Renungan Harian Kristen, Selasa 4 April 2023: Jalan Menuju Iman yang Permanen

Renungan Harian Kristen hari ini, Selasa 4 April 2023 berjudul: Jalan Menuju Iman yang Permanen.

Bacaan untuk Renungan harian Kristen hari ini diambil dari Kitab Yohanes 16:32.

Renungan harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Jalan Menuju Iman yang Permanen.

- Iklan -

Yohanes 16:32 – Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.

Pengantar:

Renungan hari ini, “Jalan Menuju Iman yang Permanen”, membahas tentang saat-saat gelap perjalanan iman yang diizinkan Allah menuju pengalaman “kematian batin terhadap berkat Allah”.

- Iklan -

Tujuannya adalah membawa kita pada kesadaran akan ketidakbenaran dan tidak fokus-nya iman kita.

Sering kali, kita hanya berminat pada berkat-berkat-Nya saja, bukan kepada Allah sendiri.

Renungan Harian Kristen Selasa 4 April 2023

Di dalam nas ini, Yesus tidak menegur para murid-Nya. Iman mereka nyata, tetapi tidak benar, tidak fokus, dan tidak bekerja dalam kenyataan hidup yang penting.

- Iklan -

Para murid tercerai-berai mengikuti urusan, memiliki fokus mereka sendiri, dan mereka mempunyai kepentingan-kepentingan di luar Yesus Kristus.

Baca Juga:  Manfaat Rasa Lapar Berpuasa

Setelah kita menjalin hubungan yang sempurna dengan Allah, melalui karya pengudusan Roh Kudus, iman kita harus dilatih dalam kenyataan hidup keseharian.

Kita akan diizinkan tercerai-berai, bukan ke dalam pelayanan, melainkan ke dalam kehampaan hidup kita.

Dari situ, kita akan melihat keruntuhan dan kegersangan supaya kita mengetahui makna kematian batin terhadap berkat Allah.

Siapkah kita untuk hal ini? Hal ini tentu bukan pilihan kita, melainkan Allah merancang situasi kita untuk menaruh kita di sana.

Sebelum kita melalui pengalaman itu, iman kita hanya ditunjang oleh perasaan dan oleh berkat-berkat.

Akan tetapi, pada saat kita tiba di sana, tidak peduli di mana pun Allah mungkin menempatkan kita atau kehampaan batin apa pun yang kita alami, kita dapat memuji Allah bahwa semuanya baik.

Hal itulah yang dimaksudkan dengan iman yang dilatih dalam kenyataan atau realitas hidup.

“… kamu meninggalkan Aku seorang diri.” Sudahkah kita dicerai-beraikan dan sudahkah kita meninggalkan Yesus seorang diri setelah tidak melihat pemeliharaan ilahi-Nya atas kita? Tidakkah kita melihat Allah bekerja dalam situasi kita?

Baca Juga:  Ramadan, Hampir "Pergi"

Saat-saat gelap seperti itu diizinkan dan datang kepada kita melalui kedaulatan Allah.

Siapkah kita mempersilakan Allah melakukan apa yang Ia inginkan dengan kita? Siapkah kita untuk dipisahkan dari hal-hal dan berkat-berkat lahiriah Allah?

Sebelum Yesus Kristus benar-benar menjadi Tuhan kita, kita masing-masing melayani tujuan/sasaran kita sendiri.

Iman kita nyata, tetapi belum permanen atau terus berlanjut. Allah tidak pernah terburu-buru menegur kita.

Jika kita bersedia menanti, kita akan melihat Allah menunjukkan bahwa kita hanya berminat pada berkat-berkat-Nya saja, bukan kepada Allah sendiri.

“… kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16:33). Yang kita butuhkan adalah keuletan rohani yang teguh — tidak kenal menyerah.

Demikian Renungan hari ini Selasa 4 April 2023 diambil dari Yohanes 16:32 yang mengisahkan tentang Jalan Menuju Iman yang Permanen dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU