (Rarung Panawu Wua Surat), berisikan tulang dari seorang wadian (seorang pemimpin ritual/balian). Satu peti (Rarung Biasa) berisikan tulang dari seorang masyarakat biasa ( turunan paju epat) yang beragama Hindu Kaharingan.

Tiga peti/rarung tersebut, syarat wajib yang harus ad ajika ingin melakukan proses Ijame. Itu makanya, ritual ini memerlukan biaya besar. Sihingga ritual Ijame tidak setiap tahun dilaksanakan. Terakhir dilaksanakan pada 2010. Di desa Murutuwu, Kecamatan Paju Epat, Kecamatan Barito Timur. Namun, waktu ritualnya berlansung 2 bulan.

Ritual Ijame salah satu kepercayaan suku Dayak Maanyan sub Paju Epat yang beragama Kaharingan. Suku Dayak meyakini, Ritual ini membutuhkan waktu 9 hari, agar roh orang yang sudah meninggal, benar-benar bisa pulang ke Sorga, yang disebutnya Tumpuk Datu Tunyung.

Beratnya melaksanakana ritual Ijame, harus membuat titian dari rumah kegiatan (lewu putut) menuju Balai yang disebut tetei. Mempersiapkan tarip atau papan ukir. Membuat Balai Pisame. Membuat Balai Hakei. Membersihkan jalan menuju lokasi pengkremasian (papuyan). Membuat Numang Tetei, yaitu titian dari Balai Adat ke rumah yang bersangkutan. Membuat tempat di pinggir sungai untuk mempermudah aktivits selama kegiatan.

Selain itu, mempersiapkan beras ketan dari Balai Adat. Memberisihkannya di sungai sampai proses permentasi, sehingga menjadi tuak (minuman tradisonal khas Dayak). Proses pembuatan tuak ini, disebut Ngapanru Aning.

Prosesi adat ini, sudah dipersiapkan panitianya, jauh sebelumnya. Pelaksananya, para mantir adat dari seluruh desa di wilayah Kadamangan Paju Epat. Merekalah yang bertnaggung jawab penuh, terhadap tahapan pelaksanaan ritual tersebut. Namun mantir yang menjadi pelaksana, orang sudah pernah ditasbihkan serta mengisi hukum adat yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan ritual ini. (*)

Prioritas Pembangunan Ulaweng 2024: Peningkatan IPM hingga Lirik Destinasi Wisata

0

Sejumlah prioritas pembangunan di Desa se-Kecamatan Ulaweng tahun anggaran 2024 mulai diungkap. Diantaranya, peningkatan indeks pembangunan manusia, infrastruktur hingga pemerintah desa se-Ulaweng diminta mulai melirik pengembangan destinasi wisata desa.

Hal ini terungkap saat Pemerintah Desa Timusu Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone menggelar Musyawarah Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2024 di kantor desa setempat, Rabu (23/8).

Kepala Desa Timusu Andi Benri Gau saat membuka musyawarah mengajak peserta musyawarah agar bersyukur atas kesehatan dari Allah SWT, sehingga dapat hadir mengikuti musyawarah desa. Ia meminta peserta musyawarah menyimak penyampaian dan memberi usulan terbaik.

“Saya berharap agar kita semua tetap bersemangat (mengikuti musyawarah RKPDes Timusu) dan memberi usulan untuk perencanaan pembangunan tahun anggaran 2024,” ungkap Kepala Desa Timusu Andi Benri Gau.

Kades Benri kemudian mempersilakan Bapak Pembangunan Desa (Pak Bangdes) Kecamatan Ulaweng Sulfiadianto agar memberi pengarahan atau masukan-masukan yang dapat memacu Desa Timusu untuk terus lebih baik ke depannya.

Sementara itu, Pak Bangdes Kecamatan Ulaweng Sulfiadianto dalam arahannya mengatakan, kegiatan pembangunan di desa pada dasarnya memperhatikan RPJMDes. Selain itu penyelerasan dengan kegiatan yang ada di kabupaten terkait isu-isu strategis.

“Untuk langkah strategis yang kami terapkan di desa se-Kecamatan Ulaweng, kami lebih cenderung ke pemberdayaannya. Peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) itu kita wajib untuk pedomani, prioritaskan, agar bisa bersaing dengan desa-desa lain,” jelasnya.

Kasi PMD Kecamatan Ulaweng itu juga menyarankan agar memperioritaskan pengembangan objek wisata desa. Kata dia, prioritas pengembangan wisata didorong agar Kecamatan Ulaweng menjadi daerah kunjungan dari desa atau kecamatan lainnya.

Menurutnya, untuk tahap awal, pembangunan objek wisata tidaklah perlu menguras anggaran yang besar. Ia menyarankan agar menggunakan potensi yang ada dengan dana yang bisa dialokasi, kemudian memikirkan pengembangannya ke depan.

“Jadi kalau bisa kita ciptakan sendiri peluangnta di desa (untuk kreatif membangun destinasi wisata desa),” ungkapnya.

Lebih jauh, ia menilai dengan hadirnya destinasi wisata di desa dapat membantu perekonomian masyarakat. Selain itu, wisata dinilai dapat meningkatkan kesehatan mental masyarakat desa atau kecamatan Ulaweng.

Bankan, pengembangan destinasi wisata desa di Kecamatan Ulaweng ini sempat diwacanakan menjadi prioritas pembangunan desa di tahun 2024. Hal ini juga disebut mengikuti perkembangan zaman.

“Banyak mi sekarang yang katanya stres-stres karena kurang healing. Jadi kita berupaya memaksimalkan kinerja dari kesehatan supaya tidak menangani ODGJ, karena stres, banyak beban pekerjaan,” ungkapnya

“Dengan adanya tempat wisata di sekitar kita, setidaknya membantu perekonomian desa dan meningkatkan kesehatan mental dari warga dan khususnya masyarakat Ulaweng,” jelasnya. (*)

Diresmikan Gubernur Sulsel, Jembatan Pacongkang Dilengkapi Alat Peredam Gempa

0

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman meresmikan jembatan pelengkung rangka baja terpanjang di Sulsel, jembatan Andalan Pacongkang di Kabupaten Soppeng, Rabu, (23/8).

Pembangunan dilakukan dalam tiga tahap. Struktur jembatan menggunakan rangka baja pelengkung. Dengan panjang bentangan pada bagian tengah 128 meter, bentang kiri kanan masing-masing 25 meter. atau total bentang sepanjang 180 meter, dan lebar 7 meter, beserta dukungan trotoar kiri dan kanan masing-masing 1 meter.

Jembatan ini dilengkapi alat untuk meredam gempa dengan teknologi lead rubber bearing. “Teknologi anti gempa, ada peredam anti gempa. Harapan kita tentu adalah hanya semacam upaya kita, ikhtiar kita dalam bentuk proteksi preventif,” ucap Andi Sudirman Sulaiman.

Lead Rubber Bearing (LRB) adalah salah satu jenis sistem pelindung gempa yang digunakan pada infrastruktur bangunan, jembatan, dan lainnya. LRB memungkinkan bangunan tetap berdiri meskipun terjadi gempa dengan kekuatan besar.

Sementara itu, Bupati Soppeng, Kaswadi Razak menyampaikan, atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Soppeng terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Sulsel atas perhatian kepada Soppeng.

“Pemerintah Daerah dan masyarakat Soppeng selama kurung waktu 1 periode ini kami merasa bahwa keberadaan Gubernur atas perhatiannya kami sangat berterima kasih,” kata Kaswadi. (Nas)

Resep Versi Kue Koja, Gurih dan Lembut Banget

0

Resep camilan yang simple, enak dan gurih dan lembut banget By Zefy Arlinda Cooking ini, sangat perlu Anda pelajari. Selain rasanya enak, gurih dan lembut, mudah membuatnya dan bahannya simple. Semuanya selalu tersedia dirumah.

Resep ini, juga membantu bila ada tamu tiba-tiba. Bahkan bisa buat jualan. Apalagi, cara masaknya, hanya dipanggang di cetakan kue. Sangat praktis dan gampang bukan? Teksturnya sangat lembut. Cocok buat camilan pesta. Entah mau pesta besar, ataupun pesta kecil-kecilan.

Untuk lengkapnya, bahan-bahan yang dibutuhkan, serta cara pebuatannya, simak  resep kreasi ‘’Zefy Arlinda Cooking’’ berikut ini. Mirip dengan kue koja dan tidak pakai telur.

Bahan:

  • 200 gram tepung beras
  • 200 gram tepung terigu
  • 700 ml santan kelapa
  • 200 gram gula putih
  • Daun pandan
  • garam
  • 1 sachet kental manis

Cara Membuat:

  1. Tungkan santan, gula, daun pandan, garam, lalu masak sambil diaduk-aduk, hingga gulanya larut. Tidak perlu sampai mendidih
  2. Lalu masukkan ke wadah yang sudah ditungkan tepung beras, tepung terigu. Tuangkan adonan cair tadi sedikit demi sedikit, aduk -aduk, hingga bahannya tercampur rata. Bagi tiga bagian, beri pewarna kue, hijau dan kuning dan putih. Bisa hanya 2 warna dengan warna putih. Pisahkan masing – masing wadahnya.
  3. Panaskan cetakan, lalu masukkkan adonan hijau, kemudian warna kuning, kemudian warna putih. Jangan penuh dicetakan.
  4. Bila sudah masak, angkat dan sajikan.

(Ana)

Ritual Bakar Tongkang di Bagan Siapi Api

0

Oleh: Nurhayana Kamar

Setiap tahun diadakan pesta ritual perayaan Bakar Tongkang di Bagan Siapi Api di Provinsi Kepulauan Riau, yang disingkat dengan Kepri. Acara ini juga salah satu obyek yang mengundang wisatawan ke pulau Kepri, datang menyaksikan pesta ritual tersebut.

Acara tersebut, merupakan bagian dari salah satu kegiatan budaya leluhur Tionghoa yang telah diwaiskan keturunan Tionghoa dari Bagan Siapiapi ke daerah rantauan, termasuk kota Batam.

Ritual tersebut, adalah perayaan tahunan ulang tahun, Dewa Kie HuOng Yan dan San Ong Hu, Raja Tai Tian Indonesia, di Bagan Siapi-Api. Di acara ritual ini, dilakukan sembahyang Bakar Tongkang. Ritual ini dilakukan oleh imigran Cina. Orang-orang Tang-Lang, keturunan Hokkien yang berasal dari Distrik Tong’an (Tang Ua)  di Xiemen, Provinsi Fujian, Cina Selatan.

Keturunan imigran Cina tersebut, menginjakkan kaki di Riau, diperkirakan sejak tahun 1826 dengan menggunakan perahu perahu Tongkang. Mereka memutuskan untuk menetap di Riau. Perahu terakhir yang digunakan berlabuh di Riau, itu kemudian dibakar. Artinya, menetaplan mereka di Riau.

Peristiwa itulah yang digelar setiap tahunnya. Dan budaya tersebut sudah mengakar di Bagan Siapi Api. Selain memperingati peristawa kedatangan mereka tersebut, kegiatan itu juga dikemas dengan ritual yang berharap, kebaikan dan keberuntungan. Diharapkan juga dijauhkan dari marabahaya.

Setiap festival ini digelar, pengunjungnya sangat banyak, sekitar ribuan orang. Tak hanya wisatawan lokal datang, juga wisatawan mancanegara. Dan selalu berkelanjutan setiap tahun. Imbasnya, pemasukan devisa negara bagi RI, di sektor Pariwisata, khususnya Provinsi Riau.

Karena itu, Dinas Pariwisata Batam, bekerjasama dengan masyarakat urban Rokan Hilir, melestarikan festival budaya tersebut.

Wisata Sambil Berkhayal di Pulau Kayangan Makassar

0

Ingin menikmati liburan dengan menikmati wisata pantai sambil berkhayal membayangkan yang indah-indah? Anda cocok mengunjungi lokasi wisata pantai yang ada kawasan Barat Makassar, Sulawesi Selatan.

Bagaimana suasana dari potensi obyek wisata di bagian Barat Makassar itu? Berikut ulasan Syahril Pabittei dari portal detik.com, yang telah mendalaminya. Syahril melakukan kegiatan tersebut, saat berkunjung ke pulau itu pada 2012 silam. Perjalanan ke pulau ini, hanya ditempuh dengan waktu 15 menit.

Pulau tersebut, tak kalah cantik dengan Kayangan yang ada di negeri dongeng. Bahkan lebih indah.  Obyek wisata pulau daei sekian banyak pulau ini,sangat digemari. Selain lebih dekat dari stanplas perahu penyeberangan ke Pulau ini, sekitar 3 kilometerdari Dermaga yang terletak di Jalan Ujungpandang, hampir berhadapan dengan Benteng  Port Rotterdam.

Bentuk pulaunya bulat. Alamnya indah, dan memiliki pesona tersendiri. Sudah tercatat di situs resmi Provinsi Sulawesi Selatan. Sudah dilengkapi dengan beberapa fasiitas penunjang kegiatan pariwisata. Antara lain, dermaga , tempat peyeberangan, penginapan, panggung hiburan restorant, Gedung Serba Guna, tempat bermain anak-anak, sarana olah raga dan kolam  renang.

Dari perjalanan yang masih jauh, Pulau Kayangan sudah memancarkan pesona cantiknya. Sehingga rasanya sudah ingin cepat-cepat tiba. Waktu 15 ment saja berada di kapal rasanya terlalu lama, dengan menyaksikan indahnya panorama Pulau Kayangan.

Dari Pulau Kayangan, juga terlihat indahnya kota Makassar, terutama di sekitar Pantai Losari. Dalam perjalanan, di atas perahu, bisa melihat indahnya alam bawah lautnya, yang samar – saar telihat dari permukaan laut.

Masih di dermaga Pulau Kayangan, kita sudah tergiur dengan indahnya pasir putih pantainya, dan bersih. Disini bisa menghabiskan waktu untuk menikmati diving. Anda bisa menghibur diri dengan bermain ayunan, yang terikat dengan pohon kelapa.

Disini juga menikmati sunset di sebelah baratnya , tanpa halangan. Sunsetnya terlihat indah, dengan menyemburkan pancaranannya yang berwarna kunung kemasan.

Di waktu malam, terlihat indahnya, kerlap kerlip lampu dermaga. Bermalam di pulau ini, tidak perlu ragu. Ada pos polisi yang menjaga keamanan satu kali 24 jam.Wisatawan tak terganggu dengan kebersihan lokasi. Karena pengelola, setiap saat membersihkan sampah – sampah dari pengunjung. Selamat berkunjung ke Pulau Kayangan. (Syahril Pabittei/ana)

MTs No 11 Tanah Gunung Raih 11 Juara Pada Lomba HUT RI

0

MTs No 11 Tanah Gunung meraih 11 juara pada kegiatan HUT Kemerdekaan ke-78 RI dan HUT Pramuka yang ke-62. Penyerahan piala kepada siswa-siswi berperestasi dan pemberian sertifikat apresiasi atas partisipasi pada cabang PGRI Kajuara dilaksanakan pada 23 Agustus 2023. Turut hadir, Kepala Desa Bulu Tanah, H Rusli; Kepala Madrasah, A Ambo, orang tua siswa-siswi dan para guru.

Sebelum memulai sambutannya, Kepala MTs Tanah Gunung, A Ambo meminta kepada orang tua siswa mengirim Al-fatihah kepada pendiri sekolah, almarhum A Massarappi.
“Terima kasih kepada orang tua siswa-siswi yang telah hadir bersilaturahim dan terima kasih pula telah berkorban serta mengizinkan anaknya turut serta dalam kegiatan HUT kemerdekaan RI dan Hari Pramuka,” ujarnya.

“Saya sengaja mengundang bapak ibu untuk menyaksikan bahwa keikutsertaan anak di dalam kengiatan ini mendapat hasil yang baik. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah ke ikut sertaan, mendapat 11 juara,” lanjut A Ambo dalam sambutannya.

Kepala Desa Bulu Tanah, H Rusli sebagai Pembina Yayasan menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi prestasi yang diraih MTs Tanah Gunung yang mampu bersaing dengan sekolah lanjutan pertama lainnya.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada dewan guru dan kepala madrasah yang telah membina anak-anak sehingga mampu meraih prestasi. Sebagai pemerintah desa, dia ikut bangga karena desa Bulu Tanah disebut-sebut dalam penerimaan hadiah.

“Saya berharap kepada orang tua siswa agar melahirkan generasi islami dan membentengi anaknya dengan ilmu agama. Kalau bukan kita yang sadari pendidikan anak, sangat disayangkan. Prestasi anak-anak yang kita lihat bersama diperbaiki pembinaannya, saya kira luar biasa dalam keadaan fasilitas yang seadanya mampu berprestasi,” ujar Rusli. (Haris)

Jakarta-Bangkok, Sebelas Duabelas

0

Catatan: Ilham Bintang

Di balik kemasyhurannya sebagai salah satu tujuan wisata populer dunia, Bangkok masih mewariskan persoalan lama. Istilah anak milenial: sebelas duabelas dengan Jakarta dalam urusan kemacetan. Dua kota itu pernah masuk daftar 20 kota termacet di dunia. Kala itu, masalah kemacetan di Bangkok hampir sama dengan di Jakarta.

Penelitian menyebut faktor utama penyebab kemacetan di kota ini karens kurangnya ruas jalan yang tersedia, yakni sekitar 8 persen dari luas kawasan. Angka itu berbeda jauh jika dibandingkan dengan rata-rata 20-30 persen di negara barat.

Padahal, ibaratnya Bangkok belum lama sudah “diruwat”. Diberi nama baru: Kota Malaikat. Ya, Bangkok sekarang punya nama baru: Krung Thep Maha Nakhon. Artinya: Kota Malaikat/Bidadari.

Walaupun secara internasional tetap namanya Bangkok. Nama kota itu terpanjang di dunia. Ini masih mendingan dibandingkan awal sejarah. Ya, ampun panjangnya: “Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit.” 188 huruf!

Sampai kiamat pun sulit orang menghafalnya. Bagaimana pula menulisnya di pasport atau kartu embarkasi.

Saya sudah memasuki hari ketiga di Bangkok ketika ini ditulis. Dua hari yang terlewat siang malam saya menyaksikan kemacetan lalu lintasnya luar biasa parah. Mongonfirmasi gelarnya sebagai salah satu kota termacet dunia.

Untuk menuju satu tempat berjarak hanya 4-5 km, misalnya, memerlukan waktu tempuh sekitar 1-2 jam. Kenapa tidak berjalan kaki saja? Tunggu dulu. Bangkok seperti Jakarta, nasibnya juga sama dalam urusan polusi udara.

Menurut data, 1,3 juta penduduk Bangkok menderita sakit dengan 200 ribu di antaranya dirawat di RS dan 700 meninggal dunia pada puncak polusi udara akhir Januari dan awal Februari. Waktu itu, otoritas kota sampai mendesak orang untuk bekerja dari rumah.

Sekarang pun, juru bicara dari Kantor Gubernur Bangkok mengatakan mereka tidak akan ragu untuk sewaktu-waktu mengeluarkan perintah serupa jika situasinya memburuk.
Kementerian kesehatan setempat mengatakan sebanyak 50 distrik di Bangkok mencatat tingkat yang tidak aman dari partikel PM2.5 yang paling berbahaya. Partikel ini sangat kecil sehingga dapat memasuki aliran darah.

Dua hari yang lewat berturut-turut pas saya di Bangkok, Alhamdulillah statusnya aman menurut Index Kualitas Udara. ( AQI). Tetapi AQI mengingatkan juga hari ketiga dan seterusnya status Bangkok kembali tidak aman.

Selama di Bangkok, siang malam saya sengaja memperhatikan jalanan dari depan hotel tempat saya menginap di pusat kota. Hingga pukul 10 semalam, kemacetan belum reda. Arus lalulintas semakin bertambah menjadi -jadi parahnya karena turun hujan. Beberapa ruas jalan tergenang banjir.

Puluhan “Tuk Tuk” berhias lampu berwarna-warni mirip es campur tetiba menyerbu masuk halaman hotel. Seperti rombongan festival, disertai iringan musik yang disetel dengan volume keras.

“Tuk Tuk ” lalu menumpahkan penumpang turis, kebanyakan dari Afrika. Ditimpali aksi tepuk tangan dan sorak sorai panjang dan suara cekikikan. Mungkin mau menggambarkan pembebasan penderitaan mereka disiksa kemacetan berjam-jam di jalan.

Oh, iya: Tuk Tuk adalah kendaraan umum tiga roda seperti Bajaj di Jakarta. Di Bangkok kendaraan ini sangat populer, menjadi elemen penting pariwisata. Penampakannya memang menarik dihiaso lampu warna diselujur bodinya sehingga mirip gelas berisi es campur berjalan di malam hari.

Luas Kota Bangkok 1.565 km persegi, jauh lebih besar dibandingkan Jakarta yang hanya 650 km persegi. Penduduknya pun sekitar 9 juta, lebih sedikit dari Jakarta yang sekitar 11 juta jiwa.

Mestinya Bangkok lebih longgar apalagi dengan infrastruktur angkutan umum lebih baik, lebih lengkap. Kenapa Bangkok lebih parah? Mungkin karena jumlah turisnya 20 juta jiwa/tahun atau rata – rata 2 juta jiwa perbulan. Sesuatu yang mustahil untuk dielakkan.

Otoritas Pariwisata di kota ini bahkan mau menggenjot angka turis hingga 30 juta selepas Pandemi Covid-19 tahun ini. Jumlah turis itu setara dengan pendapatan USD 50 M. Kalau saja terealisasi, maka Thailand lebih pantas punya Ibu Kota baru dibandingkan IKN Indonesia, karena riel punya uang banyak dari kocek dan penghasilan sendiri.

Catatan ini sangat boleh jadi dipengaruhi perasaan galau saya yang masih berkabung saat tiba di Bangkok, Selasa (22/8) sore itu. Kakak Ipar saya, Sigit Winsu Tantomo (72) di Yogyakarta meninggal dunia jelang saya boarding di pesawat.

Maka seakan tawar saja satu dua hari ini berada di Kota Malaikat itu. Makan saja pun belum saya temukan yang enak. Padahal, dunia mengakui Bangkok surga wisata kuliner. Saya masih terkenang kakak ipar yang meninggal dunia di Yogyakarta di hari dan jam penerbangan saya ke Bangkok. Semoga Mas Sigit yang dimakamkan esoknya diterima di sisi Allah SWT. Memperoleh tempat lapang, nyaman, dan indah di sisiNya.

Di Bangkok, saya terus meng-update berita tentang almarhum hingga upacara pemakamannya. Perasaan baru sedikit lega melihat begitu banyak yang datang melayat, mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir dia.

Dua adik, Faidal Yuri dan istri, Nining, Fadlan, Ikhwan Azis, kemenakan Ade Festiany bersama anaknya, Gading, berada di sana. Saya menonton video suasana pemakamannya, yang mengharu biru. Boggart (Boga) putra sulung almarhum mengadzankan saat jenasah ayahnya di liang lahat. Tidak terasa air mata jatuh menetes menggarisi pipi.

Saya menelpon lagi kakak saya, Yunita Bintang, istri almarhum. Tapi tidak bisa lama. Saya tidak tahan karena dia masih terguncang, masih terus menangis sesenggukan. Saya hanya titip pesan pendek. Supaya dia berusaha keras mengikhlaskan mendiang.

Begitulah takdir kematian atas manusia terjadi. Tidak seorang pun tahu kapan waktunya tiba. Dan tak siapapun juga juga mencegahnya apalagi menundanya. Innalillahi Wainnailaihi Rojiun.

Mengapa saya ke Bangkok, sudah saya ceritakan dua hari lalu dalam tulisan (Baca: “Dapat Tugas Mengawal Cucu yang Ikut Lomba Debat di Bangkok”, Selasa 22 Agustus).

Cara Buat Milkshake Strawberry Lezat di Rumah

0

Milkshake merupakan minuman yang sempurna untuk mengatasi cuaca panas atau sekadar memanjakan diri dengan rasa lezat. Salah satu varian yang paling populer adalah milkshake strawberry. Dengan sentuhan segar dari buah strawberry yang manis dan sedikit keajaiban susu, minuman ini tidak hanya enak, tetapi juga mudah dibuat di rumah.

Dilansir dari situs resepmami.info, berikut ini cara membuat milkshake strawberry yang lezat dan memuaskan selera yang bisa anda coba di rumah.

Bahan-bahan yang Diperlukan:

  1. Buah Strawberry Segar: Siapkan sekitar 10-12 buah strawberry segar. Pastikan untuk membersihkan dan memotong bagian atasnya sebelum digunakan.
  2. Susu Segar: Gunakan susu segar dalam jumlah 1 hingga 1 ½ gelas. Anda dapat memilih antara susu sapi, almond, atau oat sesuai preferensi.
  3. Es Krim Vanilla: Tambahkan krim vanilla sekitar 2-3 scoop untuk memberikan kekayaan rasa dan tekstur yang lembut pada milkshake.
  4. Gula: Jika diperlukan, tambahkan gula sesuai selera. Mulailah dengan 1-2 sendok makan dan sesuaikan seiring proses pencampuran.
  5. Es Batu: Untuk memberikan sensasi dingin dan kelezatan, persiapkan beberapa potong es batu.
  6. Topping (opsional): Anda dapat menambahkan whipped cream, potongan strawberry, atau serutan cokelat sebagai hiasan di atas milkshake.

Langkah-langkah Pembuatan:

  1. Persiapan Buah Strawberry: Cuci dan potong bagian atas buah strawberry. Jika Anda ingin tampilan yang lebih menarik, sisihkan beberapa potong untuk hiasan.
  2. Blending Buah Strawberry: Letakkan buah strawberry yang telah dipotong ke dalam blender. Tambahkan gula jika Anda ingin milkshake lebih manis.
  3. Tambahkan Es Krim dan Susu: Tambahkan es krim vanilla ke dalam blender. Kemudian, tuangkan susu segar ke dalam campuran. Jumlah susu dapat disesuaikan berdasarkan seberapa kental atau encer konsistensi milkshake yang diinginkan.
  4. Proses Blending: Tutup blender dengan hati-hati dan mulai proses blending. Gunakan pengaturan kecepatan rendah untuk awalnya, kemudian tingkatkan perlahan. Proses blending sampai semua bahan tercampur rata dan mencapai konsistensi yang halus.
  5. Penyesuaian Rasa: Cicipi milkshake dan sesuaikan gula atau bahan lainnya jika diperlukan. Jika ingin lebih manis, tambahkan gula sedikit demi sedikit dan blend kembali.
  6. Penyajian: Siapkan gelas atau cangkir saji. Letakkan beberapa potong es batu di dalamnya. Tuangkan milkshake strawberry ke dalam gelas hingga ¾ bagian penuh.
  7. Hiasan (Opsional): Jika Anda ingin, tambahkan whipped cream di atas milkshake. Letakkan potongan buah strawberry segar atau taburi serutan cokelat sebagai hiasan akhir.
  8. Nikmati dengan Segera: Milkshake strawberry terbaik dinikmati dalam keadaan segar. Segera nikmati kelezatannya sebelum es batu meleleh.

Sekarang Anda memiliki resep milkshake strawberry lezat yang bisa anda coba di rumah. Menikmati segarnya buah strawberry yang bercampur dengan kelembutan es krim dan susu adalah pengalaman yang tak tertandingi. Jadikan eksplorasi ini sebagai momen untuk memanjakan diri dan orang-orang terdekat dengan minuman yang menggugah selera.