Departemen Kesling FKM Unhas Latih Santri Pondok Pesantrean Darul Aman Gombara Olah Minyak Jelantah

Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat (PkM) pada hari Rabu, 7 September 2022 di Kampus 2 (Putri) Pondok Pesantren Darul Aman Gombara Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

Kegiatan PkM kali ini berupa “Pelatihan Pengolahan Minyak Jelantah” kepada santri SMA.

PkM ini juga masih merupakan rangkaian Dies Natalis ke-40 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

- Iklan -

Kegiatan ini merupakan kerja sama dari Departemen Kesehatan Lingkungan, Forkom KL FKM Unhas dan Komunitas Santri Cinta Lingkungan Pondok Pesantren Darul Aman.

Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 60 orang peserta santri SMA dan Guru Pembina.

Sebelum memulai pelatihan, para siswa terlebih dahulu mendapatkan sedikit pengarahan dari Drs Masyhuri Yahya, MPd selaku Kepala Sekolah SMA Buq’atun Mubarakah Pondok Pesantren Darul Aman Gombara yang sekaligus juga membuka acara.

- Iklan -
Baca Juga:  Buka Puasa Bersama KPI Macquarie Jadi Ruang Berjumpa Komunitas Muslim Indonesia di Sydney

Dalam sambutannya ia sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan pelatihan ini.

“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan pelatihan yang diinisasi oleh Guru Pembina Komunitas Santri Cinta Lingkungan,” ucap Masyhuri.

Ia juga menyampaikan bahwa walaupun merupakan santri, tetap bisa berpikiran global tanpa melupakan nilai-nilai santri (Think globally act locally).

- Iklan -

Setelah mendapatkan pengarahan dilanjutkan dengan pelatihan minyak jelantah yang dibawakan langsung oleh Fajaruddin Natsir, SKM MKes dibantu dengan Basir, SKM MSc serta para mahasiswa Forum Komunikasi Kesehatan Lingkungan.

Santri diajarkan untuk mengolah minyak jelantah menjadi lilin dan sabun.

Baca Juga:  UIN Alauddin Makassar Terakreditasi Unggul

Alat dan bahan yang digunakan untuk pelatihan ini cukup mudah didapatkan diantaranya minyak jelantah (minyak bekas dari hasil penggorengan di rumah tangga), parafin, soda apisumbu/benang wol, kompor, wajan, dan wadah untuk tempat lilin dan sabun.

Terlihat antusiasme yang tinggi dari para peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan.

Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan agar siswa dapat memanfaatkan minyak jelantah mereka untuk pembuatan lilin atau pun sabun sehingga minyak jelantah tidak lagi mencemari lingkungan.

Di akhir sesi, tim departemen Kesehatan Lingkungan tak lupa melakukan sesi dokumentasi dan pemberian motivasi buat mereka untuk terus dan giat dalam menuntut ilmu sebagai bekal di dunia dan akhirat kelak.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU