Di Perjalanan ke Sidratul Muntaha, Rasulullah Bertemu Banyak Nabi

Tidak ada keutamaan ibadah khusus di bulan Rajab. Namun, telah terjadi banyak peristiwa penting di bulan milik Allah Subhanahu Waala ini, dan tercatat dalam sejarah kehidupan manusia di bumi, khususnya bagi umat Islam.

Diantaranya peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Yang menjadi sejarah, awal dimulainya kewajiban menjalankan salat 5 waktu sehari semalam, bagi kaum muslimin, salah satu yang diperintahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammat SAW, untuk diserukan kepada umatnya.

Hal tersrbut tentu saja bukan kebetulan. Allah SWT tentu sudah mensettingnya. Hal itu juga ditunjukkanNya, bahwa salah satu bukti keutamaan dan kemukiaan bulan Rajab, adalah salah satu dari tiga bulan yang sangat mulia dibandingkan dengan bulan bulan lainnya

- Iklan -

Secara berturut turut, Bulan Rajab, milik Allah SWT, Bulan Sya’ban milik Rasulullah SAW, dan Bulan Ramadhan milik kaum Muslimin, yang dimuliakan dan dimeriahkan dengan beribadah puasa dan taraweh penuh selama bulan Ramdhan.

Baca Juga:  Bolehkah Zakat Disalurkan Ke Orang Tua atau Keluarga Dekat?

Hal itu berarti setelah melewati bulan Rajab yang sisa tiga hari lagi, kita memasuki bulan milik Rasulullah SAW, bulan Sya’ban, dan melewatinya, untuk bertemu demgan biuan milik kita kaum Muslimin, Bulan Ramadhan yang penuh berkah. InsyaAllah.

Bertemu Banyak Nabi

Pada malam 27 Rajab, tahun ke – 10 kenabian, Muhammad SAW dijemput Malaikat Jibril dan Buraq, melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj, untuk menerima perintah salat dari Allah SWT.

- Iklan -

Isra’. adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Ka’bah di Mekah ke Mesjid Al Aqsha di Yerussalem, yang dilalui dalam semalam. Mi’raj adalah perjalanan yang dilsksanakan Nabi Muhammad dari Mesjid Al Aqsha naik ke langit ketujuh, selanjutnya ke Sidratul Muntaha.

Di langit pertama, Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam, Alaihissalam. Rasulullah kemudian meneruskan naik ke langit berijutnya, bersama Malaikat Jibril.

Di langit kedua, Rasulullah bertemu dengan sepupu ibunya, Nabi Isa dan Nabi Yahya.

- Iklan -
Baca Juga:  Puasa 6 Hari di Bulan Syawal, Sebuah Indikator

Di langit ketiga, Rasulullah bertemu dengan Nabi Yusuf.

Di langit ke empat, Rasulullah bertemu dengan Nabi Idris.

Di langit ke lima, Rasulullah bertemu dengan Nabi Harun.

Di langit keenam Rasulullah bertemu dengan Nabi Musa.

Di langit ke tujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim.

Kemudian di Sidratul Muntaha, Rasulullah bertemu Allah dan menerima perintah salat.

Awalnya, Allah memerintahkan salat 50 rakaat, sehari sehari semalam.

Setelah Rasulullah tawar menawar dengan Allah SWT, luar biasa jadinya, dari 50 rakaat, turun menjadi 17 rakaat, dengan jadwal salat 5 waktu. Subuh 2 rakaat, Dhuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Magrib 3 rakaat, dan Isya 4 rakaat.

Luar biasa kecerdasan dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW. Dapat dibayangkan, seandainya beliau manut saja menerima perintah salat 50 rakaat sehari semalam, tidak ada waktu mencari nafkah. Dan mungkin hanya 2 hari saja menjalankannya, kita sudah tidak.mampu lagi bangun. Subhanallah. (Nurhayana Kamar/ berlanjut )

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU