UIN Alauddin Bangun Optimisme Generasi Muda Sambut Cita Cita Indonesia Emas 2045

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan Seminar Indonesia Emas 2045 di Gedung Auditorium Kampus II UIN, Senin 13 Juni 2022.

Ribuan mahasiswa-dosen muda dari Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia Timur mengikuti seminar nasional Indonesia Emas tersebut.

Kegiatan itu diadakan sebagai upaya membangun optimisme generasi muda dalam menyongsong cita cita Indonesia Emas 2045.

- Iklan -

Seminar ini menghadirkan dua sosok menteri secara daring. Yakni, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas serta Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.

Tak hanya itu, ada Motivator nasional Dr Arvan Pradiansyah memberikan motivasi kepada peserta.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya menjelaskan, seminar tersebut bertujuan memberikan arah untuk berupaya membekali dan membangun optimisme individu menuju Indonesia Emas 2045.

- Iklan -
Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

Lanjut Gusmen sapaan akrabnya, menilai sudah waktunnya para mahasiswa PTKIN dan PTKIS untuk menapaki jalan menuju persaigan global di 2045.

“Khusus mahasiswa PTKIN dan PTKIS sudah mulai bangun dari pingsan dan keterlenaan berbagai fasilitas media. Harus terus dipertajam analisisnya. Pertegas orientasi dan cita cita untuk masa depan,” ucapnya.

Sejalan dengan itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis mengatakan, mahasiswa yang duduk di bangku kuliah sekarang ini menjadi pemeran utama pada 2045.

- Iklan -

Sehingga perlu adanya, lanjut Mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga itu, persiapan dini untuk menjemput momen Indonesia Emas 2045.

Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

“Seminar ini upaya menanamkan generasi muda terutama dalam membangun optimisme diri, optimisme bangsa menjadi negara maju 2045. Itu obsesi kita,” katanya.

Melalui seminar tersebut, Prof Hamdan Juhannis berharap Mahasiswa dapat memunculkan optimistisme bukan pesimisme.

“Pesannya adalah bagaimana memunculkan optimistisme bukan pesimisme dimulai dengan menjadi sutradara perubahan, merencanakan skenario dan menjalankan skenario itu bisa dipraktekkan mulai dari sekarang,” pesannya.

Dia menambahkan, generasi muda saat ini harus menjadi pemeran utama dalam kehidupan.

“Persiapan kita adalah memunculkan optimistisme menjadi pemeran utama dalam kehidupan. Artinya kalau tidak siap maka mereka akan tergilas oleh masa keemasan,” pungkasnya.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU