Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan Menurut Ustadz Abdul Somad, Bolehkah?

Setiap menjelang Ramadhan, ada tradisi orang-orang Islam melakukan ziarah kubur, terutama orang tua dan keluarganya. Bagaimana hukum tradisi orang ziarah kubur menjelang Ramadhan, apakah termasuk syirik?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, sejarah kubur ketika zaman Nabi Muhammad SAW.

Disebutkan, Nabi Muhammad SAW pernah melarang ziarah kubur ketika awal-awal Islam. Sebab, saat itu orang-orang ziarah kubur cenderung untuk sombong menyombong, misalnya urusan kekuatan fisik, kekayaan, kekuasaan, dsb.

- Iklan -

Namun ketika ziarah kubur niatnya untuk melembutkan hati dan mengingatkan kepada mati, menurut Ustadz Abdul Somad, maka hadits soal larangan ziarah kubur menjadi terhapus.

Sehingga, orang-orang menjadi dipersilahkan melakukan ziarah kubur. Dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, melakukan ziarah kubur kepada makam ibunya, Aminah dan ayahnya, Abdullah.

Kemudian, berkaitan tradisi ziarah kubur menjelang Ramadhan, Ustadz Abbdul Somad melakukan pembahasan. Ini lebih bertujuan untuk melembutkan hati, dan merupakan sebuah anjuran, mengikuti hadits qauli.

- Iklan -
Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Senin, 23 September 2024: Sasaran Seorang Pengabar Injil 

Disebutkan, ziarah kubur menjelang Ramadhan boleh dilakukan hari apa saja. Sebab, Nabi Muhammad SAW pun tidak menyebutkan bahwa ziarah kubur harus dilakukan pada hari-hari tertentu.

Namun Ustadz Abdul Somad mengingatkan, ada hal dilarang dalam ziarah kubur menjelang Ramadhan, yaitu mengkhususkan hari tertentu tanpa dalil, dengan mengatakan ada keutamaan.

Disebutkan pula, bahwa Allah SWT melaknat orang-orang yang melakukan ziarah kubur secara terus menerus, dengan tujuan hanya untuk membuat semakin sedih diri sendiri.

- Iklan -

“Tetapi, melakukan ziarah kubur untuk mengambil pelajaran, maka sesungguhnya itu dianjurkan. Waktunya tidak terikat apa pun, bebas kapan saja,” terang Ustadz Abdul Somad.

Ada pun ziarah kubur menjelang Ramadhan, disebutkan Ustadz Abdul Somad, harus disambut dengan kesucian hati. Ini lebih kepada mengingat mati, sehingga secara psikologis ibadah pada bulan Ramadhan lebih khusyu’.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Rabu, 9 Oktober 2024: Membangun Iman di Atas Dasar Penebusan

Gambaran itu muncul pada YouTube semuthitamTV, “TRADISI ZIARAH KUBUR MENJELANG RAMADHAN SYIRIK ? | USTADZ ABDUL SOMAD,” diunggah 7 April 2021.

Manfaat lain ziarah kubur, disebutkan Ustadz Abdul Somad, adalah menyambung silaturahmi. Sebab, ketika ziarah kubur menjadi banyak saudara, anak-cucu, handai taulan, teman-teman, dsb, bertemu di pemakaman.

Namun ketika ziarah kubur, Ustadz Abdul Somad juga mengingatkan, agar tetap menjaga adab ziarah kubur. Misalnya, mengucapkan salam Assalamualaikum..

Kemudian, disebutkan Ustadz Abdul Somat, kita juga harus berupaya menghindari menginjak kubur seseorang ketika berziarah. Ketika ziarah, kita harus berada di tepian makam.

Menurut Ustadz Abdul Somad, orang yang sudah meninggal itu ibaratnya orang yang hanyut di sungai. Apapun dijadikan pegangan , ditarik, dsb, dimana roh orang-orang sudah meninggal menunggu kiriman doa dari anak dan cucu.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU