Renungan Harian Katolik, Rabu 8 Juni 2022: Semua Terpenuhi dalam diri Yesus

Renungan Harian Katolik, Rabu 8 Juni 2022 berjudul: “Semua Terpenuhi dalam diri Yesus“.

Renungan Harian Katolik, Rabu 8 Juni 2022 dikutip dari halaman website renunganlenterajiwa. Sebagai penulis Fr. Gonsaga No.

Hari Biasa (H).

- Iklan -

1Raj. 18:20-39; Mzm. 16:1-2a,4,5,8,11; Mat. 5:17-19.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, iman kristiani mengafirmasi Yesus sebagai puncak dan kepenuhan wahyu Allah.

Proses pemenuhan wahyu ini terjadi dalam rentan waktu yang sangat panjang. Dalam kitab suci Perjanjian Lama wahyu itu terjadi terutama melalui perantaraan para nabi di mana nabi itu tampil sebagai orang yang berbicara atas nama Allah.

- Iklan -

Nabi menjadi perpanjangan tangan Allah dalam menyampaikan apa yang dikehendaki Allah, serta menunjukkan kekuasaan, kemuliaan, belas kasih dan kerahiman Allah, tetapi juga mengkomunikasikan rencana keselamatan-Nya kepada manusia.

Saudara-saudari yang terkasih dalam kita suci Perjanjian Baru wahyu adalah Yesus sendiri.

Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan, Allah Bapa memaklumkan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

- Iklan -

“Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (Mat. 3:17; Mrk. 1:11; Luk. 3: 22), Ini tidak hanya memberikan sebuah informasi tetapi keteguhan dan kebenaran iman Kristiani.

Baca Juga:  Kewajiban Anak Kepada Orang Tuanya yang Sudah Meninggal

Kebenaran iman bahwa Yesus sendiri adalah wahyu Allah terungkap melalui dua alasan.

Pertama Yesus adalah pembawa wahyu dalam arti yang sesungguhnya dan sepenuhnya: “tidak seorang pun pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya” (Yoh. 1:18).

Kedua, karena Yesus (diri, sabda, dan karya, seluruh “peristiwa-peristiwa Yesus”) merupakan satu-satunya objek wahyu: “barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa… Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku” (Yoh. 14:9-11).

Melalui dua alasan ini dapat dilihat bahwa Dalam diri Yesus Allah menyatakan diri secara utuh kepada manusia.

Yesus Kristus adalah firman Allah yang hadir dan menyapa manusia dalam rupa manusia.

Allah tidak hanya menyampaikan firman-Nya kepada manusia tetapi firman itu sungguh-sungguh hidup dan dialami dalam kehidupan nyata, Dengan demikian pewahyuan Allah tidak lagi sekedar rencana keselamatan tetapi Yesus Krisus adalah keselamatan itu sendiri.

Baca Juga:  Bersiwak dengan Odol Tidak Batalkan Puasa?

Ini mengungkapkan secara terang-terangan makna bacaan injil hari ini Mat. 5:17-19. Sehingga kita dapat mengerti perkataan Yesus “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya”.

Yesus adalah wahyu Allah, dan dalam diri Yesus wahyu Allah memperoleh kepenuhannya.

Sebagai kepenuhan wahyu, Yesus datang untuk menggenapi apa yang sudah disampaikan oleh para nabi dalam kitab Perjanjian Lama dan hukum Taurat.

Dan ini menjadi kebenaran iman Kristiani bahwa Yesus adalah Tuhan dan juru selamat sehingga kita mampu berkata “Engkaulah Tuhanku” (Mzm. 16:2a).

“Janganlah kamu menyangka,bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan melainkan untuk menggenapinya” (Mat. 16:17)

Marilah berdoa:

Ya Bapa bantulah aku agar semakin mampu menyelami kebenaran iman Bahwa Yesus adalah Tuhan dan juru selamat kami. Amin.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU