Energi Surya dan School Mini Forest, Kreasi SMKN 3 Soppeng

Soppeng – Sejak Februari 2025, tim School Contest SMKN 3 Soppeng terus aktif berinovasi dengan merancang pemanfaatan energi tenaga surya di lokasi School Mini Forest. Upaya ini mendapat apresiasi tinggi dari Kepala SMKN 3 Soppeng, Reni Andriani, S.Pd., M.Pd., yang bangga atas prestasi dan dedikasi tim dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

Reni menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi kerja keras tim ‘Lontara’ yang terus berinovasi dan mengharumkan nama sekolah. Pada Juni 2025 nanti, mereka akan mengikuti tahap penilaian akhir untuk mewakili Sulawesi Selatan di tingkat nasional di Bali.”

Ketua tim, Anisa Salsabila, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang telah diraih tim “Lontara”. Tim ini berhasil meraih penghargaan dari RYCAM (Rural Youth Climate Action Movement) lewat kegiatan yang digagas Yayasan Matepe Kabupaten Soppeng pada 2024.

“Kami bertekad terus berkarya dan menunjukkan kemampuan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik. Selain School Mini Forest, kami juga menggagas pemanfaatan listrik tenaga surya dengan berkolaborasi bersama jurusan kelistrikan,” ujar Anisa.

Baca Juga:  Fashion Show Meriahkan Hari Pertama Pensi SMPN 1 Kesu Toraja Utara
"Kepala SMKN 3 Soppeng, Reni Andriani,S.Pd., M.Pd.,  dampingi siswa manfaatkan energi matahari jadi listrik."
“Kepala SMKN 3 Soppeng, Reni Andriani,S.Pd., M.Pd., dampingi siswa manfaatkan energi matahari jadi listrik.”

Energi tenaga surya merupakan energi terbarukan yang berasal dari matahari, dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, memanaskan air, dan mengisi daya perangkat elektronik. Tim School Contest merancang pemanfaatan tenaga surya di School Mini Forest dengan beberapa cara:

  1. Mengubah energi matahari menjadi listrik melalui panel surya (solar panel).
  2. Mengumpulkan panas matahari untuk memanaskan air.
  3. Menggunakan panel surya untuk mengisi daya baterai perangkat elektronik seperti ponsel, lampu LED, dan aki.

Dua guru pendamping dari jurusan kelistrikan, Rustam, S.Pd., dan Muslimin, S.Pd., selalu mendampingi dan memberikan edukasi terkait kelistrikan kepada enam anggota tim. Meskipun anggota tim berlatar belakang jurusan komputer, hal ini tidak menjadi penghalang untuk belajar dan berinovasi.

Rustam menjelaskan, “Teknologi listrik tenaga surya terkonsentrasi (Concentrated Solar Power – CSP) menggunakan lensa atau cermin untuk memfokuskan cahaya matahari dan menghasilkan panas yang menggerakkan turbin listrik. Tenaga surya ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, polusi udara, maupun polusi air.”

Baca Juga:  PMII Barru Demo di Dua Titik, Tuntut Keadilan bagi Korban Disabilitas

Muslimin yang juga Ketua Jurusan Kelistrikan memberikan apresiasi tinggi atas antusiasme tim dalam belajar dan berinovasi. Ia menjelaskan bahwa energi terbarukan ini memiliki banyak keunggulan, seperti sumber energi yang tidak habis, hemat biaya, fleksibel digunakan mulai dari rumah tangga hingga pembangkit listrik besar, serta mudah dipasang.

Bukti keberhasilan mereka adalah berhasilnya tim mengisi daya aki motor menggunakan tenaga surya yang mereka rancang.

- Iklan -

Faisal, S.Pd., M.Si., guru pendamping lainnya, berharap inovasi ini menjadi contoh nyata untuk menciptakan sekolah yang hijau dan bersih sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Kami berharap karya ini dapat menginspirasi seluruh siswa SMKN 3 Soppeng untuk terus mencintai dan merawat lingkungan. Tim ‘Lontara’ berkomitmen menjadikan SMKN 3 Soppeng sebagai sekolah yang hijau, asri, dan berkarakter peduli lingkungan,” ujar Faisal.

– Hengki

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU