Soppeng – Upaya menciptakan lingkungan sekolah yang hijau, bersih, dan nyaman terus digalakkan SMKN 3 Soppeng. Melalui program unggulan Go Green School, tim School Contest “LONTARA” menampilkan semangat luar biasa dalam menghadirkan ruang terbuka hijau yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini merupakan respons atas citra negatif dua tahun lalu, saat SMKN 3 Soppeng sempat diviralkan sebagai sekolah yang “jorok”. Tak tinggal diam, Annisa Salsabila dan timnya menggagas ide kreatif untuk mengubah citra tersebut. Mereka membangun School Mini Forest, Taman TOGA, serta berbagai sudut hijau lain di lingkungan sekolah.
Program ini menjadi bagian dari lomba yang diselenggarakan oleh RYCAM (Rural Youth Climate Action Movement) melalui Yayasan MATEPE Kabupaten Soppeng. RYCAM merupakan gerakan yang melibatkan pemuda desa dalam aksi nyata penurunan emisi, peningkatan ketahanan pangan, serta pelestarian lingkungan.

Kunjungan tim juri yang dipimpin Silvayanti bersama empat anggota lainnya disambut hangat oleh pihak sekolah. Mereka melakukan wawancara dengan anggota tim “LONTARA”, guru pendamping, dan kepala sekolah.
Guru pendamping, Faisal, S.Pd., menjelaskan bahwa seluruh kegiatan dilakukan di luar jam belajar siswa, sejak Februari hingga Mei 2025, tanpa mengganggu proses belajar-mengajar. Kini, area sekolah tampak lebih asri, edukatif, dan inspiratif.
Salah satu elemen yang menarik perhatian juri adalah penggunaan bambu pada gapura, pagar, kursi, dan meja taman. “Bambu dipilih karena menggambarkan filosofi lokal: fleksibel, kuat, dan harmonis dengan alam,” jelas Reski, anggota tim “LONTARA”.
Menurut Silvayanti, kegiatan ini tak hanya menghadirkan penghijauan, tetapi juga menanamkan karakter peduli lingkungan kepada siswa. “School Mini Forest dan Taman TOGA menjadi ruang belajar hidup dan kolaboratif yang luar biasa,” katanya.
Kepala SMKN 3 Soppeng, Reni Andriani, S.Pd., M.Pd., mengaku bangga atas keberhasilan tim “LONTARA” yang lolos tahap pertama lomba dan menerima bantuan sebesar Rp5 juta. Ia berharap tim ini bisa bersaing di tingkat nasional bersama 31 sekolah lainnya dari berbagai daerah. “Satu lagi dari Sulawesi Selatan yang lolos berasal dari Kabupaten Tana Toraja,” kata Reni kepada Fajar Pendidikan, Sabtu (10/5/2025).

Untuk tahap selanjutnya, tim “LONTARA” diminta menyiapkan dokumen pendukung dan menjawab berbagai pertanyaan juri. Penilaian juga mencakup observasi langsung ke beberapa area seperti Taman Baca Sulapa Eppa, Taman TOGA, kebun tanaman, serta menilai kreativitas dan dampak lingkungan yang dihasilkan.
Sebagai bentuk apresiasi, tim menerima cenderamata dari RYCAM. Adapun pengumuman pemenang dijadwalkan pada Juni 2025.
Wakil Kepala Sekolah, Buhari, S.Pd., M.Pd., menyampaikan dukungan penuh terhadap gerakan penghijauan ini. Ia berharap ruang terbuka hijau seperti School Mini Forest terus dikembangkan dan menjadi tempat belajar alternatif yang menyenangkan. “Slogan MACAKKA (Mari Cinta Lingkungan Sekolah) kini bukan sekadar ajakan, tetapi sudah menjadi budaya bersama di SMKN 3 Soppeng,” ujarnya.
Nilai-nilai kearifan lokal seperti Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge menjadi fondasi kebersamaan warga sekolah dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat.
– Hengki