Benih Padi Malolo, Usaha Karya Mahasiswa FKM Unhas Lolos Pendanaan PMW Unhas 2020

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Pada kehidupan sehari-hari, sektor pertanian merupakan komponen utama yang menopang kehidupan manusia, karena peran dan fungsinya sebagai sumber ketersediaan bahan pangan untuk kelangsungan hidup.

Di masa sekarang, setiap orang berusaha untuk melakukan akselerasi penyediaan pangan yang berorientasi pada proses produksi yang efisien, hasil yang melimpah, serta mutu atau kualitas yang baik, dan salah satu produk pertanian yang diakselerasi ketersediaannya di Indonesia adalah benih padi.

Hal inilah yang menjadi alasan bagi sekelompok mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) memilih untuk membuat program mahasiswa wirausaha (PMW) yang bernama “Benih Padi MALOLO” yang berlokasi di Dusun Bulung, Desa Tonrolima, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar.

- Iklan -

Usaha Benih Padi MALOLO diketuai oleh Suryanti (K3, 2018) serta beranggotakan Ardyansyah Saputra Basri (Kesmas, 2019), Nur Latifah Salman (Kesmas, 2019), Muh. Iqran Al-Muktadir (Kesmas, 2019), Nurul Aulyah Paisal (Kesmas, 2019), dan Wahyudi Mellolo Patiung (Kesmas, 2019).

Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

Menurut Ardyansyah yang merupakan anggota tim PMW Benih Padi MALOLO, tujuan dari program usaha ini sendiri yaitu menyediakan benih padi sebar berkualitas menggunakan alat-alat produksi yang berteknologi tinggi.

“Benih yang dihasilkan juga telah lulus sertifikasi atau uji lab guna menghasilkan komoditas padi yang minim kegagalan panen dan terserang hama,” jelas Ardyansyah.

- Iklan -

Sementara itu, dosen pendamping PMW Muhammad Rachmat proses produksi pada program usaha Benih Padi MALOLO juga lebih efisien dari proses produksi yang dilakukan oleh para produsen benih konvensional di Kabupaten Polewali Mandar.

“Jika proses produksi benih dilakukan secara konvensional akan membutuhkan waktu sekitar tujuh hari, sedangkan proses produksi benih pada program Benih Padi MALOLO hanya membutuhkan waktu sekitar dua hari agar benih siap dikemas dan dijual kepada petani komoditas padi,” terang Muhammad Rachmat yang juga dosen FKM Unhas.

Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Proses produksi benih pada program Benih Padi MALOLO terdiri dari lima tahapan, mulai dari proses penghisapan benih padi pokok, pengayakan benih untuk memisahkan kotoran, penampungan benih yang kemudian dipanaskan di mesin oven atau tungku pembakaran selama 24 jam, pemisahan kotoran menggunakan mesin seed cleaner pada benih yang telah dikurangi kadar airnya saat pemanasan, dan yang terakhir yaitu proses penimbangan dan pengemasan benih (dijual dalam kemasan dengan ukuran 10 kg).

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU