Puluhan Rak Telur Busuk BPNT Dibagikan ke Masyarakat Desa Gona, Ini Penjelasan TKSK

Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bantuan sosial pangan dalam bentuk non tunai dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan/e-warong yang bekerjasama dengan bank.

Bantuan sosial non tunai diberikan dalam rangka program penanggulangan kemiskinan yang meliputi perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan pelayanan dasar.

Program ini juga diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk menjangkau layanan keuangan formal di perbankan, sehingga mempercepat program keuangan inklusif.

- Iklan -

Penyaluran bantuan sosial secara non tunai kepada masyarakat dinilai lebih efisien, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, serta tepat administrasi. Kartu elektronik yang dimaksud dapat digunakan untuk memperoleh beras, telur, dan bahan pokok lainnya di pasar, warung.

Baca Juga:  Polres Maros Ajak Peran Serta Masyarakat Cegah Perjudian

Namun hal itu terkadang berbanding terbalik dengan yang dirasakan para KPM atau penerima BPNT tersebut.

Seperti di Desa Gona Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Senin (08/06/2020). Puluhan rak (sekira 70 rak) berisi telur busuk yang diterima KPM (lebih dari 300 KPM) di desa tersebut.

- Iklan -

“Ada sekira 70 rak lebih telur busuk yang diterima masyarakat dari program BPNT,” ujar salah seorang warga yang tidak ingin dimediakan namanya, Senin (08/06/2020).

Sementara itu, secara terpisah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kajuara, Aswan yang bertugas membantu menyelenggarakan kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan yang dikonfirmasi, mengatakan, sebenarnya bukan hanya hanya sekira 70 rak tetapi lebih dari 80 rak.

Baca Juga:  Pengunjung Bantimurung Capai 4412 Orang, Polres Maros Tingkatkan Pengamanan

Aswan mengakui kalau saat ini dirinya bersama Kepala Desa Gona Kecamatan Kajuara, sementara melakukan pendataan terkait telur busuk tersebut untuk diganti.

- Iklan -

“Kami sudah koordinasi dengan kadesnya dan saat ini saya tinggal menunggu data lengkapnya berapa semua yang busuk dan akan digantikan secepatnya dari suplayer,” ujar Aswan.

Ia mengakui pula kalau dirinya sudah menghubungi suplayer tersebut yang tinggal di Kota Parepare.

Reporter: Enal

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU